Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL

A. Pengertian

Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut.
Memberikan abat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan
cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program pengobatan dari dokter.

Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman
bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup,
kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi, maka pemberian obat per oral dapa di sertai
dalam pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.

B. Keuntungan

Keuntungan pemberian obat rute oral di antaranya cocok dan nyaman bagi klien, atau
sistemik, dan jarang membuat klien cemas.

C. Kelemahan

Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini
tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan
waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1
sampai dengan 1 ½jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering menggagu pasien. Cara per
oral tidak dapat di pakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah, semi koma, pasien
yang akan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan
menelan.

Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah
(misalnya garam besi dan salisilat).untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam bentuk
kapsul yang di harapkan tetap utuh dalm suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada
suasana netral atau biasa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh
di buka, obat tidak di kunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu
sekurang-kurangnya satu jam setelah minum obat.

Apabila obat di kemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan cara
yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat
diberi minuman dngin (es) sebelum minuman sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien
dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula.

D. Tujuan pemberian
1. Untuk memudahkan dalam pemberian
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera di atasi
3. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
5. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter
6. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian
obat
E. Indikasi
1. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat
2. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan

F. Kontraindikasi
Pasien dengan gangguan pada system pencernaan, seperti kanke oral, gangguan
menelan

G. Metode pemberian obat per oral

1) Persiapan alat
a. Baki berisi obat
b. Kartu ataubuku berisi rencana pengobatan
c. Pemotong obat (bila di perlukan)
d. Martil dan lumpang penggerus (bila di perluakan)
e. Gelas pengukur (bila di perluakn)
f. Gelas dan air minum
g. Sedotan
h. Pipet
i. Spuitsesuai ukuran untukmulut anak-anak

2) Prosedur kerjan
1. Siapkan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat oer oral (menelan, mua, muntah, adanya
program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung)
3. Periksa kembali perintah pengobatan ( nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian) periksa tanggal kadaluarsa obat, bila ada kerugianpada perintah pengobatan
laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
4. Ambil obat sesuai yang di perlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang di
perluakn)
5. Siapkan obat -obatan yang akan di berikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis
yang di perlukan tanpamengkontaminasi obat (gunakan tekknik aseptik untuk menjaga
kebersihan obat).

Anda mungkin juga menyukai