DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 KELAS 2C
ANGGOTA KELOMPOK :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
membuat makalah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, kritik
dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan makalah ini sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah.......................................................................................... 2
A. ........................................................................................................................ 3
B. ........................................................................................................................ 5
C. ........................................................................................................................ 6
A. ........................................................................................................................ 9
B. ........................................................................................................................ 9
C. ...................................................................................................................... 10
D. ...................................................................................................................... 12
A. Hasil ............................................................................................................. 13
B. Analisa ......................................................................................................... 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 30
B. Saran ............................................................................................................ 30
A. Latar Belakang
Perilaku kesehatan yang baik dan positif akan berdampak positif pula
terhadap kesehatannya. Penelitian yang telah dilakukan Istiningtyas (2010) pada
mahasiswa PSIK di UNDIP menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang gaya hidup sehat dengan perilaku gaya hidup sehat serta
ada hubungan antara sikap terhadap gaya hidup sehat dengan perilaku gaya hidup
sehat. Perilaku yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
5
BAB II
DASAR TEORI
A. Prilaku Kesehatan
a. Faktor makanan dan minuman terdiri dari kebiasaan makan pagi, pemilihan
jenis makanan, jumlah makanan dan minuman, kebersihan makanan.
d. Faktor perilaku terhadap sakit dan penyakit terdiri dari pemelihraan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, rencana pengobatan dan pemulihan kesehatan.
8
BAB III
METODOLOGI
Survai potong lintang (Cross sectional), dimana Kausa (sebab) atau pengaruh dan
akibat atau yang dipengaruhi diukur secara serentak. Pengukuran variabel
independent (bebas) dan dependent (terikat) dilakukan pada titik waktu yang
sama.
Prospektif, dimulai dengan penyebab, kausa atau risiko dan berjalan ke depan
menuju akibat atau kasus. Kelompok (individu-individu) yang terpapar faktor
risiko dan yang tidak terpapar, diikuti untuk menentukan timbulnya penyakit
tertentu (akibat). Contoh: kelompok ibu hamil dengan anemia dan non anemia,
9
diikuti sampai melahirkan. Kemudian bayinya diukur untuk membandingkan
BBLR atau tidak (normal).
Pengetahuan, yaitu “Apa yang diketahui oleh responden terkait dengan kesehatan.”
Misalnya tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi,
pelayanan kesehatan, dsb. Pengukuran pengetahuan bersifat “memory recall” (apa yang
diingat oleh responden tentang pesan-pesan atau informasi kesehatan, bukan apa pendapat
responden. Namun demikian apa yang diingat atau diketahui oleh responden sulit
dibedakan dengan pendapat responden. Metode penelitian dan pengukuran pengetahuan
dibedakan menjadi:
a. Kuantitatif:
Wawancara terstruktur
Angket
b. Kualitatif:
Wawancara terbuka (mendalam)
Diskusi Kelompok Terfokus (DKT)
Sikap, yaitu “Apa pendapat atau penilaian responden terhadap hal yang terkait dengan
kesehatan.” Pengukuran sikap dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Pernyataan haruslah
sependek mungkin, kurang lebih dua puluh kata. Bahasa yang digunakan juga sederhana
dan jelas. Tiap satu pernyataan hanya memiliki satu pemikiran saja. Tidak menggunakan
negatif rangkap. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
a. Sikap merupakan tingkatan afeksi yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan
obyek (Thurstone).
b. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif dengan obyek
(individu menyenangi obyek atau negatif atau tidak menyenangi obyek.(Edward)
c. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat individu terhadap obyek :
Setuju, tak setuju
Baik, tak baik
10
Menerima, tak menerima
Senang, tak senang
d. Pendapat atau penilaian dinyatakan dalam bentuk pernyataan menggunakan skala
Likert.
Praktek (tindakan), yaitu “Apa yang dilakukan oleh responden terhadap hal yang terkait
dengan kesehatan (pecegahan penyakit, cara peningkatan kesehatan, cara memperoleh
pengobatan yang tepat, dsb).” Pengukuran praktek (tindakan) adalah mengukur praktek,
tindakan, atau kegiatan yang dilakukan oleh responden tentang hal-hal yang terkait dengan
pemeliharaan atau peningkatan kesehatannya, misalnya:
a. Makan, minum, mandi, buang air besar
b. Berolah raga
c. Upaya-upaya mencegah penyakit
d. Mencari penyembuhan waktu sakit.
Pengukuran praktek dilakukan dengan metode :
a. Langsung , dengan observasi atau mengamati terhadap perilaku sasaran (respoden),
dengan menggunakan lembar tilik (check list)
b. Tidak langsung, misalnya :
Metode “recall” atau mengingat kembali terhadap apa yang telah dilakukan
responden.
Melalui orang ketiga (orang) lain yang “dekat” dengan responden yang ditelitii.
Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden, perilaku personal hygiene diukur
dari kebersihan kuku, rambut, kulit.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan
1. Konsep Perilaku
a. Notoatmodjo, 2003
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
b. Skinner
c. Talcot Parsons
Perilaku pasif atau covert, yaitu tidak telihat oleh mata dan
terwujud dalam pikiran.
12
diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.
Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk
mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat
timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali
dilakukan dalam rangka pelaksanaan yang holistik dan . Perilaku manusia di
pelajar dalam ilmu psikologi, sosiologi, dan kedokteran. Faktor–faktor yang
mempengaruhi perilaku menusia, antara lain:
Genetika.
Dan lain–lainnya.
1) Keturunan
2) Fasilitas Kesehatan
3) Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku dan
gejala perilakuyang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh
faktor genetik maupun faktor lingkungan. Faktor genetic adalah modal dasar untuk
perkembangan perilaku makhluk hidup untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan
merupakan lahan untuk perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme
pertemuan antara kedua faktor tersebut disebut dengan proses belajar.
13
2. Perilaku Masyarakat dan Kesehatan
Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku seseorang
yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan
atau pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian
pelayanan kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini mencakup Tindakan–
tindakan yang diambil seseorang bila terkena masalah kesehatan untuk memperoleh
kesembuhan melalui sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang
pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri
sendiri dan dunia di sekitar (opini). Disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.
14
Gaya hidup merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan modern,
tidak sedikit orang harus bersusah–susah untuk bekerja keras dan mendapatkan
penghasilan untuk mengkonsumsi produk–produk demi mengikuti perkembangan
gaya hidup. Bukan hanya pada urusan fashion dan entertain saja, melainkan gaya
hidup juga berkaitan dengan kondisi kesehatan, baik secara langsung seperti
berkembangnya budaya wisata kuliner, maupun secara tidak langsung, seperti
perhatian seseorang terhadap sistem kekebalan tubuhnya. Namun, gaya hidup tidak
selalu mengancam kesehatan tubuh atau praktek hidup sehat dengan menghindari
konsumsi atau aktifitas yang memperlemah sistem kekebalan tubuh. Kesehatan juga
berkembang seiring berkembangnya berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk
dalam gaya hidup sehat.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
3. author, L. (2022). 10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Yang Bisa Dimulai Dari
Rumah. [online] Lifebuoy.co.id. Available at: https://www.lifebuoy.co.id/semua-
artikel/berita-kesehatan/sepuluh-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-yang-bisa-
dimulai-dari-rumah.html [Accessed 28 Aug. 2022].
17