Diusulkan oleh:
Slamet Tejo Pramono
201410420311074
2-1
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................................... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................ 7
1.4.1 Bagi Instansi Terkait ............................................................................................. 7
1.4.2 Bagi Masyarakat .................................................................................................... 7
1.4.3 Bagi Peneliti Lain .................................................................................................. 8
1.4.4 Bagi peneliti .......................................................................................................... 8
1.5 Keaslian Penelitian ............................................................................................... 8
BAB II ................................................................................................................................. 9
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 9
BAB IV .............................................................................................................................. 11
METODELOGI PENELITIAN ...................................................................................... 11
2 Bibliography .......................................................................................................... 12
2-2
BAB I
PENDAHULUAN
Asam urat disesbut juga artritis gout termasuk suatu penyakit degeneratif yang
oleh lanjut usia (Darmayanti, 2012). Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir
dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel
(Andry dkk, 2009). Pada kadar yang normal asam urat tidak berbahaya. Bahkan, bisa
berfungsi sebagai anti oksidan alami di dalam plasma. Namun, fungsi dari asam urat
ini akan hilang dan berbahaya jika kadarnya melebihi batas normal (hiperurisemia)
(Herliana, 2013).
Menurt Misnadiarly (2007), asam urat disebabkan oleh empat faktor. Penyebab.
metabolisme purin bawaan. Kedua, kadar asam urat meningkat di sebabkan oleh
mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi yaitu daging, jeroan, kepiting, kerang,
keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol. Keempat, disebabakan oleh seperti
muncul akibat asam urat (gout) antara lain. Pertama, gout kronik berthopus
merupakan sernagan gout yang di sertai benjolan-benjolan (tofi) di sekitar sendi yang
sering meradang. Kedua, nefropati kronik gout, terjadi akibat pengendapan kristal
asam urat di dalam tibulus ginjal.pada jaringan ginjal terbentuk mikrofi yang
2
menyumbat dan merusak glomerulus. Ketiga,persendian menjadi rusak hingga
prilaku yang dinamis,bukan hanya proses pemindahan materi dari individu ke orang
lain dan bukan seperangkat prosedur yang akan di laksanakan ataupun hasil yang
akan dicapai. pendidikan kesehatan merupakan proses yang mencakup dimensi dan
kemapuan individu dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang memengaruhi
kesejahteraan diri, keluarga, dan masyarakat (Nyswander, 1947 yang di kutip oleh
yakni : 1) media audiu visual gerak. 2) media audio visual diam. 3) media audio visual
semi gerak. 4) media visual gerak. 5) media visual diam. 6) media visual semi gerak. 7)
3
Pengaruh media yang diteliti dalam pemahaman responden ?
Kuali hidup seseorang dapat menurun ketika tertimpa masalah yang berupa
beberapa factor, misalnya polafikir, tingkat keparahan masalah yang di alami, jenis
individu di kehidupan mereka dalam konteks kebudayaan dan norma kehidupan dan
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian mereka. Hal ini
hubungan social mereka dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu adanya
kualitas hidup harus di nilai dan di laporkan setiap uji klinis dengan pasien yang
(Pontoppidan, 2012). Setiap item memiliki nilai dari 1 sapai 5 poin, skor tersebut
mewakili beban yang lebih serius: 0-20 (sedikit atau tanpa beban); 21-40( beban
ringan sampai sedang); 41-60 (sedang ringan sampai berat); 61-88 (beban berat), dan
Penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah penyakit
jantung koroner dan gagal jantung. Responden biasanya mengetahui penyakit jantung
4
yang diderita sebagai penyakit jantung saja. Cara membedakannya dengan
Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
klinis, ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman di dada atau dada terasa
tertekan berat ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada
saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh (Irmalita, et al., 2015). Penyakit Jantung
menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi
(RISKESDAS, 2013).
juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta
kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4, kematian akibat penyakit kardiovaskuler
seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta atau setara dengan 42,3% di
antaranya di sebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK), dan 6,7 juta setara
Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan
berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang.
Berdasarkan diagnosis dokter, estimasi jumlah penderita penyakit jantung koroner terbanyak
terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang (0,5%), sedangkan Provinsi Maluku
Utara memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu sebanyak 1.436 orang (0,2%).
terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127 orang (1,3%), sedangkan jumlah penderita
5
paling sedikit ditemukan di Provinsi Papua Barat, yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%). (RI,
2013)
PJK dapat di Klasifikasikan yaitu: (angina pektoris atau infark miokard) oleh
dokter atau belum pernah didiagnosis menderita PJK tetapi pernah mengalami gejala
atau riwayat: nyeri di dalam dada seperti rasa tertekan berat tidak nyaman di dada dan
ketika menghentikan aktifitas/istirahat. Maka jika ada kendala seperti di atas tenaga
al., 2015)
menurut (PA-PSRS Patient Safety Advisory 2007 dalam sinaga, 2012) menyatakan
dipengaruhi oleh berbagai factor, antara lain; jenis prosedur, terapi antikoagulan,
penggunaan alat penutup pembuluh darah, umur, jenis kelamin dan factor resiko lain
terhadap Kualitas Hidup Pasien dengan Kateterisasi Jantung” untuk mengkaji apakah
ada hubungan pasien yang terpasang kateterisasi jantung dengan kualitas hidupnya.
6
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
jantung koroner.
masyarakat luas mengenai pemberian motifasi tentan bio, psiko, sosio, dan
7
menangani mengenai pemberian motifasi tentan bio, psiko, sosio, dan
tersebut.
jantung ini dapat memperbaiki kualitas hidup pada pasien jantung koroner.
1) Menurut penelitian Etienne Aliot, et al. (2014) meneliti tentang Quality of life in
patients with atrial fibrillation: how to assess it and how to improve it. Aliot
menerapkan Quality Of Life pada patients with atrial fibrillation denagn rata-rata
instrumen QOL dan menemukan hasil penurunan QOL pada pasien dengan
atrial fibrillation.
2)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gastritis
Kesehatan RI tahun 2007 yaitu sebesar 71.079 jiwa, sedangkan pada tahun 2013
jantung koroner saja yaitu sebanyak 20.556 jiwa. Angka tersebut menempati urutan
infarction), 2. Infark miokard dengan non elevasi segmen ST (NSTEMI: non ST segment
elevation myocardial infarction), 3. Angina Pektoris tidak stabil (UAP: unstable angina
kejadian oklusi total pembuluh darah arteri koroner. Keadaan ini memerlukan
terdapat keluhan angina pektoris akut disertai elevasi segmen ST yang persisten di
menunggu hasil peningkatan marka jantung. NSTEMI dan angina pektoris tidak
stabil ditegakkan jika terdapat keluhan angina pektoris akut tanpa elevasi segmen ST
yang persisten di dua sadapan yang bersebelahan. Rekaman EKG saat presentasi
9
dapat berupa depresi segmen ST, inversi gelombang T, gelombang T yang datar,
Pektoris tidak stabil dan NSTEMI dibedakan berdasarkan kejadian infark miokard
yang ditandai dengan peningkatan marka jantung. Marka jantung yang lazim
digunakan adalah Troponin I/T atau CK-MB. Bila hasil pemeriksaan biokimia marka
jantung terjadi peningkatan bermakna, maka diagnosis menjadi Infark Miokard Akut
Angina Pektoris tidak stabil marka jantung tidak meningkat secara bermakna
10
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
11
2 Bibliography
Du, Q., Salem, Y., Liu, H. (., Zhou, X., Chen, S., Chen, N., et al. (2017). A home-based
exercise program for children with congenital heart disease following
interventional cardiac catheterization: study protocol for a randomized
controlled trial. BioMed Central , 1-9.
Irmalita, juzar, D. A., Andrianto, Setianto, B. Y., Tobing, D. P., Firman, D., et al. (2015).
Dalam P. D. INDONESIA, PEDOMAN TATALAKSANA SINDROM KORONER AKUT
(hal. 1-88). Indonesia: Centra Communications.
Pontoppidan, J. (2012). The Impact of Atrial Fibrillation Ablation on Quality of Life. Jurnal
of Atrial Fibrillation , 1-8.
RI, K. K. (2013). Info DATIN pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Situasi
Kesehatan Jantung , 1-8.
12