Anda di halaman 1dari 40

SIMULASI PKRS:

DAGUSIBU OBAT
ASMA

Nama Kelompok PKPA :


1 Levi Ayuwansa 223400178 7 Maryanto 22340108

2 Febi Dian Nadera 223400198 8 Ellina Simanjutak 22340101


3 Ratna Silvie Sundari 22340041 9 Ketut Sutiyane 22340115
4 Pipit Apriani 22340070 10 Vivit Millani Putri 22344129
5 Tara Utami Putri 22340050 11 Septria Anggraini 22344141
6 Reni Erlisa 22340147
Pengertian PKRS
Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah
proses memberdayakan Pasien, keluarga
Pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit,
pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat
sekitar Rumah Sakit untuk berperan serta
aktif dalam proses asuhan untuk
mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga
meningkatkan kesehatan dan
menuju
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
(PERMENKES NO.44 TAHUN 2018)
Tujuan PKRS
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
melalui perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku pasien/klien RS serta pemeliharaan
lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan
baik semua pelayanan yang disediakan RS.
SASARAN PKRS
01
03
Petugas 02
Keluarga 04
Pasien
Pengunjung 05
Masyarakat yang
tinggal/berada
dirumah sakit
Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Kebijakan manajemen kajian kebutuhan masyarat rumah sakit
pemberdayaan masyarakat rumah sakit tempat kerja yang aman,
bersih dan sehat kemitraan

Peluang Promosi kesehatan


Didalam Gedung
 Ruang pendaftaran / administrasi
 Pelayanan rawat jalan
 Pelayanan rawat inap
 Pelayanan penunjang medik
Ruang pembayaran rawat
inap Diluar Gedung
 Tempat parkir
 Halaman RS
 Kantin RS
 Taman RS
BENTUK PENYULUHAN DIRUMAH SAKIT
Metode penyuluhan langsung digunakan pada waktu
penyuluhan langsung, yakni apabila antara sasaran
(pasien dan keluarga pasien) bertatap muka dengan

01 Secara Langsung petugas kesehatan sebagai promoter kesehatan. Oleh


sebab itu, metode yang digunakan adalah ceramah,
diskusi kelompok, simulasi, dan bermain peran.

Promosi atau penyuluhan secara tidak langsung berarti


menggunakan media, dan antara petugas promosi kesehatan
tidak dapat bertatap muka dengan pasien atau keluarga
Secara tidak
02 langsung pasien sebagai clients. Oleh sebab itu, maka metode promosi
secara tidak langsung ini selalu menggunakan media atau alat
bantu pendidikan atau promosi, misalnya: leaflet, booklet,
selebaran, poster, radio kaset, video kaset, dan sebagainya
SIMULASI LAGU DAGUSIBU
Tempat Pelayanan Obat resmi adalah Apotek.
Penyimpanan obat diapotek lebih terjamin
sehingga obat sampai ketangan pasien dalam
kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan
kimianya belum berubah) Konsultasi Dengan
Apoteker Di Apotek untuk mendapatkan obat
yang aman, bermanfaat
Tips mendapatkan obat dengan benar

Perhatikan Perhatikan Perhatikan


penggolongan obat peringatan yang kadaluarsa obat
ada dibrosur dan
kemasan
PENGGOLONGAN OBAT
YANG HARUS
DIPERHATIKAN

OBAT KERAS OBAT BEBAS TERBATAS OBAT BEBAS


- Tanpa resep dokter - Tanpa resep dokter
- Dengan resep dokter
- Apotik dan Toko Obat - Apotik dan Toko Obat
- Harus di Apotik
Berijin Berijin
PSIKOTROPIKA :
 Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.

NARKOTIKA :
 Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
TANDA PADA OBAT BEBAS TERBATAS
Periksa tanggal kadaluarsa
Gunakan obat dengan benar. Penggunaan obat
harus sesuai dengan aturan yang tertera pada
wadah atau etiket. Obat jenis antibiotik harus
dikonsumsi samoai habis. Pastikan apoteker
memberitahukan cara pemakaian obat yang
diberikan dengan jelas, khususnya untuk obat
dengan sediaan yang tidak terlalu terkenal oleh
masyarakat
Tips penggunaan obat dengan benar

01 Sebelum penggunaan obat

02 Selama penggunaan obat

03 Sesudah penggunaan obat


SEBELUM MENGGUNAKAN OBAT

1. Pastikan obat yang


akan digunakan sudah betul
2. Pastikan obat masih baik
3. Baca peringatan dalam kemasan
4. Pastikan apakah obat bisa
langsung digunakan atau ada hal
tertentu yang harus dilakukan
dulu (menggerus dsb)
5. Gunakan obat dengan benar
Supaya obat yang kita pakai tidak
rusak maka kita perlu menyimpan
obat deangan benar, sesuai dengan
petunjuk pemakaian yang ada
didalam kemasan. Kebanyakan obat
tidak boleh terpapar oleh sinar
matahari secara langsung untuk itu
obat perlu disimpan ditempat yang
tertutup dan kering. Selain itu
jauhkan obat dari anak-anak dengan
menyimpannya ditempat yang sulit
dijangkau oleh anak-anak
KONSULTASI DENGAN APOTEKER DI
APOTIK AGAR DAPAT MEMBUANG OBAT
DENGAN BENAR
TIPS MEMBUANG OBAT DENGAN BENAR

1. Hilangkan semua label dari wadah obat


2. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat
lain, hacurkan dahulu dan campur obat
tersebut dengan tanah,atau bahan kotor
lainnya, masukkan plastik dan buang ke
tempat sampah
3. Untuk cairan, buang pada kloset, kecuali
antibiotika yang harus dibuang bersama
wadahnya dengan menghilangkan label
4. Intinya : obat harus dimusnahkan dan
tidak tersisa
Ciri-ciri obat yang rusak
1. Batas kadaluarsa dilampaui
2. Kemasan rusak
3. Obat berubah bau, rasa, warna
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka
lebih dari satu bulan
Simulasi Lagu Dagusibu
OBAT ASMA
CARA PAKAI MACAM-MACAM
INHALER
ASMA
 Asma merupakan penyakit peradangan kronik pada
saluran napas.
 Ditandai dengan mengi, batuk dan rasa sesak di
dada yang berulang dan timbul pada malam atau
menjelang pagi akibat penyumbatan saluran
penapasan.
 Penyakit ini diderita oleh semua kalangan dari anak-
anak hingga orang dewasa dan dari derajat yang
ringan hingga yang berat serta pada beberapa kasus
dapat menyebabkan kematian (Kemenkes RI, 2015).
EPIDEMIOLOGI ASMA
 Asma mengenai semua umur lebih
sering
pada usia anak dan dewasa muda
 Prevalensi asma bervariasi
 Ada kecenderungan peningkatan
prevalen asma
 Prevalens asma di Indonesia sekitar 5 %
PATOFISIOLOGI ASMA

• Bronkokonstriksi
• Hipereaktiviti bronkus
GANGGUAN OTOT POLOS
• Hipertrofi/hyperplasia
• Pelepasan mediator Inflamasi

Gejala / Eksaserbasi

• Infiltrasi/Aktivasi sel inflamasi


• Edema mukosa
INFLAMASI JALAN NAFAS
• Proliferasi sel
• Poliferasi epitel
DIAGNOSIS
1 Batuk, mengi, sesak nafas episodic

2 Bronkitis/ pneumonia berulang

Riwayat atopi pada penderita atau


3
keluarganya

4 Riwayat factor pencetus

5 Perburukan gejala pada malam hari


INHALER

Inhalasi Menurut Farmakope Indonesia


Inhaler adalah suatu alat untuk
Edisi IV adalah sediaan obat atau larutan
penggunaan obat secara inhalasi
atau suspense terdiri atas satu atau lebih
bahan obat yang diberikan melalui saluran
nafas hidung atau mulut untuk memperoleh
efek lokal atau sistemik
Proses Terapi Inhalasi
Pemberian obat

Langsung Ke paru-paru untuk segera bekerja

Efek samping dapat dikurangi dan jumlah obat yang perlu


diberikan adalah lebih sedikit disbanding cara pemberian lainnya.
Macam-macam inhaler
Secara umum inhaler yang digunakan adalah :

1. MDI ( Metered dose Inhaler )


Adalah tipe inhaler yang paling dikenal untuk terapi penyakit
respirasi lokal seperti asma dan PPOK. Komponen Struktural dari MDI
Konvensional adalah tabung, matering valve, penggerak (Actuator), dan
corong mulut ( mouth piece). Formulasi obat MDi dapat berupa larutan
atau supensi dalam propelan tunggal atau propelan campuran dan
mungkin termasuk pelarutnya seperti etanol atau surfaktan untuk
melarutkan obat atau stabilisai suspensi obat.
2. (DPI) Dry powder inhaler)
Merupakan Inspiratory flow-driven inhalers yang
mengirimkan formulasi bubuk kering ke paru-paru dengan
mengandalkan usaha nafas pasien baik laju volume
maupun
inspirasi. DPI dikembangkan untuk mengatasi kesulitan dalam
menggunakan inhaler jenis MDI. Berdasarkan rancanganya, DPI
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori dari dosis kontainernya
yaitu DPI dosis tunggal, DPI dosis multiple, dan DPI power assited
atau DPI aktif.
3. Nebulizer
• Terdapat dua jenis nebulizer yaitu jet dan ultrasonic nebulizer
• Yang membedakan dalam kekuatan yang digunakan untuk membentuk aerosol
dari larutan cair.
• Nebulizer dapat menghasilnya partikel aerosol berukuran 1-5 mikron. Teknik
inhalasi ini tidak memerlukan koordinasi antara inhalasi pasien dan aktuasi alat,
sehingga sangat cocok pemakaiannya pada pasien pediatri, tua, pasien tidak
sadar, atau yang tidak bisa menggunakan teknik inhalasi pMDI atau DPI.
• Nebulizer memiliki kemampuan mengantarkan dosis obat yang lebih besar
dibandingkan dengan perangkat aerosol lainnya, namun perlu waktu pemberian
obat yang lebih lama
1. Jet nebulizer
a. Jet nebulizer dioperasikan dengan compressed air atau oksigen
yang bertujuan untuk aerolisasi cairan obat.
b. Jet nebulizer ini mengalirkan gas terkompresi melalui sebuah
jet, menyebabkan timbulnya area bertekanan negatif.
c. Larutan yang mengalami aerosolisasi masuk ke dalam aliran
gas dan diubah menjadi liquid film.
d. Film ini bersifat tidak stabil dan pecah menjadi partikel-partikel
aerosol karena gaya tegangan permukaan
2. Ultrasonic Nebulizer
a. Pada ultrasonic nebulizer, gelombang suara diciptakan karena getaran dari kristal
piezoelektrik pada frekuensi tinggi yang memecah larutan menjadi partikel-partikel
aerosol kecil.
b. Alat ini tidak sepenuhnya portable karena masih memerlukan suplai listrik untuk
pengisian/charging.
c. Ultrasonic nebulizer dapat secara spesifik untuk nebulisasi obat seperti pentamid
aerosol, digunakan ketika kontaminasi obat aerosol dengan lingkungan sekitar
harus dihindari. Jenis nebulizer ini dilengkapi dengan katub dan filter satu arah
untuk mencegah kontaminasi ke lingkungan.
Perhatian :
• Simpan inhaler pada suhu sejuk, kering, terhindari dari Inhaler adalah alat kesehatan yang
cahaya matahari digunakan untuk menghantarkan obat ke
langsung, dengan mulut inhaler menghadap ke bawah. dalam tubuh melalui paru - paru
• Jangan hentikan penggunaan inhaler atau mengubah
dosis tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
• Efek samping seperti meningkatnya detak jantung,
gemetar, atau pusing berpotensi HUBUNGI DOKTER BILA SAKIT
terjadi pada pasien yang menggunakan inhaler.
BERLANJUT

HUBUNGI APOTEKER UNTUK


MENDAPATKAN INFOMASI OBAT

Konsultasikan pada dokter jika :


1. Pengobatan tidak efektif
2. Akan mengkonsumsi obat – obatan lain
3. Mengalami efek samping yang tidak tertahankan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai