Anda di halaman 1dari 7

NAMA : I MADE JESSE ANGGA MAHENDRA

NIM : 2108611014

KELAS : A

SOAL : 

1. Anda seorang apoteker klinis di rumah sakit yang bertugas di unit produksi aseptic
dispensing. Seorang dokter datang untuk berdiskusi dengan anda mengajukan
terkait dengan  bioequivalensi antara infus levofloxacin yang diberikan melalui
dua tipe pemberian. Antara  lain:
➢ TIPE 1 
Infus Levofloxacin diberikan dengan dosis 750 mg/150mL selama 1 jam. 

➢ TIPE 2 

Infus Levofloxacin yang diberikan secara bertahap, yaitu tahap 1 diberikan


dengan dosis  500mg/100mL selama 15 menit, kemudian tahap 2
dilanjutkan dengan levofloxacin 250mg/50mL selama 15 menit. 

Antibiotika ini diberikan untuk tujuan terapi Infeksi Saluran Kemih pada pasien
wanita usia  44 tahun. Dokter berkeinginan memberikan pasien antibiotika dengan
cara seperti pada Tipe  1. Sedangkan clinical pathway BPJS Kesehatan
mengcover infus dengan kondisi seperti pada  Tipe 2. 

Pertanyaan: 

a. Hitunglah dosis levofloxacin per satuan menit yang masuk ke dalam vena
pasien pada  kedua Tipe pemberiannya tersebut (Tipe 1 dan Tipe 2)! (Skor
10) 
b. Apakah dosis levofloxacin pada kedua tipe pemberian tersebut equivalent?
Jelaskan (Skor 10) 
c. Apabila rute dan dosis pada kedua tipe tersebut equivalent, tipe mana yang
akan anda  rekomendasikan? ATAU apabila anda menemukan kondisi tidak
equivalent bagaimana  cara mengatur regimen dosis dan laju infus tipe 2
tersebut agar dapat memenuhi kondisi  dosis dan laju infus seperti yang
diinginkan dokter (Tipe 1)? (Skor 25) 
[Kasus ini merupakan kasus sebenarnya/real yang pernah terjadi di
salah satu rumah  sakit di Provinsi Bali] 

2. Anda seorang apoteker di RS diundang oleh dokter untuk ikut mendiskusikan


regimen terapi  terhadap seorang pasien laki-laki usia 60 tahun yang sedang
menjalankan terapi insulin  monoterapi akan tetapi profil glikemik pasien belum
terkontrol (HbA1C 11%). Dokter  meminta anda menelusuri EBM bagaimana
luaran terapi (outcome) HbA1C pasien yang  mendapatkan terapi insulin
monoterapi dibandingkan dengan ketika insulin dikombinasikan  dengan obat
golongan Metformin. Anda telah mendapatkan suatu systematic review dan meta 
analisis terhadap kasus tersbut pada link ini :
(https://drive.google.com/file/d/1qDeLn1FX4cVekfbolCSQGBpiHot04_Fa/view?
usp=sharing) 

Selanjutnya anda memaparkan temuan EBM anda kepada dokter! 

a. Jabarkan PICO pada EBM yang anda temui tersebut! (Skor 10) 

b. Interpretasikan forest plot hasil meta analisis pada EBM tersebut! (Skor 20)

c. Sebagai seorang apoteker apa rekomendasi anda jika dokter ingin


menambahkan  metformin ke dalam regimen terapi? (Skor 10) 

3. Pasien anak perempuan usia 4 tahun baru terdiagnosis menderita Asma. Dokter
meresepkan  Ventolin MDI untuk mengontrol Asma pasien. Pasien didampingi
oleh kedua orang tuanya  saat kontrol hingga penebusan resep. Karena pasien
merupakan pasien baru dan mendapatkan  obat dengan pemakaian khusus anda
memilih pasien ini untuk mendapatkan layanan  konseling! Susunlah rencana
konseling yang akan anda lakukan untuk pasien tersebut! (Skor  15) 

JAWABAN :
Tahapan 1 Perkenalan

1. Apoteker memperkenalkan diri bahwa yang akan melakukan konseling


terhadap pasien tersebut :

 Selamat pagi Bapak dan ibu, Perkenalkan saya Jesse Angga apoteker di
RS Farmasi Udayana

2. Identifikasi : apakah yang datang pasien sendiri atau bukan dengan


menanyakan ( nama, umur / tanggal lahir).

 Ibu dan Bapak untuk identifikasi, bisa tolong dibantu untuk sebutkan
nama, tanggal lahir anaknya?

3. Menawarkan bantuan kepada pasien, serta menanyakan kepasien apakah


pasien mempunyai waktu untuk diberi penjelasan dan menjelaskan kegunaan
konseling.

 Bapak dan Ibu apakah ada yang bisa saya bantu terkait pengobatan
anaknya? Jika ibu berkenan saya meminta waktu untuk memberikan
konseling / penjelasan terkait pengobatan anaknya, agar dapat lebih paham
tentang pengobatannya sehingga dapat menggunakan obat dengan benar.
Karena anaknya pertama kali mendapatkan  obat dengan pemakaian
khusus

Tahapan 2 Gali Informasi

4. Apoteker dapat bertanya kepada pasien/pembawa resep terkait dengan kondisi


pasien dengan metode Three Prime Question. Berikut pertanyaan dengan
menggunakan metode Three Prime Question
 Penjelasan apa saja yang telah diberikan oleh dokter terkait pengobatan?
 Apakah dokter memberikan penjelasan tentang cara penggunaan obat yang
diresepkan?
 Bagaimana penjelasan dokter terkait hasil yang diharapkan dari
pengobatan ini?
5. Dengarkan semua keterangan dari pasien / kedua orangtua dengan baik dan
empati.

6. Menanyakan terkait pasien meliputi ada atau tidaknya riwayat alergi,status


kehamilan/menyusui, merokok, alcohol, kepatuhan terapi dan hasil lab

 Pada kasus diatas pasien merupakan anak-anak usia 4 tahun, sehingga


terdapat beberapa pertanyaan yang dapat diutarakan
 Apakah sebelumnya ada Riwayat alergi obat?
 Apakah sebelumnya pernah melakukan uji laboratorium?
 Apakah rutin menggunakan obat ?
 Apakah pernah terpapar orang merokok di sekitar (di lingkungan)?

7. Menanyakan terkait penyakit meliputi keluhan subyektif, gejala yang dialami,


Riwayat penyakit sekarang, Riwayat penyakit lain, Riwayat penyakit keluarga,
medical dan pharmaceutical problem

 Secara umum gejala asma seperti sesak dada, sesak nafas, batuk, terutama
pada malam atau dini hari, sesak napas dan mengi, apakah ada gejala lain
selain gejala asma?

 Apakah ada Riwayat penyakit lain atau mungkin Riwayat penyakit


keluarga?

8. Menanyakan terkait obat meliputi obat yang pernah diminum, cara penggunaan
obat, cara penyimpanan obat, obat rutin, cek kesusaian dosis dan frekuensi
pemberian obat, interaksi obat dan cek PMR (jika ada)

 Apakah sebelumnya ada mengkonsumsi obat atau hingga sekarang masih


rutin menggunakan obat tersebut? Jika iya obat apa saja yang pernah
diminum, bagaimana cara penggunaanya. Setelah melakukan penggalian
informasi dicek kesesuaian dosis, frekuensi obat, interaksi obat, dan cek
PMR( jika ada)

Tahapan 3 Berikan Informasi

9. Jelaskan kepada pasien terkait terapi farmakologi meliputi nama obat, jumlah
obat, dosis, indikasi, kerja obat, efek samping, durasi pemakaian, self monitoring
disease

 .Baik. Sebelumnya saya mau jelaskan dulu ya pak tentang asma itu apa.
Jadi asma itu terjadi karena adanya peradangan di saluran nafas, sehingga
terjadi penyempitan saluran nafas. Peradangan ini akan muncul kalau ada
pemicunya, misalnya karena alergi, asap rokok dan debu. Dokter
meresepkan Ventolin MDI isinya salbutamol sulfate untuk mengontrol
Asma anaknya. Ventolin inhaler merupakan obat dengan kandungan
salbutamol yang digunakan untuk mengobati asma atau melegakan nafas
bapak. Obat ini bekerja dengan cara merangsang secara selektif reseptor
beta blocker adrenergic terutama pada otot bronkus. Sehingga
menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami
relaksasi sehingga tepat digunakan untuk mengobati asma anaknya. Untuk
Obatnya digunakan bila sesak saja ya.
 Sekarang saya mau menjelaskan cara penggunaan inhaler.
Inhaler ini untuk Penggunaannya 1x sehari dihisap melalui mulut. Cara
penggunaannya :
1. Buka dahulu tutup inhaler dan kocok secara beraturan. Semprotkan
dahulu sebelum digunakan untuk melihat apak inhaler berfungsi dengan
baik
2. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu tegak.
3. Tarik nafas melalui hidung dan hembuskan nafas melalui mulut sampai
terasa udara di paru-paru kosong. Lalu letakan bagian mulut inhaler ke
bagian mulut (diantara gigi atas dan bawah), lalu tutup mulut dengan
merapatkan bibir (jangan digigit)
4. Mulai bernafas secara perlahan dalam melalui mulut inhaler sambil
menekan tombol inhaler dengan jari telunjuk. Lanjut bernafas untuk
memastikan obat sampai di paru-paru.
5. Lepaskan inhaler dari mulut lalu tahan nafas kurang lebih 10 detik. Lalu
hembuskan nafas secara perlahan
6. Tutup kembali inhaler dan simpan di tempat yang kering
7. Setelah memakai inhaler, harus berkumur-kumur dan seminggu sekali
inhaler selalu dibersihkan di air yang mengalir ya pak.

10. Jelaskan kepada pasien terkait terapi non farmakologi

 Pada dasarnya mengatasi penyakit asma tanpa obat atau non farmakologi
dilakukan dengan cara menghindari zat yang bisa memicu kambuh asma.
Hal yang dapat bapak atau ibu lakukan untuk tidak memicu asma anaknya
seperti Rajin Membersihkan lingkungan, Membuat ventilasi udara yang
sehat, Menghindari Stress, Rajin Menggunakan masker karena diluar
ruangan terdapat banyak sekali pemicu kambuh asma seperti asap rokok,
polusi, debu dan masih banyak lagi zat yang bisa memicu kambuh asma.
Banyak minum untuk menghindari dehidrasi terutama pada anak-anak,
Kontrol secara teratur, Serta pola hidup sehat.

11. Jelaskan kepada pasien terkait informasi obat meliputi kadaluarsa obat
maupun BUD obat, DAGUS IBU (Mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan
membuang obat), peningkatan kepatuhan dengan membuat jadwal minum obat
yang disesuaikan dengan kegiatan harian pasien, dan tanyakan apakah pasien
kesulitan mengikuti jadwal tersebut serta mennjelaskan tindakan yang perlu jika
lupa minum obat, Menjelaskan hal-hal yang perlu dihindari selama minum obat,
Menjelaskan kemungkinan interaksi obat-obat, atau obat-makanan dan cara
mengatasinya (missal antibiotic dengan probiotik), menjelaskan efek samping dan
cara menanggulangi efek samping (penggunaan obat tertentu seperti rifampicin).

12. Kontak Apoteker


 Ibu apabila ada yang ditanyakan atau mungkin kurang jelas dan
membutuhkan informasi terkait terapi pengobatan ibu, dapat menghubungi
apoteker terkait dengan terapi pengobatan ibu.

Tahapan 4 Penutup

13. Memastikan pasien memahami semua informasi yang diberikan dengan


meminta pasien mengulang kembali.

 Ibu Apakah informasi yang saya berikan sudah jelas dan dapat dipahami,
bila ibu berkenan bisa dibantu untuk diulang penjelasan yang saya berikan
terkait pengobatan ibu?

14. Mendokumentasikan semua informasi penting

 catat pada kartu konseling, menuliskan dan membrikan PMR

15. Mendoakan Pasien

 Ibu sekian penjelasan yang saya berikan mudah-mudahan bermanfaat ya


bu, Semoga lekas sembuh.

Anda mungkin juga menyukai