Disusun oleh:
Kelompok 6
Magdalena Dita Damayanti 201911036
Maria Agatha Saputri 201911037
Maria Bethania Prastika 201911038
Maria Goreti Werang 201911039
Martina Ganesh Arditya 201911040
Monika Octaviani Goze 201911041
Natalia Ersa Prastiwi Warjani 201911042
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis tidak menular yang
paling umum. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang tidak sempurna dan
juga mengalami komplikasi serta cacat yang serius. Salah satu jenis penyakit
diabetes mellitus yang paling banyak dialami oleh penduduk di dunia adalah
diabetes mellitus tipe 2 (85 – 85%), yaitu penyakit yang disebabkan oleh
terganggunya sekresi insulin dan resistensi insulin. (Muhammad, 2020)
Laporan Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2018 menunjukkan
adanya peningkatan prevalensi DM tipe 2 menjadi 10,9%. Indonesia juga
menempati peringkat ke-6 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak,
yakni sekitar 10,3 juta jiwa. International Diabetes Federation (IDF)
memperkirakan bahwa aka nada peningkatan jumlah ini menjadi 16,7 juta pada
tahun 2045. (Putri, 2021)
Pencegahan dan pengendalian DM tipe 2 di Indonesia difokuskan supaya
individu sehat, individu berisiko tidak jatuh ke kondisi diabetes, dan orang yang
sudah menderita diabetes dapat mengontrol penyakitnya sehingga mampu
menghindari komplikasi diabetes. Komplikasi yang bisa timbul akibat DM tipe 2
antara lain penyakit kardiovaskuler, stroke, penyakit ginjal, gangguan penglihatan,
gangguan persarafan, penyakit arteri perifer, luka diabetes yang bisa meningkatkan
risiko kematian. (Putri, 2021)
Penerapan manajemen diri (self management) merupakan salah satu aspek
yang memegang peranan penting dalam penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2.
Hal atau tindakan yang dapat dilakukan bagi penderita diabetes mellitus adalah
dengan perawatan kaki. Perawatan kaki merupakan tindakan secara mandiri
penderita diabetes mellitus dalam melakukan perawatan kaki untuk mencegah ulkus
kaki diabetic.
Perawatan kaki pada pasien diabetes mellitus penting dilakukan karena
berisiko untuk masalah kaki dan kuku akibat suplay darah perifer yang kurang baik
ke kaki, sensasi proeksi di kaki juga berkurang sehingga trauma pada kaki sering
kali diketahui dan adanya kerusakan kulit maka infeksi akan lebih mudah
berkembang karena sirkulasi yang buruk. (Wulandari, 2021)
Pasien yang akan diberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kaki
memiliki masalah kaki yaitu terkadang merasa kesemutan namun pada kaki pasien
tidak adanya luka. Maka dari itu perlu diberikan perawatan kaki untuk mencegah
terjadinya ulkus kaki diabetic.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit mengenai
perawatan kaki pada pasien diabetes mellitus dan keluarga maka pasien serta
keluarga mengetahui dan dapat melakukan perawatan kaki secara mandiri di
rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 60 menit diharapkan
pasien mampu:
a. Pasien mampu menjelaskan mengenai ulkus diabetic
b. Pasien mampu menjelaskan dampak dari adanya ulkus diabetik
c. Pasien mampu menjelaskan mengenai pengertian perawatan kaki
d. Pasien mampu menjelaskan dan menyebutkan tujuan perawatan kaki
e. Pasien mampu menjelaskan dan menyebutkan hal-hal yang harus
diperhatikan pada saat melakukan perawatan kaki
f. Pasien mampu melakukan cara perawatan kaki secara mandiri
C. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah dengan ceramah,
tanya jawab, demonstrasi, dan re-demonstrasi.
F. SETTING TEMPAT
A
Keterangan:
A : Penyaji
C B C B : Pasien
C : Keluarga
H. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahap/Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Pasien dan
Keluarga
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dan 3. Menyampaikan
prosedur pendidikan persepsi mengenai
kesehatan ulkus diabetik dan
4. Apersepsi pengetahuan perawatan kaki
pasien dan keluarga
mengenai ulkus diabetik
dan perawatan kaki
Penyampaian 1. Menjelaskan mengenai 1. Memperhatikan dan
Materi pengertian ulkus diabetik mendengarkan
45 menit 2. Menjelaskan mengenai 2. Bertanya apabila
dampak adanya ulkus belum paham
diabetik 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan mengenai demonstrasi yang
perawatan kaki diberikan
4. Menjelaskan mengenai 4. Bertanya apabila
tujuan dilakukannya belum paham
perawatan kaki terhadpa materi
5. Menjelaskan mengenai hal-
hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan
perawatan kaki
6. Menjelaskan mengenai
prosedur cara perawatan
kaki
7. Mendemonstrasikan
mengenai perawatan
kaki
8. Menanyakan terkait materi
yang belum dipahami
Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Audience mengulang
10 menit kepada pasien dan keluarga melakukan cara
untuk mengulang Kembali perawatan kaki
cara perawatan kaki secara mandiri
2. Evaluasi dengan 2. Menjawab
memberikan pertanyaan pertanyaan
lisan 3. Memperhatikan
3. Menyimpulkan materi 4. Menjawab salam
4. Mengucapkan terima kasih
5. Salam penutup
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan pasien 1 hari sebelumnya
b. Sarana dan prasarana telah siap 1 hari sebelum pelaksanaan, seperti
tempat/ruang yang akan digunakan untuk dilakukannya kegiatan, alat-alat
yang digunakan untuk memperlancar jalannya kegiatan, yaitu alat tulis,
meja, kursi, cermin, sepatu, kaos kaki, leaflet, power point
c. Membuat SAP
d. Setting tempat sesuai dengan yang diharapkan
e. Mahasiswa dapat menyampaikan materi dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga pasien di Ruang Theresia Kamar Nomor 23 yang
merupakan target sasaran hadir saat pendidikan kesehatan
b. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan
d. Peserta dapat mengikuti segala rangkaian acara dengan baik
e. 75% pasien aktif dalam memberikan pertanyaan
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dapat menjelaskan mengenai pengertian diabetes mellitus
b. Pasien dapat menjelaskan dampak adanya ulkus diabetik
c. Pasien dapat menjelaskan mengenai pengertian perawatan kaki
d. Pasien dapat menjelaskan tujuan perawatan kaki
e. Pasien dapat menjelaskan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan kaki
f. Pasien dapat menyebutkan dan melakukan langkah-langkah perawatan kaki
LAMPIRAN MATERI
c. Body Lotion
e. Sepatu
f. Potongan kuku
Bus, S.A., J. J. van Netten., L. A. Lavery., dkk. (2016). IWGDF guidance on the
prevention of foot ulcers in at-risk patients with diabetes.
DIABETES.METABOLISM REAEARCH AND REVIEWS. 32: (Suppl. 1).
16 – 24. Diakses pada 15 Agustus 2022.
Roza, Rizky Loviana., Rudy Afriani., dan Zurkanain Edward. (2015). Faktor Risiko
Terjadinya Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus yang Dirawat
Jalan dan Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Artikel
Penelitian. Diakses pada 16 Agustus 2022.
Susi Widiawati, Maulani, Winda Kalpataria. 2020. Implementasi Senam Kaki Diabetes
Pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal
Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol. 2 No. 1. Diakses pada 16 Agustus 2022.