Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL


PENYAKIT TIDAK MENULAR
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PASEAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2016, sekitar 71% penyebab kematian didunia adalah penyakit tidak

menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa pertahun. Sekitar 80% kematian tersebut

terjadi dinegara berpenghasilan menengah dan rendah . 73% kematian saat ini disebabkan

oleh penyakit tidak menular , 35% diantaranya karena penyakit pernapasan kronis , 6%

karena diabetes , dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya ( data WHO, 2018)

Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya

kesepakatan tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM ,

khususnya dinegara berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda SDGs

2030 sehingga harus menjadi preoritas pembangunan disetiap Negara.

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit

tidak menular (PTM). Perubahan pola penyakit tersebut yaitu penyakit menular dan

penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat di pengaruhi antra lain

oleh perubahan lingkungan, prilaku masyrakat, tradisi demokrafi, teknologi, ekonomi dan

social budaya. Peningkatkan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatkan factor

resiko yang meliputi meningkatkan tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau

obesitas, pola makanan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan merokok serta alkohol.

Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pada indikator-

indikator kunci PTM yang mencantum dalam RPJMN 2015-2019, sebagai berikut:

 Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari

25,8% menjadi 34,1%

 Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkatkan dari 14,8% menjadi

21,8%

 Prevalensi merokok penduduk usia kurang 18 tahun meningkat dari 7,2% menjadi

9,1%

2
Saat ini penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36

juta (63%) dari seluruh dunia , dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara yang

sedang berkembang(WHO,2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang

diproyeksi akan terus terjadi sebesar 15%(44 juta kematian) dengan rentang waktu antara

2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungannya

pada Negara-negara berkembang.

Pada awalnya perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda

klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat

tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainanan pada dirinya . Riset kesehatan

dasar pada Tahun 2013 menunjukkan bahwa 69,9% dari kasus Diabetes mellitus dan

63,2% dari kasus hipertensi masih belum didiagnosa . Keadaan ini mengakibatkan

penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.

Dalam kurun waktu Tahun 1995-2007, kematianakibat PTM mengalami peningkatan

dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset kesehatan dasar Tahun 2013 menunjukkan prevalensi

stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung coroner 1,4%, gagal jantung 0,3%, diabetes

mellitus 6.9%, gagal ginjal 0.2%, kanker 1.4% per 1000, penyakit paru koronik obssrtuktif

3.7% dan cidera 8.2%.

Peningkatan prefalensi PTM berdampak terhadap peningkatan beban pembiayaan

kesehatan yang harus ditanggung Negara dan masyarakat. Penyandang PTM memerlukan

biaya yang relative mahal, terlebih bila kondisinya berkembang semakin lama dan terjadi

komplikasi.

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan factor resikonya, yaitu merokok, diet yang

tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman yang beralkohol. Mencegah dan

mengendalikan factor resiko relative lebih murah bila dibandingkan dengan biaya

pengobatan PTM.

3
B. VISI, MISI, MOTTO DAN TATA NILAI PUSKESMAS PASEAN
1. VISI
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan dasar yang Ramah, Profesional dan Partisipatif
untuk mencapai masyarakat sehat tahun 2025 di Kecamatan Pasean”.
2. MISI
a) Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang transparan, informatif, aman,
nyaman, dan profesional.
b) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang Bermutu, Merata, dan Terjangkau.
c) Membangun citra pelayanan kesehatan dengan memperlakukan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian.
d) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. MOTTO
“KEPUASAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI, PELAYANAN YANG
MEMUASKAN ADALAH TUJUAN KAMI ”
4. TATA NILAI
a) Bermutu
Memberikan pelayanan yang efektif, dan profesional dengan memperhatikan
kaidah keselamatan pasien.
b) Santun
Melayani sasaran harus ramah dan penuh etika.
c) Handal
Memberikan pelayanan dengan kepandaian dan kecekatan yang sesuai Profesi.
d) Bersih
Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kenyamanan kerja.
e) Tawakal
Bekerja keras, Sistematis dan bersungguh-sungguh dalam memberikan pelayanan
pada masyarakat.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Program Penyakit Tidak Menular
a. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu rutin dan periode
b. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
c. Perubahan perilaku masyarakat
d. Peningkatan status kesehatan masyarakat

4
2. Manfaat dari Program Penyakit Tidak Menular
a. Penyusunan RUKProgram Posbindu PTM ini dapat dipergunakan sebagai acuan
bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud
pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional
b. Sebagai bahan acuan kegiatan program dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Unit Pelaksana Teknis
UPT Puskesmas pasean.

D. DASAR HUKUM
Dasar hukum Perencanaan Puskesmas:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor.144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No.1676).
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.44 Tahun 2016, tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1423).

E. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pedoman ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sasaran utama,

sasaran antara, dan sasaran penunjang. Pendekatan terhadap ketiga sasaran tersebut

tidak dilakukan satu persatu berurutan namun harus dilakukan secara terintegrasi atau

bersama sama.

 Sasaran Utama

Merupakan sasaran penerima langsung mamfaat pelayanan yang diberikan yaitu

masyarakat sehat, masyarakat beresiko dan masyarakat dengan PTM berusia mulai

dari 15tahun keatas.

 Sasaran Antara

Merupakan sasaran individu atau kelompok masyarakat yang dapat berperan sebagai

agen mengubah factor resiko PTM, dan lingkungan yang lebih kondusif untuk

penerapan gaya hidup sehat. Sasaran antara tersebut adalah petugas kesehatan,

tokoh panutan masyarakat, anggota organisasi masyarakat yang peduli PTM

5
 Sasaran Penunjang

Sasaran penunjang merupakan sasaran individu, kelompok atau organisasi atau

lembaga masyarakatdan profesi, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah yang

berperan memberi dukungan baik dukungan kebijakan, teknologi dan ilmu

pengetahuan, material maupun dana.

6
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. DATA UMUM
1. Letak geografis
Kecamatan Pasean, merupakan kecamatan di daerah pantai utara Kabupaten
Pamekasan. Pada awalnya, kecamatan Pasean merupakan pecahan dari Kecamatan
Waru. Wilayah Kecamatan Pasean terletak pada 113o 19’ - 113o 58 ’ Bujur Timur dan 6
o
51’ – 8 o 31’ Lintang Selatan, dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut
(dpl) yang berbatasan dengan:
- Utara : Laut Jawa
- Selatan : Kecamatan Waru
- Barat : Kecamatan Batumarmar
- Timur : Kabupaten Sumenep
Kecamatan Pasean memiliki bentang alam yang berbeda, ada yang berada pada
dataran rendah dan ada juga yang berada di dataran tinggi serta ada 3 desa yang
berada di daerah pesisir yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Desa dengan
ketinggiannya lebih dari desa lain di Kecamatan Pasean adalah Desa Sana Tengah,
dengan tinggi 50 meter diatas permukaan laut. Sana Tengah memiliki kontur geografis
berupa pegunungan.
Kecamatan Pasean memiliki luas wilayah sebesar 76.88 km2. Desa Batukerbuy
merupakan desa yang memiliki wilayah terluas diantara 8 desa di Kecamatan Pasean
yaitu 14.65 km2 atau 19.06% dari luas total Kecamatan Pasean, sedangkan desa
Tagangser Daya adalah desa yang memiliki wilayah paling kecil yaitu sebesar 3.85%
atau 2.96 km2. Desa Sana Tengah dan Tlotoraja memiliki luas wilayah hampir sama
yakni 18.08% dari total luas Kecamatan Pasean. Berikut Peta Wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasean.

7
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Pasean

2. Data Sumber Daya


a. Ketenagaan sesuai Renbut Tahun 2023
Dari aspek ketenagaan Puskesmas Pasean saat ini memiliki jumlah karyawan
yang relatif masih kurang apabila dilihat dari standar ketenagaan yang ada dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Jumlah
seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Pasean saat ini berjumlah 96 orang
yang terbagi dalam berbagai kompetensi dan status kepegawaian. Data karyawan
Puskesmas Pasean selengkapnya dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini:

Berdasarkan gambar diatas, di Puskesmas Pasean masih dibutuhkan tambahan


pegawai dengan rincian jenis tenaga dan jumlah seperti berikut dibawah ini:

No. Jenis Tenaga Jumlah Keterangan


1. dr. Umum 1 Sudah terisi tenaga P3K 1
tahun 2023
2. Bidan 10

8
3. Perawat 10
4. Terapis Gigi dan Mulut 2
5. Laboratorium 2
6. Sanitarian 2
7. Adminkes 1
8. Kesmas 1
9. Gizi 2 Sudah terisi tenaga P3K 1

b. Data Sarana dan Prasarana


1. Puskesmas Induk :1 unit
2. Puskesmas Pembantu :3 unit
3. Polindes : 10 unit
4. Ponkesdes :3 unit
5. Rumah Dinas :1 unit
6. Puskesmas Keliling :2 unit
7. Ambulance : Tidak Tersedia
8. Jaringan Internet : Tersedia
9. Jaringan Telephone : Tersedia
10. Listrik : Tersedia 32KV/A
11. Air Bersih : Tersedia Air PDAM
12. Alat Pemadam Kebakaran : 6 unit
13. IPAL : Tersedia
14. Generator : Tersedia 32KV/A

3. Data Peran Serta Masyarakat


a. Jumlah Posyandu : 69
b. Jumlah Posyandu Aktif : 69
c. Jumlah Posbindu :9
d. Jumlah Posbindu Aktif :9
e. Jumlah Kader Posyandu : 345
f. Jumlah Kader Posyandu Aktif : 207
g. Jumlah Dukun Bayi : 12
h. Jumlah Tokoh Masyarakat : 79

4. Data Penduduk dan Sasaran Program


a. Jumlah Penduduk : 50471 jiwa
- Laki-laki : 24448 jiwa
- Perempuan : 26023 jiwa

9
b. Jumlah kepala keluarga : 13779 KK
c. Jumlah Bayi ( < 1 tahun ) : 3.921 jiwa
d. Jumlah anak balita ( 1-4 tahun ) : 3.144 jiwa
e. Jumlah anak prasekolah ( 5-6 tahun ) : 4.214 jiwa
f. Jumlah PUS : 5.170 jiwa
g. Jumlah ibu hamil : 1.460 jiwa
h. Jumlah ibu bersalin : 1.394 jiwa
i. Jumlah nifas : 1.394 jiwa
j. Jumlah ibu meneteki : 2.282 jiwa

5. Data Sekolah
a. Jumlah Sekolah SD/MI : 34 / 29
b. Jumlah Sekolah SMP/MTS : 11 / 15
c. Jumlah Sekolah SMU/MA/SMK :8/8
d. Jumlah Guru UKS : 48
e. Jumlah Dokter Kecil/Kader UKS : 105
f. Jumlah Murid SD/MI : 3442 / 1555
g. Jumlah Murid SMP/MTS : 653 / 1153
h. Jumlah Murid SMU/MA/SMK : - / 780 / 498
i. Jumlah TK/Paud : 20

6. Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas


a. Rumah Sehat : 34416 KK
b. Sarana Air Minum sesuai standart : 45
c. Akses Jamban Sehat : 13779 KK
d. Tempat dan Fasilitas Umum sesuai standart : 62
e. Tempat Pengelolaan Pangan sesuai standart : 31

B. DATA KHUSUS
Penilaian Kinerja Program Penyakit Tidak Menular (PKP) Tahun 2023
Penetapan Target Pencapaian Program Program posbindu PTMUnit Pelaksana Teknis
Puskesmas pasean tahun 2022 mengacu pada target SPM (Standart Pelayanan Puskesmas), dan
MDGs ( Mellenium Developmet Goals ).Berikut ini target pencapaian program yang harus
dicapai program posbindu PTM

10
3.2.1 Tabel Target Sasaran Program posbindu PTM Unit Pelaksana Teknis Puskesmas pasean

No Indikator Kinerja Program PTM Target (%)

1 Desa / Kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM 100

2 Fasyankes yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 100

3 Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 100

4 Tempat Anak Bermain yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 100

5 Persentase merokok penduduk usia 10 - 18 tahun <8,8

6 Puskesmas menyelenggarakan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) 100

7 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100

8 Deteksi Dini Penyakit Hipertensi 70

9 Deteksi Dini Obesitas 70

10 Deteksi Dini Penyakit Diabetes Melitus 70

11 Deteksi Dini Stroke 70

12 Deteksi Dini Penyakit Jantung 70

13 Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) 70

14 Deteksi Dini Kanker Payudara 70

15 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim 70

16 Prosentase Penderita TB yang diperiksa Gula darahnya 100

11
12
BAB III
HASIL CAPAIAN PROGRAM

Hasil kegiatan Program Penyakit Tidak Menular UPT Puskesmas Pasean tahun 2023
sebagai berikut :

No. Upaya kesehatan Target % total target pencapaian

Desa / Kelurahan yang


1 melaksanakan kegiatan 100 9 9 9
posbindu PTM

Fasyankes yang ada di wilayah


2 100 3 3 3
Puskesmas melaksanakan KTR

Sekolah yang ada di wilayah


3 100 105 105 105
Puskesmas melaksanakan KTR

Tempat Anak Bermain yang ada


4 di wilayah Puskesmas 100 67 67 60
melaksanakan KTR

Persentase merokok penduduk


5 <8,8 700 56 36
usia 10 - 18 tahun

Puskesmas menyelenggarakan
6 layanan Upaya Berhenti 100 10 10 10
Merokok (UBM)

Pelayanan Kesehatan Usia


7 100 33083 33083 33.080
Produktif

8 Deteksi Dini Penyakit Hipertensi 70 14038 9827 14.000

9 Deteksi Dini Obesitas 70 33083 23158 26.350

Deteksi Dini Penyakit Diabetes


10 70 565 396 564
Melitus

11 Deteksi Dini Stroke 70 8.689 6082 7445

12 Deteksi Dini Penyakit Jantung 70 8.689 6082 7265

Deteksi Dini Penyakit Paru


13 70 13.397 9378 10686
Obstruksi Kronis (PPOK) 13
14 Deteksi Dini Kanker Payudara 70 822 575 700

Deteksi Dini Kanker Leher


15 70 822 575 349
Rahim

Prosentase Penderita TB yang


16 100 85 85 85
diperiksa Gula darahnya

14
15
BAB IV
ANALISA MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu dan ketersediaan sumber daya. Adapun hasil identifikasi masalah pada program PTM UPT
Puskesmas Pasean adalah sebagai berikut :

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
(PKP) dan data Kesehatan lain yang telah dikumpulkan. Berikut dibawah ini adalah daftar masalah yang telah dikumpulkan berdasarkan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan data Kesehatan lain yang telah dikumpulkan.

No UPAYA KESEHATAN TARGET% TOTAL TARGET PENCAPAIAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT

2.1.5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


2.1.5.12 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Desa / Kelurahan yang


tidak ada
1 melaksanakan kegiatan 100 9 9 9 pertahankan
masalah
posbindu PTM

Fasyankes yang ada di wilayah tidak ada


2 100 3 3 3 pertahankan
Puskesmas melaksanakan KTR masalah

3 Sekolah yang ada di wilayah 100 105 105 105 pengaruh kolaborasi dengan promkes
Puskesmas melaksanakan KTR lingkungan dan untuk melakukan penyuluhan
16
pola hidup ubm dan ktr

Tempat Anak Bermain yang ada


4 di wilayah Puskesmas 100 67 67 60 Indikator baru tingkatkan capaian
melaksanakan KTR

Persentase merokok penduduk tidak ada


5 <8,8 700 56 36 capaian ditingkatkan
usia 10 - 18 tahun masalah

Puskesmas menyelenggarakan
tidak ada
6 layanan Upaya Berhenti 100 10 10 10 capaian ditingkatkan
masalah
Merokok (UBM)

Pelayanan Kesehatan Usia tidak ada


7 100 33083 33083 33.080 capaian ditingkatkan
Produktif masalah

tidak ada
8 Deteksi Dini Penyakit Hipertensi 70 14038 9827 14.000 capaian ditingkatkan
masalah

tidak ada
9 Deteksi Dini Obesitas 70 33083 23158 26.350 capaian ditingkatkan
masalah
Deteksi Dini Penyakit Diabetes tidak ada
10 70 565 396 564 capaian ditingkatkan
Melitus masalah

tidak ada
11 Deteksi Dini Stroke 70 8.689 6082 7445 capaian ditingkatkan
masalah

tidak ada
12 Deteksi Dini Penyakit Jantung 70 8.689 6082 7265 capaian ditingkatkan
masalah
17
Deteksi Dini Penyakit Paru tidak ada
13 70 13.397 9378 10686 capaian ditingkatkan
Obstruksi Kronis (PPOK) masalah

tidak ada
14 Deteksi Dini Kanker Payudara 70 822 575 700 capaian ditingkatkan
masalah

masih adanya
mengadakan kegiatan
Deteksi Dini Kanker Leher masyarakat yg
15 70 822 575 349 pemeriksaan iva/savari IVA di
Rahim takut untuk
puskesmas
periksa iva

Prosentase Penderita TB yang tidak ada


16 100 85 85 85 capaian ditingkatkan
diperiksa Gula darahnya masalah

18
B. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,

ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah

dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas pada masing – masing

upaya dengan jalan menentukan prioritas masalah pada masing – masing upaya dengan

metode USG (Urgensi, Seriousness, Growth). Berikut dibawah ini adalah urutan prioritas

masalah program PTM UPT Puskesmas Pasean yang ditetapkan dengan metode USG:

Tabel 4.2.1 Penentuan Prioritas Masalah

Total skor Urutan


N
Permasalahan U S G Prioritas
O (U + S + G) Masalah

1 Pelayanan kesehatan usia produktif 3 3 3 6 V

Deteksi dini kanker leher rahim dan 5 5 5 15 I


2 kanker payudara pada wanita usia 30 –
50 tahun

setiap penderita HT mendapat 3 4 4 11 IV


3
pelayanan kesehatan sesuai standar)

setiap penderita DM mendapat 3 4 5 12 III


4
pelayanan kesehatan sesuai standar

Sekolah yang ada diwilayah 5 4 5 14 II


5 puskesmas/puskesmas melaksanakan
KTR

Berdasarkanhasil penentuan prioritas masalah maka rumusan masalahnya adalah “


Masih Rendahnya cakupan Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara pada wanita
usia 30 – 50 tahun diwilayah Unit Pelaksana Teknis Puskesmas pasean pada tahun 2022 sebesar
0% dari target 10%.

Dikarenakan pada program PTM Puskesmas Pasean untuk tahun 2024 hanya
fokus pada 1 (satu) permasalah yang akan diselesaikan dikarenakan keterbatasan
kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidaktersediaan teknologi yang memadai
atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka prioritas

19
masalah Puskesmas yang akan diselesaikan di tahun 2024 yaitu Deteksi dini kanker
leher rahim dan kanker payudara pada wanita usia 30 – 50 tahun :

4.3.1 Tabel Urutan Prioritas Masalah

Total skor Urutan


NO Permasalahan U S G Prioritas
(U + S + G) Masalah

Deteksi dini kanker leher rahim dan


1 kanker payudara pada wanita usia 30 – 5 5 5 15 I
50 tahun

Sekolah yang ada diwilayah


2 puskesmas/puskesmas yang 5 4 5 14 II
melaksanakan KTR

setiap penderita HT mendapat 3 4 5 12 III


3
pelayanan kesehatan sesuai standar

20
21
C. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusurifaktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan Pemberdaya Masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan ( fish bone analyzer ). Beberapa factor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok
faktor internal (Sumber daya) maupun faktor eksternal ( lingkungan ) yang dapat dilihat sebagai berikut :

Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara pada wanita usia 30 – 50 tahun
Dana Manusia Lingkungan

petugas kurang koordinasi


dengan program lain KIA
kurang aktifnya petugas kurang dukungan keluarga
dalam memberikan sosialisasi
tentang Deteksi dini kanker leher rahim
dan kanker payudara. Deteksi dini kanker leher rahim
dan kanker payudara pada
wanita usia 30 – 50 tahun0%
Kepercayaan masyarakat dari target 10%
Bahwa deteksi dini membuka aurat

Kurangnya media penyuluhan

KIE hanya terbatas pada


Komunikasi satu arah

Material Methode

22
D. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket

Deteksi dini kanker leher rahim 1. petugas kurang koordinasi 1. Meningkatkan koordinasi dengan 1. Sosialisasi tentang deteksi dini kanker
dan kanker payudara pada wanita dengan program lain KIA program lain leher Rahim dan kanker payudara di
usia 30 – 50 tahun 2. kurang aktifnya petugas dalam 2. Sosialisasi tentang deteksi dini majelis taqlim/PKK desa
memberikan sosialisasi tentang kanker leher Rahim dan kanker 2. Pengusulan alat peraga Sadari
Deteksi dini kanker leher payudara di majelis taqlim/PKK desa
Rahim dan kanker payudara. 3. Pengusulan media penyuluhan
3. Kurang dukungan keluarga 4. Pengusulan alat peraga Sadari
4. Kepercayaan masyarakat
Tentang Deteksi dini kanker
leher Rahim dan kanker
payudara pada wanita usia 30 –
50 tahun
5. Kurangnya media penyuluhan
6. KIE hanya terbatas pada
komunikasi dua arah

23

Anda mungkin juga menyukai