Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

‘’ PENERAPAN SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH (HIPERTENSI) ’’

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Mata Kuliah Keperawatan KMB)

Disusun : Kelompok 5

1. Budi Nur Ridolloh (202303091)


2. M. Yusuf Irsyad (202303107)
3. Nailil Hidayati M. (202303110)
4. Putri Arum Sari (202303117)
5. Wahyu Ismyanti (202303130)

PROGAM STUDI NERS

ITEKES CENDEKIA UTAMA KUDUS 2024


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PENERAPAN SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH (HIPERTENSI)

Nama-nama Mahasiswa

1. Budi Nur Ridolloh (202303091) Sebagai Peraga Senam


2. M. Yusuf Irsyad (202303107) Sebagai Peraga Senam
3. Nailil Hidayati M. (202303110) Sebagai Pemateri 1
4. Putri Arum Sari (202303117) Sebagai Moderator dan Pemateri 3
5. Wahyu Ismyanti (202303130) Sebagai Pemateri 2

Dosen Penguji

1. Devi Setya Putri S.Kep.,Ns.,M.Kep

CI Penguji

2. Nur Khasan S.Kep.,Ns.

a. Topik
Senam ergonomik
b. Sub Topik
Penerapan senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah (hipertensi)
c. Sasaran
Seluruh pasien dan keluarga pasien di Ruangan Lily yang telah ditentukan
d. Hari atau Tanggal Pelaksanaan
Kamis, 18 Januari 2024
e. Tempat
Ruang Lliy RSUD Sunan Kalijaga Demak
f. Media
Leaflet, LCD (PPT),
g. Metode
Ceramah
h. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 35 menit diharapkan
peserta penyuluhan mampu menerapkan dan memahami manfaat senam
ergonomik untuk penurunan tekanan darah.
Tujuan Khusus
1. Memahami Pengertian Tekanan Darah
2. Memaham Pengertian dari Senam Ergonomik
3. Memahami Manfaat dari Senam Ergomik
4. Memahami indikasi dan Kontraiindikasi Senam Ergonomik
5. Memahami Prosedur Pelaksanaan Senam Ergonomik
6. Dapat MempraktikanSecara Mandiri Senam Ergonomik Sesuai Prosedur

i. Rangkaian Acara Penyuluhan

No Kegiatan Acara Jam dan Pelaku Kegiatan


Penyuluhan Durasi
Pelaksanaan
1. Pembukaan 10.00 WIB Narasumber dan
1. Memberi salam (5 Menit) Peserta
2. Menjelaskan tujuan
Penyuluhan
3. Menyebutkan materi
atau pokok bahasan
yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaan 10.05-10.25 Narasumber dan
1. Menjelaskan materi (20 Menit) Peserta
secara berutan dan
benar
Materi
1. Pengertian Tekanan
Darah
2. Pengertian dari
Senam Ergonomik
3. Manfaat dari
Senam Ergomik
4. Indikasi dan
Kontraiindikasi
Senam Ergonomik
5. Prosedur
Pelaksanaan Senam
Ergonomik
6. Memperagakan
Gerakan Senam
Ergonomik

3. Penutup 10.25-10.35 Narasumber dan


1. Menyimpulkan inti (10 Menit) Peserta
penyuluhan
2. Sesi tanya jawab
3. Sesi Pemberian
hadiah untuk
responden yang
bertanya
4. Sesi Penjelasan dan
tambahan dari dosen
atau Ci Ruangan
5. Mengucapkan salam
Menutup penyuluhan

4. Evaluasi - Narasumber dan


1. Evaluasi respon Peserta
peserta
2. Hasil Penyuluhan
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat


mengalir ke dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan
tubuh manusia. Tekanan darah berarti tekanan dari pembuluh nadi dalam
peredarahan darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah dibagi
menjadi 2 yaitu tekanan darah sistole dan diastole. Tekanan darah sistole
adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup. Tekanan darah
diastolik adalah tekanan darah saat jantung mengendor kembali (Muttaqin,
2018).
Tabel 1 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7
Klasifikasi Hipertensi Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

(Sumber: (Muttaqin, 2018).

2. Pengertian dari Senam Ergonomik


Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf serta aliran darah,
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, keringat,
termoregulasi, pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat,
Kristal oksalat, kesegaran tubuh dan imunitas. Senam ergonomik merupakan
senam yang gerakan dasarnya terdiri atas lima gerakan yang masing-masing
memiliki manfaat berbeda tetapi saling terkait satu sama lainnya (Wratsongko,
2022).
Gerakan dalam senam ergonomik adalah gerakan yang efektif, efisien dan
logis karena rangkaian gerakannya merupakan rangkaian gerak yang dilakukan
oleh manusia sejak dahulu yaitu deviasi gerakan shalat.Senam dapat langsung
membuka, membersihkan dan mengaktifkan seluruh sistemsistem tubuh seperti
kardiovaskular, perkemihan dan sistem reproduksi (Wratsongko, 2022).
Gerakan senam ergonomik merupakan perpaduan aktivitas otot dan teknin
pernafasan.Setiap gerakan senam diawali dengan menarik nafas dan
menggunakan teknik nafas dada. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
paru-paru secara optimal agar dapat menghimpun oksigen lebih banyak
(Wratsongko, 2022).

3. Manfaat dari Senam Ergomik


Senam ergonomik bermanfaat bagi tubuh.Melakukan senam ergonomik
secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot dan efektifitas fungsi jantung,
mencegah pengerasan pembuluh arteri dan melancarkan sistem
pernafasan.Gerakan fisik teratur dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL)
yang betmanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.Senam
ergonomik juga dapat menurunkan glukosa darah, mencegah osteoporosis dan
penyakit lainnya. Senam ergonomik sangat efektif dalam memelihara kesehatan
karena gerakannya anatomis, sederhana dan tidak berbahaya sehingga dapat
dilakukan oleh semua orang dari anak-anak hingga lanjut usia (Wratsongko,
2022).

4. Indikasi dan Kontraiindikasi Senam Ergonomik

Indikasi senam ergonomik adalah:


1) Hipertensi
2) Lasia unisa 60-74 tahun
3) Hiperurisemia
4) Hiperkolesterolemia
Kontraindikasi senam ergonomik adalah:
1) Demam
2) Pusing
3) Nyeri dada dan sesak nafas
4) Baru sembuh dari sakit (Alifatun, 2019)

5. Prosedur Senam Ergonomik


1. Persiapan

a) Klien : Klien diberi tahu

b) Alat/bahan : tidak ada alat/bahan yang spesifik

c) Lingkungan : Ruangan yang tenang

2. Pelaksanaan

a. Pemanasan

Gerakan umum (yang dilibatkan sebanyak-banyaknya otot dan


sendi) dilakukan secara lambat dan hati-hati. Dilakukan bersama
dengan peregangan (stretching). Lamanya kira-kira 8-10 menit. Pada
5 menit terakhir pemanasan dilakukan lebih cepat. Pemanasan
dimaksud untuk mengurangi cedera dan mempersiapkan sel-sel
tubuh agar dapat turut serta dalam proses metabolism yang
meningkat (Menpora, 2008 dalam Alifatun, 2019).
Cara: berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, tubuh rileks, tangan di
depan dada, telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri
menempel di dada, dengan jari-jari sedikit meregang. Posisi kaki
meregang sehingga mengangkang kira-kiraselebar bahu, telapak dan
jari-jari kaki mengarah lurus kedepan (Alifatun, 2019).
b. Gerakan 1 : Lapang Dada

1. Posisi tubuh tegak. Otot, tulang dan sendi dalam keadaan pasif
2. Angkat kedua tangan, ayun dan putar kebelakang. Tarik nafa
melalui hidung
3. Saat tangan diatas kepala kedua kaki jinjit dengan kelima jari
sebagai tumupuan
4. Lepaskan tangan sambil menghembuskan nafas melalui mulut
5. Lakukan selama hitungan 5-8 kali (Padila, 2013)

Gambar 2. 1 Gerakan Lapang Dada


i. Frekuensi: bagi pemula mungkin agak lama sekitar 2-3 menit.

Akantetapi jika sudah terbiasa cukup 30-60 detik. Gerakan ini


yang penting sudah mengantarkan ke kondisi yang rileks,
setelah dirasa sudah rileks maka dikatakan cukup.
ii. Manfaat: dengan gerakan pembukaan berdiri sempurna, seluruh
saraf menjadi satu titik pada pengendaliannya di otak. Saat itu
pikiran dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan
bugar, tubuh dibebaskan dari beban pekerjaan, berat tubuh
ditumpukkan dengan pembagian beban yang sama pada kedua
kakinya. Pada waktu berdiri sempurna kedua kaki tegak
sehingga telapak kaki menekan seluruh titik saraf di telapak
kaki yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Posisi
demikian akan membuat punggung lurus, sehingga akan
memperbaiki bentuk tubuh dan membuat jantung bekerja
normal (Sagiran, 2019)
c. Gerakan 2 : Tunduk Syukur

i. Posisi awal : berdiri tegak

ii. Angkat kedua tangan sambil menghirup nafas semaksimal


mungkin
iii. Tahan nafas, selanjutnya badan dibungkukan dan wajah
ditengadahkan. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas.
Saat melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan
perlahan (Padila, 2013)
iv. Frekuensi: gerakan kedua ini dilakukan 5 kali. Umumnya 1 kali
gerakan selesai dalam 35 detik ditambah 10 detik untuk jeda
nafas
Gambar 2. 2 Gerakan Tunduk Syukur

Manfaat gerakan ini adalah:

(1) Menengadahkan wajah menyebabkan tulang belakang (termasuk


saraf tulang belakang di dalamnya) membentuk sudut yang lebih
tajam dari posisi normal, menyebabkan peningkatan kerja
(eksitasi) serabut saraf segmen ini, serta berperan dalam
meningkatkan, mempertahankan suplai darah ke jantung (Padila,
2013)
a) Gerakan 3 : Duduk Perkasa (sujud syukur)

(1) Duduk dengan kelima jari ditekuk dan ditekan pada


matras/lantai
(2) Tarik nafas, kemudian membungkuk dengan kedua tangan
memegang kedua pergelangan kaki
(3) Rasakan punggung tertarik, kemudian wajah menengadah
(Padila, 2013)
(4) Frekuensi: gerakan ini dilakukan 5 kali. Umumnya 1 kali
gerakan selesai dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk
nafas jeda. Keseluruhan 5 kali gerakan akan selesai dalam
waktu 4 menit

Gambar 2. 3 Gerakan Duduk Perkasa

Manfaat gerakan duduk perkasa adalah:

(1) Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan


badan ke depan dengan dua tangan bertumpu pada paha. Hal
ini memberikan efek peningkatan tekanan dalam rongga dada
yang diteruskan ke saluran saraf tulang belakang, dilanjutkan
ke atas (otak), meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi otak yang
pada akhirnya mengoptimalkan fungsi otak sebagai 'pusat
komando' kerja sistem anatomis fungsional tubuh termasuk
jantung dan ginjal (Padila, 2013).
(2) Punggung tangan yang bertumpu pada paha akan menekan
dinding perut sejajar dengan organ ginjal yang ada di
dalamnya. Hal ini membantu mengoptimalkan fungsi ginjal
sebagai pusat pengaturan sistem renin angiotensin yang
berperan dalam regulasi tekanan darah (Padila, 2013).
(3) Lutut membentuk sudut yang tepat untuk mengembangkan otot
perut sehingga aliran darah ke bagian atas tubuh, terutama
kepala, mata, telinga, hidung serta paru-paru. Memungkinkan
toksin-toksin dibersihkan oleh darah dan mengontrol tekanan
darah tinggi (Sagiran, 2019)
d. Gerakan 4 : Duduk Pembakaran

i. Duduk bersimpuh, kedua punggung kaki menempel & menekan


alas/lantai, jarak kedua paha melebar
ii. Kedua pergelangan memutar ke arah dalam hingga posisi sujud
(Padila, 2013)
iii. Frekuensi: gerakan ini dilakukan 5 kali. Umumnya 1 kali
gerakanselesai dalam waktu 35 detik ditambah 10 detik untuk
nafas jeda
Gambar 2. 4 Gerakan Duduk Pembakaran

Manfaat gerakan duduk pembakaran:

(1) Kedua tangan menggenggam pergelangan kaki berungsi


melebarkan ruang antar ruas tulang pada tangan dan leher,
memberikan efek relaksasi pada serabut saraf simpatis sehingga
terjadi relaksasi dinding pembuluh darah (Padila, 2013).
(2) Gerakan ini untuk memperkuat otot pinggang dan memperkuat
ginjal yang berperan dalam regulasi tekanan darah (Sagiran,
2019)
e. Gerakan 5 : Berbaring Pasrah

i. Posisi duduk seperti gerakan IV

ii. Punggung direbahkan hingga


iii. Menyentuh lantai, kedua tangan

iv. Diletakan diatas kepala (Padila, 2013)

v. Frekuensi: gerakan ini sebaiknya dilakukan minimal 5 menit.

Sudah termasuk gerakan kepala dan leher serta ayunan tangan ke


atas, samping maupun bawah. Sekali lagi, jangan terlalu
memaksakan diri, baik rebahnya maupun bangunnya

Gambar 2. 5 Gerakan Berbaring Pasrah

Manfaat gerakan berbaring pasrah:

Gerakan berbaring dengan meluruskan lengan di atas kepala dapat


menyebabkan regangan atau tarikan pada serabut saraf tulang
belakang (Padila, 2013).
f. Pendinginan (coolingdown)
Dilakukan secara aktif artinya sehabis latihan inti perlu dilakukan
gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang
ditandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat.
Pendinginan dilakukan seperti pemanasan yaitu selama 8- 10 menit
(Alifatun, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Sagiran., 2022, Mukjizat Gerakan Shalat. Jakarta: Kultum Media.


Wratsongko., 2016, Pedoman Sehat Tanpa Obat, Senam Ergonomik. Jakarta: Gramedia.
Wratsongko., 2020, Mukjizat Gerakan Shalat, Jakarta: Mizania.

Anda mungkin juga menyukai