Anda di halaman 1dari 7

PERAN DOKTER DALAM MENINGKATKAN

PENGETAHUAN IBU TERHADAP BALITA STUNTING DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASEH

Makalah

DR. MUHAMMAD ANGGA GHIYATAMA

UPTD PUSKESMAS PASEH


TAHUN 2023
1.1 Latar Belakang Makalah
Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang ditandai dengan
perawakan pendek. Perawakan pendek yang dimaksud adalah tinggi badan kurang
dari normal atau tidak sesuai dengan usianya. Stunting merupakan salah gangguan
pertumbuhan kronis pada balita, dimana dimulai terjadi sejak dalam masa
kandungan berlanjut pada masa awal setelah bayi lahir dan nampak setelah bayi
berusia 2 tahun. Stunting atau selanjutnya dikenal dengan perawakan pendek ini
dikalsifikasikan dalam 2 golongan, yaitu balita pendek dan sangat pendek, dimana
anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan
kurang dari – 3SD (severely stunted). (buku ringkasan stunting)

Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang paling
banyak terjadi pada masyarakat Indonesia. Hipertensi merupkan penyakit yang
dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi yang membahayakan, dengan
gejala awal yang dapat tidak dirasakan oleh penderita. Berdasarkan Data
Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 25,8% penduduk Indonesia
mengidap hipertensi Setiap tahunnya prevalensi hipertensi semakin bertambah,
termasuk jumlah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Pada tahun 2016
kenaikan penduduk yang mengidap hipertensi meningkat sebanyak 6,6% sehingga
menjadi 32,4%. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun
2015 prevalensi hipertensi di Jawa Barat cenderung tinggi yaitu 31,56%, hal
tersebut menjadikan hipertensi sebagai salah satu permasalahan yang penting
untuk diperhatikan dan harus dikendalikan secepat mungkin.
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang dapat didiagnosis di
fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu Puskesmas. Berdasarkan data kementrian
kesehatan tahun 2018 terdapat sebanyak 185.857 kasus hipertensi yang dimana
angka tersebut empat kali lipat lebih banyak daripada penyakit tidak menular
lainnya seperti Diabetes Melitus.
Dampak hipertensi terhadap kesehatan, yaitu dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan komplikasi hipertensi lainnya, termasuk
diabetes, kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan atau obesitas. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi tekanan darah yaitu faktor umur, jenis kelamin,
genetik, nutrisi, obesitas, olahraga, stres, merokok dan kualitas tidur.
Berdasarkan survey pendahuluan di puskesmas Jatinangor, hipertensi
adalah penyakit tidak menular yang selalu masuk ke dalam 10 penyakit terbanyak
dan menempati posisi pertama dari 10 penyakit terbanyak. Salah satu faktor yang
berperan dalam adanya hipertensi adalah pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi. Pengetahuan masyarakat tentang hipertensi merupakan hal mendasar
yang berperan dalam mengoptimalkan penanganan hipertensi. Sehingga
berdasarkan data dari penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya hubungan
yang signifikan antara pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dengan angka
kejadian hipertensi, maka hal ini sekiranya perlu untuk dikaji lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini diantaranya, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan stunting?

2. Berapa banyak kasus stunting?

3. Apa saja faktor resiko yang dapat menyebabkan stunting?

4. Apa saja yang menjadi gambaran gejala stunting?

5. Bagaimana kita mengetahui seorang yang mengalami stunting?

6. Bagaimana cara untuk mencegah stunting?

7. Bagaimana cara untuk menanggulangi stunting?

8. Bagaimana peran dokter puskesmas dalam menurunkan kasus stunting

terutama di wilayah kerja Puskesmas Paseh?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memberikan pengetahuan terhadap ibu tentang stunting sehingga

dapat menurunkan angka kejadian stunting di Puskesmas Paseh.


1.3.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan berbagai macam peran yang dapat dilakukan oleh dokter

puskesmas dan tindakan inovasi yang akan dilakukan untuk menurunkan

kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Paseh.

1.4 Manfaat Makalah

1.4.1 Manfaat Akademik

Secara akademis di harapkan makalah ini dapat memberikan

manfaat diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat mendukung

pengembangan sistem informasi.

2. Bagi diri sendiri dan dokter lain diharapkan dapat menambah wawasan

dan dapat mengaplikasikan teori yang didapat di lapangan.

3. Metode dalam makalah ini dapat berguna untuk pengembangan dalam

penelitian selanjutnya yang lebih baru dan valid.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk perencanaan program Puskesmas.

1.5 Metode/Desain

1.6 Definisi variable

1.6.1 Pengetahuan

1.6.2 Stunting

1.7 Langkah penelitian Inovasi

1.7.1 KURUPUK LASUD

1.8 Hasil dan Pembahasan


1.9 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai