Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PEKERJA KONVEKSI)


DI RT 03 RW 02 DESA JURAGAN KECAMATAN KANDEMAN
KABUPATEN BATANG

Oleh:
DIYAH SUSIANI
202002040006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2020
A. Latar Belakang
Komunitas bukan sebagai suatu unit yang homogen, melainkan campuran
dinamis dari beragam kelompok, kepentingan dan sikap. Berbagi kesamaan tempat,
isu, dan masalah yang memberikan suatu rasa saling memiliki. Salah satu bentuk
komunitas adalah kelompok usaha kerja, dimana dalam kelompok terdapat anggota
yang memiliki beragam kepentingan, bekerja bersama dalam kelompok di satu
tempat tertentu. Kelompok usaha kerja merupakan salah satu area komunitas yang
perlu diperhatikan kesejahteraan kesehatannya. Bidang yang mencakup keselamatan
kerja dalam keperawatan disebut Occupation Health Nurses (OHN) atau
Keperawatan Kesehatan Kerja (KKK) (Notoatmodjo, Soekidjo. 2005).
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja
melalui berbagai upaya peningkatan kesehatan, pencegahan gangguan kesehatan
atau penyakit yang mungkin dialami oleh tenaga kerja akibat pekerjaan atau tempat
kerja. Keselamatan kerja merupakan ilmu dan penerapannya berkaitan dengan
mesin, alat, bahan, dan proses kerja guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
seluruh aset produksi agar terhindar dari kecelakaan kerja atau kerugian lainnya (A.
M. Sugeng, dkk, 2003:8).
Pada hari Rabu 04 Maret 2020, telah dilakukan pengkajian terhadap
kelompok usaha kerja konveksi dengan jumlah pekerja 10 orang. Hasil pengkajian
adalah pekerja mengatakan selama bekerja tidak pernah menggunakan APD, pekerja
mengatakan banyak benang-benang dan debu di lingkungan konveksi, pekerja
mengatakan sering mengalami batuk, pekerja mengatakan posisi duduk saat bekerja
membungkuk karena posisi yang nyaman, pekerja mengatakan tidak melakukan
peregangan tubuh disela bekerja kurang lebih 8 jam posisinya duduk terus menerus
menyebabkan beberapa bagian tubuh pegal-pegal, kesemutan dan kadang nyeri saat
gerak juga bunyi sendinya, pekerja mengatakan terkadang pinggang bawah nyeri
saat duduk terlalu lama, pekerja mengatakan tidak mencuci tangan sebelum dan
sesudah bekerja.
Dari data tersebut muncul diagnosa perilaku kesehatan cenderung beresiko
dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, masalah tersebut perlu diatasi karena
jika dibiarkan akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pekerja.
B. Diagnosa Keperawatan Dan Tujuan
1. Diagnosa Keperawatan
 Perilaku Kesehatan cenderunng beresiko
 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit, pekerja konveksi
dapat memahami tentang senam ergonomic.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit pekerja konveksi
dapat mengetahui tentang:
1. Prevensi Primer : Mengurangi pegal – pegal dan sakit pinggang
2. Prevensi Sekunder : Perililaku kepatuhan dalam menerapkan senam
ergonomic pada selang waktu istirahat
3. Prevensi Tersier : menunjukan perilaku sehat

C. Strategi Intervensi
1. Promkes : Dengan memberikan pendidikan terkait dengan
senam ergonomic pada pekerja konveksi
2. Pemberdayaan Masyarakat : Pekerja konveksi desa karanganyar
berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
3. Kemitraan/ Kerjasama :-
4. Pengelolaan Kelompok : Pekerja konveksi Rt 02 Rw 02 berperan aktif
dalam kelompok

D. Implementasi
1. Tindakan : Pendidikan Kesehatan dan demonstrasi senam
ergonomic
2. Metode : Metoda yang digunakan adalah
a. ceramah
b. diskusi / tanya jawab
3. Media/alat : Lembar Balik, leaflet
4. Tempat : Konveksi ibu Mutrofah Rt 03/ Rw 02
5. Waktu : 20 menit
6. Sasaran : Pekerja konveksi
7. Pelaksanaan : DIYAH SUSIANI
8. Ringkasan Kegiatan :
No Tahap Waktu Kegiatan
1 Pembukaan 3 menit  Salam perkenalan
 Menjelaskan kontrak dan tujuan
pertemuan
2 Pelaksanaan 12 menit Menjelaskan tentang :
 Pengertian senam ergonomic
 Manfaat senam ergonomic
 Teknik senam ergonomic
Mendemonstrasikan senam ergonomic
3. Penutup 5 menit  mengajukan pertanyaan
 memberikan reiforcemen positif
atas jawaban yang diberikan
 menutup penyuluhan dengan
salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah disiapkan sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul.
b. Kontrak waktu sudah tepat, mempertimbangkan juga kondisi pekerja
c. Media yang dipilih sudah tepat (leaflet dan lembar balik)
d. Materi penkes sudah sesuai yaitu untuk mengurangi pegal – pegal dan sakit
pinggang pada pekerja konveksi
2. Evaluasi Proses
a. Peserta penkes sudah sesuai dengan kriteria atau sasaran
b. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal (tempat dan waktu)
c. Tersedianya alat atau media
d. Penyuluh melakukun kegiatan sesuai dengan perannya
e. 100 % peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
f. Diakhiri kegiatan sudah di evaluasi jalannya kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara kelompok dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
c. Pekerja dapat:
1. Menyebutkan manfaat senam ergonomic
2. Mendemonstrasikan senam ergonomic

F. Lampiran
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Senam ergonomik merupakan senam yang gerakan dasarnya terdiri atas lima gerak
yang masing-masing memiliki kandungan manfaat berbeda, tetapi saling terkait satu dan
lainnya.
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai
oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh,
sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asal laktat, sistem kesegaran tubuh,
dan sistem kekebalan tubuh.

B. Manfaat senam ergonomis


1. Mengoptimalkan metabolisme
2. Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat).
3. Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan.
4. Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak secara optimal.
5. Mengoptimalkan suplai darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ paru,
jantung, ginjal, lambung, usus, dan liver.

C. Teknik senam ergonomis


Awali setiap gerakan senam dengan menarik napas, gunakan teknik napas dada,
yaitu saat menarik napas perut dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini ialah
agar rongga dada dapat berkembang optimal dan paru-paru dapat lebih banyak
menghimpun udara. Melakukan senam ergonomik secara rutin, minimal selama dua
minggu, akan melatih tubuh untuk melakukan gerakan fisik. Berikut ini penjelasan
mengenai teknik senam ergonomic adalah:
1. Teknik ke satu
Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin kemudian
rasakan keluar dan masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala, jari
kaki jinjit.
2. Teknik ke dua
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas sambil
membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan berpegangan
pada pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah
sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan
perlahan.
3. Teknik ke tiga
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan ke depan
dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas.
Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.
4. Teknik ke empat
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, menarik
napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa
tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk,
pantat jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara rileks
dan perlahan.

5. Teknik ke lima
Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah. Punggung menyentuh
lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan dirasakan (napas dada),
perut mengecil. Apabila tidak mampu menekuk kaki, maka kaki bisa diposisikan pada
keadaan lurus.
6. Teknik ke enam
Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan punggung kaki
sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar mulai dari
depan dada sampai atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan, kemudian
putar pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran berakhir,
menghirup napas dan ditahan. Dua lengan digerakan ke belakang melewati dua
pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas. Badan
membungkuk ke depan, kemudian wajah ditengadahkan sampai terasa darah (gerakan
energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak kemerahan). Jika sudah
maksimal, maka napas dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak.
Daftar pustaka

http://marito-simanungkalit.blogspot.com/2012/04/tahu.html (diakses pada 12 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai