DISUSUN OLEH
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN DAN MANFAAT
BAB II : ISI
A. DEFINISI FISIOTERAPI
B. PERAN FISIOTERAPI DI PUSKESMAS
C. DEFINISI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
D. PERAN FISIOTERAPI TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI
PUSKESMAS
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Melihat perkembangan dan perubahan lingkungan yang ada baik perkembangan teknologi
maupun perubahan akan tuntutan layanan kesehatan (termasuk fisioterapi) maka
dimensi/pendekatan pelayanan dan cakupan pelayanan serta ruang lingkup pelayanan fisioterapi
tidak hanya terbatas pada sarana kesehatan tertentu saja seperti RS tetapi juga di sarana
kesehatan lainnya seperti Puskesmas. Pelayanan fisioterapi merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan umum dan dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan dasar,
ketrampilan dan keahlian melalui pendidikan formal dan kepadanya diberikan kewenangan
untuk melakukan upaya fisioterapi.
Di Indonesia sistem fisioterapi sebagai sebuah bentuk pelayanan kesehatan masih sangat
muda. Sistem ini tumbuh dan berkembang. Pada saat ini pelayanan fisioterapi mulai dikenal
bukan saja di kota-kota besar tetapi sudah diterima di masyarakat kecamatan bahkan di
pedesaan/kelurahan. Ini dibuktikan dengan bertambahnya sarana pelayanan kesehatan dari
pemerintah dengan hadirnya Puskesmas dan ditempatkannya tenaga fungsional fisioterapi di
Puskesmas itu sendiri, maka peluang berkembangnya bentuk pelayanan fisioterapi semakin luas.
B. RUANG LINGKUP
Makalah ini akan mencakup peran fisioterapi di puskesmas terhadap anak berkebutuhan khusus.
C. TUJUAN
Agar anak berkebutuhan khusus di area lingkup puskesmas yang jauh dari perkotaan dapat
tertangani di puskesmas dimana ia tinggal.
BAB II
A. DEFINISI FISIOTERAPI
Fisioterapi sebagai pelayanan kesehatan individu, artinya pelayanan fisioterapi yang bersifat
pribadi dengan tujuan memperbaiki, mengobati serta memulihkan gerak dan fungsi tubuh
seseorang akibat penyakit/gangguan/kelainan. Pelayanan fisioterapi ini dilakukan di dalam
gedung khususnya di ruang unit fisioterapi dan ditujukan untuk pasien rawat jalan dan rawat
inap puskesmas.
Fisioterapi sebagai pelayanan kesehatan kelompok/ masyarakat, yaitu pelayanan yang
bersifat publik dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan kelompok/masyarakat,
mencegah gangguan gerak dan keterbatasan fungsi tubuh akibat gaya hidup. Upaya promotif
dan preventif fisioterapi ini dilakukan di luar gedung Puskesmas yakni di spa/pusat kebugaran,
sekolah, panti usia lanjut, panti rehabilitasi anak cacat, pusat olahraga, tempat kerja/industri
yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Kegiatan yang dapat dilakukan fisioterapis antara lain
penyuluhan kesehatan mayarakat, membuat dan melaksanakan petunjuk teknis senam hamil,
senam nifas, senam bayi, senam lansia, merencanakan ergonomik yang baik di tempat
kerja/usaha.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, fisioterapi adalah pelayanan kesehatan
individu, artinya pelayanan fisioterapi yang bersifat pribadi dengan tujuan memperbaiki,
mengobati serta memulihkan gerak dan fungsi tubuh seseorang akibat
penyakit/gangguan/kelainan. Pelayanan fisioterapi ini dilakukan di dalam gedung khususnya
di ruang unit fisioterapi dan ditujukan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap puskesmas.
Penyelenggaraan kegiatan pelayanan fisioterapi di Puskesmas dilakukan secara
terpadu dengan azas keterpaduan dengan lintas program dan lintas sektoral.
Fisioterapi merupakan tenaga kesehatan yang berfokus pada fisik dan gerak tubuh. Alat terapi
yang digunakan pun tidak bersifat kimiawi atau mempunyai efek buruk untuk jangka lama.
Semua berdasar kepada proses fisiologis tubuh.
Dengan adanya fisioterapi diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat melewati masa
hidupnya tanpa ketergantungan pada orang lain. Setidaknya, kita bisa semaksimal mungkin
untuk mendukung kualitas hidup agar lebih baik.