PENYUSUN
dr. Maria Megilda Bosri
PEMBIMBING
dr. Santy Flora D. Delang
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas brkat-Nya saya
dapat menyelesaikan mini project ini. Terima kasih banyak saya sampaikan kepada seluruh pihak
yang telah membantu saya, yang sayangnya tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Empat penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi prioritas utama dari WHO adalah
kanker, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan kronik. Dari keempat
penyakit tersebut, penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung koroner (PJK) merupakan
sosok penyakit menakutkan yang masih menjadi masalah besar.1 Saat ini, 78% kematian di dunia
yang disebabkan penyakit jantung terjadi di masyarakat golongan menengah dan miskin,
termasuk Indonesia.
Besar harapan saya agar mini project ini dapat memberikan manfaat yang baik pada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Beru dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat
terhadap penyakit jantung koroner.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………..
1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………….
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………………
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………………..
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………
3.1 Rancangan Penelitian ………………………………………………………..
3.2 Populasi Penelitian …………………………………………………………
3.3 Sampel Penelitian …………………………………………………………..
3.4 Penentuan Jumlah Sampel ………………………………………………..
3.5 Variabel Penelitian …………………………………………………………
3.6 Definisi Operasional ……………………………………………………….
3.7 Prosedur Penelitian ………………………………………………………..
3.8 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………….
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB DAN ALTERNATIF
PEMECAH MASALAH ………………………………………………………
4.1 Identifikasi Masalah dan Alternatif Pemecah Masalah ………………….
BAB V INTERVENSI …………………………………………………………
5.1 Intervensi ……………………………………………………………………
5.2 Pelaksanaan Intervensi …………………………………………………….
5.3 Evaluasi ……………………………………………………………………..
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...……………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………….
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Beru tentang penyakit
jantung koroner ?
2. Bagaimana sikap masyarakat di wilayah kerja puskesmas Beru terhadap para penderita
penyakit jantung koroner ?
1.3 Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu yang dimiliki peneliti untuk melakukan penelitian, maka
penelitian ini dibatasi pada masyarakat di Wilayah Puskesmas Beru yang melakukan
pengobatan di Puskesmas Beru.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Beru tentang
penyakit jantung koroner.
2. Mengetahui sikap masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Beru terhadap penderita
penyakit jantung koroner.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Masyarakat
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penyakit jantung
Menyelesaikan tugas mini project sebagai tugas dokter internship dan membina
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner (PAK) adalah penyakit yang
disebabkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah dapat disebabkan
oleh proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. Komplikasi yang paling
umum dan paling serius pada PJK adalah angina pektoris, unstable angina, infark miokardium,
dan kematian mendadak oleh aritmia letal (fibrilasi ventrikel).6-9 Penyakit jantung koroner
bukan penyakit absolut orang lanjut usia atau nasib buruk yang tidak dapat dihindari. Ada
faktor risiko yang berperan dalam patogenesis PJK berdasarkan studi Framingham Heart
(USA). Faktor risiko PJK adalah kondisi yang berkaitan dengan peningkatan risiko timbulnya
PJK. Beberapa faktor risiko tersebut, antara lain tekanan darah, merokok, alkohol, lipid,
diabetes mellitus, obesitas, aktivitas fisik, kelas sosioekonomi, stres dan kepribadian, serta
riwayat keluarga dengan penyakit jantung.10,11
Pengetahuan adalah hasil “tahu” setelah suatu individu melalui proses penginderaan
terhadap suatu objek. Proses penginderaan manusia dilakukan menggunakan panca indera,
yakni indera penglihatan (mata), penciuman (hidung), pendengaran (telinga), rasa (lidah), dan
raba (kulit). Sebagian besar pengetahuan manusia berasal dari mata dan telinga. Pengetahuan
merupakan dasar dari terbentuknya perilaku.12 Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek di lingkungan sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap
menunjukkan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Sikap dinyatakan bukan dalam bentuk tindakan atau aktivitas,
namun merupakan predisposisi tindakan atau perilaku.12
Perubahan perilaku manusia dapat digambarkan melalui teori 3 aspek (KAP), yakni
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku atau praktik (practice). Pengetahuan
yakni mengetahui rangsangan dari luar, sikap yakni tanggapan terhadap kondisi atau
rangsangan dari luar, dan perilaku adalah perbuatan atau tindakan terhadap situasi/rangsangan
dari luar. Secara teori, perubahan perilaku atau pengembangan perilaku baru mengikuti
tahapan K-A-P. Namun, beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa proses
pembentukan perilaku tidak selalu berjalan seperti proses K-A-P. Dalam kenyataannya, dapat
terjadi hal sebaliknya, yakni seseorang berperilaku positif walaupun pengetahuan dan sikapnya
6
masih negatif.12
Perilaku manusia dalam usaha kesehatan dapat dijelaskan melalui health belief model
(HBM). Health belief model merupakan salah satu model sosiopsikologis yang digunakan
untuk memahami perilaku kesehatan. Teori ini menjelaskan hubungan kesehatan dengan
perilaku dengan fokus pada aspek kognisi. Menurut teori ini, kognisi kesehatan diubah dengan
cara memberikan informasi mengenai ancaman kesehatan untuk menciptakan rasa takut suatu
individu terhadap kesehatan dirinya. Rasa takut itu kemudian akan menjadi sumber motivasi
dalam perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan PJK sebagai penyakit yang mengancam
kehidupan dan penyebab kematian utama dapat membuat seseorang menerapkan pola hidup
sehat.12
Berdasarkan The American Heart Association (AHA), promosi kesehatan jantung untuk
meningkatkan kesehatan jantung secara umum memiliki tujuh komponen, mencakup perilaku
kesehatan (tidak merokok, olah raga rutin, dan diet sehat) dan faktor kesehatan (indeks massa
tubuh ideal, kolesterol, tekanan darah, dan gula darah). Gaya hidup sehat yang ideal bagi
kesehatan jantung baiknya memenuhi semua komponen tersebut, baik aspek pengetahuan,
sikap, maupun perilaku.13
Berdasarkan studi di Amerika, hanya kurang dari 1/3 subjek yang bisa mengidentifikasi
tujuh komponen kesehatan kardiovaskular ideal.13 Hal itu menunjukkan di negara maju
sekalipun pengetahuan mengenai kesehatan jantung masih belum memadai. Hal yang sama
ditemukan terkait sikap dan perilaku kesehatan jantung ideal sesuai 7 komponen itu. Studi lain
di Amerika menunjukkan bahwa hanya terdapat kurang dari 10% subjek yang memenuhi
kriteria gaya hidup jantung sehat.14
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Usia
20
15
10
Series1
5
0
Usia 10 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 > 60
tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Dalam 40 responden, didapatkan rerata usia yaitu 45 tahun. Dengan usia tertinggi 60 tahun dan
Jenis Kelamin
25
20
15
10
5
0
Laki - laki Perempuan
Series1
Jenis kelamin terbanyak sebagai responden dalam penelitian adalah perempuan (55%) sedangkan
9
4.3 Distribusi Pendidikan
Pendidikan
25
20
15
10 Series1
5
0
Tidak Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Sarjana
sekolah
Dari grafik ini didapatkan tingkat pendidikan terbanyak yaitu tamat SMA sebesar (50%). Tingkat
pendidikan tertinggi sarjana ( 25%) dan tingkat pendidikan terendah tidak sekolah (5%). Hal ini
dapat memungkin tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung koroner rendah.
Pekerjaan
14
12
10
8
6 Series1
4
2
0
PNS Peg.Swasta Wiraswasta Petani IRT
Dari grafik ini didapatkan pekerjaan terbanyak yaitu ibu rumah tangga (30%). Jenis pekerjaan ini
berpengaruh terhadap aktivitas fisik yang berat dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya
10
BAB V
INTERVENSI
5.1 Intervensi
Tujuan Umum :
11
Sasaran : pasien puskesmas beru
Dokter : 1 orang
Material dan peralatan : Laptop, LCD Proyektor, kuisioner, alat tulis leaflet
12
Usia potensi terkena penyakit jantung koroner.
Target : 60 orang
Peserta : 40 orang
Dokter : 1 orang
Material dan peralatan : Laptop, LCD Proyektor, kuisioner, alat tulis leaflet
13
Dampak terburuk penyakit jantung koroner.
5.3 Evaluasi
INPUT
SDM program ini adalah 1 dokter sebagai narasumber, dibantu 1 orang petugas kesehatan
Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan terdapat perbedaan biaya karena
harga yang lebih murah dari perencanaan. Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana
PROSES
Kegiatan pemberiaan pretest dan posttes selesai dari waktu yang dijadwalkan, kegiatan
penyuluhan yang dimulai 08.15 terlambat 15 menit dari perencanaan awal dikarenakan
Jumlah peserta yang hadir lebih sedikit dibandingkan target peserta yang direncanakan.
Pemecahan masalah : dokter berudaha menarik perhatian peserta dan untuk menangani
masalah keadaan yang kurang memperhatikan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
14
OUTPUT
Table 5.1 Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
1 70 90
2 40 80
3 30 70
4 50 80
5 40 80
6 50 70
7 30 80
8 50 90
9 20 60
10 30 70
11 40 80
12 50 90
13 30 70
14 30 80
15 40 90
16 50 70
17 30 80
18 50 90
15
19 20 60
20 30 70
21 30 80
22 40 90
23 50 70
24 70 100
25 40 80
26 30 70
27 50 80
28 40 80
29 30 80
30 40 90
31 50 70
32 70 100
33 20 60
34 30 70
35 30 80
36 40 90
37 50 70
38 40 90
39 50 70
40 70 90
16
Jumlah Responden
Presentase Kenaikan Nilai = Post test – Pre test / Pre Test x 100%
= 90,8 %
Keterangan :
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai penyakit jantung koroner hasil pre test rata-rata 40
responden adalah 41,25 poin. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata-rata
dari 40 responden adalah 78,71 poin. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 37,46 poin (90,8%). Hal ini menandakan penyuluhan menganai penyakit
Sebelum
Pertanyaan Intervensi Setelah Intervensi Kenaikan
N % N % N %
17
PJK
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Terkait Penyakit Jantung Koroner Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskemas Beru Tahun
2018, dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan tentang penyakit jantung koroner
hasil pretest rata- rata dari 40 responden adalah 41,25 poin. Sedangkan setelah di lakukan
intervensi berupa penyuluhan tentang penyakit jantung koroner hasil post test rata – rata dari 40
responden adalah 78,71 poin. Hal ini berarti menandakan penyuluhan mengenai penyakit jantung
koroner yang diberikan berhasil menambah pengetahuan responden.
6.2 Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat meningkatkan peran dalam promosi kesehatan sebagai health educator
terhadap upaya pencegahan penyakit jantung koroner.
2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian lebih lanjut, di rekomendasikan untuk peneliti selanjutnya adalah area penelitian
data dikembangkan dengan jumlah populasi lebih banyak dan jumlah variable yang di teliti
juga ditambah, sehingga dapat menghasilkan hasil yang akurat.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Penyakit tidak menular penyebab kematian terbanyak
Indonesia. Accessed on Desember 5, 2011 from www.depkes.go.id.
2. Departemen Kesehatan RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007. Accessed on Desember 5,
2011 from www.depkes.go.id.
3. Arief, Irfan. (2010). Diagnostik Invasif dan Intervensi Non-Bedah di Pusat Jantung
Harapan Kita. Accessed on Desember 5, 2011 from www.pjnhk.go.id.
4. Ueshima H, Sekikawa A, Miura K, Turin TC, Takashima N, Kita Y, dkk. Cardiovascular
Risk Factors in Asia. Circulation. 2008; 118: 2702-2709.
5. Shah AJ, Veledar E, Hong Y, Bremner JD, dan Vaccarino V. (2011). Depression and
history of attempted suicide as risk factors for heart disease mortality in young individuals.
Arch Gen Psychiatry, 68(11), 1135-42.
6. Samady H, Eshtehardi P, McDaniel MC, Suo J, Dhawan SS, Maynard C, dkk. (2011).
Coronary artery wall shear stress is associated with progression and transformation of
atherosclerotic plaque and arterial remodeling in patients with coronary artery disease.
Circulation, 124(7), 779-88.
7. Stone GW, Maehara A, Lansky AJ, Bruyne B, Cristea E, Mintz GS, dkk. (2011). A
prospective natural-history study of coronary atherosclerosis. N Engl J Med, 364(3), 226-
35.
8. Grech, ED. (2003). Pathophysiology and investigation of coronary artery disease. BMJ,
326(7397), 1027–1030.
9. [Guideline] Greenland P, Alpert JS, Beller GA, Benjamin EJ, Budoff MJ, Fayad ZA, dkk.
(2010). 2010 ACCF/AHA guideline for assessment of cardiovascular risk in asymptomatic
adults: a report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart
Association Task Force on Practice Guideli.nes. J Am Coll Cardiol, 56(25), e50-103.
10. Pencina MJ, D'Agostino RB Sr, Larson MG, Massaro JM, dan Vasan RS. (2009).
Predicting the 30-year risk of cardiovascular disease: the framingham heart study.
Circulation, 119(24), 3078-84.
11. Supriyono M. (2008). Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit
jantung koroner pada kelompok usia ≤ 45 tahun. Disertasi doktoral, Progam Pascasarjana
Universitas Diponegoro, Semarang.
12. Auliana R dan Fardatin H. (2008). Penerapan pedoman umum gizi seimbang (PUGS)
dalam pemeliharaan kesehatan jantung pada ibu peserta dan bukan peserta klub jantung
sehat di kelurahan Pleret Bantul Yogyakarta. Accessed on Desember 5, 2011 from
www.library.uny.ac.id.
13. Wartak SA, Friderici J, Lotfi A, Verma A, Kleppel R, Naglieri-Prescod D, dan Rothberg
MB. (2011). Patients' knowledge of risk and protective factors for cardiovascular disease.
Am J Cardiol, 107(10), 1480-8.
14. Bambs C, Kip KE, Dinga A, Mulukutla SR, Aiyer AN, dan Reis SE. (2011). Low
prevalence of "ideal cardiovascular health" in a community-based population: the heart
strategies concentrating on risk evaluation (Heart SCORE) study. Circulation, 123(8),
850-7.
19
Lampiran 1
Aspek pengetahuan
1.Apa yang dimaksud dengan Penyakit jantung Koroner :
a.Penyakit jantung yang menyerang pembuluh darah jantung
b.Penyakit jantung yang menyerang pembuluh darah paru-paru
c. Penyakit jantung yang menyerang pembuluh darah kepala
d. Penyakit jantung yang menyerang pembuluh darah perut
2.Apa penyebab penyakit jantung koroner :
a.Merokok,Makanan berlemak,Minum alkohol
b.Merokok,tidur malam,makan sayuran
c.Tidur malam,minum alkohol,belajar
d.Tidur malam,berjudi,pacaran
20
3.Usia berapakah seseorang berpotensi terkena penyakit jantung koroner :
a.1-10 thn
b.11-20 thn
c.21-30 thn
d.40-50 thn
4.Apa gejala utama dari penyakit jantung koroner :
a.Nyeri dada sebelah kiri
b.Nyeri perut
c.Nyeri kepala
d.Nyeri kaki
5.Termasuk jenis penyakit apakah jantung koroner itu :
a.Penyakit menular yang disebarkan oleh nyamuk
b.Penyakit keturunan yang diturunkan dari orang tua ke anaknya
c.Penyakit yang tidak diketahui sebabnya
d.Penyakit yang disebabkan pola hidup yang tidak benar
6.Menurut anda apakah dampak terburuk dari penyakit jantung koroner :
a.Bisa menyebabkan kecacatan
b.Bisa menyebabkan kematian
c.Akan hilang dengan sendirinya
d.Tidak menyebabkan apa-apa
7.Menurut anda siapakah yang dapat terkena penyakit jantung koroner :
a.Anak-anak
b.Remaja
c.Dewasa muda
d.Lansia
Aspek sikap
1.Apa yang anda lakukan apabila anda menemukan seseorang yang mengeluhkan sakit dada
sebelah kiri :
a.Melapor kepada RT
b.Segera mencari bantuan tenaga medis
21
c.Ditinggalkan
d.Hanya melihat
2.Bagaimana cara mencegah penyakit jantung koroner :
a.Olahraga teratur,tidak merokok,tidak minum-minuman alkohol
b.Bergadang,berjudi,berbelanja
c.Makan makanan berserat dan berlemak
d.Minum-minuman bersoda dan merokok
3.Apa yang akan anda lakukan apabila anda merasa sesak dan sakit di dada :
a.Meminta anggota keluarga untuk Kerokan
b.Segera ke rumah sakit
c.Didiamkan saja
d.Tidur
22