Anda di halaman 1dari 39

MACAMA – MACAM PEMBERIAN OBAT :

A. PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL


Pemberian obat sublingual dilakukan dengan cara meletakkan obat di bawah lidah hingga obat habis diabsorpsi ke
dalam pembuluh darah. (Aswidiastoeti Hartana,2013)
Tujuan
1. Memberi obat yang mempunyai efek lokal atau sistemik.
2. Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan pemberian secara oral
3. Mencegah kerusakan obat oleh hati

B. PEMBERIAN OBAT BUKAL


Pemberian obat bukal dilakukan dengan meletakkannya diantara gusi dan membrane mukosa pipi.
Tujuan
1. Memberi obat yang memiliki efek sistemik atau lokal.
2. Memberi obat yang memiliki aksi kerja lebih cepat dibandingkan obat oral.
3. Mencegah kerusakan obat oleh hati.

C. PEMBERIAN OBAT PARENTERAL


Obat parenteral diberikan melalui pembuluh darah menggunakan spuit,yaitu dengan memberikan obat dengan
menginjeksi ke seluruh tubuh,bisa dengan cara intracutan,subcutan,intra muscular dan intravena.
Tujuan
1. Menyediakan obat yang memberi reaksi lebih cepat disbanding pemberian obat melalui rute lain.
2. Memicu reaksi setempat,misalnya tes alergi.

D. Pemberian Obat Melalui Jaringan Intracutan


Memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit dilakukan sebagai tes reaksi alergi terhadap
jenis obat yang akan di gunakan . pemberian obat melalui jaringan intrakutan ini dilakukan di bawah dermis atau
epidermis. Secara umum, dilakukan pada daerah lengan, tangan bagian ventral. (A.Aziz Alimul Hidayat,2009)

E. Pemberian Obat Melalui Jaringan Subcutan


Pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau
1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luara, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Umumnya,
pemberian obat melalui jaringan subkutan ini dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah.
Terdapat dua tipe larutan insulin yang diberikan,yaitu jernih dan keruh. Larutan keruh dimaksudkan sebagai insulin
tipe reaksi cepat (insulin regular). Larutan yang keruh termasuk tipe lambat karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorpsi obat.
F. Pemberian Obat Melalui Intravena (secara langsung)
Memberikan obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubitus/cephalika
(daerah lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis di daerah frontalis dan
temporal dari kepala. Tujuannya agar eaksi berlangsung cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.

G. Pemberian Obat Melalui Wadah Intravena (secara tidak langsung)


Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau
memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.

H. Pemberian Obat Melalui Selang Intravena


I. Pemberian Obat Melalui Intramuskular
Memberikan obat melalui intramuskular merupakan pemberian obat dengan memasukkannya kedalam jaringan
otot. Loasi penyuntikannya dapat dilakukan di dorsog luteal (posisi tengkurap), ventrogluteal (posisi berbaring),
vastus lateralis (daerah paha), atau deltoid (lengan atas). Tujuannya agar absorpsi obat dapat lebih cepat.

J. Pemberian Obat Melalui Rektum


Memberikan obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan memasukkan obat melalui anus dan
kemudian rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistematik. Tindakan pengobatan ini disebut
pemberian obat supositoria yang bertujan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah
feses, dan merangsang buang air besar
Pemberian obat yang memiliki efek lokal, seperti obat dulcolac supositoria, berfungsi untuk meningkatkan defekasi
secara lokal. Pemberian obat dengan efek sistemik, seperti obat aminofilin supositoria, berfugsi mendilatasi
bronkhus. Pemberian obat supositoria ini di berikan tepat pada dinding rektal yang melewati spichnter ani interna.
Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.

K. Pemberian Obat per Vagina


Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serfiks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan
supositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal. Apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim
atau ikuti petunjuk krim yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia, dan masukkan aplikator ± 7,5 cm,
serta dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat.
Pemberian Obat pada Kulit
Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya di kulit yang bertujuan
mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Jenis obat
kulit yang diberikan dapat bermacam-macam seperti krim, losion, aerosol, dan spray.
Pemberian Obat Pada Mata
Pemberian obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan untuk perisapan pemeriksaan
struktur internal mata dengan mendilatasi pupil, pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta
penghilangan iritasi mata.

L. Pemberian Obat pada Telinga


Memberikan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes telinga atau salep. Pada umumnya, obat tetes
telinga yang dapat berupa obat antibiotic di berikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya otitis media pada
telinga tengah.
M. Pemberian Obat pada Hidung
Memberikan obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau
nasofaring. (A.Aziz Alimul Hidayat,2009)
FAKTOR YANG MEMENGARUHI REAKSI OBAT

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat,distribusi obat
dalam trubuh,metabolisme (biotransformasi) obat,dan eksresi.
1. Absorpsi obat
Absorpsi obat merupakan proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh melalui aliran darah kecuali dari jenis
topical. Hal ini dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,jenis obat,keadaan tempat,makanan dan keadaan
pasien.
2. Distribusi obat ke dalam tubuh
Setelah obat diabsorpsi,kemudian obat di distribusikan ke dalam darah melalui vascular dan sistem limfatis menuju
sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu. Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan,elektrolit,dan
keadaan patologis.
3. metabolisme obat
Setelah melalui sirkulasi,obat akan mengalami proses metabolism. Obat akan ikut sirkulasi ke dalam
jaringan,kemudian berinteraksi dengan sel dan melakukan sebuah perubahan zat kimia hingga menjadi lebih aktif.
Obat yang tidak bereaksi akan diekresikan.
4. eksresi sisa
Setelah obat mengalami metabolism atau pemecahan,akan terdapat sisa zat yang tidak dapat dipakai. Sisa zat ini
tidak bereaksi kemudian keluar melalui ginjal dalam bentuk urin,dari intestinaldalam bentuk veses,dan dari paru-
paru dalam bentuk udara.
Obat memiliki dua efek yaitu efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat memiliki kesesuaian
terhadap efek yang di harapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi
gejala),kuaratif (memiliki efek pengobatan),suportif (berefek untuk menaikkan fungsi atau nrespons
tubuh),dubtitutif (berefek sebagai pengganti),efek kemoterapi (berefek untuk mematikan atau menghambat),dan
restorative (berefek untuk memulihkan fungsi tubuh yang sehat).
Efek samping merupakan efek yang tidak diharapkan,tidak bisa diramal,dan bahkan kemungkinan dapat
membahayakan seperti adanya alergi,toksisitas (keracunan),penyakit iatrogenik,kegagalan dalam pengobatan,dan
lain-lain. (A.Aziz Alimul Hidayat,2009)
Cara Menghitung Dosis Obat Dengan Cepat Dan Tepat

Cara menghitung dosis obat tablet atau pil

Obat tablet merupakan jenis obat yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, biasanya obat jenis ini memiliki bentuk
bulat atau lonjong yang dapat dimasukkan langsung ke dalam mulut tanpa harus di kunyah.

Cara menghitung dosis obat tablet atau pil bisa menggunakan contoh dibawah ini.

Sediaan obat adalah jumlah total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul.

Contoh :
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500mg.
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet

Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak, remaja atau dewasa mungkin gampang, tapi kadang
agak sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat tablet pada bayi.

Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep “luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X.
Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet luminal 5 mg menjadi sepuluh bagian. Order sederhana
dari resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan obat adalah 5 mg.

Kita dapat menghitung dosis obat tablet diatas dengan menggunakan rumus dosis obat:

order dokter/ sediaan obat

5 mg/10 = 0,5 mg

Setelah kita mengetahui dosis obat tersebut selanjutnya adalah menghitung berapa banyak yang harus kita
konsumsi, yaitu dengan cara dibawah ini :

Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam satuan berat (mg (miligram) atau g (gram)) tanpa
mempertimbangkan jumlah sediaan obat.

Jumlah/ Banyak sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh dokter.

Pertama kita harus menimbang berat satu pil tersebut, misal berat obat luminal 5 mg adalah 1 g.
Berat obat / jumlah sediaan obat

1 g/ 10 = 0,1 g atau 100 mg.

Dengan demikian 100 mg luminal tablet mengandung sediaan 0,5 mg luminal.


________________________________________
Menghitung Dosis Obat Sirup?
Setelah menghitung dosis dari obat tablet selanjutnya kita membahas menghitung dosis obat syrup, caranya
menggunakan rumus dibawah ini

Contoh:
Dokter membuat resep ” Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup ialah 240 mg tiap 5 mL
(mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth

Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk yang tidak harus menggunakan batas waktu
atau alat mesin syringe pump

Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100 mL adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml
________________________________________
Menghitung Dosis Obat Serbuk?

Berikutnya adalah menghitung dosis obat serbuk, ini yang paling jarang digunakan oleh masyarakat namun biasanya
tetap ada beberapa jenis obat yang memakai obat serbuk ini seperti misalnya obat antibiotik, seperti ceftriaxone,
cefotaxim, dan lainnya.

Untuk bisa menghitung berapa banyak dosis dari obat serbuk bisa dilihat dari contoh dibawah ini.

Contoh:
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV.
Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc

Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 10 cc, karena jika kita akan menarik cairan
sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 9 cc.

Solusi Jawaban : 330 mg/ 1000 mg X 9 = 3 cc.


Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat?

Nah ada juga cara memberikan obat menggunakan alat bantu biasanya pemberian ini melaui infus pump atau syringe
pump. Beberapa contoh obat ini diantaranya lasix (Furosemid), heparin (Inviclot), cordaron (Amiodaron),
dobutamin, dopamin, dan lainnya.

Untuk menghitungnya kita bisa menggunakan rumus dibawah ini :

Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100 cc.
Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam Contoh:
Perhatian:
• Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis
yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka
kita harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg

• Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat adalah waktu pemberian. Misalnya: Dobutamin 0,1
mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit
adalah 1 menit.

Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah 200 mg. berat badan pasien 60 kg, Obat akan dilarutkan
dalam 50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg= 0,09 m
Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro Dan Makro
Rumus Tetesan Infus – Setiap ahli medis harus tahu bagaimana cara menghitung tetesan infus dengan tepat dan
benar. Menghitung tetesan infus tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa sangat berbahaya. Untuk itu harus
memakai dasar karena ada cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien.

Memang setiap pasien yang dehidrasi atau kehilangan cairan bisa dikembalikan lagi dengan cara memberikan infus
yang didalamnya terdapat natrium.

Tujuan dari penggunaan infus tersebut supaya cairan pada tubuh seseorang bisa tetap normal, namun tentu saja
ada tata caranya dan anda sebagai seseorang yang terjun di dunia kesehatan harus tahu bagaimana cara menghitung
tetesan infus.

Jika pasien kehilangan cairan maka bisa diperbaiki dalam waktu 2 hari, untuk hari pertama bisa dimasukkan melalui
mulut dan anus per infus. Jika diberikan infus dengan tetesan yang terlalu cepat maka cukup berbahaya karena bisa
menyebabkan keracunan dan kejang. Untuk itulah kita harus benar-benar teliti dalam memberikannya.

Istilah yang sering digunakan dalam pemasangan infus

• gtt= makro tetes

• mgtt= mikro tetes• jumlah tetesan = banyaknya tetesan dalam satu menit

Rumus Tetap Tetesan Infus

 1 gtt = 3 mgtt

 1 cc = 20 gtt

 1 cc = 60 mgtt

 1 kolf = 1 labu = 500 cc

 1 cc = 1 mL

 mggt/menit = cc/jam

 konversi dari gtt ke mgtt kali (x) 3

 konversi dari mgtt ke gtt bagi (:) 3

 1 kolf atau 500 cc/ 24 jam = 7 gtt

 1 kolf atau 500 cc/24 jam = 21 mgtt

 volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro ialah = jumlah tetesan X 1

 volume tetesan infus yang masuk per jam infus set makro ialah = jumlah tetesan X 3

Rumus :
Untuk lebih memahami, kita harus terlebih dahulu mengetahui rumus untuk menghitung jumlah tetesan cairan
dalam hitungan menit dan jam.
Rumus dasar dalam hitungan menit

Rumus dasar dalam jam

Faktor tetes rumus dewasa

Biasanya Untuk Faktor Tetes Dewasa : 20

Faktor Tetes anak : 60

Contoh soal
Seorang pasien datang ke rumah sakit dan membutuhkan 500 ml RL cair. Bagaimana infus diperlukan jika kebutuhan
cairan pasien harus dicapai dalam 100 menit?

Mengingat:
Cairan = 500 ml (cc)

Waktu = 100 menit

Faktor tetes = 20 tetes

Jawaban:

Dengan demikian, pasien ini memerlukan infus untuk menghabiskan 100 hingga 500 ml cairan dalam 100 menit
menggunakan infus set Terumo.

Anak-anak (drip mikro)


Seperti orang dewasa, anak dengan berat badan kurang dari 7 kg membutuhkan infus set dengan tetes faktor yang
berbeda.
Tetes mikro, faktor tetes:
1 ml (cc) = 60 tetes / cc

Penurunan rumus anak

Berikut adalah cepat kehilangan hasil formula dari rumus dasar (dalam jam) untuk pasien anak:

Lalu bagaimana mencari jumlah tetesan/ detik ? kita hanya tinggal merubah rumus dan menggunakan angka angka
yang ada.

Rumus :

Contoh Soal :

Jika soal diatas menyatakan bahwa tetesan per/ menit= 21 tetes/menit maka tetesan per detiknya adalah ?

Jawaban : 1 menit= 60 detik, Jadi jika 21 tetes dalam waktu 60 detik maka hitungan perdetiknya adalah : 60/21=
2,857 ( kalian bulatkan menjadi 3 ) jadi artinya dalam waktu 3 detik itu ada 1 tetes

Mudah kan ?

Untuk lebih mudah nya saya membuatkan patokan yang sudah di hitung, jadi rekan-rekan hanya tinggal
mengingatnya saja,

Untuk yang makro


 20 tetes/menit=1cc = 60 cc/jam, Lamanya habis= 500 cc/60= 8,3 =8 jam (bulatkan )
 15 tetes/menit= 11 jam
 10 tetes permenit=17 jam artinya dalam waktu 1 jam=30 cc
 5 tetes permenit= 33 jam
 60 tetes/menit= 3 jam
 40 tetes/menit= 4 jam
 30 tetes/ menit= 6 jam
Untuk yang mikro
Silahkan di hitung sendiri saja yah sesuai rumus.
Sedikit patokan tambahan mengenai pola pemberian tetesan infus yang harus habis sebagai berikut :

 1 kolf = 500 cc = 7 tts/mnt, habis dalam 24 jam.

 2 kolf = 1000 cc = 14 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 12 jam, sehingga 24 jam habis 2 kolf.

 3 kolf = 1500 cc = 20 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 8 jam, sehingga 24 jam habis 3 kolf.

 4 kolf = 2000 cc = 28 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 6 jam, sehingga 24 jam habis 4 kolf.

 5 kolf = 2500 cc = 35 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 4.5 jam, sehingga 24 jam habis 5 kolf.

Cara Menghitung Tetesan Infus

Menurut Purohito, cara menghitung tetesan infus per menit (TPM) secara sederhana adalah:

Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)

(Makro) Lamanya infus (jam) x 3

Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)

(Mikro) Lamanya infus (jam)

Contoh soal :
Berapa tetes per menit (TPM) jika cairan yang dimasukkan 500 ml dan habis dalam waktu 8 jam?
Jawab :
a. Bila faktor tetesan makro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = 500 ml
(Makro) 8 jam x 3
Tetes Per Menit = 500
(Makro) 24
Tetes Per Menit = 20
(Makro) Jadi, cairan tersebut harus diberikan 20 TPM.
b. Faktor tetesan mikro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Tetes Per Menit = 500 ml
(Mikro) 8 jam
Tetes Per Menit = 60(Mikro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 60 TPM.

Kegagalan Pemberian Cairan Per Infus


Biasanya cara menghitung tetesan infus yang salah bisa mengakibatkan kegagalan dalam pemberian terapi cairan
per infus. Kegagalan lain yang dapat terjadi dalam pemberian cairan infus adalah:
 Jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah balik (vena).
 Jarum infus dan vena terjepit karena posisi tempat masuknya jarum dalam kondisi menekuk.
 Pipa penghubung udara tidak berfungsi.
 Pipa infus terjepit atau terlipat.

Itulah sedikit tips bagaimana cara menghitung tetesan infus yang tepat dan benar, semoga bisa membantu anda
dalam mengetahui hal tersebut serta menambah wawasan kita.
SOAL KASUS PEMBERIAN OBAT1.

1. Seorang pasien rawat inap menekan bel untuk memanggil perawat danmengatakan bahwa ia merasa
nyeri dan membutuhkan obat. Perawatmemeriksa catatan pemberian obat dan membaca permintaan
Ibuprofen 600mg p.o. (melalui mulut) tiap 4-6 jam untuk nyeri yang bisa di bisa ditukar denganPercotet
tablet 1-2 p.o. (peroral) tiap 4 jam untuk nyeri. Perawat menyiapkanIbuprofen untuk diberikan. Saat tiba
di ruangan, perawat mengetahui bahwapasien meminta Percocet tablet, bukan Ibuprofen yang telah
perawat siapkan.Pasien meminta perawat untuk meninggalkan Ibuprofen di meja sebelah tempattidurnya
selagi perawat mengambil Percocet. Pasien berjanji tidak akanmenyentuh obat itu sampai
perawat kembali. Pasien tampak sadar danberorientasi. Apa yang harus perawat lakukan selanjutnya
?a. Menghormati keinginan pasien dan meletakan Ibuprofen, disebelah pasiensaat mengambil Percocet.b.
Meletakkan Ibuprofen tetapi jauh dari jangkauan pasien.c. Membawa Ibuprofen kembali ke ruang obat saat
menyiapkan Percocet.d. Memaksa pasien untuk meminum Ibuprofen, sebelum
meninggalkanruangan.e. Perawat marah, dan tidak memberikan satupun obat
2. Pasien dengan reumatoid artritis akan diberikan aspirin grain V (p.o.) padapukul 10 pagi. Perawat
menyiapkan obat dan mengetahui bahwa pasienmengatakan kalau ia selalu meminum grain X di
rumah dan menginginkan obatitu digerus dan dicampurkan ke selai apel. Pasien mengatakan
bahwa iamelakukan hal itu di rumah setiap saat dan tidak ada masalah dengan hal itu.Apa yang harus
perawat lakukan selanjutnya?a. Mengikuti permintaan pasien karena pasien selalu melakukan hal itu.b.
Memaksa pasien meminum dosis yang telah disiapkan dan menelan tabletutuh.c. Melarutkan tablet grain
V di air hangat agar diminum pasien.d. Menghubungi dokter yang meresapkan untuk memastikan dosis dan
untukmendapatkan permintaan obat cair.e. Aspirin diganti dengan obat syrop manis, tanpa memberitahu
dokter
3. Seorang pasien baru dipindahkan dari ruang pemulihan, dan akandiberikan Demerol 50 mg (p.o.)
untuk nyeri pascaoperasi. Perawat menyiapkansatu tablet Demerol 50 mg dan membawa obat itu
ke pasien. Pasienmengatakan bahwa ia tidak bisa menelan tablet itu dan meminta obat cair.Perawat
kemudian melihat ke kotak obat dan hanya menemukan Demerol vial.Apa yang harus perawat lakukan
selanjutnya?a. Memberikan cairan injeksi Demerol ke pasien melalui mulut.b. Menghubungi apoteker
untuk mendapatkan bentuk cair Demerol.c. Menggerus tablet Demerol dan mencampurkan ke selai apel
untuk pasientersebut.d. Menghubungi dokter untuk permintaan obat nyeri yang baru untuk pasien.e.
Pasien dibiarkan tanpa meminum obat.
4. Seorang pasien akan mendapatkan Valisanbe 5 mg untuk obat tidur.Perawat menawarkan obat
tersebut kepada pasien pukul 9 dan 10 malam.Pasien menolak kedua tawaran tersebut. Pada pukul
3 pagi pasien memanggilperawat dan meminta obat tidur. Tindakan apa yang paling tepat yang
harusdilakukan perawat?a. Memberikan obat jenis lain, agar pasien tersugesti untuk tidurb. Memberikan
obat seperti yang diminta pasien.c. Membawakan pasien biskuit dan susu hangat.d. Mengatakan kepada
pasien bahwa sudah terlambat untuk meminum obattidur dan menyarankan pasien untuk menonton
televisi.e. Menghubungi dokter.
5. Seorang perawat yang baru saja lulus sedang menyiapkan obat. Saatmemasuki ruangan pasien usia
lanjut, perawat tersebut menanyakan apakah iaadalah Ny. Riani, Pasien menjawab “iya”, kemudian
perawat tersebutmenyiapkan untuk memberikan obatnya. Seorang perawat pengawas memasukiruangan
dan menyapa pasien dengan mengatakan “Selamat pagi Ny. Tita..”Apa yang harus perawat baru
lakukan?a. Menanyakan ke pasien apakah ia Ny. Tita.b. Memberitahu perawat pengawas bahwa pasien
adalah Ny. Riani.c. Menunda pengobatan sampai identitas pasien dipastikan.d. Memberikan obat sesuai
dengan rencana dan berbicara dengan pengawassebelahnya.e. Karena bingung perawat tidak
memberikan obat tersebut sampai shift berakhir.

Essay.
6. Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan1.500 ml cairan RL. Berapa tetes
infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairanpasien mesti dicapai dalam waktu 24 jam? Di klinik tersedia
infus set merekOtsuka.
7. Tn S (35 tahun), BB 75 Kg; dirawat dengan Post Op Apendiktomi, Keadaanumum masih lemah, kesadaran
composmentis, Vital sign TD: 120/70 mmHg; HR88 x/menit; RR 20 x/menit, T 39,5 °C:, saat ini terpasang
NGT Diet Entrasol500cc; pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage berwarna
merahsebanyak 250 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Keterolac 1 ampul /kolf :2000 cc/24 jam.,
terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1600 cc, danmendapat tranfusi WB 350 cc; mendapat
antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkandalam NaCl 20 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn S

JAWABANSoal

No 1

Benar Obat

Jawaban (c)

Jangan pernah meninggalkan obat di kamar pasien tanpa diawasi. Perawatharus membawa Ibuprofen saat
mengambil Percocet, lalu memberikan pasien obat yang benar. Mengetahui obat apa yang pasien inginkan
sebelummenyiapkan obat juga merupakan hal yang penting untuk diingat

Soal No 2

Benar Dosis

Jawaban (d)Perawat harus selalu memastikan dosis saat ditanya oleh pasien dan ingatuntuk tidak menggerus
tablet salut enterik. Memaksa pasien untuk meminumtablet utuh merupakan hal yang tidak perlu. Melarutkan obat
salut enterik tidakdirekomendasikan. Perawat harus menghubungi dokter yang meresepkan obatuntuk menanyakan
permintaan obat cair

Soal No 3

Benar Rute Pemberian

Jawaban (b)

Profesional kesehatan yang memberikan Demerol harus menghubungi apotekeruntuk mendapatkan bentuk cair
dari Demerol. Cairan injeksi tidak bolehdiberikan melalui mulut. Menggerus obat dan mencampurkannya ke
selai apelsetelah pasien meminta bentuk cair dari obat tersebut adalah tindakan yangtidak sesuai. Anda tidak perlu
menghubungi dokter untuk permintaan obat yangbaru karena permintaan obat sudah untuk pemberian oral.

Soal No 4

Benar Waktu

Jawaban (d)Memberikan obat tidur pukul 3 pagi dianggap terlalu terlambat untuk tidurmalam. Pasien
tidak meminta biskuit dan susu. Menyarankan pasien untukmenonton televisi merupakan hal yang tidak
tepat. Tindakan yang benar adalahmenghubungi dokter dan membahas kebutuhan pasien

Soal No 5

Benar Pasien
Jawaban (c)Pengobatan tidak boleh diberikan sampai identitas pasien dipastikan. Saatmeminta pasien
untuk mengatakan namanya, jangan menyebutkan namapasien pada kalimat anda. Merupakan hal yang juga
penting untuk memeriksaidentifikasi pada pergelangan tangan pasien setelah namanya
dipastikan.Mengkoreksi perawat pengawas merupakan hal yang tidak tepat dan tidakaman untuk
memberikan obat sebelum identitas pasien dipastikan

SOAL NO 6

Diket:Kebutuhan = 1500cc

Faktor tetes = 20

Waktu = 24 jam

Jumlah tetesan/menit = keb x ft / waktu

1500 x 20

24 x 60

30000

1440

20.8 (dibulatkan 21 tetes/menit)

SOAL NO 7

Input

Infus = 2000 cc

NGT = 500 cc

Tranfusi WB = 350 cc

Obat injeksi = 40 cc

Air Metabolisme= 375 cc (5 cc x 75 kg) ---------------------------------------------

3265 cc

Output

Drainage = 250 cc

Urine = 1600 cc

IWL = 1125 cc (15 cc x 75 kg) + (200 x 2,7) = 1665

----------------------------------------------

3515 cc

Balance cairan Tn S dalam 24 jam: (Intake cairan - output cairan)3265 cc - 3515 cc = = - 150
Adaptasi terhadap stress dapat berupa :

1. Adaptasi fisiologis

Adaptasi fisiologis adalah proses penyesuaian diri secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan dalam berbagai faktor yang menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang contoh: masuknya kuman
pennyakit ketubuh manusia

2. Adaptasi psikologi

Adaptasi secara psikologis dapat dibagi menjadi dua yaitu:

• LAS ( general adaptation syndroma)

adalah apabila kejadiannya atau proses adaptasi bersifat lokal contoh: seperti ketika kulit terinfeksi maka akan
terjadi disekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas dll yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar
yang terkena.

• GAS ( general adaptation syndroma)

adalah apabila reaksi lokal tidak dapat diaktifitasi maka dapat menyebabkan gangguan dan secara sistemik tubuh
akan melakukan proses penyesuaian diri seperti panas di seluruh tubuh, berkeringat

Rentang respon dan adaptasi

Dalam tahun 1936, Selye merumuskan Sress sebagai General Adaptation Syndrome ( GAS ) atau sindrom
penyesuaian umum.Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi dan faktor penyebab tresebut trelalu besar maka
reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya
merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam oleh stress, isyaratnya
akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus sehingga saraf otonom dan endokrinterstimulasi.
Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin.Selye membagi reaksi
umum tubuh trehadap Stress dalam tiga tahap yaitu Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan Reaksi Kelelahan.

1. Tahap Reaksi Waspada

Pada tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu
mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung
meningkat, peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstrermitas.
Karenya banyaknya organ tubuh yang terpengaruhi, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi,
ketegangan otot. Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila stressor sangat besar atau kuat
(misal: Luka bakar hebat, suhu yang terlalu panas/dingin) daoat menimbulkan kematian.

2. Tahap Melawan

Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah
serta mengatur strategi untuk mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis yang telah
dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk kembali keadaan normal dan pada waktu yang
sama tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress.

3. Tahap Kelelahan

Tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh individu telah trebiasa. Energi
penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian
yang digambarkanpada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala,
gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul, colitis.
KUMPULAN SOAL-SOAL STRESS DAN ADAPTASI

SOAL PILIHAN GANDA


1. Manakah dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi stress ....
A. Faktor fisiologi
B. Faktor psikologi
C. Faktor spiritual
D. Faktor lingkunagan
E. Faktor sosial budaya
2. Cara untuk mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat kecuali,.....
A. Pengaturan diet dan nutrisi
B. Istirahat dan tidur
C. Merokok
D. Olah raga
E. Pengaturan berat badan
3. Kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktifitas atau intervasi atau mengubah pertukaran
respon terhadap penyakit merupakan pengertian dari...
A. Manajemen stress
B. Istirahat
C. Pengaturan diet
D. Terapi psikotamaka
E. Terapi somatik
4. Manajemen stress adalah kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau intetavasi ,untuk
mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai tahap yang paling berat adalah ....
A. Perubahan warna rambut
B. Nafas terasa berat
C. Kadar gula meningkat
D. Istirahan dan tidur
E. Tidak bisa tidur
5. Seseorang yang mengalami stress dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya,antara lain
...
A. Lambung mual
B. Olahraga
C. Berhenti merokok
D. Tidak mengkomsumsi minuman keras
E. Berat badan
6. Untuk mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat,kecuali,...
A. Olaraga atau latihan teratur
B. Merokok
C. Tidak mengkomsumsi minuman keras
D. Pengaturan waktu
E. Psikoterapi
7. Yang termasuk indikator fisiologis stress adalah ..
A. Kenaikan tekanan darah
B. Peningkatan denyut nadi dan frekuensi
C. Telapak tangan berkeringat dan kaki dingin
D. Perasaan nyaman
E. Keletihan
8. Yang tidak termasuk perubahan-perubahan yang dialami oleh orang yang stress adalah ...
A. Tidak bisa tidur
B. Perasaan tenang
C. Sakit mental histeris
D. Nafas terasa berat dan sesak
E. Gangguan nafsu makan
9. Segala situasi dimana tuntunan non spesifik mengharuskan seseorang individu untuk merespon atau melakukan
tindakan ,,kalimat tersebut pengertian dari ...
A. Stresor internal
B. Stresor eksternal
C. Adapatasi fisiologis
D. Gas
E. Stress
10. Ada 3 sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress.yaitu faktor lingkungan ,indifidu,organisasi,,dari
ketiga faktor tersebut menurut pendapat ..
A. Hans selye
B. Robbins
C. Vincent cornelli
D. Mustamir pedak
E. Soekiman
11. Manakah dibawah ini adaptasi yang berhubungan dengan emosi ..
A. Adaptasi psiologis
B. Adaptasi psikologis
C. Adaptasi perkembangan
D. Adaptasi spritual
E. adaptasi sosial budaya
12. jenis-jenis stress ...
A. stress fisik
B. stress kimiawi
C. stress fisiologis
D. stress emosional
E. stres kimia
13. suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keimbangan dan menghadapi kondisi yang dialaminya,pengertian
dari ...
A. psikotrapi
B. homeostatis
C. psikoreligius
D. pengaturan waktu
E. pengaturan berat badan
14. cara mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat adalah ...
A. istirahat dan tidur
B. pengaturan diet dan nutrisi
C. pengaturan berat badan
D. merokok sepuasnya
E. tidak mengkomsumsi minuman keras
15. proses dimana dimensi psiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stres disebut....
A. stress
B. adaptasi
C. regenerasi
D. refleksi nyeri
E. restrorative
16. yang manakah dibawah ini terdiri atas jenis-jenis stress ..
A. Adapraf , restrorative dan Imflamasi
B. Kemarahan dan Agresi
C. Adaptasi syndrome
D. Stress fisik , stress kimiawi , stress mikrobiologis , stress fisiologi , stress proses tumbuh kembang , dan stress
psikologi atau emosional
E. The reciple dan the framework
17. Yang tidak termasuk perubahan-perubahan yang terjadi pada konsep stress dalam tubuh seseorang adalah . . . .
A. Perubahabn warna rambut
B. Wajah tegang
C. Nafas terasa berat dan sesak
D. Jantung berdebar-debar
E. Ujung-ujung jari melebar
18. Yang tidak termasuk factor-faktor yang mempengaruhi stress adalah . . .
A. Faktor lingkungan
B. Faktor kebudayaan
C. Faktor organisasi
D. Faktor individu
E. Adaptasi
19. Seseorang yang mengalami stress dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya , kecuali
A. Perubahan pada rambut kusam , ubanan dan kerontokan
B. WWajah tegang , dahi berkerut , mimik nampak serius , tidak santai , berat bicara , sulit tersenyum dan kulit ,
muka kedutan
C. Sehat , tidur nyenyak , wajah berseri-seri
D. Nafas terasa berat dan sesak , timbul asma
E. Jantung berdebar-debar , pembuluh darah melebar atau menyempit
20. Faktor-faktor yang mempengaruhi stress dalam factor organisasi , kecuali . . .
A. Role Demands
B. Interpersonal Demands
C. Organizational structure
D. Organizational Leadership
E. Faktor Linkungan
21. Untuk mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat sebagai berikut , kecuali . . .
A. Istirahat dan tidur
B. Olah raga atau latihan teratur
C. Mengkomsumsi minuman keras
D. TTidak mengkomsumsi minuman keras
E. Pengaturan berat badan
22. Seseorang yang mengalami stress dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya , kecuali
...
A. Libido normal dan tidur yang teratur
B. Perubahan warna rambut kusam , ubanan , kerontokan
C. Nafas terasa berat dan sesak , timbul asma
D. Wajah tegang , dahi berkerut
E. Kadar gula meningkat
23. Menurut Robbins ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya
stress yaitu . . .
A. Faktor lingkungan , faktor organisasi , faktor individu
B. Faktor ekonomi , faktor politik , faktor sosial
C. Faktor lingkungan , faktor ekonomi , faktor politik
D. Faktor organisasi , faktor sosial , faktor politik
E. Faktor individu , faktor politik , faktor ekonomi
24 . Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam tubuh merupakan pengertian dari . . .
A. Self regulation
B. Homeostatis
C. Berkompensasi
D. Adaptasi fisiologis
E. Terapi psikoreligius

SOAL ESSAY
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stress !
2. Sebut kan tiga faktor utama yang dapat timbulnya stress !
3. Apakah yang termasuk dalam konsep stress ?
4. Apa yang menyebabkan orang mengalami stress ?
5. Sebutkan cara untu mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat !
6. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress ?
7. Sebutkan faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku manusia !
8. Dengan cara apa mengatasi dan mencegah stress agar tidak sampai ketahap yang lebih berat ?
9. Jelaskan proses keperawatan stress manajemen stress untuk perawat ?
10. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stress !
11. Perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada tubuh seseorang yang mengalami stress ? Sebutkan !
12. Jelaskan pengertian GAS (General Adaptasi SyndROMA

JAWABAN SOAL
1 . Stress adalah segala situasi dimana tuntunan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau
melakukan tindakan.
2 . 1 . Faktor lingkungan
2 . Faktor organisasi
3 . Faktor individu
3 . Yang termasuk dalam konsep stress yaitu stress merupakan salah satu gejala
psikologis yang dapat menyerang karena adanya konflik dan frustasi
4 . Jika seseorang dihadapkan peristiwa yang dirasakan sebagai mengancam fisik
atau fisiologis
5 . 1 . Pengaturan diet dan nutrisi
2 .Istirahat dan tidur
3 . Olah raga atau latihan teratur
4 . Berhenti merokok
5 . Tidak mengkomsumsi minuman keras
6 . Pengaturan berat badan
7 . Pengaturan waktu
8 . Terapi psikofarmaka
9 . Terapi somatic
10 . Psikoterapi
11 . Terapi psikoleligius
12 . Homeostatis
6 . a) Faktor biologis : Herediter , konstitusi tubuh , kondisi fisik , neurofsiologis
dan neurohomonal .
b) Faktor sosial cultural : Perkembangan kepribadian , pengalaman dan kondisi
lain yang mempengaruhi .
7 . 1) Kebutuhan badaniah dan kebutuhan psiologis .
2) Dorongan, menjamin agar manusia berusaha memenuhi kebutuhannya .
8 . a) Pengaturan diet dan nutrisi
b) Istirahat dan tidur
c) Berhenti merokok
d) Pengaturan berat badan
e) Pengaturan waktu
f) Terapi psikofarmaka
g) Terapi somatik
h) Terapi psikoreligius
i) Homeostatik
9 . Kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau investasi atau
mengubah pertukaran respon terhadap penyakit .
10 . a) Faktor lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat dengan karyawan .
b) Faktor Organisasi
Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan
karyawan lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat .
c) Faktor individu
Faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga , masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan .

11 . . a) Perubahan warna rambut , ubanan , kerontokan


b) Wajah tegang , nafas terasa sesak dan berat
c) Timbul asma , tidak bisa tidur dan histeris
12 . GAS ( General Adaptational Syndroma ) adalah apabila reaksi lokal tidak
dapat diaktifiiktasi maka dapat menyebabkan gangguan dan secara sistematik
tubuh akan melakukan proses penyesuaian diri seperti panas diseluruh tubuh
dan berkeringat
Pengertian Prosedur Kerja K3

Prosedur K3 Prosedur K3 ini merupakan tahap atau proses suatu kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas
atau metode (cara) langkah demi langkah secara pasti dalam pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan,
dan keamanan (K3).

· Tatakerja
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang
maksimal.
· Prosedur
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya
dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
· Sistem
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola
tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Pengusaha atau perusahaan melakukan prosedur bekrja dengan aman dan tertib dengan cara:
• Menetapkan standar K3
• Menetapkan tata tertib yng harus dipatuhi
• Menetapkan peraturan-peraturan
• Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan K3 ini kepada seluruh tenaga kerja.
• Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan

Rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta
jalan yang harus ditempuh dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan merupakan pengertian dari........
A. Prosedur kerja
B. Keamanan
C. Keselamatan
D. Kesehatan
E. Pelindung diri

Di bawah ini merupakan hal yang harus terkandung dalam prosedur kerja adalah..........
A. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
B. Pencatatan & evaluasi terhadap kegiatan
C. Siapa yang melaksanakan & apa yang harus dikerjakan
D. Material,perlengkapan & dokumen yang digunakan
E. Benar semua
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) dan Nilai Normal

Apa itu tanda-tanda vital?

Tanda-tanda vital adalah ukuran dari fungsi-fungsi vital tubuh yang paling dasar. Ada empat tanda-tanda vital utama
yaitu suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Oleh karena itu, diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital.

Pemeriksaan tanda-tanda vital akan dilakukan oleh tenaga medis profesional di rumah sakit atau di rumah. Setelah
pemeriksaan dijalani maka akan didapatkan nilai dari setiap tanda-tanda vital tersebut yang akan dibandingkan
dengan nilai normal tanda-tanda vital.

Anda perlu tahu bahwa nilai normal untuk setiap tanda-tanda vital ini berbeda tergantung pada kelompok usia, jenis
kelamin, berat badan, dan lainnnya. Jadi, hasil pemeriksaan nilai tanda-tanda vital Anda akan dibandingkan dengan
nilai normal yang sesuai dengan karakteristik Anda.

Kegunaan dan manfaat pemeriksaan tanda-tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan bukan tanpa tujuan dan kegunaan. Ada beberapa kegunaan dari
pengukuran tanda-tanda vital. Hasil nilainya bisa dijadikan data yang akan menunjukan status kesehatan
Anda. Tanda-tanda vital dapat diukur dalam pengaturan medis, di rumah, di tempat darurat medis, atau di tempat
lain.

Berikut ini adalah beberapa manfaat pemeriksaan tanda-tanda vital:

1. menjadi indikator fungsi dasar tubuh


2. menilai kesehatan fisik umum
3. mengidentifikasi adanya gangguan medis akut
4. mendeteksi apabila ada kemungkinan penyakit kronis
5. mengukur seberapa baik tubuh bisa mengatasi stress fisiologis
6. menunjukkan kemajuan terapi perawatan
7. dan lainnya

Jenis-jenis pemeriksaan dan nilai normal tanda-tanda vital

Ada empat jenis pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan dari setiap jenis tanda-tanda vital memiliki pengukuran
dan nilai normal yang berbeda. Nilai normal untuk setiap jenis tanda-tanda vital pun memiliki perbedaan yang
dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, berat badan, dan lainnya. Simaklah keempat jenis pemeriksaan tanda-
tanda vital ini.

1. Suhu tubuh

Suhu tubuh merupakan salah satu jenis pemeriksaan tanda-tanda vital yang sederhana karena bisa dilakukan sendiri
di rumah dengan menggunakan termometer selain dibantu oleh tenaga medis.

Pemeriksaan suhu tubuh berguna untuk menilai kondisi metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh berkaitan dengan
suhu tubuh. Hal ini dikarenakan, proses metabolisme di dalam tubuh akan menghasilkan panas secara kimiawi.

Nilai normal suhu tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, waktu pemeriksaan, aktivitas fisik,
lingkungan, dan masalah pada organ. Akan tetapi, nilai normal suhu tubuh memiliki kisaran mulai dari
36 hingga 37,4 derajat Celcius.

Seseorang baru bisa dikatakan bersuhu tubuh rendah atau hipotermia apabila memiliki suhu tubuh kurang dari 36
derajat Celcius. Kondisi suhu tubuh yang tinggi ditunjukkan dengan suhu tubuh mulai dari suhu 37,5 – 38 derajat
Celcius. Apabila suhu tubuh di atas itu maka bisa menyebabkan demam febris bahkan hipertermia bila lebih dari 40
derajat Celcius.

Pengukuran suhu tubuh ternyata tidak hanya bisa dilakukan pada ketiak dan mulut saja. Ada beberapa cara untuk
mengukur suhu tubuh yang perlu Anda ketahui. Pengukuran suhu tubuh bisa dilakukan di mulut (oral), di ketiak
(aksilaris), di telinga, dan di dubur (rektal).

Pengeluaran Panas

Panas yang diproduksi – pengeluaran panas = suhu tubuh


Panas akan keluar dari tubuh melalui proses :

 Radiasi : perpindahan panas dari permukaan suatu objek kepermukaan lain tanpa keduanya bersentuhan (thibodeau dan
patton 1993). Panas melalui gelombang electromagnetic. Aliran darah dari organ internal inti membawa panas ke kulit dan ke
pembuluh darah permukaan. Jumlah panas yang dibawa kepermukaan tergantung dari tingkat vasokonstriksi dan vasodilatasi
yang di atur oleh hipotalamus. Panas yang menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingin di sekelilingnya . penyebaran
meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga meningkat.
contoh : 60% pengeluaran panas pada seseorang yang tidak mengenakan pakaian dan berdiri pada ruangan
dengan suhu normal adalah melalui radiasi (Guyton, 1996)
 Konduksi : perpindahan panas dari suatu molekul ke molekul lainnya yang suhunya lebih rendah. Terjadinya kontak langsung
antara molekul dan biasanya menyebabkan kehilangan panas yang sangat sedikit, misalnya :ketika tubuh direndam air yang
dingin. Jumlah perpindahan panas tergantung pada perbedaan suhu dan jumlah serta lama kontak antar molekul.
 Konveksi : merupakan perpindahan panas melalui aliran udara, tubuh biasanya memiliki sedikit udara hangat sekelilingnya.
Udara hangat ini naik dan digantikan oleh udara yang lebih dingin, sehingga individual akan selalu kehilangan sedikit panas
lewat konveksi.
 Evaporasi : proses perpindahan energi panas ketika cairan tubuh berubah menjadi gas. Selama evaporasi, kira-kira 0,6 kalori
panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991). Tubuh secara continue kehilangan panas melalui evaporasi.
Kira-kira 600-900 ml sehari menguap dari kulit dan paru, mengakibatkan kehilangan air dan panas. Kehilangan normal ini di
pertimbangkan kehilangan air tidak kasat mata dan tidak memakai peran utama dalam mengatur suh

2. Denyut nadi atau denyut jantung

Pemeriksaan denyut nadi sama dengan pengukuran denyut jantung. Pengukuran denyut jantung adalah mengukur
berapa kali jantung berdetak setiap menit. Jantung berdetak setiap kali mendorong darah ke arteri sehingga arteri
mengembang dan berkontraksi.

Setiap peningkatan suhu sebanyak 1 derajat celcius maka akan meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali per
menit. Pengukuran denyut jantung bisa juga untuk mengetahui ritme jantung dan kekuatan denyut nadi. Nilai
normal denyut nadi untuk orang dewasa (di atas 18 tahun) yang sehat adalah 60-100 kali per menit.

Angka denyut jantung bisa berbeda pada kelompok usia di bawah 18 tahun dan lanjut usia. Nilai angka denyut nadi
ini juga bisa meningkat apabila Anda melakukan olahraga, merokok, sedang sakit, atau perubahan perasaan seperti
emosi atau takut. Nilai normal denyut nadi yang dimiliki oleh para atlet berkisar 40 kali per menit.

Pengukuran denyut jantung bisa dilakukan di beberapa bagian tubuh. Anda bisa melakukan pemeriksaan denyut
nadi sendiri pada beberapa bagian seperti pada pergelangan tangan, leher, pelipis, dan beberapa lipatan (paha, siku,
dan lutut). Di rumah sakit, pengukuran denyut nadi dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan stetoskop.
3. Laju pernapasan

Tanda-tanda vital selanjutnya adalah laju pernapasan. Pengukuran laju pernapasan bisa menunjukkan apakah Anda
memiliki pernapasan normal atau tidak normal. Pernapasan tidak normal akan mengindikasikan bahwa Anda
memiliki pernapasan cepat, lambat atau sulit bernapas.

Laju pernapasan adalah jumlah tarikan napas setiap menit. Pengukuran laju pernapasan biasa dilakukan saat sedang
beristirahat. Anda bisa mengukurnya sendiri di rumah. Pemeriksaan laju pernapasan diketahui dengan cara
menghitung berapa kali tarikan napas yang ditandai dengan mengembangnya rongga dada selama satu menit.

Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ini cukup menggunakan stopwatch. Laju
pernapasan normal untuk orang dewasa ketika beristirahat adalah 12-24 kali per menit. Anda bisa mengukur nilai
pengukuran laju pernapasan yang telah Anda lakukan dengan nilai laju pernapasan normal ini.

Apabila nilai laju pernapasan di bawah angka 12 atau di atas 24 maka dianggap pernapasan tidak normal. Ada
beberapa hal yang bisa menyebabkannya, di antaranya adalah demam, cemas, penyakit paru-paru, asma,
pneumonia, gagal jantung, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Nilai laju pernapasan normal pada anak-anak dan bayi memiliki nilai yang berbeda. Laju pernapasan normal pada
anak-anak berkisar antara 20-50 kali per menit, sedangkan laju pernapasan normal pada bayi adalah 30-40 kali per
menit.

tanda-tanda masalah pernapasan.

 Lubang hidung kembang kempis setiap kali bernapas.


 Kulit berwarna agak gelap.
 Tulang rusuk dan bagian tengah dada tertarik ke dalam.
 Orang tersebut menghasilkan suara mendengus, menggeram, atau menangis ketika
bernapas.
 Bibir dan/atau kelopak matanya berwarna biru.
 Dia bernapas dengan seluruh bagian bahu/dada. Ini dianggap sebagai pernapasan
dengan usaha keras
4. Tekanan darah

Tekanan darah menunjukkan kekuatan darah mendorong dinding arteri selama kontraksi dan relaksasi jantung.
Pemeriksaan tanda-tanda vital ini memiliki kaitan erat dengan pemeriksaan denyut nadi. Hal ini dikarenakan setiap
kali jantung berdetak maka darah terpompa ke arteri dan akan menghasilkan tekanan darah.

Apabila jantung berkontraksi maka tekanan darah yang dihasilkan akan tinggi dan apabila jantung rileks maka
tekanan darah akan turun. Ada dua jenis angka untuk pengukuran tekanan darah, yaitu tekanan sistolik dan tekanan
diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan di dalam arteri saat jantung berkontraksi memompa darah ke seluruh tubuh.
Tekanan diastolik adalah tekanan di dalam arteri ketika jantung rileks untuk kembali mengisi darah.

Satuan tekanan darah (sistol dan diastol) dinyatakan dalam mmHg yang akan terlihat pada manometer air raksa
pada alat Sfigmomanometer (tensimeter). Pemeriksaan tekanan darah masa kini sudah mulai banyak menggunakan
tensimeter digital.

Tidak seperti pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya, pemeriksaan tekanan darah tidak bisa dilakukan sendiri.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan bantuan tenaga medis seperti perawat dan dokter.

Nilai normal tekanan darah sistolik tidak melebihi 120, sedangkan nilai normal tekanan darah diastolik tidak kurang
dari 80. Jadi tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg.

Jika tekanan darah Anda lebih kecil dari 110/70 mmHg maka Anda dinyatakan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Apabila Anda memiliki tekanan darah di atas 140/ 90 mmHg maka bisa dinyatakan Anda memiliki tekanan darah
tinggi atau hipertensi.

Penderita hipertensi sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah setiap hari yang dilakukan pada siang hari.
Hal tersebut bisa membantu dokter untuk mengetahui efektivitas obat yang telah diberikan.
Apabila Anda ingin mengukur tekanan darah maka Anda jangan pergi ke kamar mandi dulu, tidak boleh minum kopi
dan merokok selama 30 menit sebelum pengukurang, dan bersantailah sejenak selama lima menit. Umumnya
pengukuran tekanan darah dilakukan di lengan bagian atas tetapi bisa juga di pergelangan kaki.

Tekanan Darah (TD) atau Tensi (T)

TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD

< 90 Hipotensi

90 ‒ 119 dan < 80 Normal

120 ‒ 139 atau 80 ‒ 89 Prehipertensi

140 ‒ 159 atau 90 ‒ 99 Hipertensi derajat 1[1]

≥ 160 atau ≥ 100 Hipertensi derajat 2[1]

Diagnosis hipertensi (HT)[1] ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah saat istirahat pada kesempatan
yang berbeda.
Nadi (N) dan detak jantung (HR: Heart Rate)

Frekuensi N atau HR

N atau HR Klasifikasi Diagnosis Banding

< 60 Bradikardi

60 ‒ 100 Normal Tak ada kelainan


> 100 Takikardi

Hubungan HR dan N

Hubungan HR dan N Bentuk Nadi Diagnosis Banding

(HR - N) ≤ 10 Tak ada kelainan

(HR - N) > 10 Pulsus defisit AF[2]

Tegangan Nadi

Tegangan Nadi Bentuk Nadi Diagnosis Banding

Tidak berubah Tak ada kelainan

Kuat dan lemah berubah-ubah Pulsus alternan Gagal jantung

Elastisitas Pembuluh Nadi

Elastisitas Pembuluh Nadi Diagnosis Banding

Elastis Tak ada kelainan

Keras seperti kawat Aterosklerosis

Frekuensi Pernapasan atau Respiration Rate (RR)

RR Klasifikasi
< 12 Bradipnea

14 ‒ 20 Eupnea

> 20 Takipnea (napas cepat)

Suhu atau Temperatur (t)

Suhu (°C) Kesan Manajemen

Untuk neonatus:
< 36,5 Hipotermia
 Inkubator
 Perawatan bayi lekat (KMC: Kangaroo mother care)

36,5 ‒ 37,5 Normal  Minum yang cukup

 Minum yang banyak


 Kompres air hangat seluruh permukaan tubuh
37,5 ‒ 37,9 Demam
 Baju yang tipis
 Atur suhu lingkungan

 Sama seperti manajemen demam di atas

≥ 38 Demam tinggi  Koreksi suhu dengan terapi cairan


 Mandi air hangat
 Antipiretik
soal materi tanda-tanda vital

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E
di lembar jawab yang tersedia !

1. Melihat dan mengkaji pasien secara visual dinamakan pemeriksaan...


A. Palpasi
B. Inspeksi
C. Auskultasi
D. Perkusi
E. Biopsi
2. Pemeriksaan dengan menepuk atau mengetuk permukaan tubuh dinamakan...
A. Palpasi
B. Inspeksi
C. Auskultasi
D. Perkusi
E. Biopsi
3. Ketrampilan untuk mendengarkan suara organ tubuh dinamakan...
A. Auskultasi
B. Palpasi
C. Perkusi
D. Inspeksi
E. Evaluasi
4. Suara organ tubuh yang dapat dilakukan auskultasi, kecuali...
A. Paru-paru
B. Jantung
C. Pembuluh darah
D. Bagian dalam organ abdomen
E. Tulang
5. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan auskultasi dinamakan...
A. Stetoscope
B. Sphgmomanometer
C. Manset
D. Balon udara
E. Garpu tala
6. Berikut bukan termasuk dalam pemeriksaan tanda- tanda vital yaitu...
A. Suhu Tubuh
B. Nadi
C. Pernafasan
D. Tekanan darah
E. Cek golongan darah
7. Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital adalah, kecuali...
A. Untuk memperoleh data dasar
B. Mendeteksi keadaan klien
C. Memantau perubahan status kesehatan klien
D. Menyembuhkan penyakit
E. A dab B benar
8. Pusat pengaturan suhu tubuh berada di...
A. Saraf cranial
B. Hypofise
C. Hypothalamus
D. Luteinizing hormon
E. FSH (folikel stimulazing hormon)
9. Proses pemindahan panas secara langsung dinamakan...
A. Konveksi
B. Radiasi
C. Evaporasi
D. Konduksi
E. Sterilisasi
10. Contoh perpindahan panas secara konduksi, kecuali...
A. Panas mengalir melalui sendok
B. Paku panas
C. Air menjadi panas
D. Setrika menjadi panas
E. Besi meleleh
11. Proses perubahan cairan menjadi uap dinamakan...
A. Evaporasi
B. Konduksi
C. Radiasi
D. Konveksi
E. Isolasi
12. Dibawah ini perpindahan secara konveksi adalah...
A. Panci terasa panas ketika menanak nasi
B. Air bergerak saat mendidih
C. Setrika menjadi panas
D. Besi meleleh
E. panas mengalir melalui sendok
13. Kondisi normal dari panas tubuh berada pada suhu...
A. 35,9-37,9 C
B. 36-38 C
C. 37-40 C
D. 35-38,9
E. 36-37,5
14. Dibawah ini bukan termasuk hal yang harus diperhatikan ketika mengukur suhu tubuh adalah...
A. Termometer harus dalam keadaan nol suhunya
B. Cara menurunkan suhu harus dilakukan hati-hati
C. Pembacaan thermometer harus ditempat yang cukup cahaya
D. Penggunaan termometer untuk tiap tempat pengukuran tidak dipisahkan alatnya
E. Fungsi thermometer harus menghadap keluar untuk arah yang dibaca
15. Tempat pengukuran suhu inti yang efektif antara lain, kecuali...
A. Timpani
B. Rectal
C. Oral
D. Aksila
E. Dada
16. Dibawah ini merupakan kerugian pemilihan tempat pengukuran suhu di rectal kecuali...
A. Resiko terpajan cairan tubuh
B. Memerlukan pelumas atau lubrikasi
C. Sumber rasa malu dan ansietas klien
D. Suhu inti lebih dapat diandalkan
E. Nyeri pada area rectal
17. Pengukuran suhu tubuh di daerah axila dengan termometer air raksa memerlukan waktu...
A. 15 detik
B. 10-15 menit
C. 15-20 menit
D. 10 menit
E. 5 menit
18. Kerugian pengukuran suhu pada aksila antara lain, kecuali...
A. Waktu pengukuran lama
B. Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi klien
C. Memerlukan prosedur invasif (pembedahan)
D. Kurang akurat jika dibandingka dengan pemeriksaan suhu lewat oral
E. A dan B Benar
19. Aliran darah yang menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh disebut...
A. Nadi
B. Jantung
C. Vena
D. pembuluh getah bening
E. Radial
20. Bukan termasuk Fungsi Pembuluh Nadi (Arteri) adalah...
A. Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
B. Menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel
C. Mengangkut zat buangan
D. Menjaga keseimbangan mobilitasi
E. Mengatur keseimbangan sistem syaraf tubuh
21. Frekuensi denyut nadi pada usia kurang dari 1 bulan adalah...
A. 80 – 160 / menit
B. 90 – 170 / menit
C. 65 – 100 / menit
D. 75 – 115 / menit
E. 70 – 110 / menit
22. Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah...
A. 80 – 160 / menit
B. 90 – 170 / menit
C. 65 – 100 / menit
D. 75 – 115 / menit
E. 60-100 / menit
23. Laju denyut nadi kurang dari 60 kali per menit adalah...
A. Bradikardia
B. Takikardia
C. Sinus Aritmia
D. Pulsus Alternans
E. Takipnea
24. Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan kemungkinan menunjukan gagal jantung adalah...
A. Bradikardia
B. Takikardia
C. Sinus Aritmia
D. Pulsus Alternans
E. Takipnea
25. Letak nadi yang berada di bagian pelipis dinamakan...
A. Brakhialis
B. Temporalis
C. Radialis
D. Popliteal
E. Carotis
26. Denyut nadi yang berada di Tengah dorsum dari kaki dinamakan...
A. Brakhialis
B. Dorsalis Pedis
C. Tibialis posterior
D. Popliteal
E. Carotis
27. Dibawah ini bukan termasuk alat yang disiapkan untuk pengukuran nadi adalah...
A. Jam tangan
B. Buku catatan nadi
C. Alat tulis
D. Manset udara
E. Sarung tangan
28. Tekanan darah pada saat bilik memompakan darah ke seluruh tubuh dinamakan...
A. Systolik
B. Diastolik
C. Systolik diastolik
D. Pemompaan darah
E. Tekanan arteri
29. Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, kecuali...
A. Aktivitas fisik
B. Keadaan emosi
C. Cuaca
D. Suhu Lingkungan
E. Kopi
30. Metode pengukuran tekanan darah dengan cara palpasi didapatkan hasil...
A. Systolik
B. Diastolik
C. Systolik diastolik
D. Semua benar
E. Diastolik systolik
31. Klasifikasi tekanan darah normal pada orang dewasa adalah...
A. 90 mmhg/60 mmhg - 120 mmHg/80 mmHg
B. 120/80 mmhg -139/89 mmHg
C. 80 mmhg/60 - 130/80 mmhg
D. 140/90 mmhg -159/99 mmHg
E. 160/100 mmHg ataulebih
32. Dibawah ini bukan termasuk Persiapan Alat untuk mengukur tekanan darah adalah...
A. Mejaperiksa / tempattidur
B. Sphygmomanometer
C. Manometer air raksa + kleppembukapenutup
D. Mansetudara
E. Jam tangaN
33. Bila mengulang prosedur mengukur tekanan darah tunggu selama....
A. 5 menit
B. 30 detik
C. 10 menit
D. 2 detik
E. 5 menit
34. Memasang manset yang benar adalah..
A. 5 cm diatas fossa cubiti
B. 2-5 jari diatas fossa cubiti
C. 2-3 jari diatas fossa cubiti
D. 1 jari diatas fossa cubiti
E. A dan B benar
35. Menghitung pernafasan yang benar adalah...
A. Satu kali inspirasi dihitung satu
B. Satu kali ekspirasi dihitung satu
C. Sekali inspirasi sekali ekspirasi dihitung satu kali
D. Dua kali inspirasi dan dua kali ekspirasi
E. A dan B benar
36. Pernafasan normal orang dewasa adalah...
A. 14 – 24 kali/menit
B. 16 – 28 kali/ menit
C. 12-20 kali/menit
D. 16 – 20 kali/ menit
E. 14- 32 kali / menit
37. susah bernafas yang menunjukkan adanya retraksi (kekakuan otot dada) dinamakan...
A. Biot
B. Dispnea
C. .Takipnea
D. Apnea
E. Kusmaul
38. Apnea merupakan...
A. Nafas dalam yang abnormal
B. Frekuensi pernafasan yang cepat dan abnormal
C. Frekuensi pernafasan lambat
D. Tidak ada pernafasan
E. Nafas tidak teratur
39. Nafas dalam yang abnormal bisa cepat, lambat, kadang normal dinamakan...
A. Biot
B. Apnea
C. Dispnea
D. Kusmaul
E. Takipnea
40. Periode pernafasan cepat dalam yang bergantian, umumnya terjadi pada bayi selama tidur nyenyak
dinamakan...
A. Kusmaul
B. Cheyne stokes
C. Apnea
D. Bradipnea
E. Hiperpnea

Anda mungkin juga menyukai