Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINI RISET

“DAMPAK KEKERASAN DAN PENYIMPANGAN OLAHRAGA”

Najla Aqil Hidayat

NIM. 6201210008

Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
ILMU KEOLAHRAGAAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Olahraga yaitu mini riset tentang “Dampak
penyimpangan dan kekerasan dalam olahraga”. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan
hasil penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih
kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, 02 Desember 2022

Najla Aqil Hidayat

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................................................4
B. Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................................5
Kekerasan dan Penyimpangan...............................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Dampak kekerasan olahraga:............................................................................................................6
B. Dampak penyimpangan olahraga :....................................................................................................6
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada umumnya telah dimaklumi bahwa olahraga adalah hal yang penting dan akan
tetap penting selama bumi masih ada dan manusia masih tetap mendiaminya. Secara prinsipil
pentingnya olahraga tidak sama pentingnya seperti halnya ekonomi, seni, dan bidang
kehidupan manusia yang lainnya. Memang ada sebagian manusia cenderung meremehkan arti
dan pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia namun saat-saat tertentu pentingnya
olahraga diakui sebagai sesuatu yang mempunyai fungsi sekaligus makna tertentu dalam
kehidupan manusia senantiasa muncul kembali.

Olahraga merupakan kegiatan manusia yang tergolong tua, konon setua manusia itu
sendiri. Setiap orang sering melakukan olahraga dan di setiap masyarakat selalu ditemukan
kegiatan olahragan kegiatan olahraga, baik masyarakat yang sedang berkembang maupun
masyarakat yang maju. Olahraga merupakan suatu aktivitas untuk melatih tubuh
seseorang, bukan hanya secara jasmani juga rohaninya. Oleh karena itu, yang termasuk
dalam kegiatan olahraga yaitu semua kegiatan jasmani yang dilandasi semangat untuk
melatih diri sendiri maupun orang lain. Olahraga juga dapat dikatakan sebagai sarana
menuju peningkatan kualitas dan ekspresi hidup. Fungsi utama olahraga yaitu untuk
menyehatkan badan serta memastikan bahwa organ-organ tubuh masih sehat dan
normal. Pentingnya olahraga sangat dibutuhkan untuk tubuh manusia. Adapun dampak
karena kurangnya berolahraga yaitu melambatnya metabolisme tubuh, insomnia, mudah
lelah, berat badan mudah naik atau susah untuk berkurang sampai dengan rentan
terserang penyakit kronis (Muhammad Lukmanul Hakim, 2021).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini :

a) Berguna untuk mengetahui dampak kekerasan dan penyimpangan olahraga

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Kekerasan dan Penyimpangan

Kekerasan merupakan tindakan agresi yang dikategorikan dalam pelanggaran yang


termasuk didalamnya (pemukulan, penyiksaan, kekerasan seksual dan lain-lain) yang
menyebabkan penderitaan bagi orang lain baik fisik maupun mental. Kekerasan dapat terjadi
pada semua kalangan baik pada perempuan, anak-anak dan bahkan orang tua. Saat ini
semakin banyak tindakan kekerasan yang dijumpai pada konteks social maupun
professional, perjuangan dalam meraih kemenangan dengan tanpa di dasari sikap
sportifitas dapat menyebabkan penderitaan fisik atau emosional terhadap lawan dan
pada akhirnya mengakibatkan tindak kekerasan antar pemain. Kekerasan sendiri adalah
bentuk tingkahlaku yang ditujukan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun
mental. Kekerasan dalam olahraga bisa terjadi antara sesama pemain, pemain dengan wasit,
pemain dengan suporter, suporter dengan wasit, dan sesame suporter. Hal yang menarik
untuk dibahas adalah masalah kerusuhan suporter. Mengapa? Ini karena kerusuhan uporter
acapkali bersifat masal dan memiliki dampak yang luar biasa, baik terhadap dunia olahraga
maupun social kemasyarakatan. (Abduh, 2020).

Penyimpangan olahraga adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri
dengan kehendak aturan fair play dalam olahraga. Dengan kata lain, penyimpangan adalah
tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut dalam
lingkungan baik lingkungan atlet maupun pelaku olahraga diluar atlet. Penyimpangan terjadi
apabila seseorang atau kelompok tidak mematuhi norma dan nilai yang berlaku dalam sistem
keolahragaan. Penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam Sosio Antropologi Olahraga 71
outline atlet disebut dengan deviasi (deviation), sedangkan pada pelaku atau atlet yang
melakukan penyimpangan disebut divian (deviant) (Dr. Sapto Adi, 2019).

5
BAB III

PEMBAHASAN

Kekerasan dan penyimpangan olahraga akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi
yang melakukannya berikut dampak dari kekerasan dan penyimpangan olahraga :

A. Dampak kekerasan olahraga :


1. Timbulnya banyak korban luka-luka bahkan kematian bagi kedua belah pihak
suporter yang berseteru, penonton umum, dan masyarakat umum

2. Kerusakan yang terjadi pada fasilitas-fasilitas yang berada di dalam stadion. Jika
kerusuhan terjadi di luar stadion, dapat merusak fasilitas umum di jalanan,
kendaraan, serta bangunan gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.

3. Trauma yang dialami masyarakat umum terhadap pertandingan yang digelar.


Penonton umum yang tidak terlalu fanatik menjadi cemas dan takut untuk
menyaksikan pertandingan lagi.

4. Hilangnya nilai sportivitas.

Cara mencegah terjadinya kekerasan dalam olahraga :

Langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalah tersebut ada dua yaitu
upayarepresif dan upaya preventif. Upaya represif yang dilakukan secara garis besar adalah
menerapkan sanksi hukuman sesuai dengan pedoman masing-masing sesuai dengan golongan
pelanggaran yang dilakukan oleh suporter, Upaya preventif yang dilakukan secara garis besar
adalah melakukan sosialisasi untuk meminimalisir aksi kekerasan di dalam maupun di luar
stadion.

B. Dampak penyimpangan olahraga :


1. Penggunaan zat doping pada atlet dapat meningkatkan performa di atas level
normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya karena kelelahan merupakan
peringatan dari tubuh bahwa seseorang telah mencapai batas kemampuannya.
Kekerasan dapat menyebabkan "burnout" yang mengancam kesehatan. Overdosis bisa
berbahaya dan menyebabkan kebingungan, delirium, halusinasi, perilaku kekerasan,
dan bahkan detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan masalah serius.
Untuk mengatasi gejala tersebut digunakan obat penenang seperti diazepam.
6
2. Doping dengan suntikan darah menyebabkan reaksi alergi, meningkatkan sirkulasi
darah di atas normal, dan mungkin dapat menyebabkan masalah ginjal. Obat golongan
hormon peptida dan analognya dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan terus-
menerus, depresi, pembesaran payudara pada atlet pria, dan lekas marah pada atlet.
3. Menggangu keamanan, ketertiban dan keharmonisan dalam masyarakat
4. Merusak unsur-unsur budaya
5. Merusak moral, norma dan pranata sosial yang ada didalam masyarakat
6. Hilang nilai-nilai sportivitas

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kekerasan dalam bentuk fisik yang berlebihan yang menyebabkan atau berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kehancuran bukanlah hal yang baru didalam dunia olahraga.
Dampak yang paling penting dari kekerasan olahraga mungkin bagaimana orang
menggunakannya untuk menegaskan kembali ideologi kemanusiaan. Sama seperti kekerasan
olahraga mempengaruhi kehidupan kita, kondisi sosial di sisa hidup kita mempengaruhi
kekerasan dalam olahraga.

Olahraga merupakan kegiatan yang positif dan juga bisa dikategorikan sebagai
hiburan. Selain itu dengan diadakannya kompetisi dalam olahraga maka olahraga juga bisa
dikaitkan dengan prestasi. Akan tetapi nilai positif dari Olahraga dapat rusak jika terjadinnya
penyimpangan sosial dalam olahraga itu sendiri. Seperti adanya Gang dan status sosial,
kemudian kompetisi olaharaga juga sering dijadikan ajang taruhan atau judi yang
memanfaatkan nilai atau hasil akhir dari suatu pertandingan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, i. (2020). Tindakan kekerasan suporter sepak bola dalam perspektif sosiologi
olahraga. Jurnal penjaskesrek, 289-300.
Dr. Saptoadi, m. (2019). Sosio antropologi olahraga. Malang: wineka media.
Muhammad lukmanul hakim, y. P. (2021). Penyimpangan dalam olahraga. Jurnal edukasimu,
1-10.

Anda mungkin juga menyukai