Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH


DIABETES MELLITUS DI RT 03 RW 02 DESA JURAGAN
KECAMATAN KANDEMAN KABUPATEN BATANG

Disusun Oleh :
DIYAH SUSIANI
(202002040006)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
hormon insulin secara obsolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai
dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan. Tujuan diet
diabetes melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan
olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara :
mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous dan
exogenous) dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik, mencapai dan
mempertahankan kadar lipida serum normal, memberi cukup energi untuk
mempertahankan atau mencapai berat badan normal, menghindari atau
menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani serta meningkatkan derajat kesehatan
secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Di dapatkan data hasil pengkajian pada tanggal 04 Maret 2020.
Keluarga Tn. S (67 tahun) merupakan keluarga besar yang terdiri dari Tn.S
(ayah/ kepala keluarga), Ny.B (ibu), Tn.R (menantu), Ny.R (anak), An.D
(cucu), Nn.S (anak), Nn.H (anak). Tn.S mengatakan mengalami diabetes
melitus ± 5 tahun yang lalu dan pernah dilakukan oprasi debridement dibagian
mata kaki kirinya dan sempat dirawat RS selama satu minggu dengan GDS di
atas 300 mg/ dl, pada 4 bulan yang lalu muncul luka baru bekas terkena paku
pada 10 tahun yang lalu dibagian telapak kaki kiri Tn.S, bentuk luka melingkar
± 2,5 cm, tidak ada nanah. Sebelum terkena diabetes melitus Tn.S pernah
mengalami tetanus ± 10 tahun yang lalu karena terkena bambu runcing pada
jempol kaki kirinya dan dirawat di RS selama 2 minggu, Tn.S juga memiliki
riwayat darah tinggi ± 5 tahun yang lalu.
Dilakukan pemeriksaan tanda – tanda vital, didapatkan hasil TD:
110/80 mmHg, N : 78 x/menit, S : 37,3 0 C, Rr :18 x/ menit, GDS: 64 mg/dl,
Tn.S tampak lemas, jika untuk berjalan Tn.S harus dibantu oleh anggota
keluarganya, badan teraba hangat, saat ini Tn.S menjalani rawat jalan, dan obat
yang dikonsumsi antara lain glimepirid, ciprofloxacin, glukosamine, lisinopril,
amlodipin. Pasien mengatakan sebelumnya keluarga tidak ada yang menderita
pentyakit DM, keluarga mengatakan belum mengetahui tentang penyakit DM
dan perawatannya.
Dari data tersebut dapat memunculkan masalah keperawatan kesiapan
meningkatkan manajemen kesehatan, ketidaksetabilan glukosa darah, dan
resiko infeksi.

B. Masalah dan Tujuan


1. Masalah atau Diagnosa Keperawatan.
a. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
b. Ketidaksetabilan glukosa darah
c. Resiko Infeksi
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga Tn. S dengan penyakit Diabetes
Melitus.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan keluarga Tn.S
dengan penyakit Diabetes Melitus.
2) Mampu memberikan pelayanan asuhan keperawatan keluarga Tn.S
dari tiap masalah yang muncul
3) Mampu menyeleksi masalah – masalah yang terjadi diasuhan
keperawatan keluarga.
C. Strategi Intervensi
1. Promosi Kesehatan : Dengan memberikan pendidikan kesehatan
mengenai peawatan kaki DM pada Tn.S
2. Pemberdayaan Masyarakat : Tn.S dan keluarga berpartisipasi dalam
kegiatan penyuluhan
3. Kemitraan/ Kerjasama : Keluarga Tn.S
4. Pengelolaan Kelompok :-

D. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Tindakan : memeriksa TTV Tn.S, mengecek GDS Tn.S, perawatan
luka pada Tn.S
2. Metode : ceramah, demonstrasi
3. Media : leaflet, lembar balik
4. Tempat : Rumah Tn.S
5. Waktu : Jum’at, 06 Maret 2020
6. Sasaran : Tn.S dan Keluarga Tn.S
7. Pelaksana : Surya Putri Mavela
8. Ringkasan kegiatan :
No. Jadwal Kegiatan Waktu Kegiatan Audiens
1. Pembukaan 3 menit
a. Salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Apersepsi c. Menyampaikan
pendapat
d. Menyampaikan Tujuan d. Mendengarkan
2. Menjelaskan : 8 menit
a. Pengertian perawatan a. Mendengarkan
kaki diabetik
b. Tujuan perawatan kaki
diabetik
c. Faktor resiko terjadinya
ulkus diabetik
d. Tindakan yang bisa
dilakukan bila kaki b. Mengajukan
terluka pertanyaan
e. Cara memilih sepatu
yang baik bagi
penderita DM
Menanyakan tentang
materi-materi yang belum
jelas
3. Demonstrasi: 7 menit
 Mendemonstrasikan a. Memperhatikan
cara perawatan kaki
diabetik b. Bertanya hal-hal
 Menanyakan tentang yang belum jelas
hal-hal yang belum
jelas
 Meminta peserta untuk f. Redenmonstrasik
meredemonstrasikan an perawatan kaki
cara perawatan kaki diabetik
diabetik
4 Penutup: 2 menit a. Mendengarkan
 Menutup pertemuan b. Menjawab salam
 Salam pamit

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Media sudah siap
c. Klien dan keluarga sudah siap
d. Tempat dan petugas sudah siap
2. Evaluasi proses
a. Penyampaian penyuluhan dan mendemonstrasikan sesuai dengan
materi yang telah disiapkan.
b. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
c. Penyuluhan fokus pada masalah yang dialami pada keluarga Tn.S
d. Sasaran menjawab pertanyaan dengan tepat.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang cara
perawatan kaki diabetik selama 20 menit keluarga Tn. S dan keluarga
mampu merawat masalah kesehatan Tn.S

F. Lampiran Materi
PERAWATAN KAKI DIABETIK

1. Pengertian
Perawatan kaki diabetes adalah upaya pencegahan primer terjadinya luka
pada kaki diabetik.
2. Tujuan Perawatan Kaki diabetes
a. Agar penderita dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dengan optimal
b. Mencegah komplikasi akut dan kronis
c. Meningkatkan kualitas hidup
3. Faktor resiko
Faktor resiko terjadinya ulkus diabetik pada diabetes melitus adalah:
a. Sirkulasi darah kaki kurang baik
b. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
c. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun
4. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka
a. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril
dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
b. Bila luka cukup besar/ kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
5. Cara perawatan kaki Diabetik
a. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat
halus
b. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
c. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat, kemerahan),
bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), Suhu (dingin, lebih panas)
d. Bila kaki kering, olesi dengan lotion
e. Potong kuku/ kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek
f. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki
dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
h. Lakukan senam kaki
i. Jangan biarkan luka sekcil apapun
6. Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM
a. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih
panjang dari kaki
b. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing, tinggi tumit < 2 inchi
c. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
d. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

Daftar Pustaka
Maulana, H. (2007) Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Diani, N., Waluyo, A. and Sukmarini, L. (2013) ‘PENGETAHUAN KLIEN
TENTANG DIABETES MELITUS TIPE 2 Pendahuluan Metode’, Jurnal
Keperawatan Indonesia, 16(2), pp. 120–127. doi:
10.3161/000345409X484955.
PERKENI (2015) Pengolahan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia 2015. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Dedy Supriadi, Eni Kusyati, E. S. (2013) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan
Metode Demonstrasi Terhadap Kemampuan Merawat Kaki pada Penderita
Diabetes Melitus’, Jurnal Managemen Keperawatan, 1(1), pp. 39–47.

Anda mungkin juga menyukai