Oleh :
Pendamping :
Disusun oleh :
STR : 33.2.1.100.1.22.262856
Puskesmas Pejagoan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
menyertai, membimbing dan memberkati penulis, sehingga dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Penyusunan Buku Pendamping Kader Posbindu untuk
Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Pejagoan”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam evaluasi program ini,
untuk itu penulis menerima dengan tangan terbuka apabila ada saran maupun
kritik yang membangun. Semoga hasil buku ini dapat berguna bagi masyarakat
serta membantu bagi pengembangan ilmu kedokteran.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR PUSTAKA 35
BAB I
PENDAHULUAN
2. 3 Kepatuhan
2.3.1 Definisi Kepatuhan
Kepatuhan merupakan sikap atau ketaatan untuk memenuhi
anjuran petugas kesehatan tanpa dipaksa untuk melalukan tindakan.
Kepatuhan adalah bentuk aplikasi seseorang terhadap pengobatan yang
harus dijalani dalam kehidupannya.13
Ada beberapa macam terminologi yang biasa digunakan dalam
literatur untuk mendeskripsikan kepatuhan pasien diantaranya adalah
compliance, adherence dan persistence. Compliance biasanya mengacu
pada sejauh mana pasien mengikuti instruksi terkait resep dan larangan
dari dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya. WHO (2008)
mendefinisikan adherence sebagai sejauh mana perilaku seseorang minum
obat, mengikuti diet, dan/atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai
dengan rekomendasi yang disepakati dari penyedia layanan kesehatan.
Persistence diartikan sebagai kepatuhan yang dilakukan untuk melanjutkan
terapi ke tahap terapi berikutnya.13
b. Treatment Characteristics
Karakteristik pengobatan yang mempengaruhi kepatuhan termasuk
di dalamnya adalah efek samping obat dan kompleksitas pengobatan.
Efek samping yang berat dan pengobatan yang rumit seperti dosis
obat yang tinggi atau pengobatan yang dilakukan secara rutin
berhubungan dengan tingkat kepatuhan yang rendah.
c. Personal Factors
Faktor personal yang mempengaruhi kepatuhan termasuk
didalamnya adalah usia, gender, pola kepribadian, emosi, dan
keyakinan diri. Orang yang lebih tua menghadapi berbagai situasi
yang membuat kepatuhan sulit untuk dicapai, seperti kemampuan
mengingat yang menurun, kesehatan yang buruk, dan rejimen yang
mencakup banyak pengobatan.
d. Enviromental Factors
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepatuhan termasuk di
dalamnya adalah faktor ekonomi dan dukungan sosial. Penghasilan.
seseorang memiliki dampak besar terhadap kepatuhan minum obat,
keadaan kesehatan dan akses untuk minum obat. Adapun dukungan
sosial secara tersurat maupun tersirat membantu seseorang merasa
diterima oleh anggota keluarga maupun teman-temannya. Sehingga,
tingkat dukungan sosial yang diperoleh menjadi prediktor yang kuat
dalam kepatuhan.
e. Cultural Norms
Keyakinan dan norma budaya memiliki pengaruh yang kuat tidak
hanya pada tingkat kepatuhan namun mendasari terjadinya
kepatuhan. Sebagai contoh, seseorang yang berlatar belakang budaya
yang memiliki kepercayaan kuat terhadap keampuhan pengobatan
tradisional, cenderung tidak mengindahkan pengobatan modern yang
direkomendasikan oleh ahli medis.
f. Practitioner-Patient Interaction
Interaksi antara ahli medis dan pasien yang mempengaruhi
kepatuhan termasuk di dalamnya adalah komunikasi verbal dan
karakteristik pribadi practitioner. Komunikasi verbal yang baik akan
membuat pasien merasa percaya bahwa dokter mengerti alasan
pasien menjalani pengobatan dan keduanya sama-sama menyetujui
pengobatan yang akan dilakukan, sehingga membuat kepatuhan
menjadi meningkat. Petugas medis juga berperan dalam
meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakitnya. Dengan
adanya pengetahuan yang baik maka tingkat kepatuhan
tinggi,begitupun sebaliknya. Pengetahuan merupakan faktor yang
penting untuk terbentuknya suatu tindakan.
2. 4 g
BAB III
METODE PENELITIAN
Hipertensi DM Tipe 2
DESA
Ja Fe Ma Ap Me Ju Ja Fe Ma Ap Me Ju
n b r r i n n b r r i n
Logede 7 15 8 7 46 5 1 2 4 3 7 0
Kuwayuha 5 10 39 2 17 18 4 5 3 0 0 13
n
Kedawung 17 9 47 21 24 21 4 4 9 3 7 2
Pejagoan 13 17 31 5 31 6 2 2 3 3 7 11
Kebulusan 13 12 18 42 25 3 1 2 4 13 2 0
Aditirto 9 9 27 17 13 2 1 1 4 1 2 0
Karangpoh 2 16 29 23 13 1 1 4 2 2 0 1
Jemur 0 18 14 16 0 6 1 5 0 2 0 0
Kebagoran 26 56 32 22 7 0 4 11 0 2 5 0
Prigi 2 8 0 0 2 16 0 2 2 0 0 0
Pengaringa 19 12 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
n
Watulawan 29 22 0 0 0 10 3 5 0 0 0 0
g
Peniron 2 23 32 3 5 13 1 8 5 1 0 13
Jumlah 14 22 290 158 183 10 27 51 36 30 30 40
4 7 1
4.2. Rekapitulasi Kasus Penyakit Tidak Menular di Kecamatan
Pejagoan Periode Bulan Januari-Juni 2023
NO DESA Sasaran Jan Jml (%) Feb Jml (%) Mar Jml (%)
1 LOGEDE 1712 60 60 4% 14 74 4% 36 110 6%
2 KUWAYUHAN 2382 91 91 4% 70 161 7% 190 351 15%
3 KEDAWUNG 2969 245 245 8% 123 368 12% 58 426 14%
4 PEJAGOAN 2201 130 130 6% 105 235 11% 51 286 13%
5 KEBULUSAN 2155 79 79 4% 46 125 6% 342 467 22%
6 ADITIRTO 1690 40 40 2% 56 96 6% 46 142 8%
7 KARANGPOH 1641 57 57 3% 26 83 5% 41 124 8%
8 JEMUR 1705 62 62 4% 34 96 6% 92 188 11%
9 KEBAGORAN 722 173 173 24% 170 343 48% 133 476 66%
10 PRIGI 864 14 14 2% 38 52 6% 33 85 10%
11 PENGARINGAN 211 84 84 40% 67 151 72% 57 208 99%
12 WATULAWANG 564 272 272 48% 139 411 73% 17 428 76%
13 PENIRON 1655 61 61 4% 35 96 6% 208 304 18%
TOTAL 20471 1368 1368 7% 923 2291 11% 1304 3595 18%
NO DESA Sasaran Apr Jml (%) Mei Jml (%) Jun Jml (%)
1 LOGEDE 1712 59 169 10% 221 390 23% 200 590 34%
2 KUWAYUHAN 2382 78 429 18% 660 1089 46% 358 1447 61%
3 KEDAWUNG 2969 198 624 21% 288 912 31% 243 1155 39%
4 PEJAGOAN 2201 67 353 16% 229 582 26% 251 833 38%
5 KEBULUSAN 2155 434 901 42% 849 1750 81% 186 1936 90%
6 ADITIRTO 1690 95 237 14% 118 355 21% 205 560 33%
7 KARANGPOH 1641 90 214 13% 152 366 22% 99 465 28%
8 JEMUR 1705 131 319 19% 67 386 23% 63 449 26%
9 KEBAGORAN 722 56 532 74% 266 798 111% 99 897 124%
10 PRIGI 864 15 100 12% 89 189 22% 63 252 29%
11 PENGARINGAN 211 2 210 100% 7 217 103% 70 287 136%
12 WATULAWANG 564 2 430 76% 6 436 77% 66 502 89%
13 PENIRON 1655 35 339 20% 208 547 33% 163 710 43%
TOTAL 20471 1262 4857 24% 3160 8017 39% 2066 10083 49%
4.4. Cakupan Standart Pelayanan Minimal (SPM) Penderita
Penyakit Tidak Menular (Hipertensi) Puskesmas Pejagoan Bulan
Januari-Juni 2023
NO DESA Sasaran Jan Jml (%) Feb Jml (%) Mrt Jml (%)
1 LOGEDE 61 7 7 11% 15 22 36% 8 30 49%
2 KUWAYUHAN 199 5 5 3% 10 15 8% 39 54 27%
3 KEDAWUNG 140 17 17 12% 9 26 19% 47 73 52%
4 PEJAGOAN 108 13 13 12% 17 30 28% 31 61 56%
5 KEBULUSAN 102 13 13 13% 12 25 25% 18 43 42%
6 ADITIRTO 101 9 9 9% 9 18 18% 27 45 45%
7 KARANGPOH 84 2 2 2% 16 18 21% 29 47 56%
8 JEMUR 82 0 0 0% 18 18 22% 14 32 39%
9 KEBAGORAN 75 26 26 35% 56 82 109% 32 114 200%
10 PRIGI 26 2 2 8% 8 10 38% 0 10 38%
11 PENGARINGAN 17 19 19 112% 12 31 182% 13 44 200%
12 WATULAWANG 75 29 29 39% 22 51 68% 0 51 68%
13 PENIRON 130 2 2 2% 35 37 28% 32 69 53%
TOTAL 1200 144 144 12% 239 383 32% 290 673 56%
N
DESA Sasaran
O Apr Jml (%) Mei Jml (%) Jun Jml (%)
1 LOGEDE 61 7 37 61% 46 83 136% 5 88 144%
2 KUWAYUHAN 199 2 56 28% 17 73 37% 18 91 46%
3 KEDAWUNG 140 21 94 67% 24 118 84% 21 139 99%
4 PEJAGOAN 108 5 66 61% 31 97 90% 6 103 95%
5 KEBULUSAN 102 42 85 83% 25 110 108% 3 113 111%
6 ADITIRTO 101 17 62 61% 13 75 74% 2 77 76%
7 KARANGPOH 84 23 70 83% 13 83 99% 1 84 100%
8 JEMUR 82 16 48 59% 0 48 59% 6 54 66%
9 KEBAGORAN 75 22 136 181% 7 143 191% 0 143 191%
10 PRIGI 26 0 10 38% 2 12 46% 16 28 108%
11 PENGARINGAN 17 0 44 259% 0 44 259% 0 44 259%
12 WATULAWANG 75 0 51 68% 0 51 68% 10 61 81%
13 PENIRON 130 3 72 55% 5 77 59% 13 90 69%
TOTAL 1200 158 831 69% 183 1014 85% 101 1115 93%
4.5. Cakupan Standart Pelayanan Minimal (SPM) Penderita
Penyakit Tidak Menular (DM Tipe II) Puskesmas Pejagoan Bulan
Januari-Juni 2023
NO DESA Sasaran Jan Jml (%) Feb Jml (%) Mrt Jml (%)
1 LOGEDE 12 1 1 8% 2 3 25% 4 7 58%
2 KUWAYUHAN 55 4 4 7% 5 9 16% 3 12 22%
3 KEDAWUNG 52 5 5 10% 4 9 17% 9 18 35%
4 PEJAGOAN 23 2 2 9% 2 4 17% 3 7 30%
5 KEBULUSAN 21 1 1 5% 2 3 14% 4 7 33%
6 ADITIRTO 14 1 1 7% 1 2 14% 4 6 43%
7 KARANGPOH 25 1 1 4% 4 5 20% 2 7 28%
8 JEMUR 14 1 1 7% 5 6 43% 0 6 43%
9 KEBAGORAN 21 4 4 19% 11 15 71% 0 15 71%
10 PRIGI 2 0 0 0% 2 2 100% 2 4 200%
11 PENGARINGAN 2 2 2 100% 0 2 100% 0 2 200%
12 WATULAWANG 14 4 4 29% 5 9 64% 0 9 64%
13 PENIRON 45 1 1 2% 8 9 20% 5 14 31%
TOTAL 300 27 27 9% 51 78 26% 36 114 38%
N
DESA Sasaran
O Apr Jml (%) Mei Jml (%) Jun Jml (%)
1 LOGEDE 12 3 10 83% 7 17 142% 0 17 142%
2 KUWAYUHAN 55 0 12 22% 0 12 22% 13 25 45%
3 KEDAWUNG 52 3 21 40% 7 28 54% 2 30 58%
4 PEJAGOAN 23 3 10 43% 7 17 74% 11 28 122%
5 KEBULUSAN 21 13 20 95% 2 22 105% 0 22 105%
6 ADITIRTO 14 1 7 50% 2 9 64% 0 9 64%
7 KARANGPOH 25 2 9 36% 0 9 36% 1 10 40%
8 JEMUR 14 2 8 57% 0 8 57% 0 8 57%
9 KEBAGORAN 21 2 17 81% 5 22 105% 0 22 105%
10 PRIGI 2 0 4 200% 0 4 200% 0 4 200%
11 PENGARINGAN 2 0 2 100% 0 2 100% 0 2 100%
12 WATULAWANG 14 0 9 64% 0 9 64% 0 9 64%
13 PENIRON 45 1 15 33% 0 15 33% 13 28 62%
TOTAL 300 30 144 48% 30 174 58% 40 214 71%
Keterangan :
U : Urgency (kemendesakan isu)
S : Seriousness (kegawatan isu)
G : Growth (berkembangnya isu)
Permasalahan Kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posbindu rutin setiap desa
Solusi Dilakukan kegiatan diwaktu yang tepat sehingga sasaran seperti bapak-
bapak dan masyarakat usia produktif dapat berpartisi-pasi dalam kegiatan
posbindu
Pelaksana Perawat, bidan dan kader desa
Waktu Menyesuaikan
Tempat Menyesuaikan
Materi Edukasi mengenai penyakit tidak menular
Sasaran Masyarakat
Tujuan Meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga angka cakupan deteksi dini
PTM meningkat
Cara Dilakukan posbindu bersamaan dengan acara perkumpulan warga
(pengajian, acara RT/RW)
Petugas Kesehatan dan kader melakukan skinning deteksi dini PTM dan
melakukan penyuluhan berupa edukasi mengenai PTM
Permasalahan Kurangnya pengetahuan dan peran kader tentang upaya promotif dan
preventif pengendalian PTM
Solusi Meningkatkan pengetahuan kader mengenai upaya promotif dan preventif
pengendalian PTM berupa media edukasi yang mudah untuk di jangkau dan
di mengerti setiap kader desa seperti pembuatan buku pedoman kader
Pelaksana Dokter internsip Puskesmas Pejagoan
Waktu Bulan Juli 2023
Tempat Puskesmas Pejagoan
Materi Edukasi mengenai penyakit tidak menular
Sasaran Kader Desa diwilayah kerja Puskesmas Pejagoan
Tujuan Meningkatkan pengetahuan dan peran kader dalam upaya promotif dan
preventif pengendalian PTM di masyarakat
Cara Melakukan pemaparan materi di buku pedoman kader pada perwakilan
kader tiap desa
Membagikan buku panduan kader agar dapat menjadi pedoman kader
dalam edukasi mengenai PTM
Permasalahan Belum adanya metode penyuluhan yang lebih menarik dan efektif
mengenai PTM
Solusi Meningkatkan variasi metode penyuluhan berupa media promosi dengan
membuat leaflet, Powerpoint dan buku panduan mengenai PTM
Pelaksana Dokter internsip Puskesmas Pejagoan
Waktu Bulan Juli 2023
Tempat Puskesmas Pejagoan
Materi Edukasi mengenai penyakit tidak menular
Sasaran Kader Desa diwilayah kerja Puskesmas Pejagoan dan masyarakat
Tujuan Meningkatkan variasi metode penyuluhan berupa media promosi mengenai
PTM
Cara Membuat media promosi yang menarik untuk dibaca dan memberikan
informasi yang sinkat, jelas dan mudah dimengeri dalam bentuk leaflet,
PPT dan buku panduan untuk kader
Permasalahan Kurang optimalnya monitoring dan evaluasi pelaporan data mengenai PTM
dari kegiatan posbindu rutin
Solusi Melakukan koordinasi dengan kader, bidan desa dan penanggung jawab
program PTM
Pelaksana Penanggung jawab program PTM
Waktu 1 bulan sekali
Tempat Menyesuaikan
Materi Data pasien yang terdiagnosis PTM dan data hasil skrining PTM
Sasaran Kader, bidan desa dan penanggung jawab program PTM Puskemas
Pejagoan
Tujuan Meningkatkan cakupan dan keakuratan data mengenai PTM di wilayah
kerja Puskesmas Pejagoan
Cara Bidan desa berkoordinasi dengan kader tiap desa untuk melaporkan data
hasil kasus PTM setiap bulan
Bidan desa secara rutin melaporkan data capaian kasus PTM pada PJ
PTM
Membuat Whatsapp grup untuk memudahkan koordinasi antar kader,
bidan desa dan PJ PTM
4.11. Prioritas Pemecahan Masalah
5. 1 Kesimpulan
Kesimpulan evaluasi Cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
penyakit tidak menular di Puskemas Pejagoan bulan Januari - Juni 2023,
yaitu :
1. Target persentase cakupan pelayanan kesehatan penderita PTM
puskesmas dalam waktu 6 bulan sudah tercapai yaitu 93% untuk
penyakit hipertensi dan 71% untuk penyakit DM tipe II (>25%).
2. Prioritas masalah berdasarkan metode USG adalah kurangnya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan posbindu rutin setiap desa
3. Alternatif dari prioritas masalah tersebut yaitu dengan dilakukan
kegiatan diwaktu yang tepat sehingga sasaran seperti bapak-bapak
dan masyarakat usia produktif dapat berpartisi-pasi dalam kegiatan
posbindu
5. 2 Saran
a. Bagi Puskesmas
Melakukan kerjasama dan mengoptimalkan kinerja kader desa untuk
melakukan edukasi mengenai PTM pada masyarakat
b. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat sesuai
dengan edukasi mengenai PTM dan lebih peduli
DAFTAR PUSTAKA