Anda di halaman 1dari 7

PHYSIOTHERAPY FAIR SEBAGAI PROGRAM

EDUKATIF
MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
DI KECAMATAN DENPASAR BARAT
William Seventh Antonio, I Putu Wahyu Cahya Arwita, I Komang
Saskaraning Radika

DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………………………………………………… i
BAB 1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
2. Permasalahan………………………………………………………. 1
3. Tujuan……………………………………………………………… 2
4. Manfaat…………………………………………………………….. 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
1. Profil Masyarakat Mitra secara Umum……………………………. 3
2. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah…………………… 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan…………………………………………………… 3
2. Tahap Pelaksanaan………………………………………………… 5
3. Tahap Evaluasi…………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….6

i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisioterapi adalah suatu ilmu kesehatan sekaligus bidang tenaga kerja
profesional. Berpusat pada pemulihan dan pemeliharaan gerak dan fungsi
tubuh. Profesi satu ini cenderung asing dalam telinga orang Indonesia.
Terdapat 5.673 fisioterapis aktif di Indonesia pada tahun 2023. Populasi
Indonesia ada 280,73 juta orang. Berarti, rasio fisioterapis dibandingkan rakyat
sekitar 1 banding 50.000. Minat perguruan tinggi fisioterapi perlu ditingkatkan
lagi. (WorldPhysio, 2023). Padahal, fisioterapi ini esensial sebagai tenaga kerja
medis. Terutama, untuk pasien lanjut usia (lansia), karena lansia cenderung
banyak yang memiliki gangguan fisik. Cedera, kelainan, kecacatan, dll
merupakan ranah riset dan praktik fisioterapis (Physiopedia, 2024). Jumlah
lansia di Bali pada tahun 2022 yakni sebesar 318.757 jiwa (Bali BPS, 2022).
Sebaran penduduk lansia di Bali menempati peringkat ke-4 (10,3%) se-
Indonesia berdasarkan Kemenkes RI tahun 2015. Yang mana pada tahun 2004-
2015 di Indonesia sendiri memberitahukan bahwa peningkatan usia harapan
hidup dari 60,8 tahun menjadi 70,8 tahun dan di proyeksikan tahun 2030-2035
mencapai usia 72,2 tahun (Infodatin, 2016). Dengan banyaknya jumlah lansia
di Bali menumbuhkan minat kami untuk memberikan program edukatif untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan lansia di Bali tepatnya di Kecamatan
Denpasar Barat.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu familiarisasi fisioterapi terhadap publik.
Suatu acara yang mewakilkan jati diri fisioterapi dengan baik. Acara yang
terbuka untuk semua orang, terutama berfokus pada lansia. Bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan gerak tubuh. Suatu
penyuluhan yang informatif, sebuah pameran yang bombastis dan menarik
perhatian. Oleh karena itu, kami kelompok PKM-PM dari PSSFPF Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana mengajukan proposal dengan judul
“PHYSIOTHERAPY FAIR SEBAGAI PROGRAM EDUKATIF
MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI
KECAMATAN DENPASAR BARAT”.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang di atas adalah
sebagai berikut.
1.2.1 Kurangnya kesadaran publik akan kesehatan gerak fungsional dalam
kondisi spesifik tertentu maupun kehidupan sehari-hari.
1.2.2 Kurangnya kesadaran lansia akan fungsi gerak normal ataupun
patologis.
1.2.3 Kurangnya familiarisasi akan dunia fisioterapi dan distingsinya dengan
tenaga kerja kesehatan lain.
1.2.4 Kekurangan minat publik untuk menjadi mahasiswa perguruan tinggi
fisioterapi.

1
1.3 Tujuan Program
Adapun tujuan dibuatnya program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada
masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Meningkatkan kesadaran publik akan kesehatan gerak fungsional dalam
kondisi spesifik tertentu maupun kehidupan sehari-hari.
1.3.2 Meningkatkan kesadaran orang lansia akan fungsi gerak normal ataupun
patologis.
1.3.3 Menyelenggarakan acara familiarisasi dunia fisioterapi dan distingsinya
dengan tenaga kerja kesehatan lain.
1.3.4 Meningkatkan minat publik untuk menjadi mahasiswa perguruan tinggi
fisioterapi.

1.4 Urgensi Permasalahan


Urgensi dari permasalahan yang diangkat adalah kurangnya kesadaran
publik akan dunia fisioterapi dan implementasinya. Terutama terhadap orang
lansia. Ketidaktahuan ini dapat membahayakan dan merusak kualitas hidup,
atau bahkan berakibat fatal. Kurang baiknya rasio fisioterapis dengan rakyat
Indonesia juga perlu dibenahi, karena peran fisioterapis esensial dalam dunia
medis. Sehingga, hal tersebut juga merupakan urgensi.

1.5 Manfaat Program


1.5.1 Manfaat dari program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat
ini adalah sebagai berikut.
1.5.2 Bagi lansia, sebagai sarana untuk penyaluran informasi kesehatan
seputar fisioterapi.
1.5.3 Bagi Masyarakat, sebagai sarana untuk menumbuhkan minat dan
motivasi dalam menjaga kesehatan fungsional tubuh
1.5.4 Bagi Pemerintah, program ini dapat membantu pemerintah dalam
meningkatkan upaya sosialisasi pelayanan kesehatan fisioterapi.

2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Sasaran program pengusul adalah lansia dengan rentang usia 60-75 tahun
di wilayah Kota Denpasar, tepatnya di Lapangan Puputan Badung (I Gusti
Ngurah Made Agung). Lapangan Puputan Badung merupakan kawasan
lapangan yang cocok untuk dijadikan tempat bersantai dan berolahraga. Di
kawasan ini juga diadakan senam dan yoga bagi para lansia. Para lansia
yang biasanya datang ke tempat ini dengan berbagai latar belakang
kesehatan yang berbeda, dengan tujuan untuk merilekskan badan dan
pikiran sejenak. Sosialisasi dan penyuluhan yang akan dilaksanakan
disesuaikan dengan tema yakni cara menjaga sistem gerak dan fungsi
tubuh, serta anjuran untuk rutin melakukan aktivitas fisik.

2.2 Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah


Menurut hasil penelitian, lansia rentan terhadap penurunan kemampuan
dan fungsi organ tubuh yang mana hal tersebut akan mengarah pada
ancaman berbagai penyakit pada muskuloskeletal seperti pengapuran
sendi, osteoarthritis dsb. Maka, diusulkannya sebuah program
sosialisasi/penyuluhan tentang kesehatan bagi para lansia. Sehingga,
muncul ide gagasan mengenai permasalahan tersebut dengan topik
pembahasan tentang “Sosialisasi Edukatif bagi Para Lansia Untuk
Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Menjaga Sistem dan Fungsi
Gerak Tubuh di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar” dengan
sasaran yang dipilih adalah para lansia di Lapangan Puputan Badung
dengan rentang umur 60-75 tahun. Dengan adanya program ini, diharapkan
dapat memberikan wawasan dan kesadaran dalam menjaga fungsi dan
gerak tubuh.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan Program


Tahap persiapan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan Program kami yaitu:
3.1.1 Observasi dan Determinasi Lokasi Pelaksanaan Program
Penetapan lokasi dilakukan dengan observasi dan menyesuaikan dengan
masyarakat sasaran. Melalui observasi pengusul menetapkan lokasi
pelaksanaan program di Lapangan Puputan Badung dengan pertimbangan
Lapangan Puputan Badung dikunjungi banyak lansia yang kurang paham akan
pentingnya kesehatan di usia tua dan pemberian kegiatan yang membantu
perkembangan fungsi gerak pada lansia di Kota Denpasar.
3.1.2 Menetapkan Sasaran Program
Pada program kami yaitu physiotherapy fair, kami menetapkan sasaran lansia
dengan usia diatas 60-75 tahun yang dimana pada lansia pada usia tersebut

3
cenderung mengalami banyak perubahan yang mengakibatkan penurunan
fungsi, melalui segi fisik, psikologi, dan juga sosial. Selain itu lansia pada usia
tersebut juga cenderung kurang memahami terkait cara menjaga fungsi anggota
gerak.
3.1.3 Pembuatan dan Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Program
Dalam proses pelaksanaan program, terdapat 10 orang volunteer yang akan ikut
membantu pengusul program dalam pelaksanaan kegiatan dan berlangsung
selama dua hari. Pelaksanaan program akan dimulai dengan kegiatan pameran
fisioterapi beserta penjelasan patologisnya, pengenalan program sosialisasi
seputar fungsi dan gerak tubuh, aktivitas senam, kepada lansia 65-75 tahun di
Lapangan Puputan Badung.
3.1.4 Perizinan dan Kerjasama Mitra
Pengusul program akan meminta izin dan mengurus segala administrasi yang
diperlukan dalam melakukan kerjasama dengan pihak manajemen Lapangan
Puputan Badung. Adapun pihak-pihak yang akan diajak bekerja sama
diantaranya:
▪ Pihak Manajemen Lapangan Puputan Badung
▪ Pihak banjar Dauh Puri Kangin
▪ Dinas Kesehatan Kota Denpasar
▪ HM Fisioterapi, alumni, dan dosen Fisioterapi FK UNUD
▪ Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
▪ Rumah sakit
▪ Universitas penyedia beasiswa
▪ UMKM
▪ Volunter dari luar
3.1.5 Perekrutan dan Pembekalan Volunteer Pelaksana Program
Untuk membantu pelaksanaan program ini, akan dilakukan perekrutan
volunteer melalui open recruitment dan close recruitment dengan syarat
mahasiswa aktif yang memiliki ktm dan bersedia menjadi volunteer secara
sukarela. Mekanisme perekrutan volunteer pelaksana program akan dilakukan
dengan link google form yang akan disebarkan melalui group chat di setiap
prodi. Setelah mendapatkan beberapa volunteer, pengusul program akan
mengadakan pembekalan yang dimana akan berupa pemberian materi
mengenai perkembangan kinerja motorik pada anak dan pemaparan program
untuk mengembangkannya serta tugas-tugas volunteer nantinya. Waktu
pelaksanaan pembekalan ini yaitu 1 kali seminggu dengan estimasi 2-3
jam/hari yang dilakukan secara luring atau offline.

3.2 Tahap Pelaksanaan Program


Program physiotherapy fair melalui berbagai aktivitas seperti pameran,
penyuluhan, games, booth jualan, booth beasiswa, konsultasi/pemeriksaan
gratis.

4
3.2.1 Pameran
Memajang hal-hal seputar fisioterapi yang sekiranya dapat menggugah rasa ingin
tahu pada publik segala umur.
• Manequin tulang dan otot
• Kadaver
• Alat fisioterapi (USG, TENS)
• Alat olahraga dan rehabilitasi (dumbbell, barbell, cable, resistance band,
yoga ball, med ball, fasilitas olahraga yang ada di lapangan seperti pull up bar)
3.2.2 Penyuluhan
Pembicaraan mengenai topik kesehatan gerak yang sering dijumpai pada
kehidupan sehari-hari. Penyuluhan akan dilakukan di ruangan semi-indoor.
3.2.3 Games
Permainan asik berhadiah ataupun tidak berhadiah; yang bertujuan untuk
menarik perhatian, terutama untuk anak-anak. Dapat berupa permainan arcade,
kartu, dan quiz.
3.2.4 Booth Jualan
Booth/stand yang dimaksud adalah stand makanan & minuman, untuk
bertujuan membuka lapangan kerja bagi penyewa stand dan menjadi
pemasukan bagi kami selaku panitia kegiatan.
3.2.5 Booth Beasiswa
Booth/stand yang menawarkan beasiswa pendaftaran perguruan tinggi program
studi D4 atau S1 fisioterapi.
3.2.6 Konsultasi/Pemeriksaan Gratis
Konsultasi sederhana (dengan alat seadanya) fisioterapis on-site terbuka untuk
segala umur. Bertujuan untuk melayani masyarakat sekaligus sebagai familiarisasi
fisioterapi.

3.3 Tahap Evaluasi Program


Dalam pengerjaan program yang dilakukan selama 2 hari, setiap hari para
peserta akan diberikan sebuah form evaluasi untuk memberikan masukan. Pada
form evaluasi akan berisi identitas anak, tingkat kepuasan terhadap program dan
kemudahan serta kesulitan yang dihadapi saat pelaksanaan program berlangsung
dengan penilaian melalui skala 1-5 (tidak puas-sangat puas). Hal ini bertujuan agar
pengusul program dapat mengetahui tingkat kepuasan peserta terhadap program
tersebut. Tingkat kebermanfaatan atau keberhasilan program akan dapat dilihat
ketika adanya peningkatan minat terhadap program yang disampaikan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Physiopedia (2024). Physiotherapy / Physical Therapy. URL:


https://www.physio-pedia.com/Physiotherapy_/_Physical_Therapy
(Accessed at 23 March 2024).
World Physiotherapy (2023). Indonesian Physiotherapy Association. URL:
https://world.physio/membership/indonesia (Accessed at 23 March
2024).
bali.bps.go.id. 2022. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. [online] Available at:
https://bali.bps.go.id/indicator/6/210/1/penduduk-usia-15-tahun-ke-atas-
yang-bekerja-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-provinsi-
bali.html [Accessed 26 Mar. 2024].
Pradnyanini, I.A.M., Adhitya, I.P.G.S. and Muliarta, I.M. 2018. Lansia Kurang
Aktif Memiliki Risiko Jatuh Lebih Tinggi Dibandingkan Lansia Aktif di
Denpasar Barat. https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/view/49635,
[online] pp.40–43. Available at:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/view/49635.
Komang Ayu Widiyantari, Putra, P., Wahyuni, N. and Ni (2023). GAIT PATTERN
DENGAN RISK OF FALLING PADA LANSIA DI DESA ADAT
JIMBARAN. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 11(2), pp.123–123.
doi:https://doi.org/10.24843/mifi.2023.v11.i02.p03.

Anda mungkin juga menyukai