Beberapa faktor yang dapat memengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat,distribusi obat
dalam trubuh,metabolisme (biotransformasi) obat,dan eksresi.
1. Absorpsi obat
Absorpsi obat merupakan proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh melalui aliran darah kecuali dari jenis
topical. Hal ini dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,jenis obat,keadaan tempat,makanan dan keadaan
pasien.
2. Distribusi obat ke dalam tubuh
Setelah obat diabsorpsi,kemudian obat di distribusikan ke dalam darah melalui vascular dan sistem limfatis menuju
sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu. Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan,elektrolit,dan
keadaan patologis.
3. metabolisme obat
Setelah melalui sirkulasi,obat akan mengalami proses metabolism. Obat akan ikut sirkulasi ke dalam
jaringan,kemudian berinteraksi dengan sel dan melakukan sebuah perubahan zat kimia hingga menjadi lebih aktif.
Obat yang tidak bereaksi akan diekresikan.
4. eksresi sisa
Setelah obat mengalami metabolism atau pemecahan,akan terdapat sisa zat yang tidak dapat dipakai. Sisa zat ini
tidak bereaksi kemudian keluar melalui ginjal dalam bentuk urin,dari intestinaldalam bentuk veses,dan dari paru-
paru dalam bentuk udara.
Obat memiliki dua efek yaitu efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat memiliki kesesuaian
terhadap efek yang di harapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi
gejala),kuaratif (memiliki efek pengobatan),suportif (berefek untuk menaikkan fungsi atau nrespons
tubuh),dubtitutif (berefek sebagai pengganti),efek kemoterapi (berefek untuk mematikan atau menghambat),dan
restorative (berefek untuk memulihkan fungsi tubuh yang sehat).
Efek samping merupakan efek yang tidak diharapkan,tidak bisa diramal,dan bahkan kemungkinan dapat
membahayakan seperti adanya alergi,toksisitas (keracunan),penyakit iatrogenik,kegagalan dalam pengobatan,dan
lain-lain. (A.Aziz Alimul Hidayat,2009)
Cara Menghitung Dosis Obat Dengan Cepat Dan Tepat
Obat tablet merupakan jenis obat yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, biasanya obat jenis ini memiliki bentuk
bulat atau lonjong yang dapat dimasukkan langsung ke dalam mulut tanpa harus di kunyah.
Cara menghitung dosis obat tablet atau pil bisa menggunakan contoh dibawah ini.
Sediaan obat adalah jumlah total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul.
Contoh :
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500mg.
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak, remaja atau dewasa mungkin gampang, tapi kadang
agak sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat tablet pada bayi.
Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep “luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X.
Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet luminal 5 mg menjadi sepuluh bagian. Order sederhana
dari resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan obat adalah 5 mg.
Kita dapat menghitung dosis obat tablet diatas dengan menggunakan rumus dosis obat:
5 mg/10 = 0,5 mg
Setelah kita mengetahui dosis obat tersebut selanjutnya adalah menghitung berapa banyak yang harus kita
konsumsi, yaitu dengan cara dibawah ini :
Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam satuan berat (mg (miligram) atau g (gram)) tanpa
mempertimbangkan jumlah sediaan obat.
Jumlah/ Banyak sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh dokter.
Pertama kita harus menimbang berat satu pil tersebut, misal berat obat luminal 5 mg adalah 1 g.
Berat obat / jumlah sediaan obat
Contoh:
Dokter membuat resep ” Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup ialah 240 mg tiap 5 mL
(mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk yang tidak harus menggunakan batas waktu
atau alat mesin syringe pump
Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100 mL adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml
________________________________________
Menghitung Dosis Obat Serbuk?
Berikutnya adalah menghitung dosis obat serbuk, ini yang paling jarang digunakan oleh masyarakat namun biasanya
tetap ada beberapa jenis obat yang memakai obat serbuk ini seperti misalnya obat antibiotik, seperti ceftriaxone,
cefotaxim, dan lainnya.
Untuk bisa menghitung berapa banyak dosis dari obat serbuk bisa dilihat dari contoh dibawah ini.
Contoh:
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV.
Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc
Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 10 cc, karena jika kita akan menarik cairan
sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 9 cc.
Nah ada juga cara memberikan obat menggunakan alat bantu biasanya pemberian ini melaui infus pump atau syringe
pump. Beberapa contoh obat ini diantaranya lasix (Furosemid), heparin (Inviclot), cordaron (Amiodaron),
dobutamin, dopamin, dan lainnya.
Contoh:
Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100 cc.
Jawab:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam Contoh:
Perhatian:
• Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan kesamaan satuan dosis
yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka
kita harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg
• Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat adalah waktu pemberian. Misalnya: Dobutamin 0,1
mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit
adalah 1 menit.
Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah 200 mg. berat badan pasien 60 kg, Obat akan dilarutkan
dalam 50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg= 0,09 m
Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro Dan Makro
Rumus Tetesan Infus – Setiap ahli medis harus tahu bagaimana cara menghitung tetesan infus dengan tepat dan
benar. Menghitung tetesan infus tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa sangat berbahaya. Untuk itu harus
memakai dasar karena ada cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
Memang setiap pasien yang dehidrasi atau kehilangan cairan bisa dikembalikan lagi dengan cara memberikan infus
yang didalamnya terdapat natrium.
Tujuan dari penggunaan infus tersebut supaya cairan pada tubuh seseorang bisa tetap normal, namun tentu saja
ada tata caranya dan anda sebagai seseorang yang terjun di dunia kesehatan harus tahu bagaimana cara menghitung
tetesan infus.
Jika pasien kehilangan cairan maka bisa diperbaiki dalam waktu 2 hari, untuk hari pertama bisa dimasukkan melalui
mulut dan anus per infus. Jika diberikan infus dengan tetesan yang terlalu cepat maka cukup berbahaya karena bisa
menyebabkan keracunan dan kejang. Untuk itulah kita harus benar-benar teliti dalam memberikannya.
• mgtt= mikro tetes• jumlah tetesan = banyaknya tetesan dalam satu menit
1 gtt = 3 mgtt
1 cc = 20 gtt
1 cc = 60 mgtt
1 cc = 1 mL
mggt/menit = cc/jam
volume tetesan infus yang masuk per jam infus set mikro ialah = jumlah tetesan X 1
volume tetesan infus yang masuk per jam infus set makro ialah = jumlah tetesan X 3
Rumus :
Untuk lebih memahami, kita harus terlebih dahulu mengetahui rumus untuk menghitung jumlah tetesan cairan
dalam hitungan menit dan jam.
Rumus dasar dalam hitungan menit
Contoh soal
Seorang pasien datang ke rumah sakit dan membutuhkan 500 ml RL cair. Bagaimana infus diperlukan jika kebutuhan
cairan pasien harus dicapai dalam 100 menit?
Mengingat:
Cairan = 500 ml (cc)
Jawaban:
Dengan demikian, pasien ini memerlukan infus untuk menghabiskan 100 hingga 500 ml cairan dalam 100 menit
menggunakan infus set Terumo.
Berikut adalah cepat kehilangan hasil formula dari rumus dasar (dalam jam) untuk pasien anak:
Lalu bagaimana mencari jumlah tetesan/ detik ? kita hanya tinggal merubah rumus dan menggunakan angka angka
yang ada.
Rumus :
Contoh Soal :
Jika soal diatas menyatakan bahwa tetesan per/ menit= 21 tetes/menit maka tetesan per detiknya adalah ?
Jawaban : 1 menit= 60 detik, Jadi jika 21 tetes dalam waktu 60 detik maka hitungan perdetiknya adalah : 60/21=
2,857 ( kalian bulatkan menjadi 3 ) jadi artinya dalam waktu 3 detik itu ada 1 tetes
Mudah kan ?
Untuk lebih mudah nya saya membuatkan patokan yang sudah di hitung, jadi rekan-rekan hanya tinggal
mengingatnya saja,
2 kolf = 1000 cc = 14 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 12 jam, sehingga 24 jam habis 2 kolf.
3 kolf = 1500 cc = 20 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 8 jam, sehingga 24 jam habis 3 kolf.
4 kolf = 2000 cc = 28 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 6 jam, sehingga 24 jam habis 4 kolf.
5 kolf = 2500 cc = 35 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 4.5 jam, sehingga 24 jam habis 5 kolf.
Menurut Purohito, cara menghitung tetesan infus per menit (TPM) secara sederhana adalah:
Contoh soal :
Berapa tetes per menit (TPM) jika cairan yang dimasukkan 500 ml dan habis dalam waktu 8 jam?
Jawab :
a. Bila faktor tetesan makro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Makro) Lamanya infus (jam) x 3
Tetes Per Menit = 500 ml
(Makro) 8 jam x 3
Tetes Per Menit = 500
(Makro) 24
Tetes Per Menit = 20
(Makro) Jadi, cairan tersebut harus diberikan 20 TPM.
b. Faktor tetesan mikro.
Tetes Per Menit = Jumlah cairan infus (ml)
(Mikro) Lamanya infus (jam)
Tetes Per Menit = 500 ml
(Mikro) 8 jam
Tetes Per Menit = 60(Mikro)
Jadi, cairan tersebut harus diberikan 60 TPM.
Itulah sedikit tips bagaimana cara menghitung tetesan infus yang tepat dan benar, semoga bisa membantu anda
dalam mengetahui hal tersebut serta menambah wawasan kita.
SOAL KASUS PEMBERIAN OBAT1.
1. Seorang pasien rawat inap menekan bel untuk memanggil perawat danmengatakan bahwa ia merasa
nyeri dan membutuhkan obat. Perawatmemeriksa catatan pemberian obat dan membaca permintaan
Ibuprofen 600mg p.o. (melalui mulut) tiap 4-6 jam untuk nyeri yang bisa di bisa ditukar denganPercotet
tablet 1-2 p.o. (peroral) tiap 4 jam untuk nyeri. Perawat menyiapkanIbuprofen untuk diberikan. Saat tiba
di ruangan, perawat mengetahui bahwapasien meminta Percocet tablet, bukan Ibuprofen yang telah
perawat siapkan.Pasien meminta perawat untuk meninggalkan Ibuprofen di meja sebelah tempattidurnya
selagi perawat mengambil Percocet. Pasien berjanji tidak akanmenyentuh obat itu sampai
perawat kembali. Pasien tampak sadar danberorientasi. Apa yang harus perawat lakukan selanjutnya
?a. Menghormati keinginan pasien dan meletakan Ibuprofen, disebelah pasiensaat mengambil Percocet.b.
Meletakkan Ibuprofen tetapi jauh dari jangkauan pasien.c. Membawa Ibuprofen kembali ke ruang obat saat
menyiapkan Percocet.d. Memaksa pasien untuk meminum Ibuprofen, sebelum
meninggalkanruangan.e. Perawat marah, dan tidak memberikan satupun obat
2. Pasien dengan reumatoid artritis akan diberikan aspirin grain V (p.o.) padapukul 10 pagi. Perawat
menyiapkan obat dan mengetahui bahwa pasienmengatakan kalau ia selalu meminum grain X di
rumah dan menginginkan obatitu digerus dan dicampurkan ke selai apel. Pasien mengatakan
bahwa iamelakukan hal itu di rumah setiap saat dan tidak ada masalah dengan hal itu.Apa yang harus
perawat lakukan selanjutnya?a. Mengikuti permintaan pasien karena pasien selalu melakukan hal itu.b.
Memaksa pasien meminum dosis yang telah disiapkan dan menelan tabletutuh.c. Melarutkan tablet grain
V di air hangat agar diminum pasien.d. Menghubungi dokter yang meresapkan untuk memastikan dosis dan
untukmendapatkan permintaan obat cair.e. Aspirin diganti dengan obat syrop manis, tanpa memberitahu
dokter
3. Seorang pasien baru dipindahkan dari ruang pemulihan, dan akandiberikan Demerol 50 mg (p.o.)
untuk nyeri pascaoperasi. Perawat menyiapkansatu tablet Demerol 50 mg dan membawa obat itu
ke pasien. Pasienmengatakan bahwa ia tidak bisa menelan tablet itu dan meminta obat cair.Perawat
kemudian melihat ke kotak obat dan hanya menemukan Demerol vial.Apa yang harus perawat lakukan
selanjutnya?a. Memberikan cairan injeksi Demerol ke pasien melalui mulut.b. Menghubungi apoteker
untuk mendapatkan bentuk cair Demerol.c. Menggerus tablet Demerol dan mencampurkan ke selai apel
untuk pasientersebut.d. Menghubungi dokter untuk permintaan obat nyeri yang baru untuk pasien.e.
Pasien dibiarkan tanpa meminum obat.
4. Seorang pasien akan mendapatkan Valisanbe 5 mg untuk obat tidur.Perawat menawarkan obat
tersebut kepada pasien pukul 9 dan 10 malam.Pasien menolak kedua tawaran tersebut. Pada pukul
3 pagi pasien memanggilperawat dan meminta obat tidur. Tindakan apa yang paling tepat yang
harusdilakukan perawat?a. Memberikan obat jenis lain, agar pasien tersugesti untuk tidurb. Memberikan
obat seperti yang diminta pasien.c. Membawakan pasien biskuit dan susu hangat.d. Mengatakan kepada
pasien bahwa sudah terlambat untuk meminum obattidur dan menyarankan pasien untuk menonton
televisi.e. Menghubungi dokter.
5. Seorang perawat yang baru saja lulus sedang menyiapkan obat. Saatmemasuki ruangan pasien usia
lanjut, perawat tersebut menanyakan apakah iaadalah Ny. Riani, Pasien menjawab “iya”, kemudian
perawat tersebutmenyiapkan untuk memberikan obatnya. Seorang perawat pengawas memasukiruangan
dan menyapa pasien dengan mengatakan “Selamat pagi Ny. Tita..”Apa yang harus perawat baru
lakukan?a. Menanyakan ke pasien apakah ia Ny. Tita.b. Memberitahu perawat pengawas bahwa pasien
adalah Ny. Riani.c. Menunda pengobatan sampai identitas pasien dipastikan.d. Memberikan obat sesuai
dengan rencana dan berbicara dengan pengawassebelahnya.e. Karena bingung perawat tidak
memberikan obat tersebut sampai shift berakhir.
Essay.
6. Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan1.500 ml cairan RL. Berapa tetes
infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairanpasien mesti dicapai dalam waktu 24 jam? Di klinik tersedia
infus set merekOtsuka.
7. Tn S (35 tahun), BB 75 Kg; dirawat dengan Post Op Apendiktomi, Keadaanumum masih lemah, kesadaran
composmentis, Vital sign TD: 120/70 mmHg; HR88 x/menit; RR 20 x/menit, T 39,5 °C:, saat ini terpasang
NGT Diet Entrasol500cc; pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage berwarna
merahsebanyak 250 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Keterolac 1 ampul /kolf :2000 cc/24 jam.,
terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1600 cc, danmendapat tranfusi WB 350 cc; mendapat
antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkandalam NaCl 20 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn S
JAWABANSoal
No 1
Benar Obat
Jawaban (c)
Jangan pernah meninggalkan obat di kamar pasien tanpa diawasi. Perawatharus membawa Ibuprofen saat
mengambil Percocet, lalu memberikan pasien obat yang benar. Mengetahui obat apa yang pasien inginkan
sebelummenyiapkan obat juga merupakan hal yang penting untuk diingat
Soal No 2
Benar Dosis
Jawaban (d)Perawat harus selalu memastikan dosis saat ditanya oleh pasien dan ingatuntuk tidak menggerus
tablet salut enterik. Memaksa pasien untuk meminumtablet utuh merupakan hal yang tidak perlu. Melarutkan obat
salut enterik tidakdirekomendasikan. Perawat harus menghubungi dokter yang meresepkan obatuntuk menanyakan
permintaan obat cair
Soal No 3
Jawaban (b)
Profesional kesehatan yang memberikan Demerol harus menghubungi apotekeruntuk mendapatkan bentuk cair
dari Demerol. Cairan injeksi tidak bolehdiberikan melalui mulut. Menggerus obat dan mencampurkannya ke
selai apelsetelah pasien meminta bentuk cair dari obat tersebut adalah tindakan yangtidak sesuai. Anda tidak perlu
menghubungi dokter untuk permintaan obat yangbaru karena permintaan obat sudah untuk pemberian oral.
Soal No 4
Benar Waktu
Jawaban (d)Memberikan obat tidur pukul 3 pagi dianggap terlalu terlambat untuk tidurmalam. Pasien
tidak meminta biskuit dan susu. Menyarankan pasien untukmenonton televisi merupakan hal yang tidak
tepat. Tindakan yang benar adalahmenghubungi dokter dan membahas kebutuhan pasien
Soal No 5
Benar Pasien
Jawaban (c)Pengobatan tidak boleh diberikan sampai identitas pasien dipastikan. Saatmeminta pasien
untuk mengatakan namanya, jangan menyebutkan namapasien pada kalimat anda. Merupakan hal yang juga
penting untuk memeriksaidentifikasi pada pergelangan tangan pasien setelah namanya
dipastikan.Mengkoreksi perawat pengawas merupakan hal yang tidak tepat dan tidakaman untuk
memberikan obat sebelum identitas pasien dipastikan
SOAL NO 6
Diket:Kebutuhan = 1500cc
Faktor tetes = 20
Waktu = 24 jam
1500 x 20
24 x 60
30000
1440
SOAL NO 7
Input
Infus = 2000 cc
NGT = 500 cc
Tranfusi WB = 350 cc
Obat injeksi = 40 cc
3265 cc
Output
Drainage = 250 cc
Urine = 1600 cc
----------------------------------------------
3515 cc
Balance cairan Tn S dalam 24 jam: (Intake cairan - output cairan)3265 cc - 3515 cc = = - 150
Adaptasi terhadap stress dapat berupa :
1. Adaptasi fisiologis
Adaptasi fisiologis adalah proses penyesuaian diri secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan dalam berbagai faktor yang menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang contoh: masuknya kuman
pennyakit ketubuh manusia
2. Adaptasi psikologi
adalah apabila kejadiannya atau proses adaptasi bersifat lokal contoh: seperti ketika kulit terinfeksi maka akan
terjadi disekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas dll yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar
yang terkena.
adalah apabila reaksi lokal tidak dapat diaktifitasi maka dapat menyebabkan gangguan dan secara sistemik tubuh
akan melakukan proses penyesuaian diri seperti panas di seluruh tubuh, berkeringat
Dalam tahun 1936, Selye merumuskan Sress sebagai General Adaptation Syndrome ( GAS ) atau sindrom
penyesuaian umum.Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi dan faktor penyebab tresebut trelalu besar maka
reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya
merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam oleh stress, isyaratnya
akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus sehingga saraf otonom dan endokrinterstimulasi.
Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin.Selye membagi reaksi
umum tubuh trehadap Stress dalam tiga tahap yaitu Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan Reaksi Kelelahan.
Pada tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu
mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung
meningkat, peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstrermitas.
Karenya banyaknya organ tubuh yang terpengaruhi, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi,
ketegangan otot. Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila stressor sangat besar atau kuat
(misal: Luka bakar hebat, suhu yang terlalu panas/dingin) daoat menimbulkan kematian.
2. Tahap Melawan
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah
serta mengatur strategi untuk mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis yang telah
dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk kembali keadaan normal dan pada waktu yang
sama tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress.
3. Tahap Kelelahan
Tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh individu telah trebiasa. Energi
penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian
yang digambarkanpada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala,
gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul, colitis.
KUMPULAN SOAL-SOAL STRESS DAN ADAPTASI
SOAL ESSAY
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stress !
2. Sebut kan tiga faktor utama yang dapat timbulnya stress !
3. Apakah yang termasuk dalam konsep stress ?
4. Apa yang menyebabkan orang mengalami stress ?
5. Sebutkan cara untu mencegah dan mengatasi stress agar tidak sampai ketahap yang paling berat !
6. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress ?
7. Sebutkan faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku manusia !
8. Dengan cara apa mengatasi dan mencegah stress agar tidak sampai ketahap yang lebih berat ?
9. Jelaskan proses keperawatan stress manajemen stress untuk perawat ?
10. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stress !
11. Perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada tubuh seseorang yang mengalami stress ? Sebutkan !
12. Jelaskan pengertian GAS (General Adaptasi SyndROMA
JAWABAN SOAL
1 . Stress adalah segala situasi dimana tuntunan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau
melakukan tindakan.
2 . 1 . Faktor lingkungan
2 . Faktor organisasi
3 . Faktor individu
3 . Yang termasuk dalam konsep stress yaitu stress merupakan salah satu gejala
psikologis yang dapat menyerang karena adanya konflik dan frustasi
4 . Jika seseorang dihadapkan peristiwa yang dirasakan sebagai mengancam fisik
atau fisiologis
5 . 1 . Pengaturan diet dan nutrisi
2 .Istirahat dan tidur
3 . Olah raga atau latihan teratur
4 . Berhenti merokok
5 . Tidak mengkomsumsi minuman keras
6 . Pengaturan berat badan
7 . Pengaturan waktu
8 . Terapi psikofarmaka
9 . Terapi somatic
10 . Psikoterapi
11 . Terapi psikoleligius
12 . Homeostatis
6 . a) Faktor biologis : Herediter , konstitusi tubuh , kondisi fisik , neurofsiologis
dan neurohomonal .
b) Faktor sosial cultural : Perkembangan kepribadian , pengalaman dan kondisi
lain yang mempengaruhi .
7 . 1) Kebutuhan badaniah dan kebutuhan psiologis .
2) Dorongan, menjamin agar manusia berusaha memenuhi kebutuhannya .
8 . a) Pengaturan diet dan nutrisi
b) Istirahat dan tidur
c) Berhenti merokok
d) Pengaturan berat badan
e) Pengaturan waktu
f) Terapi psikofarmaka
g) Terapi somatik
h) Terapi psikoreligius
i) Homeostatik
9 . Kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau investasi atau
mengubah pertukaran respon terhadap penyakit .
10 . a) Faktor lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat dengan karyawan .
b) Faktor Organisasi
Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan
karyawan lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat .
c) Faktor individu
Faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga , masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan .
Prosedur K3 Prosedur K3 ini merupakan tahap atau proses suatu kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas
atau metode (cara) langkah demi langkah secara pasti dalam pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan,
dan keamanan (K3).
· Tatakerja
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang
maksimal.
· Prosedur
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya
dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
· Sistem
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola
tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Pengusaha atau perusahaan melakukan prosedur bekrja dengan aman dan tertib dengan cara:
• Menetapkan standar K3
• Menetapkan tata tertib yng harus dipatuhi
• Menetapkan peraturan-peraturan
• Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan K3 ini kepada seluruh tenaga kerja.
• Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
Rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta
jalan yang harus ditempuh dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan merupakan pengertian dari........
A. Prosedur kerja
B. Keamanan
C. Keselamatan
D. Kesehatan
E. Pelindung diri
Di bawah ini merupakan hal yang harus terkandung dalam prosedur kerja adalah..........
A. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
B. Pencatatan & evaluasi terhadap kegiatan
C. Siapa yang melaksanakan & apa yang harus dikerjakan
D. Material,perlengkapan & dokumen yang digunakan
E. Benar semua
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) dan Nilai Normal
Tanda-tanda vital adalah ukuran dari fungsi-fungsi vital tubuh yang paling dasar. Ada empat tanda-tanda vital utama
yaitu suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Oleh karena itu, diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital.
Pemeriksaan tanda-tanda vital akan dilakukan oleh tenaga medis profesional di rumah sakit atau di rumah. Setelah
pemeriksaan dijalani maka akan didapatkan nilai dari setiap tanda-tanda vital tersebut yang akan dibandingkan
dengan nilai normal tanda-tanda vital.
Anda perlu tahu bahwa nilai normal untuk setiap tanda-tanda vital ini berbeda tergantung pada kelompok usia, jenis
kelamin, berat badan, dan lainnnya. Jadi, hasil pemeriksaan nilai tanda-tanda vital Anda akan dibandingkan dengan
nilai normal yang sesuai dengan karakteristik Anda.
Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan bukan tanpa tujuan dan kegunaan. Ada beberapa kegunaan dari
pengukuran tanda-tanda vital. Hasil nilainya bisa dijadikan data yang akan menunjukan status kesehatan
Anda. Tanda-tanda vital dapat diukur dalam pengaturan medis, di rumah, di tempat darurat medis, atau di tempat
lain.
Ada empat jenis pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan dari setiap jenis tanda-tanda vital memiliki pengukuran
dan nilai normal yang berbeda. Nilai normal untuk setiap jenis tanda-tanda vital pun memiliki perbedaan yang
dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, berat badan, dan lainnya. Simaklah keempat jenis pemeriksaan tanda-
tanda vital ini.
1. Suhu tubuh
Suhu tubuh merupakan salah satu jenis pemeriksaan tanda-tanda vital yang sederhana karena bisa dilakukan sendiri
di rumah dengan menggunakan termometer selain dibantu oleh tenaga medis.
Pemeriksaan suhu tubuh berguna untuk menilai kondisi metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh berkaitan dengan
suhu tubuh. Hal ini dikarenakan, proses metabolisme di dalam tubuh akan menghasilkan panas secara kimiawi.
Nilai normal suhu tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, waktu pemeriksaan, aktivitas fisik,
lingkungan, dan masalah pada organ. Akan tetapi, nilai normal suhu tubuh memiliki kisaran mulai dari
36 hingga 37,4 derajat Celcius.
Seseorang baru bisa dikatakan bersuhu tubuh rendah atau hipotermia apabila memiliki suhu tubuh kurang dari 36
derajat Celcius. Kondisi suhu tubuh yang tinggi ditunjukkan dengan suhu tubuh mulai dari suhu 37,5 – 38 derajat
Celcius. Apabila suhu tubuh di atas itu maka bisa menyebabkan demam febris bahkan hipertermia bila lebih dari 40
derajat Celcius.
Pengukuran suhu tubuh ternyata tidak hanya bisa dilakukan pada ketiak dan mulut saja. Ada beberapa cara untuk
mengukur suhu tubuh yang perlu Anda ketahui. Pengukuran suhu tubuh bisa dilakukan di mulut (oral), di ketiak
(aksilaris), di telinga, dan di dubur (rektal).
Pengeluaran Panas
Radiasi : perpindahan panas dari permukaan suatu objek kepermukaan lain tanpa keduanya bersentuhan (thibodeau dan
patton 1993). Panas melalui gelombang electromagnetic. Aliran darah dari organ internal inti membawa panas ke kulit dan ke
pembuluh darah permukaan. Jumlah panas yang dibawa kepermukaan tergantung dari tingkat vasokonstriksi dan vasodilatasi
yang di atur oleh hipotalamus. Panas yang menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingin di sekelilingnya . penyebaran
meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga meningkat.
contoh : 60% pengeluaran panas pada seseorang yang tidak mengenakan pakaian dan berdiri pada ruangan
dengan suhu normal adalah melalui radiasi (Guyton, 1996)
Konduksi : perpindahan panas dari suatu molekul ke molekul lainnya yang suhunya lebih rendah. Terjadinya kontak langsung
antara molekul dan biasanya menyebabkan kehilangan panas yang sangat sedikit, misalnya :ketika tubuh direndam air yang
dingin. Jumlah perpindahan panas tergantung pada perbedaan suhu dan jumlah serta lama kontak antar molekul.
Konveksi : merupakan perpindahan panas melalui aliran udara, tubuh biasanya memiliki sedikit udara hangat sekelilingnya.
Udara hangat ini naik dan digantikan oleh udara yang lebih dingin, sehingga individual akan selalu kehilangan sedikit panas
lewat konveksi.
Evaporasi : proses perpindahan energi panas ketika cairan tubuh berubah menjadi gas. Selama evaporasi, kira-kira 0,6 kalori
panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991). Tubuh secara continue kehilangan panas melalui evaporasi.
Kira-kira 600-900 ml sehari menguap dari kulit dan paru, mengakibatkan kehilangan air dan panas. Kehilangan normal ini di
pertimbangkan kehilangan air tidak kasat mata dan tidak memakai peran utama dalam mengatur suh
Pemeriksaan denyut nadi sama dengan pengukuran denyut jantung. Pengukuran denyut jantung adalah mengukur
berapa kali jantung berdetak setiap menit. Jantung berdetak setiap kali mendorong darah ke arteri sehingga arteri
mengembang dan berkontraksi.
Setiap peningkatan suhu sebanyak 1 derajat celcius maka akan meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali per
menit. Pengukuran denyut jantung bisa juga untuk mengetahui ritme jantung dan kekuatan denyut nadi. Nilai
normal denyut nadi untuk orang dewasa (di atas 18 tahun) yang sehat adalah 60-100 kali per menit.
Angka denyut jantung bisa berbeda pada kelompok usia di bawah 18 tahun dan lanjut usia. Nilai angka denyut nadi
ini juga bisa meningkat apabila Anda melakukan olahraga, merokok, sedang sakit, atau perubahan perasaan seperti
emosi atau takut. Nilai normal denyut nadi yang dimiliki oleh para atlet berkisar 40 kali per menit.
Pengukuran denyut jantung bisa dilakukan di beberapa bagian tubuh. Anda bisa melakukan pemeriksaan denyut
nadi sendiri pada beberapa bagian seperti pada pergelangan tangan, leher, pelipis, dan beberapa lipatan (paha, siku,
dan lutut). Di rumah sakit, pengukuran denyut nadi dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan stetoskop.
3. Laju pernapasan
Tanda-tanda vital selanjutnya adalah laju pernapasan. Pengukuran laju pernapasan bisa menunjukkan apakah Anda
memiliki pernapasan normal atau tidak normal. Pernapasan tidak normal akan mengindikasikan bahwa Anda
memiliki pernapasan cepat, lambat atau sulit bernapas.
Laju pernapasan adalah jumlah tarikan napas setiap menit. Pengukuran laju pernapasan biasa dilakukan saat sedang
beristirahat. Anda bisa mengukurnya sendiri di rumah. Pemeriksaan laju pernapasan diketahui dengan cara
menghitung berapa kali tarikan napas yang ditandai dengan mengembangnya rongga dada selama satu menit.
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ini cukup menggunakan stopwatch. Laju
pernapasan normal untuk orang dewasa ketika beristirahat adalah 12-24 kali per menit. Anda bisa mengukur nilai
pengukuran laju pernapasan yang telah Anda lakukan dengan nilai laju pernapasan normal ini.
Apabila nilai laju pernapasan di bawah angka 12 atau di atas 24 maka dianggap pernapasan tidak normal. Ada
beberapa hal yang bisa menyebabkannya, di antaranya adalah demam, cemas, penyakit paru-paru, asma,
pneumonia, gagal jantung, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Nilai laju pernapasan normal pada anak-anak dan bayi memiliki nilai yang berbeda. Laju pernapasan normal pada
anak-anak berkisar antara 20-50 kali per menit, sedangkan laju pernapasan normal pada bayi adalah 30-40 kali per
menit.
Tekanan darah menunjukkan kekuatan darah mendorong dinding arteri selama kontraksi dan relaksasi jantung.
Pemeriksaan tanda-tanda vital ini memiliki kaitan erat dengan pemeriksaan denyut nadi. Hal ini dikarenakan setiap
kali jantung berdetak maka darah terpompa ke arteri dan akan menghasilkan tekanan darah.
Apabila jantung berkontraksi maka tekanan darah yang dihasilkan akan tinggi dan apabila jantung rileks maka
tekanan darah akan turun. Ada dua jenis angka untuk pengukuran tekanan darah, yaitu tekanan sistolik dan tekanan
diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan di dalam arteri saat jantung berkontraksi memompa darah ke seluruh tubuh.
Tekanan diastolik adalah tekanan di dalam arteri ketika jantung rileks untuk kembali mengisi darah.
Satuan tekanan darah (sistol dan diastol) dinyatakan dalam mmHg yang akan terlihat pada manometer air raksa
pada alat Sfigmomanometer (tensimeter). Pemeriksaan tekanan darah masa kini sudah mulai banyak menggunakan
tensimeter digital.
Tidak seperti pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya, pemeriksaan tekanan darah tidak bisa dilakukan sendiri.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan bantuan tenaga medis seperti perawat dan dokter.
Nilai normal tekanan darah sistolik tidak melebihi 120, sedangkan nilai normal tekanan darah diastolik tidak kurang
dari 80. Jadi tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg.
Jika tekanan darah Anda lebih kecil dari 110/70 mmHg maka Anda dinyatakan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Apabila Anda memiliki tekanan darah di atas 140/ 90 mmHg maka bisa dinyatakan Anda memiliki tekanan darah
tinggi atau hipertensi.
Penderita hipertensi sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah setiap hari yang dilakukan pada siang hari.
Hal tersebut bisa membantu dokter untuk mengetahui efektivitas obat yang telah diberikan.
Apabila Anda ingin mengukur tekanan darah maka Anda jangan pergi ke kamar mandi dulu, tidak boleh minum kopi
dan merokok selama 30 menit sebelum pengukurang, dan bersantailah sejenak selama lima menit. Umumnya
pengukuran tekanan darah dilakukan di lengan bagian atas tetapi bisa juga di pergelangan kaki.
< 90 Hipotensi
Diagnosis hipertensi (HT)[1] ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah saat istirahat pada kesempatan
yang berbeda.
Nadi (N) dan detak jantung (HR: Heart Rate)
Frekuensi N atau HR
< 60 Bradikardi
Hubungan HR dan N
Tegangan Nadi
RR Klasifikasi
< 12 Bradipnea
14 ‒ 20 Eupnea
Untuk neonatus:
< 36,5 Hipotermia
Inkubator
Perawatan bayi lekat (KMC: Kangaroo mother care)
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E
di lembar jawab yang tersedia !