Anda di halaman 1dari 4

KETERANGAN SAKSI KORBAN DAN SAKSI-SAKSI DALAM PERSIDANGAN PERKARA PIDANA

NO:29/PID.SUS/2020/PN.LRT

PENGADILAN LARANTUKA 08 JUNI 2020

I. SAKSI KORBAN
A. Pertanyaan JPU
1. Apakah saudara saksi tahu dalam perkara apa suadara menjadi saksi?
--------- Tahu. Perkara pencemaran nama baik terhadap saya sebagai Paulus Igo Geroda, baik
sebagai pribadi maupun dalam jabatan saya sebagai Sekda Flotim.
2. Berupa apa pencemaran nama baik ini, melalui media kata-kata langsung, melalui orang, atau
apa?
---------- Saya tahu melalui staf saya di Humas Tri Budi, atas postingan itu kemudian staf saya
print out seluruh dokumen yang diposting.
3. Apa saja yang ditampilkan oleh terdakwa dalam postingannya?
--------- Terdakwa menyajikan JAJAK PENDAPAT dengan Judul RANGKAP JABATAN SEKDA
FLOTIM. Ada 3 hal yang diuraikannya. Pertama, Rangkap Jabatan dalam BPBD Flotim. Kedua
Rangkap Jabatan di Inspektorat Daerah Flotim. Dan Ketiga, sedang terperiksa oleh APH di
Kupang.
4. Apakah ada klarifikasi terhadap terdakwa atas postingannya?
---------- Setelah saya membaca saya meyurati terdakwa dalam bentuk Surat Dinas Mohon
Klarifikasi, tetapi terdakwa tidak pernah hadir.
5. ----------Dalam postingan terdakwa, Saksi menyebut bahwa Terdakwa menulis nama Paulus Igo
Geroda dan Jabatan Sekda Flotim karena judul postingan itu Rangkap Jabatan Sekda Flotim
6. --------- Saksi menyebut hampir semua komentar pada postingan terdakwa itu negative, kecuali
3 orang staffnya dan satu orang LSM.

B. Pertanyaan Terdakwa
-------- Sejak 30 Oktober 2018 dilantik Sekda Flotim dan efektif menjabat Sekda 1 November 2018.
Kepala Pelaksana BPBD sejak Februari 2012 dan benar bahwa sebagai Sekda saksi juga sebagai
Kepala BPBD sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Flotim karena Kepala Pelaksana BPBD defenitif, baru
dilantik tahun 2019 akhir.
----------Saksi menyatakan bahwa ada akun LSM YPPS yang turut klarifikasi atas postingan itu pada
kolom komentar(Ketika diajak untuk membuktikannya pada alat bukti di hadapan Majelis Hakim
dan JPU) faktanya justru akun atas nama pribadi (Melky Koli Baran)bukan atas nama Akun LSM
YPPS.
---------- Saksi menyebut bentuk pertangungjawaban sebagai Sekda kepada Bupati adalah
melaporkan semua pelaksanaan tugas , meminta pertimbangan Bupati setiap mengambil
keputusan,
--------- Saksi mengaku sebelum melaporkan terdakwa ke Polres Flotim, sebagai pribadi dan jabatan
meminta pertimbangan dan persetujuan Bupati, dan Bupati menyetujui.
C. Pertanyaan Majelis Hakim
---------- Saksi mengetahui pertama kali postingan terdakwa melalui informasi dari Staf Humas Tri
Budi, dan membaca sendiri postingan itu pada bulan September 2019, tanggal pastinya tidak ingat.
---------- Saksi membuka dan membaca sendiri postingan itu melalui akun milik saksi.
----------Meski memiliki akun, membaca sendiri karena juga members Grup FB Suara Flotim, saksi
tidak mengkarifikasinya pada Grup itu. Dan memilih melaporkannya ke Polres Flotim. Kalrifikasi
justru oleh beberapa staf saksi dan Akun LSM tapi terdakwa sama sekali tidak meresponnya.

--------- Saksi mengaku melaporkan hanya satu kali pada Oktober 2019 kepada Polres Flotim.
--------- Menurut saksi, Pemda tidak miliki akun FB resmi, tapi hanya memiliki Website.
--------- Di dalam web resmi Pemda tidak memuat survey kepuasan kinerja pemda yang dapat
diakses oleh masyarakat. Hanya berisi publikasi dan sosialisasi kegiatan pemda.
----------Saksi tidak mengetahui arti kata terperiksa.

---------Yang membuat saksi kesal atas kata ‘TERPERIKSA’ karena kenapa harus menggunakan kata
itu. Karena semua postingan dan saksi meminta (terdakwa) hadir untuk saya bisa jelaskan,
Terdakwa tidak hadir. Kemudian ada juga saya meminta staf saya untuk menjelaskan dari aspek
regulasi, tetapi postingan itu tetap berjalan, dan terakhir dari LSM YPPS menjelaskan itupun tetap
tidak diposting (direspon) dan tidak pernah dihapus, sehingga saksi merasa semakin dicemarkan
nama baiknya, sehinga saksi melapor saja. Karena saksi merasa tidak ada guna menjelaskannya
dengan akun pribadi pada media yang sama.

.
II. SAKSI PETRUS PEREN LAMANEPA

-------- Postingan Terdakwa berbentuk semacam pooling yang ditujukan kepada Sekda Flotim
-------- Hakekat pooling adalah peserta pooling diminta untuk berpendapat.
-------- Saksi mengaku dimintai keterangan sebagai saksi 2 (dua) kali oleh penyidik Polres di tahun
2019. Yang pertama sebelum Bulan Agusutus 2019 dan kedua pada Oktober 2019.
------- Surat Dinas Sekda kepada Terdakwa dipanggil untuk klarifkasi di ruang Sekda, terdakwa
perlihatkan kepada Saksi ketika terdakwa berkunjung ke rumah saksi untuk tukar pikiran.
------- Saksi tidak tahu jika ada pesoalan pribadi antara terdakwa dengan Sekda.
------- Sekda tidak terpengaruh dengan pooling terbukti sekda tetap menjadi Sekda.
------- Saksi turut berkomentar dalam postingan terdakwa dengan maksud agar tidak boleh ada
rangkap jabatan dalam pemerintahan karena masih banyak kader Flores Timur yang berkualitas.

-------Banyak indikasi dalam pemberitaan bhwa Sekda tidak cakap dalam jabatannya.
------- [Setelah melihat Barang Bukti di hadapan Majelis Hakim, Saksi membenarkan bahwa akun
terdakwa juga telah memberikan klarifikasi dan ucapan terima kasih kepada netizen yang
membetulkan informasi terkait postingan terdakwa.
III. SAKSI SAUL LAGADONI HEKIN

------- Saksi diperiksa dua (2) kali di Polres Flotim. Untuk pemeriksaan pertama, saksi lupa waktu
persis tanggal dan bulan di tahun 2019. Meski saksi sempat bekomunikasi dengan Terdakwa
dan saksi Peren Lamanepa dan 2 (orang) lainnya di kantor Polres Fotim ketika dimintai
sebagai saksi.
------- Secara ex-officio jabatan Kaban BPBD dijabat oleh Sekda. Berdasarkan regulasi.
------- Saksi merespon dengan memberikan informasi, karena saksi bekerja di Kantor IRDA.
Terhadap rspon saksi, terdakwa meminta kejelasan terkait kapan IRDA pensiun dan meminta
SK Plt. IRDA. Tapi saksi meminta terdakwa untuk dating ke kantor Irda. Atas informasi itu,
terdakwa mengucapkan terima kasih karena sudah membetulkan informasi.
------- Atas klarifikasi dari terdakwa pada komentar kepada saksi, Saksi tidak meneruskan informasi
tersebut kepada Sekda. Tetapi sebelum memberikan keterangan sebagai saksi di Penyidik
Polres, saksi menyampaikan dan meminta persetujuan dari Sekda.
------- Seingat saksi, saksi mengetahui klarifikasi terdakwa beberapa kali atas penjelasan staff Sekda
dalam kolom komentar postingan polling tersebut.

IV. SAKSI TRI BUDY

------- Saksi bekeja sebagai staf Humas SETDA di bagian Publikasi dan Dokumentasi
------- Saksi diperiksa (dua) kali di tahun 2019.
------- Bahwa saksi pertama kali membaca postingan tentang polling itu, lalu melaporkan kepada
Sekda Flotim malam hari tanggal 21 Mei 2019. Saksi juga mengomentarinya. Atas komentar
itu, Terdakwa membalas dengan menanyakan kapan Irda Pak Mad Bethan pesnsiun. Tapi
tidak jawab saksi.
------- Esoknya 22 Mei 2019 ketika konferensi pers oleh Bupati dan Sekda, Saksi menyerahkan
screenshoot polling kepada Sekda, dan Sekda memerintahkan Saksi membuat Surat
Panggilan kepada Terdakwa untuk hadirnya esoknya tanggal 23 Maret 2019. Surat tersebut.
Saksi meminta saksi sendiri yang mengantarnya.
------- Saksi tidak bertemu langsung dengan terdakwa tapi dengan istri terdakwa dan menyerahkan
surat itu.
------- Saksi tidak pernah berbicara dengan terdakwa sebelum perkara ini dilaporkan dan disidang.
------- Kepala BPBD itu perintah undang-undang ex-officio adalah Pak Sekda. Kepala BPBD itu
memang langsung dijabat oleh Pak Sekda. Kepala BPBD itu harrus eselon II (dua), sehingga
ketika terjadi bencana sebagai pejabat tertinggi dia bisa memerintahkan pejabat dibawahnya.
------- Bahwa postingan polling itu baru pertama kali dan hanya ada di group FB Suara Flotim.
------- Pemda tidak punya akun media sosial tapi hanya memiliki webside humas dan kebetulan
saksi sendiri sebagai admin dan juga penulisnya.
------- Setelah saksi membaca polling, saksi menelpon Sekda melaporkan, lalu Sekda meminta saksi
untuk menyampaikan sebagaimana yang tertulis pada komentar polling. Terdakwa kemudian
mengomentarinya dengan meminta penjelasan, tetapi Saksi tidak memberikan penjelasan.
------- Saksi ingat terdakwa berusaha mencari kebenaran informasi kepada saksi pada kolom
komentar. Lebih dari 1(satu) kali terdakwa bertanya kepada saksi, tetapi saksi tidak
menjawabnya.
------- Meskipun kepada JPU saksi mengatakan bahwa terdakwa sendri yang posting Surat Panggilan
Sekda di facebook, tapi ketika dikonfirmasi kembali oleh Terdakwa, saksi sendiri lupa siapa
yang posting tetapi postingan surat itu ada.

Keterangan ahli hanya dibacakan. Para ahli tidak hadir dalam persidangan. Keberatan terdakwa
untuk mencari lain (video conference) agar keterangan ahli dapat digali, ditolak majelis hakim.

Anda mungkin juga menyukai