Anda di halaman 1dari 25

KEWIRAUSAHAAN BISNIS RUMAH SAKIT

“PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT TRANSPLANTASI


GINJAL”

Dosen :

Dr. dr. Enrico A Rinaldi, MARS, MH, MM, CPM(Asia), FISQua


Dr. dr. Dicky Yulius, MARS, FISQua

Disusun oleh :
Moch Nurul Latief ( 226080004)

Magister Administrasi Rumah sakit


Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Tugas Ujian Tengah Smester 3 Mata Kuliah Kewirausahaan Bisnis Rumah Sakit
dengan tema Pengembangan Rumah Sakit Transplantasi Ginjal dapat terselesaikan dengan
baik. Kami berterimakasih kepada Dr. dr. Enrico A Rinaldi, MARS, MH, MM, CPM(Asia),
FISQua dan Dr. dr. Dicky Yulius, MARS, FISQua, selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan
Bisnis Rumah Sakit Universitas Urindo yang telah memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Kewirausahaan Bisnis Rumah Sakit dengan tema
pengembangan Rumah Sakit dengan layanan Unggulan Tranplantasi Ginjal. Kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di waktu yang akan datang.

Jakarta, 06 Desember 2023

Penyusun

Mahasiswa MARS Urindo Angkatan 36 E

Moch Nurul Latief (226080004)


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 5

1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 6

1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 7

1.4. Metode Penyusunan ...................................................................................................... 8

BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ............................................................................ 10

2.1 Gambaran Khusus Prospek Pasar Produk ...................................................................10

2.2 Produk ........................................................................................................................10

2.2.1 Pelayanan Medis ............................................................................................11

2.2.2 Penunjang Medis ............................................................................................13

2.2.3 Pelayanan Lain-Lain ......................................................................................13

2.3 Proyeksi Permintaan dan Penawaran ..........................................................................14

2.3.1 Permintaan .................................................................................................... 14

2.3.2 Analisis Peluang ............................................................................................ 18

2.3.3 Analisis Peluang ............................................................................................ 19

2.3.4 Kondisi Ekonomi ........................................................................................... 19

2.3.5 Prosedur Tranplantasi .................................................................................... 20

2.3.6 Pembiayaan .................................................................................................... 21

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 22


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................22

3.2 Saran ..........................................................................................................................23

3.2 Penutup ......................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Segala hal yang berhubungan dengan perkembangan seringkali memicu timbulnya


berbagai aspek masalah didalamnya terlebih khusus masalah kesehatan. Kecenderungan ini
dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi. Dalam hal ini
masyarakat tidak lepas dari masalah penyakit, khususunya penyakit gagal ginjal. Penyakit
gagal ginjal berpotensi mengurangi kualitas hidup pada manusia yang beraktifitas pada negara
berkembang, seperti Indonesia. Gagal Ginjal merupakan penyakit yang masih sulit diobati.
Penyakit ini menyerang tubuh manusia yang ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal

Penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah
kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, Penyakit Ginjal
Kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat
menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010.

Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau
transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut.
Sepuluh persen penduduk di dunia mengalami Penyakit Ginjal Kronis dan jutaan meninggal
setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk pengobatan.

Pada tahun 2011 sekitar 113.136 pasien di Amerika Serikat mengalami End Stage
Renal Diseasse (ESDR), penyebab utamanya adalah diabetes dan hipertensi dengan jumlah
kasus terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 70 tahun. Penelitian di Amerika Serikat risiko
(1)
2,3 kali mengalami PGK bagi orang yang mengonsumsi cola dua gelas atau lebih per hari .

Pada tahun 2013, sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia
menderita Penyakit Gagal Ginjal. Sebanyak 6 per 1000 penduduk atau 1.499.400 penduduk
Indonesia menderita Batu Ginjal (Riskesdas, 2013) (2).

Penyakit gagal ginjal termasuk salah satu penyakit ginjal yang paling berbahaya.
Penyakit ginjal tidak menular, namun menyebabkan kematian. Penyakit gagal ginjal
dibedakan menjadi dua, yaitu gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronik (GGK)
(Muhammad, 2012). Penyakit GGK pada stadium akhir disebut dengan End Stage Renal
Disease (ESDR). Penyakit GGK merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan
prevalensi dan insidensi gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang
tinggi (Word Kidney Day n.d., diakses 7 September 2018). Perawatan penyakit ginjal di
Indonesia merupakan ranking kedua pembiayaan terbesar dari BPJS kesehatan setelah
penyakit jantung (Infodatin, 2017)(3). Menurut data riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 prevalensi GGK di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur ≥ 65 tahun dengan
0,82% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain.

Salah satu penanganan yang tepat untuk pasien GGK adalah terapi pengganti ginjal
(Widyastuti, et al., 2014). Tindakan medis pemberian pelayanan terapi pengganti fungsi ginjal
sebagai bagian dari pengobatan pasien gagal ginjal dalam upaya mempertahankan kualitas
hidup yang optimal terdiri dari dialisis peritoneal dan hemodialisis (HD). Berdasarkan IRR
(Indonesian Renal Registry) tahun 2014 mayoritas layanan yang diberikan pada fasilitas
pelayanan dialisis adalah hemodialisis 82%, layanan CAPD 12,8%, transplantasi 2,6% dan
CRRT 2,3% (Infodatin, 2017) (3).

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang
benar-benar berbasis pada kondisi lingkungan yang dihadapi agar dapat menyelaraskan
keinginan pemilik dengan berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan
perkembangan teknologi yang sekarang ini terjadi. Hal ini penting untuk menghindari suatu
investasi yang sia-sia karena berbeda dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal
ini perlu dilakukan suatu studi kelayakan untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut,
kebutuhan pasar dan perhitungan investasi cermat dalam rangka mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang akan terjadi. Gambaran ini berfungsi mengarahkan dan memberikan dasar
bagi pembangunan dan pengelolaan rumah sakit secara menyeluruh.

1.1 TUJUAN DAN MANFAAT

1.1.1 Tujuan Umum Pengembangan RS Transplantasi Ginjal

Melakukan kajian dan analisis untuk pengembangan dan peningkatan


fasilitas layanan RS dengan Layanan Transplntasi Ginjal

1.1.2 Tujuan Khusus Pengembangan RS Transplantasi Ginjal

a. Teridentifikasinya potensi pasar pengguna jasa dan masyarakat sebagai pasar


potensial.

b. Teridentifikasinya kondisi lingkungan usaha RS Transplantasi Ginjal di Indonesia


c. Tersusunnya skenario pengembangan RS Transplantasi Ginjal di Indonesia.

1.1.3 Manfaat Studi Pengembangan RS Transplantasi Ginjal

Adapun manfaat dari pembuatan feasibility study adalah untuk menentukan kelayakan
suatu proyek, dalam hal ini untuk mengetahui tingkat kelayakan Pengembangan RS
Transplantasi Ginjal. Di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan
diteliti kelayakannya, sehingga hasil studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Secara
umum, rencana pendirian rumah sakit ini akan dapat membantu Pemerintah dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi masyarakat dengan pelayanan yang memadai,
membentuk integrasi dalam bidang kesehatan dari berbagai disiplin ilmu, disamping juga
memenuhi aspek ekonomis sebagaimana layaknya bidang usaha yang lain. Rencana pendirian
rumah sakit ini juga diharapkan dapat :

a. Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat pada


umumnya dan calon tenaga kerja di rumah sakit pada khususnya

b. Meningkatkan pendapatan pemerintah

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

d. Meningkatkan peluang terjadinya alians strategis antar lembaga pelayanan kesehatan di


Indonesia.

Bila dilihat dari segi proyek, studi kelayakan merupakan suatu cara dari
owner/investor terkait dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
Bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya. Sedangkan dari sisi stakeholder, hasil studi diharapkan
bermanfaat untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam
pelaksanaan proyek Pengembangan RS Transplantasi Ginjal dikemudian hari, sehingga
diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.

1.2 RUANG LINGKUP

1.2.1 Lingkup wilayah

Lingkup wilayah studi ini dibagi atas wilayah kajian dan wilayah
perencanaan. Wilayah kajian meliputi seluruh Kota di Indonesia dengan wilayah-
wilayah lain di lingkungan regionalnya. Sementara, wilayah perencanaan akan
difokuskan pada lokasi pembangunan RS Kanker XYZ dengan lahan seluas 27.000
m2 .

1.3.2. Lingkup Materi

Ruang lingkup dalam studi kelayakan rumah sakit ini secara materi adalah:
1. Identifikasi aspek pasar dan pemasaran dari RS Transplantasi Ginjal yang
mencakup poin-poin seperti proyeksi permintaan dan penawaran, produk yang
ditawarkan, harga, promosi, distribusi dan analisa SWOT. Keberadaan dan
operasionalisasi RS Transplantasi Ginjal tidak terlepas dari dinamika lingkungan
eksternal yang mempengaruhi pencapaian kinerja selama ini. Titik berat pada
analisis ini adalah untuk menemukan peluang bagi pendirian RS Transplantasi
Ginjal agar mampu bersaing dengan rumah sakit di Indonesia Lingkungan usaha
yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan industri perumahsakitan yaitu : (a)
Perubahan arah kebijakan di bidang pelayanan kesehatan, (b) Kemajuan
teknologi di bidang kedokteran, (c). Perubahan pasar, ekonomi dan sosial budaya
yang relevan di bidang kesehatan, (d). Persaingan di dunia perumahsakitan.

2. Identifikasi aspek teknis dan teknologis seperti deskripsi dan desain produk,
mesin dan teknologi yang digunakan, lokasi dan layout produk. Identifikasi aspek
manajemen dan organisasi, seperti analisis stakeholder, struktur organisasi
perusahaan, job analysis dan job description, proses rekrutmen dan seleksi,
sistem kompensasi dan pengembangan dan system informasi manajemen

3. Identifikasi aspek hukum dan legalitas seperti bentuk perusahaan, rencana


anggaran dasar perusahaan dan prosedur perizinan. Kekuatan sebuah organisasi
terletak pada struktur yang dapat mengakomodir dan menggerakkan roda
organisasi ke arah tujuan yang ditetapkan. Penilaian dilakukan dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku.

4. Identifikasi aspek ekonomi dan keuangan, seperti perkiraan modal kerja,


perkiraan biaya investasi, proyeksi laporan keuangan dan penilaian investasi

5. Rekomendasi hasil analisa kelayakan


1.4 METODE PENYUSUNAN

Metode penyusunan Studi Kelayakan RS Transplantasi Ginjal ini didasarkan pada


metode pengumpulan dan analisis data yang juga digunakan pada studi sejenis yaitu :

a. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait. Data-data ini dapat berupa data
statistik kesehatan maupun data pendukung lain. Selanjutnya data akan diolah dengan
cara pengkajian dan tabulasi secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang
relevan dengan studi kelayakan ini.

b. Studi Kepustakaan

Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang


mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini.

c. Pengamatan Lingkungan

Agar lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya


diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan :

- Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktor-faktor yang
mendukung pendirian dan pengembangan RS Transplantasi Ginjal

- Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan
berkaitan dengan pendirian rumah sakit

- Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian atau
pengembangan RS Transplantasi Ginjal yang berada di Indonesia.
BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMBAHASAN TOPIK

Pada aspek pasar dan pemasaran calon pebisnis perlu meninjau beberapa hal penting. Tinjauan
mengenai latar belakang bisa menjelaskan mengenai kronologis produk dan alasan mengapa objek
tersebut dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara khusus. Sementara pada bagian penawaran
menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain, atau jumlah
produk sejenis yang ada di pasaran, volume produksi perusahaan – perusahaan sejenis, sumber data
lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah data dari pengguna produk sejenis. Berdasarkan hasil
analisis sebelumnya yaitu permintaan dan penawaran, maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu
selisih antara permintaan dan penawaran.

Perlu juga mendefinisikan produk yang menjelaskan tentang kualitas, spesifikasi, kemasan,
bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk (brand), disamping harga yang
menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan berapa harga yang ditetapkan
untuk produk yang akan di launching. Tak kalah penting di bagian pasar dan pemasaran ini yang
dilihat adalah jalur distribusi ke konsumen. Dalam hal promosi, ditentukan media apa yang akan
digunakan untuk mempromosikan produk, berapa biayanya dan dalam waktu berapa lama.

Selain itu juga strategi pemasaran yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil oleh calon pebisnis berdasarkan data-data sebelumnya. Calon pebisnis juga perlu
menentukan posisi yang tepat, apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, dan peluang
serta ancaman apa yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT.

Menentukan langkah dan strategi yang tepat atau keputusan strategi, sehingga produk dan
perusahaan akan berhasil dalam persaingan. Dari penulusuran-penulusuran tersebut barulah calon
pebisnis bisa melakukan penilaian kelayakan, apakah objek studi berdasarkan aspek pasar dan
pemasaran ini dapat dinilai layak atau tidak.

2. 1 GAMBARAN KHUSUS PROSPEK PASAR PRODUK

RS Tranplantasi Ginjal merupakan penyedia jasa dalam kasus Urologi yang probabilitasnya
meningkat pada semua usia. Gagal Ginjal tidak hanya di golongan usia tertentu, namun dari sejak
balita hingga usia lanjut. Gagal Ginjal merupakan penyebab kematian nomor 10 di dunia di Indonesia,
dan Prevalensi penyakit ginjal kronis menurut WHO (2018) menjelaskan bahwa gagal ginjal kronik
adalah masalah kesehatan terdapat 1/10 penduduk dunia diidentikkan dengan penyakit ginjal kronis
dan diperkirakan 5 sampai 10 juta kematian pasien setiap tahun, dan diperkirakan 1,7 juta kematian
setiap tahun karena kerusakan ginjal akut (Zulfan et al., 2021) (4). Menurut data nasional berkisar
713.783 jiwa dan 2.850 yang melakukan pengobatan hemodialisa. Jumlah penyakit gagal ginjal
kronik di Jawa Barat mencapai 131.846 jiwa dan menjadi provinsi tertinggi di Indonesia, jawa tengah
menduduki urutan kedua dengan angka mencapai 113.045 jiwa, sedangkan jumlah pasien gagal ginjal
kronik di Sumatera Utara adalah 45.792 jiwa. Dalam uraian tersebut jumlah pada laki-laki adalah
355.726 jiwa, sedangkan pada perempuan adalah 358.057 jiwa (Kemenkes, 2019) (5). Sedangkan jika
melihat data BPJS Kesehatan, terdapat peningkatan jumlah Gagl Ginjal yang ditangani dan
pembiayaannya pada periode 2019 - 2022.

Selain itu, Menurut PENEFRI (2018) sejak tahun 2007 sampai 2018 jumlah pasien baru yang
menjalani hemodialisa di Indonesia dengan total 66.433 jiwa, serta 132.142 jiwa pasien aktif dalam
terapi hemodialisa di Indonesia. Pada tahun 2018 pasien baru yang menjalani hemodialisa meningkat
menjadi 35.602 jiwa dan setiap tahunnya selalu meningkat. 42% kematian pada tahun 2018, dengan
komplikasi kardiovaskular tertinggi (Aminah, 2020). Umumnya, gagal ginjal kronis diobati dengan
menerima hemodialisis atau transplantasi. Hemodialisis adalah pengganti ginjal dengan tujuan
mengeluarkan racun, dan zat sisa metabolisme dalam tubuh disaat ginjal tidak dapat lagi berfungsi
dengan normal. Dilakukan selama 2 sampai 3 kali dalam seminggu, tindakan hemodialisa dilakukan
selama 4 sampai 5 jam (Efendi Zulfan et al., 2020)(6).

Tentunya dengan demikian target dari RS Transplantasi Ginjal adalah penanganan Gagal
Ginjal secara keseluruhan dengan penanganan yang lebih baik selain dengan hemodialisa dan CAPD.
Untuk pelayanan-pelayanan lain tersebut pihak RS Transplantasi Ginjal akan menjalin kerjasama
dengan berbagai instansi seperti asuransi dan perusahaan-perusahaan lain.

2. 2 PRODUK

RS Transplantasi Ginjal merupakan Rumah Sakit Khusus yang memiliki berbagai


pelayanan medis dan alat penunjang medis yang memadai yang akan menunjang kesehatan
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat diantaranya adalah :

2.2.1 Pelayanan Medis

Pelayanan medis yang diberikan oleh Transplantasi Ginjal ini


kepada masyarakat diantaranya :

a. Poliklinik yang meliputi :

1) Poli Onkologi

2) Urology
3) Kidney Transplantation

4) Obstetrics & Gynecology

5) Stomach & Digestive System (Gastroenterology)

6) Lungs (Pulmonology/Respiratory)

7) Kidneys (Nephrology)

8) Internal Medicine

9) General Surgery

10) Eyes (Ophthalmology)

11) Ear, Nose, & Throat (Otorhinolaryngology)

12) Children (Pediatrics)

13) Acupuncture

14) Anesthesiology

15) Cardiology

16) Clinical NutritionDentistry

17) Dermatology

18) Neurology

19) Neurosurgery

20) Orthopedics & Traumatology

21) Plastic & Reconstruction Surgery

22) Psychiatry

23) Radiology

24) Sports Medicine

25) Medical Rehabilitation


Pelayanan Gawat Darurat

RS Transpalntasi Ginjal juga dilengkapi dengan IGD yang siap melayani


pasien selama 24 jam untuk menangani keadaan kegawatan yang menimpa pasien,
dengan dokter umum yang sudah terlatih PPGD/ATLS/ACLS dan stand by on site
sesuai jadwal yang sudah ditentukan (shift).

b. Ambulance 24 jam

Ambulance yang dimiliki oleh RS Transpalntasi Ginjal sudah dilengkapi


dengan peralatan yang mendukung dengan tenaga yang terlatih kegawatdaruratan.

c. Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap di RS Transpalntasi Ginjal dibagi menjadi beberapa


kelas sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Pembagian kelasnya adalah sebagai
berikut :

7 Intensive Care Unit (ICU) & High Care Unit (HCU) Beds

2 Labor and Delivery Suites

2 One-day Care Beds

4 Operating Theatres

2.2.2 Penunjang Medis

Penunjang medis yang diberikan oleh kepada masyarakat,


diantaranya :

1. Laboratorium

2. Farmasi

3. Radiologi

2.2.3 Pelayanan Lain-lain

Pelayanan lain-lain ini, meliputi Pelayanan Fisioterapi yang terdiri dari :

a. Stroke
b. Low Back Pain

2.3 . PROYEKSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

2.3.1 Permintaan

Berdasarkan pengamatan dan data yang telah diperoleh, didapatkan gambaran


pasar total dan potensial yang ada di Indonesia.

Tabel 2.1 Prevalensi Gagal Ginjal Kronis berdasarkan Dignosis Dokter pad Penduduk ≥ 15 Tahun menurut
Provinsi, Riskesdas 2018
Tabel 2.2 Prevalensi Gagal Ginjal Kronis berdasarkan Dignosis Dokter pad Penduduk ≥ 15 Tahun menurut
Karakteristik, Riskesdas 2018
Tabel 2.3 Proporsi Hemodialisis pada Penduduk ≥ 15 Tahun dengan Gagal Ginjal Kronis Berdasarkan Diagnosis
Dokter menurut Provinsi, Riskesdas 2018
Tabel 2.4 Proporsi Hemodialisa pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun dengan Gagal Ginjal Kronis berdasarkan
Diagnosis Dokter Menurut Karakteristik, Riskesdas 2018
Tabel 2.5 Proporsi Kadar Kreatinin Serum pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut Karakteristik,
Riskesdas 2018

2.3.2 Analisis Peluang

Di Indonesia berdasarkan Rikesdas 2018, penyakit gagal ginjal prevalensinya masih


tinggi sedangkan layanan untuk penyakit gagal ginjal dengan transplantasi ginjal masih sedikit
di Indonesia. kebutuhan rumah sakit masih cukup besar bila melihat aspek perbandingan antara
jumlah rumah sakit dengan jumlah penduduk yang tidak seimbang. Sehingga kesempatan
masih terbuka lebar untuk RS Transplantasi Ginjal dalam upaya penyediaan layanan kesehatan
yang berkualitas.
2.3.3 Persaingan

Dalam peninjauan aspek pasar, kita juga perlu membandingkan adanya pesaing ataupun
pembanding dalam penentuan penjualan jasa. Di Indonesia sudah terdapat beberapa rumah
sakit umum yang sudah berjalan saat ini. Dan perbandingan ini akan dibahas pada analisa
Benchmarking.
Rumah Sakit yang dapat melakukan Transplantasi Ginjal
1. RSUP DR.M. Hoesin Palembang
2. RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh
3. RSU Adam Malik Medan
4. RSUP DR.M. Jamil Padang
5. RSUP DR. Kariadi Semarang
6. RSUD DR. Sardjito Yogyakarta
7. RSUD DR. Saiful Anwar Malang
8. RSUP Fatmawati
9. RSCM
10. RS Siloam Asri
11. RSUP Denpasar
2.3.4 Kondisi Ekonomi Makro di Indonesia

Berdasarkan perkembangan indikator-indikator yang ada, perekonomian Indonesia


menunjukkan perkembangan yang semakin mantap, pertumbuhan aktivitas ekonomi yang
meningkat, serta stabilitas yang semakin kuat dan terjaga. Perkembangan tersebut antara lain
ditunjukkan oleh tren pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, inflasi terjaga, nilai tukar
yang stabil, cadangan devisa yang terus meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2023
berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai
Rp5.296,0 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.124,9 triliun. Ekonomi
Indonesia triwulan III-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar
1,60 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 5,87 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,70 persen. Ekonomi
Indonesia triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94
persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,74 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT)
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,21 persen (7).
2.3.5 Prosedur Transplantasi Ginjal (8)
2.3.6 Pembiayaan
Untuk pelayanan Hemodialisa, CAPD dan Transplantasi ginjal semua dapat di tanggung
asuransi atau BPJS Kesehatan Sesuai amanat Permenkes RI No 3 Tahun 2023 Tentang Standar
(9)
Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan .
Berikut Biaya yang dapat di tanggung BPJS Kesehatan
Kode INA Deskripsi Kode
No Tarif Kelas 3 Tarif Kelas 2 Tarif Kelas 1
- CBG INA - CBG
Tarif Rumah Sakit Pemerintah
Transplantasi
1 N-1-01-1 Rp. 298.446.200 Rp. 347.689.800 Rp. 396.933.500
Ginjal (Ringan)
Transplantasi
2 N-1-01-II Rp. 299.938.400 Rp. 349.428.300 Rp. 398.918.100
Ginjal (Sedang)
Transplantasi
3 N-1-01-1II Rp. 350.634.000 Rp. 350.634.000 Rp. 400.294.600
Ginjal (Berat)
Tarif Rumah Sakit Swasta
Transplantasi
1 N-1-01-1 Rp. 307.399.700 Rp. 358.120.600 Rp. 408.941.500
Ginjal (Ringan)
Transplantasi
2 N-1-01-II Rp. 308.936.600 Rp. 359.911.200 Rp. 410.885.700
Ginjal (Sedang)
Transplantasi
3 N-1-01-1II Rp. 310.002.700 Rp. 361.153.100 Rp. 412.303.500
Ginjal (Berat)
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan Uraian dan Analisa yang di paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat di Tarik kesimpulan bahwa:
1. Segi Pasar, diketahui dari data dan informasi yang ada, pasar masih cukup besar terhadap
kebutuhan kesehatan melihat prevalensi dari Riskesda 2018, sementara keberadaan
pelayanan kesehatan masih terbatas yaitu RSUP DR.M. Hoesin Palembang, RSUD DR.
Zainoel Abidin Banda Aceh, RSU Adam Malik Medan, RSUP DR.M. Jamil Padang, RSUP
DR. Kariadi Semarang, RSUD DR. Sardjito Yogyakarta, RSUD DR. Saiful Anwar Malang,
RSUP Fatmawati, RSCM, RS Siloam Asri dan RSUP Denpasar. Sehingga didirikannya RS
Transplantasi Ginjal masih sangat diperlukan untuk bisa memberikan layanan kesehatan
dengan baik di Indonesia.
2. Segi Perekonomian, Pengembangan RS Transplantasi Ginjal ini dapat membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Dan apabila tingkat kesehatan
meningkat, maka akan meningkat pula kemampuan serta daya saing bangsa secara
keseluruhan. Hal ini seiring dengan tujuan rencana pembangunan jangka menengah dan
panjang Pemerintah yaitu meningkatkan derajat kesehatan mashyarakat yang ditandai
dengan meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan kesehatan serta perlindungan
kesehatan (universal coverage insurance) terutama bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah.
3. Segi Produk, RS Transplantasi Ginjal menyediakan fasilitas kesehatan yang khas kepada
pasiennya. Terdiri dari tiga produk utama pada pelayanan gagal ginjal kronik yaitu
Hemodialisa, CAPD dan Transplantasi Ginjal. Dari tiga layanan tersbut yang paling baik
untuk mendapatkan tarap hidup yang lebih baik adalah Transplantasi Ginjal.
4. Segi Promosi dan Service yang ditawarkan, RS Transplantasi Ginjal menawarkan
pelayanan kesehatan yang dengan sendirinya pasar akan terbentuk karena tingginya
permintaan dengan prevalensi yang tinggi terhadap pelayanan gagal ginjal.
5. Segi Keuangan, biaya-biaya, pada proses transplantasi ginjal dapat di tanggung oleh BPJS
sehingga pelayanan transplantasi dapat mencakup seluruh masyarakat Indonesia.
SARAN
Pengembangan RS Transplantasi Ginjal mempunyai potensi pasar yang tinggi dengan
prevalensi terhadap penyakit Gagal Ginjal Kronik menurut riskesdas 2018, dengan prevalensi
yang tinggi tersebut dan sedikitnya sarana RS yang dapat melakukan transplantasi ginjal
menjadi peluang pengembangan dan kewirausahaan rumah sakit sebagai pendapatan tambahan
rumah sakit dalam melakukan bisnisnya.
Tentunya dalam Mengembangkan sebuah rumah sakit transplantasi ginjal memerlukan
perhatian khusus terhadap beberapa aspek. Berikut adalah beberapa aspek yang harus
diperhatikan saat mengembangkan rumah sakit transplantasi ginjal:
1. Peralatan dan Fasilitas Medis:
• Memastikan ketersediaan peralatan medis yang canggih dan sesuai standar untuk
prosedur transplantasi ginjal.
• Menyediakan ruang operasi dan unit perawatan intensif yang dilengkapi dengan
teknologi terkini.
2. Tim Medis dan Tenaga Kesehatan:
• Membentuk tim medis yang terampil dan berpengalaman dalam transplantasi
ginjal, termasuk ahli bedah, nefrologi, urologi, dan perawat.
• Melibatkan koordinator transplantasi yang dapat mengelola dan mengoordinasikan
seluruh proses transplantasi.
3. Proses Seleksi Pasien dan Donor:
• Menetapkan prosedur seleksi pasien penerima dan donor ginjal dengan hati-hati,
termasuk aspek medis, psikologis, dan etika.
• Memastikan pasien dan donor memahami risiko serta konsekuensi yang mungkin
terjadi.
4. Aspek Hukum, Keamanan dan Etika:
• Menetapkan kebijakan keamanan dan etika yang ketat untuk melindungi pasien dan
donor.
• Mematuhi pedoman etika dan regulasi yang berlaku dalam dunia transplantasi.
5. Pelatihan dan Pengembangan Profesional:
• Memberikan pelatihan reguler kepada tim medis dan tenaga kesehatan untuk
menjaga keterampilan dan pengetahuan terkini.
• Mendorong partisipasi dalam konferensi dan seminar ilmiah terkait transplantasi
ginjal.
6. Manajemen Data dan Teknologi Informasi:
• Menggunakan sistem manajemen data yang efisien untuk melacak dan mengelola
informasi pasien, donor, dan proses transplantasi.
• Memastikan keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi privasi kesehatan.
7. Pembiayaan dan Pengelolaan Rantai Pasokan:
• Mengembangkan model pembiayaan yang berkelanjutan untuk mendukung
operasional rumah sakit transplantasi.
• Memastikan rantai pasokan obat dan perlengkapan medis yang memadai.
8. Pengawasan dan Audit:
• Melakukan pengawasan dan audit secara rutin untuk memastikan kepatuhan
terhadap standar klinis dan operasional.
• Menyusun mekanisme umpan balik untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.
9. Pendidikan Masyarakat:
• Melakukan program pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya donor organ.
• Memberikan informasi kepada masyarakat tentang prosedur transplantasi dan
kebijakan donor organ.
10. Kerjasama dengan Pihak Eksternal:
• Membangun kemitraan dengan lembaga donor, lembaga kesehatan, dan pihak
eksternal lainnya untuk mendukung keberhasilan program transplantasi ginjal.
Mengembangkan rumah sakit transplantasi ginjal adalah tugas yang kompleks dan
memerlukan integrasi efektif dari berbagai aspek tersebut untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas dan aman bagi pasien.

3.2 PENTUP

Studi ini adalah untuk menentukan kelayakan suatu pengembangan, dalam hal ini untuk
mengetahui tingkat kelayakan pembangunan Rumah Sakit Transplantasi Ginjal di Indonesia.
Dalam prosesnya terdapat beberapa aspek yang dinilai diantaranya aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan legalitas serta
aspek ekonomi dan keuangan.
Lampiran Kepustakaan

1. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-arah/ginjal-
kronis. Diakses 5 Desember 2023.
2. Kemenkes RI. (2018). Hasil Provinsi Utama Riskesdas 2018 Gagal Ginjal Kronik. Hasil Provinsi Utama
Riskesdas, 28.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas
2018.pdf
3. Kementerian Kesehatan InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Situasi
Penyakit Ginjal Kronis, pp. 1–10. Available at: www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin
/infodatin/. 2017.
4. Zulfan, E., Irwan, M., Islami Zalni, R., Roni, Y., & Tengku Maharatu, Stik. (2021). FaktorFaktor Yang
Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pasien Dengan Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Kesehatan
Maharatu, 2(2).
5. Kemenkes. (2019). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 1(1), 1.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantungpenyebab-kematian-
terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
6. Efendi Zulfan, Muhammad, I., Islami, Z. R., & Yusnisman, R. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga
Dan Lama Hemodialisis Dengan Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) Yang Menjalani
Hemodialisis Di Unit Hemodialisa. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 3(2), 60–67.
https://doi.org/10.36984/jkm.v3i2.203
7. Badan Pusat Statisik. Ekonomi Indonesia triwulan III-2023. Di akses Diakses 5 Desember 2023.

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/11/06/2000/ekonomi-indonesia-triwulan-iii-2023-
tumbuh-4-94-persen--y-on-y-.html

8. Kidney Tranplant - Clinical Guidelines for Kideny Transplantation 2021 Rev Nov 2019
9. Menkes RI. 2023. Permenkes RI No.3 tahun 2023. Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai