Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERILAKU KESEHATAN

MATA KULIAH KESEHATAN


MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU:

Bedjo Utomo, SKM. M. KES

19651013 198803 1 002

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 KELAS 2C

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Aulia Agista Nurwahyu Eka Putri P27838121005


2. Ega Purnama Putri P27838121008
3. Jusuf Julianto P27838121018
4. Moch Hafiz Nafi’u Pradana P27838121023
5. Nindi Hendri Kholijah P27838121032

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO-MEDIS
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

telah memberikan berkah dan rahmat-Nya bagi kelancaran pembuatan makalah

untuk kegiatan perkuliahan kesehatan masyarakat.

Dalam makalah tentang perilaku kesehatan ini, penulis banyak memeroleh

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk

membuat makalah.

2. Teman-teman kuliah yang banyak memberi motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, kritik

dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan makalah ini sangat

penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada

umumnya dan bagi pembaca pada khususnya.

Surabaya, 29 Agusus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2

C. Tujuan penulisan ........................................................................................... 2

D. Manfaat penulisan ......................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI

A. ........................................................................................................................ 3

B. ........................................................................................................................ 5

C. ........................................................................................................................ 6

BAB III METODELOGI

A. ........................................................................................................................ 9

B. ........................................................................................................................ 9

C. ...................................................................................................................... 10

D. ...................................................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ............................................................................................................. 13

B. Analisa ......................................................................................................... 14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 30

B. Saran ............................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 31


iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (Skinner


dalam dewi 2009). Dan selanjutnya menurut Notoatmojo (2011) bentuk respons
terhadap stimulus dibagi menjadi dua yaitu : perilaku tertutup dan perilaku terbuka.
Perilaku tertutup (covert behavior) adalah respons atau reaksi terhadap stimulus
yang masih terbatas dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Perilaku
terbuka adalah respons terhadap stimulus sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain. Perilaku individu
sangat erat kaitannya dengan perilaku kesehatan.

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau


objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, dan minuman serta lingkungan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan
adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati
(observable)maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Dari
batasan ini perilaku kesehatan dibagi menjadi tiga (3) bagian yaitu : perilaku
pemelihara kesehatan ( Health Maintanance), Perilaku Pencarian dan Penggunaan
Sistem atu Fasilitas Pelayanan Kesehatan / Perilaku Pencarian Pengobatan (Health
Seeking Behaviour), perilaku Kesehatan Lingkungan.

Perilaku pemelihara kesehatan adalah perilaku atau usaha seseorang untuk


memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha menyembuhkan bila
sakit.Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau fasilitas Pelayanan Kesehatan
/ Unversitas Ngudi Waluyo.

Perilaku Pencarian Pengobatan adalahupaya atau tindakan seseorang pada


saat menderita penyakit atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari
mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan keluar
negeri.Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon
4
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social budaya, dan
sebagainya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.

Perilaku kesehatan yang baik dan positif akan berdampak positif pula
terhadap kesehatannya. Penelitian yang telah dilakukan Istiningtyas (2010) pada
mahasiswa PSIK di UNDIP menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang gaya hidup sehat dengan perilaku gaya hidup sehat serta
ada hubungan antara sikap terhadap gaya hidup sehat dengan perilaku gaya hidup
sehat. Perilaku yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari dan fungsi perilaku sehat ?

2. Bagaimana penerapan perilaku kesehatan ?

3. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam perilaku kesehatan ?

4. Bagaimana efek setelah menerapkan perilaku kesehatan ?


5. Siapa pihak - pihak yang wajib menjalankan perilaku kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsi pengertian dan fungsi perilaku kesehatan.


2. Mendeskripsi penerapan perilaku kesehatan.
3. Mendeskripsi kegiatan yang dilakukan dalam perilaku kesehatan.
4. Mendeskripsi efek setelah menerapkan perilaku kesehatan
5. Mendeskripsi pihak-pihak yang wajib menjalakan perilaku kesehatan.

D. Manfaat Penulisan

Dapat menerapkanperilaku kesehatan dalam kehidupan sehari - hari dan


mengetahui efek setelah menerapkan perilaku kesehatan.

5
BAB II
DASAR TEORI

A. Prilaku Kesehatan

Pengertian perilaku sehat menurut Soekidjo Notoatmojo (1997: 121) adalah


suatu respon seseorang/organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Kesehatan
menurut UU Kesehatan No. 39 tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam wikipedia disebutkan perilaku
manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi
oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan atau genetika.
Menurut Becker konsep perilaku sehat merupakan pengembangan dari konsep
perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan 11 perilaku kesehatan
menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap
terhadap kesehatan(health attitude) dan praktik kesehatan (health practice). Hal ini
berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang
menjadi unit analisis penelitian.

Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat


diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku
dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh
karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar
Menurut Skinner sebagaimana dikutip oleh Soekidjo Notoatmojo (2010: 21)
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar
(stimulus). Perilaku dapat dikelompokkan menjadi dua :

a. Perilaku tertutup (covert behaviour),Perilaku tertutup terjadi bila respons


terhadap stimulus tersebut masih belum bisa diamati orang lain (dari luar) secara
jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan,
persepsi, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservabel
6
behavior´atau “covert behavior” apabila respons tersebut terjadi dalam diri
sendiri, dan sulit diamati dari luar (orang lain) yang disebut dengan pengetahuan
(knowledge) dan sikap (attitude).

b. Perilaku Terbuka (Overt behaviour),apabila respons tersebut dalam bentuk


tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut praktek
(practice) yang diamati orang lain dati luar atau “observabel behavior”.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat


Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable),
yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perilaku hidup sehat antara lain dipengaruhi oleh
(Soekidjo Notoatmojo, 2010: 25):

a. Faktor makanan dan minuman terdiri dari kebiasaan makan pagi, pemilihan
jenis makanan, jumlah makanan dan minuman, kebersihan makanan.

b. Faktor perilaku terhadap kebersihan diri sendiri terdiri dari mandi,


membersihkan mulut dan gigi, membersihkan tangan dan kaki, kebersihan
pakaian.

c. Faktor perilaku terhadap kebersihan lingkungan lingkungan terdiri dari


kebersiahn kamar, kebersihan rumah, kebersihan lingkungan rumah,
kebersihan lingkungan sekolah.

d. Faktor perilaku terhadap sakit dan penyakit terdiri dari pemelihraan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, rencana pengobatan dan pemulihan kesehatan.

e. Faktor keseimbangan antara kegiatan istirahat dan olahraga terdiri dari


banyaknya waktu istirahat, aktivitas di rumah dan olahraga teratur.

C. Perilaku terhadap Kebersihan Lingkungan


Perilaku terhadap kebersihan lingkungan adalah respon seseorang terhadap
lingkungan sebagau determinan kesehatan manusia (Soekidjo Notoatmojo, 1997:
122). Manusia selalu hidup dan berada di suatu lingkungan, seperti lingkungan
tempat tinggal, tempat belajar, tempat melakukan aktivitas jasmani dan olahraga
7
21 ataupun tempat melakukan rekreasi. Manusia dapat mengubah, memperbaiki,
dan mengembangkan lingkungannya untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dari lingkungan itu. Namun demikian, sering pula terjadi bahwa manusia,
baik secara sadar atau tidak karena ketidaktahuan dan kelalaian ataupun
alasanalasan tertentu, malah mengotori lingkungan bahkan kadang-kadang juga
merusak lingkungan. Untuk dapat terus mencapai derajat kesehatan yang baik
manusia harus hidup sehat secara teratur. Untuk dapat hidup sehat diperlukan
kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Dimanapun manusia berada ia selalu
bersama-sama dengan lingkungannya, baik pada waktu belajar, bekerja, makan-
minum maupun istirahat manusia tetap bersatu dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, kondisi lingkungan perlu benar-benar diperhatikan agar tidak merusak
kesehatan. Dengan menyadari akan arti kesehatan lingkungan, jelas bahwa
kesehatan lingkungan merupakan salah satu/daya upaya yang bersifat pencegahan
yang dapat dilakukan mulai sejak dini, baik dari lingkungan keluarga maupun
lingkungan sekitar.

8
BAB III
METODOLOGI

A. Metode Penelitian Perilaku Kesehatan

Metode penelitian perilaku merupakan penerapan metode penelitian dalam


perilaku kesehatan. Penelitian perilaku ini lebih spesifik karena subyek dan
obyeknya adalah perilaku manusia yang sulit untuk diukur secara langsung.
Perilaku manusia juga bersifat dinamis. Metode penelitian perilaku kesehatan
dibagi menjadi dua:

1. Metode Penelitian Survai, yaitu suatu penyelidikan dimana informasi didapatkan


tanpa melakukan ekperimen atau percobaan terlebih dahulu. Penelitian survai ini
dibedakan menjadi dua :

a. Survai deskriptif, dilakukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan


fenomena atau karakteristik suatu populasi

b. Survai analitik, dilakukan untuk mencari penjelasan hubungan antara fenomena-


fenomena yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Ada tiga pendekatan:

 Survai potong lintang (Cross sectional), dimana Kausa (sebab) atau pengaruh dan
akibat atau yang dipengaruhi diukur secara serentak. Pengukuran variabel
independent (bebas) dan dependent (terikat) dilakukan pada titik waktu yang
sama.

 Retrospektif, merupakan tinjauan kebelakang yang dimulai dengan akibat


(variable dependent) dan berjalan mundur ke kausa yang diduga sebagai sebab.
Kelompok (orang-orang) yang menderita penyakit (masalah kesehatan=kasus)
dibandingkan dengan kelompok pembanding (kontrol), untuk menentukan apakah
mereka berbeda dalam pemaparan mereka terhadap faktor penyebab (risiko).
Retrospektif juga disebut studi kasus kontrol (case control study)

 Prospektif, dimulai dengan penyebab, kausa atau risiko dan berjalan ke depan
menuju akibat atau kasus. Kelompok (individu-individu) yang terpapar faktor
risiko dan yang tidak terpapar, diikuti untuk menentukan timbulnya penyakit
tertentu (akibat). Contoh: kelompok ibu hamil dengan anemia dan non anemia,

9
diikuti sampai melahirkan. Kemudian bayinya diukur untuk membandingkan
BBLR atau tidak (normal).

2. Metode Penelitian Eksperimen,

yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan terlebih dahulu kemudian


mengukur pengaruh dari percobaan tersebut. Peneliti melakukan intervensi atau
percobaan terhadap variabel, untuk mengetahui perubahan variabel tersebut.

Pengukuran perilaku kesehatan dilakukan pada ketiga domain perilaku kesehatan


yaitu:

 Pengetahuan, yaitu “Apa yang diketahui oleh responden terkait dengan kesehatan.”
Misalnya tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi,
pelayanan kesehatan, dsb. Pengukuran pengetahuan bersifat “memory recall” (apa yang
diingat oleh responden tentang pesan-pesan atau informasi kesehatan, bukan apa pendapat
responden. Namun demikian apa yang diingat atau diketahui oleh responden sulit
dibedakan dengan pendapat responden. Metode penelitian dan pengukuran pengetahuan
dibedakan menjadi:
a. Kuantitatif:
 Wawancara terstruktur
 Angket
b. Kualitatif:
 Wawancara terbuka (mendalam)
 Diskusi Kelompok Terfokus (DKT)
 Sikap, yaitu “Apa pendapat atau penilaian responden terhadap hal yang terkait dengan
kesehatan.” Pengukuran sikap dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Pernyataan haruslah
sependek mungkin, kurang lebih dua puluh kata. Bahasa yang digunakan juga sederhana
dan jelas. Tiap satu pernyataan hanya memiliki satu pemikiran saja. Tidak menggunakan
negatif rangkap. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
a. Sikap merupakan tingkatan afeksi yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan
obyek (Thurstone).
b. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif dengan obyek
(individu menyenangi obyek atau negatif atau tidak menyenangi obyek.(Edward)
c. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat individu terhadap obyek :
 Setuju, tak setuju
 Baik, tak baik
10
 Menerima, tak menerima
 Senang, tak senang
d. Pendapat atau penilaian dinyatakan dalam bentuk pernyataan menggunakan skala
Likert.
 Praktek (tindakan), yaitu “Apa yang dilakukan oleh responden terhadap hal yang terkait
dengan kesehatan (pecegahan penyakit, cara peningkatan kesehatan, cara memperoleh
pengobatan yang tepat, dsb).” Pengukuran praktek (tindakan) adalah mengukur praktek,
tindakan, atau kegiatan yang dilakukan oleh responden tentang hal-hal yang terkait dengan
pemeliharaan atau peningkatan kesehatannya, misalnya:
a. Makan, minum, mandi, buang air besar
b. Berolah raga
c. Upaya-upaya mencegah penyakit
d. Mencari penyembuhan waktu sakit.
Pengukuran praktek dilakukan dengan metode :
a. Langsung , dengan observasi atau mengamati terhadap perilaku sasaran (respoden),
dengan menggunakan lembar tilik (check list)
b. Tidak langsung, misalnya :
 Metode “recall” atau mengingat kembali terhadap apa yang telah dilakukan
responden.
 Melalui orang ketiga (orang) lain yang “dekat” dengan responden yang ditelitii.
 Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden, perilaku personal hygiene diukur
dari kebersihan kuku, rambut, kulit.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan

1. Konsep Perilaku
a. Notoatmodjo, 2003
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

b. Skinner

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus


atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “SOR” atau Stimulus–
Organisme–Respon.

c. Talcot Parsons

Perilaku merupakan reaksi seorang individu terhadap stimulus yang


berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Penggolongan perilaku:

 Perilaku pasif atau covert, yaitu tidak telihat oleh mata dan
terwujud dalam pikiran.

 Perilaku aktif atau overt, yaitu terlihat nyata melalui tindakan


(action).

Secara umum, perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang


dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi adat, sikap, emosi, nilai, etika,
kekuasaan, persuasi, dan genetika. Penerimaan terhadap perilaku seseorang

12
diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.
Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk
mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat
timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali
dilakukan dalam rangka pelaksanaan yang holistik dan . Perilaku manusia di
pelajar dalam ilmu psikologi, sosiologi, dan kedokteran. Faktor–faktor yang
mempengaruhi perilaku menusia, antara lain:

 Genetika.

 Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap


perilaku manusia.

 Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial.

 Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai


sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.

 Dan lain–lainnya.

Perilaku merupakan salah satu aspek yang menentukan derajat kesehatan


masyarakat. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan (Bloom), yaitu:

1) Keturunan

2) Fasilitas Kesehatan

3) Perilaku

4) Lingkungan Fisikdan Sosbud

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku dan
gejala perilakuyang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh
faktor genetik maupun faktor lingkungan. Faktor genetic adalah modal dasar untuk
perkembangan perilaku makhluk hidup untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan
merupakan lahan untuk perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme
pertemuan antara kedua faktor tersebut disebut dengan proses belajar.

13
2. Perilaku Masyarakat dan Kesehatan

Perilaku manusia (human behavior) merupakan reaksi yang dapat bersifat


sederhana maupun bersifat kompleks. Pada manusia khususnya dan pada berbagai
spesies hewan umumnya memang terdapat bentuk–bentuk perilaku instinktif
(species-specific behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertahankan
kehidupan. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Bentuk dari perilaku tersebut ada dua yaitu pasif
dan aktif. Perilaku pasif merupakan respon internal dan hanya dapat dilihat oleh diri
sendiri sedangkan perilaku aktif dapat dilihat oleh orang lain. Masyarakat memiliki
beberapa macam perilaku terhadap kesehatan. Perilaku tersebut umumnya dibagi
menjadi dua, yaitu perilaku sehat dan perilaku sakit. Perilaku sehat yang dimaksud
yaitu perilaku seseorang yang sehat dan meningkatkan kesehatannya tersebut.
Perilaku sehat mencakup perilaku–perilaku dalam mencegah atau menghindari dari
penyakit dan penyebab penyakit atau masalah, atau penyebab masalah (perilaku
preventif). Contoh dari perilaku sehat ini antara lain makan makanan dengan gizi
seimbang, olahraga secara teratur, dan menggosok gigi sebelum tidur.

Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku seseorang
yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan
atau pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian
pelayanan kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini mencakup Tindakan–
tindakan yang diambil seseorang bila terkena masalah kesehatan untuk memperoleh
kesembuhan melalui sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit.

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang
pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri
sendiri dan dunia di sekitar (opini). Disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.

14
Gaya hidup merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan modern,
tidak sedikit orang harus bersusah–susah untuk bekerja keras dan mendapatkan
penghasilan untuk mengkonsumsi produk–produk demi mengikuti perkembangan
gaya hidup. Bukan hanya pada urusan fashion dan entertain saja, melainkan gaya
hidup juga berkaitan dengan kondisi kesehatan, baik secara langsung seperti
berkembangnya budaya wisata kuliner, maupun secara tidak langsung, seperti
perhatian seseorang terhadap sistem kekebalan tubuhnya. Namun, gaya hidup tidak
selalu mengancam kesehatan tubuh atau praktek hidup sehat dengan menghindari
konsumsi atau aktifitas yang memperlemah sistem kekebalan tubuh. Kesehatan juga
berkembang seiring berkembangnya berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk
dalam gaya hidup sehat.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dataset diolah dan didapatkan hasil dengan beberapa metode,


didapatkan beberapa metode dengan akurasi tinggi, yaiut saat menggunakan
decision tree dengan atribut selaint ‘sex’ dan ‘number of warts dan
menggunakan gradient boosting dengan atribut selain ‘sex’, ‘type’, dan
‘number of warts’, hal ini dapat diartikan atribut-atribut yang dikecualikan
ini tidak terlalu berpengaruh pada klasifikasi data pada jenis machine learning
tersebut, hal ini dibuktikan dengan tercapainya skor dan akurasi 1.0 ketika
atribut-atribut tersebut dihilangkan.

B. Saran

Untuk mempertimbangkan model terbaik dan metode klasifikasi apa


yang paling efektif untuk digunakan kita dapat mengukur kinerja model yang
telah dibuat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
suatu model khususnya kasus klasifikasi (supervised learning) pada machine
learning adalah confusion matrix.
Selain itu, untuk meningkatkan akurasi model, kita dapat mengevaluasi
kembali input data yang digunakan sebagai parameter dengan mengeliminasi
input-input data yang kurang relevan, seperti nomor identitas, nama, status
pasien (jika ada). Kita juga dapat menghapus data-data corrupt dan
menjelajahi machine learning untuk meningkatkan keakuratan model.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. STIKes Dharma Husada Bandung. (2022). Metode Penelitian Perilaku Kesehatan.


[online] Available at: https://stikesdhb.ac.id/metode-penelitian-perilaku-kesehatan/
[Accessed 28 Aug. 2022].

2. dari, K. (2020). Perilaku Kesehatan. [online] Wikipedia.org. Available at:


https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_Kesehatan [Accessed 28 Aug. 2022].

3. author, L. (2022). 10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Bisa Dimulai Dari
Rumah. [online] Lifebuoy.co.id. Available at: https://www.lifebuoy.co.id/semua-
artikel/berita-kesehatan/sepuluh-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-yang-bisa-
dimulai-dari-rumah.html [Accessed 28 Aug. 2022].

4. STIKes Dharma Husada Bandung. (2022). Metode Penelitian Perilaku Kesehatan.


[online] Available at: https://stikesdhb.ac.id/metode-penelitian-perilaku-kesehatan/
[Accessed 28 Aug. 2022].

5. Coursehero.com. (2021). Perilaku Sehat Masyarakat Modern dan Tradisional.docx


- Perilaku Sehat Masyarakat Modern dan Tradisional A. Perilaku Sehat
Masyarakat Modern dan | Course Hero. [online] Available at:
https://www.coursehero.com/file/83882218/Perilaku-Sehat-Masyarakat-Modern-
dan-Tradisionaldocx/ [Accessed 28 Aug. 2022].

17

Anda mungkin juga menyukai