Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Drs. Yustinus Sukarmin MS.
dr. Novita Arovah, MPH., Ph.D
Disusun Oleh:
M. Ikhlasul Amal (22611251022)
Nisaul Mu’minah (22611251021)
Noris Strada Sanjaya (22611251017)
ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Olahraga dan Doping”. Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kajian Kesehatan Olahraga, pembaca dapat memahami dan mengkaji
1. Prof. Dr. Drs. Yustinus Sukarmin MS., selaku Dosen Kajian Olahraga
2. Dr. Novita Intan Arovah, MPH., Ph.D selaku Dosen Kajian Olahraga
Akhirnya, semoga segala bantun yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT dan
tugas makalah ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang
membutuhkannya.
Penyusun,
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari
unsur alam, orang lain ataupun sendiri (Lutan: 2001). Seiring perkembangan
manusia tetapi juga sebagai ajang kompetisi yang dapat mengharumkan nama
menjadikan event olahraga sebagai arena yang menarik dan menantang. Hal ini
1
memperoleh kemenangan. diperbolehkan mengikuti sampai dengan empat event
dalam satu kejuaraan namun demikian, tidak mudah bagi seorang atlet untuk
secara moril maupun materiil untuk mencetak atlet-atlet unggul dan tangguh
kesiapan dan potensi yang dimilik atlet, (2) rasa takut ketika menghadapi lawan,
(3) desakan untuk menang dari pelatih, orang tua, sponsor, dan lain sebagainya,
(4) emosional atlet seperti mudah panik, mudah marah, dan lain-lain, (5) dan
berbagai kekhawatiran baik yang muncul dari dalam diri maupun lingkungan
atlet. Kekhawatiran yang dialami seorang atlet akan berdampak pada krisis
untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atlet secara instan, antara lain adanya
salah satu isu yang sedang hangat dibahas pada saat ini.
Penggunaan doping dilarang karena berdampak negatif bagi karir dan masa
depan seorang atlet. Hal ini dikarenakan, dampak negatif dari penggunaan
2
organ atau saraf pada tubuh, rentan terserang penyakit, hilangnya karir dalam
untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan
sifat yang mulia (Lutan, 2002). Mengacu pada pendapat Baron Pierre de
semata. Namun lebih kompleks lagi yaitu olahraga sebagai media untuk
dan menghargai sesama, dan membentuk sikap dan perilaku yang mulia,
bermanfaat bagi manusia lainnya dan lingkungan sekitar. Apabila seorang atlet
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat Masalah
1. Bagi Mahasiswa
Dapat sebagai bahan referensi dan pengetahuan tentang doping dan olahraga.
2. Bagi Dosen
Sebagai bahan evaluasi terhadap mata kuliah kajian olahraga kesehatan, agar
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Doping
Doping adalah berasal dari kata dope, yakni campuran obat-obatan dengan
narkotika yang pada awalnya digunakan untuk olahraga pacuan kuda di Inggris.
metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis
lomba berupa bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan
fisiologis dalam jumlah yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang
B. Jenis-Jenis Doping
a. Narcotics Analgesic
Obat ini digunakan oleh para kesehatan untuk menghilangkan rasa sakit
dan nyeri saat pasien dioperasi. Di dunia olahraga narcotics sering digunakan
5
membantu atlet yang memakai obat tersebut mampu bertahan lama ketika
b. Stimulants
c. Cannabinoids
tanaman ganja. Obat tersebut berfungsi untuk para atlet merasakan sensasi
d. Annabolic Steroids
dalam atlet.
e. Peptides Hormones
atlet.
6
f. Beta-Agonists
dan beredar dalam peredaran darah maka akan meningkatkan massa otot
tanpa disertai lemak. Mengkonsumsi secara terus-menerus obat ini atlet akan
g. Masking agent
urin atau sampel lainnya yang ada di dalam tubuh manusia. Menyembunyikan
zat terlarang tersebut dapat menghasilkan kekuatan yang diinginkan oleh para
atlet.
h. Glucocorticosteroids
Obat ini digunakan sebagai obat anti inflamasi dan meminimalisir rasa
Berikut ini merupakan dampak buruk atau bahaya doping bagi orang yang
mengkonsumsinya:
melampaui batas kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya,
karena rasa letih merupakan peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut
7
“exhaustion” yang membahayakan kesehatan. Overdose dapat berbahaya, dapat
semua yang berkaitan kandungan doping dipakai oleh para atlet maka akan
mendapatkan sangsi berupa pecabutan hakhak dari kompetisi yang diikuti oleh
normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan
analognya dapat berakibat pada atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu
letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah
kehidupannya.
otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering
8
d. Pemakaian obat analgesic pada atlet perempuan berfungsi menghilangkan
rasa sakit ketika haid. Namuan dampak buruknya jika salah memilih obat
e. Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah
punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena
risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlit wanita mengkonsumsi
obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara
dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini
doping dan kandugan doping yang ada pada obat padat dan cair. Adapun jenis-
jenis lain berupa beta-blockers, HGH, apapun macam dan jenis obat tersebut
mari kita lawan dengan “stop doping” cara-cara pendekatan kepada atlet berupa
pemahaman pengetahuan dan resiko berat yang dialami oleh para atlet ketika
9
nilai sportivitas di dalam dunia olahraga yang perkembanganya semakin dicintai
maupun hukum tata negara masih tetap menggunakan sistem hukum dan
adanya perubahan secara cepat, hal itu menandakan bahwa hukum jika
(Frenki, 2011).
10
2. Setiap induk organisasi cabang olahraga dan/atau lembaga/organisasi
sanksi.
oleh Pemerintah.
sudah sangat lengkap membuat aturan mengenai doping (Dahlan, 2011). Hal
Pencegahan dari awal dapat dilakukan apabila ada kesadaran dan keseriusan
dari luar (doping) dalam aktivitas olahragayang melanggar hokum dan kode etik
1. Pelatih
kemampuan skill atau bakat lain dari seorang atlet itu, Pelatih adalah orang
11
2. Pengurus cabang Olahraga (Official)
3. Pemerintah Daerah
4. Masyarakat
Dalam usaha mengurangi penggunaan doping maka dilakukan upaya yang dapat
12
Upaya mengurangi penggunaan doping dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Jalur Formal
LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia). Dasar kerja WADA dan LADI
mengacu pada The World Anti Doping Code yang merupakan hasil
adalah melakukan tes doping kepada atlet olahraga kompetitif yang akan
dilakukan di luar kompetisi dan diambil secara acak (Irianto: 2006). Dalam
d. Memilih alat penampung sampel, alat berasal dari pihak berwenang dan
harus steril,
e. Mengambil sampel,
13
f. Mengambil urine atlet. Volume minimal yang diambil 90 ml,
2. Jalur Informal
dapat dilakukan dengan membentuk etika dan karakter atlet melalui latihan.
Konsep fair play harus ditanamkan kepada atlet. Oleh karena itu sangat tepat
menunjukkan perilaku yang terpuji yang terkandung dalam konsep fair play.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Lutan (2001), setiap pelaksanaan
yang lain dan selalu bermain dalam semangat sejati. Fair play dimaknakan
sebagai bukan hanya unjuk perilaku. Fair play menyatu dengan persoalan
14
Tindakan yang harus diperhatikan oleh para atlet sekarang ini adalah
sikap tanggung jawab baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
dengan eksistensi seseorang dan rasa percaya dirinya saat akan menghadapi
sebuah event pertandingan. Oleh karena itu, kerja keras dalam latihan dan
dorongan moril dari semua pihaklah yang akan menjadi obat yang lebih
15
KESIMPULAN
tersebut diantaranya:
Doping Indonesia)
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Lutan, Rusli. 2002, Olahraga Dan Etika: Fair Play, Jakarta: Direktorat
Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Olah Raga
Direktorat Jendral Olah Raga Departemen Pendidikan Nasional.
18