INSTALASI FARMASI
JANUARI-SEPTEMBER 2022
2
BAB I. LAPORAN SISTEM PELAYANAN FARMASI DAN
PENGGUNAAN OBAT
1. PEMILIHAN
c. Pola penyakit;
f. Mutu;
g. Harga; dan
h. Ketersediaan di pasaran.
3
Formularium Rumah Sakit yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi
kebutuhan pengobatan yang rasional.
Kriteria pemilihan Obat untuk masuk Formularium Rumah Sakit:
a. Mengutamakan penggunaan Obat generik;
h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman
(evidence based medicines) yang paling dibutuhkan untuk
pelayanan dengan harga yang terjangkau.
4
Bentuk Apr
No Nama Obat Jan Feb Mar
Sediaan
1 Norphagen Injeksi 20 20 33 6
Hyoscinox Inj 0
2 Injeksi 0 0 0
20mg/mL
Velthrom 330
3 Tablet 0 60 240
Tab 5mg
Velthrom Tab 1.995
4 Tablet 0 570 1.650
10mg
Peinlos 1
5 Infus 0 4 2
400mg/4mL
6 Nelandoz Injeksi 0 0 0 0
7 Tiopol Vial 0
0 0 0
Bentuk Sept
No Nama Obat Mei Juni Jul Agus
Sediaan
1 Norphagen Injeksi 6 32 66 34 28
Hyoscinox Inj 72
2 Injeksi 2 18 53 61
20mg/mL
Velthrom 548
3 Tablet 210 465 420 630
Tab 5mg
Velthrom Tab
4 Tablet 2.680 2.644 2.640 2.840 3.215
10mg
Peinlos 152
5 Infus 19 18 30 53
400mg/4mL
5
Bentuk Sept
No Nama Obat Mei Juni Jul Agus
Sediaan
6 Nelandoz Injeksi 0 0 0 0 28
7 Tiopol Vial 12
10 4 9 13
2. PERENCANAAN KEBUTUHAN
6
4) Perencanaan obat dan perbekalan farmasi juga mempertimbangkan
terkait rencana pengembangan dari rumah sakit.
Perencanaan Anggaran Belanja Perbekalan Farmasi Tahun 2022
7
3) kelompok C merupakan kelompok sediaan farmasi yang memiliki
jumlah pemakaian dan persediaan sebesar 10% dari total sediaan
farmasi yang ada.
Hasil Pareto ABC sediaan farmasi obat dari sisi jumlah penggunaan
dibandingkan dengan jumlah persediaan sediaan farmasi obat diperoleh
hasil berbanding lurus.
8
Dari data di atas dapat di simpulkan
a) Kelompok pareto A (Fast moving) merupakan kelompok yang
memiliki Jumlah pemakaian dan persediaaan kumulatif sebesar
±70% dari total sediaan obat yang ada. Dari data diatas diperoleh
data berbanding lurus antara data jumlah pemakaian dan jumlah
persediaan obat di tahun 2022. Jumlah item obat yang masuk
dalam kategori kelompok pareto A (fast moving) hanya sedikit yaitu
kurang dari 7% dari total item obat yang dikelola oleh instalasi
farmasi. Untuk item obat yang masuk dalam kelompok pareto A
(fast moving) perlu dikelola secara maksimal agar tidak terjadi
kekosongan obat dan dicari alternatf sumber pengadaan yang lebih
efisien agar pengelolaan anggaran belanja farmasi nya dapat lebih
efisien.
b) Untuk jenis sediaan farmasi obat yang masuk dalam kategori pareto
A baik dari sisi jumlah persediaan dan jumlah pemakaian ± 90%
mayoritas merupakan sediaan farmasi yang sesuai dengan
Formularium nasional.
9
lurus antara data jumlah pemakaian dan jumlah persediaan obat di
tahun 2022.
d) Jumlah item obat pada kelompok pareto C (slow moving) lebih dari
setengah dari total item obat yang dikelola oleh insalasi famasi yaitu
± 84% dari total item obat yang ada. Ini dapat di simpulkan
sebagian besar item obat yang di kelola merupakan kelompok pareto
C (slow moving) sehingga memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk
menghindari kerugian akibat sediaan farmasi yang kadaluarsa
ataupun rusak dengan cara melakukan monitoring ketat agar
pengadaan yang dilakukan tidak berlebihan dan pengurangan item
sediaan obat yang masuk dalam kategori pareto C (slow moving).
e) Langkah pengurangan item obat yang masuk dalam kelompok pareto
C (slow moving) dilakukan berkoordinasi dengan Panitia Farmasi
Terapi.
Hasil Pareto ABC sediaan farmasi obat dari sisi jumlah penggunaan
dibandingkan dengan jumlah persediaan sediaan farmasi obat diperoleh
hasil berbanding lurus.
10
Kategori Jumlah Penggunaan Jumlah Persediaan BMHP
Pareto BMHP Jan-Sep Thn 2022 Jan-Sep Thn 2022
11
sebagian besar item BMHP yang di kelola merupakan kelompok
pareto C (slow moving) sehingga memerlukan evaluasi lebih lanjut
untuk menghindari kerugian akibat sediaan farmasi yang
kadaluarsa ataupun rusak dengan cara melakukan monitoring
ketat agar pengadaan yang dilakukan tidak berlebihan dan
pengurangan item sediaan BMHP yang masuk dalam kelompok C
dapat dilakukan dengan melakukan penggantian sediaan farmasi
yang sejenis.
3. PENGADAAN
4. PENERIMAAN
12
menggunakan coolbox dengan pemantauan suhu selama
transportasi) dan harga yang tertera di kontrak atau surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima. Sesuai dengan peraturan
perundangan.
5. PENYIMPANAN
13
2) Permasalahan yang ditemukan pada penyimpan perbekalan farmasi
antara lain kapasitas gudang yang kecil mempertimbangkan jumlah
inventori yang disimpan cukup besar. Tempat penyimpanan sediaan
farmasi yang ada tersebar di beberapa tempat sehingga memerlukan
pengelolaan pemantauan lebih ekstra.
3) Penyimpanan untuk sediaan farmasi yang memerlukan penanganan
khusus antara lain penyimpanan B3 perlu dilakukan di ruang
terpisah dalam ruang tahan api dan diberi tanda khusus bahan
berbahaya dan terpisah dengan ruang penyimpanan obat lain serta
dilengkapi dengan APK. Saat ini yang berjalan penyimpanan B3
belum dalam ruang tahan api, tetapi sudah di pisahkan dari
penyimpanan perbekalan farmasi yang lain dan dilengkapi dengan
APK, Spil kit, dan Eye wash
4) Penyimpanan Gas medis memerlukan ruangan yang terpisah dari
penyimpanan sediaan farmasi yang lain dan diberikan penandaan
khusus. Penyimpanan gas medis disimpan dengan posisi berdiri,
terikat dan diberi penandaaan untuk menghindari kesalahan
pengambilan jenis gas medis. Penyimpanan tabung gas medis
kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya. Saat ini
belum tersedia ruangan penyimpanan gas medis khusus.
5) Penyimpanan sediaan farmasi narkotika dan psikotropika
memerlukan fasilitas penyimpanan yang sesuai standar antara lain
tempat penyimpanan yang berbahan material kuat, double door dan
tertanam di dinding agar keamanannya terjamin. Penyimpanan
yang ada saat ini masih belum memenuhi persyaratan yang ada
sehingga memerlukan perbaikan dari sisi sarana penyimpanan yang
ada.
14
6. PENDISTRIBUSIAN
Lembar Resep Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept
Rawat Jalan 15,406 13,613 15,297 14,231 14,608 16,181 16,548 17,792 18,093
Rawat Jalan 12,434 10,559 12,871 11,496 12,249 13,434 13,012 13,535 14,555
17,792 18,093
15,406 15,927 16,181 16,548
13,613 14,231 14,608
15
Data Jumlah Resep Rawat Inap Januari-September 2022
14,555
12,871 13,434 13,012 13,535
12,434 12,249
11,496
10,559
87.00% 86.30%
85.90% 85.90%
86.00%
85.00% 84.40%
84.00%
84.00%
82.68%
83.00% 82.00%
82.00% 81.40% 81.54%
81.00%
80.00%
79.00%
78.00%
16
Daftar Penggunaan Obat Non Formularium Rumah Sakit Thn 2022
17
No Nama Obat Sediaan Indikasi
27 CATAFLAM 50 MG TAB CAP/TAB Analgesik
28 CATAFLAM FAST 50 MG ORAL SACHET Analgesik
29 CAVIT D3 TAB # CAP/TAB Multivitamin
30 CELEBREX 100 MG CAP/TAB Analgesik
31 CELEBREX 200 MG CAP/TAB Analgesik
32 CENDO CATARLENT 15 ML TOPIKAL-TUBE Mata Katarak
33 CENDO CENFRESH ED AMP/VIAL Mata Kering
34 CENDO LYTEERS *** TOPIKAL-PCS Mata Kering
35 CENDO XITROL SALEP MATA TOPIKAL-PCS Antimikroba
36 CENDO XITROL TETES MATA TOPIKAL-PCS Antimikroba
37 CENFRESH MD ( ISI 5 ) TOPIKAL-STRIP Mata Kering
38 CETIRIZINE DROP DROP/FLAS Antialergi
39 CIPRALEX 10MG TAB CAP/TAB Antidepresan
40 CITICOLINE INJ 500MG/4ML AMP/VIAL Suplemen
41 CITICOLINE INJ 125MG/ ML AMP/VIAL Suplemen
42 CITICOLINE TAB 500MG CAP/TAB Suplemen
43 CLANEKSI 500MG CAP CAP/TAB Antimikroba
44 CLANEKSI DRY SYR** SIRUP-FLASK Antimikroba
45 CLANEKSI FORTE SYR** FLASK Antimikroba
46 CO AMOXYCLAV 625 MG TAB Antimikroba
47 CODIPRON CUM EXP CAP CAP/TAB Analgesik
(TUNAI)****
48 CODIPRON CUM EXP SYR**** SIRUP-FLASK Mukolitik
49 COMTUSI 100ML SYRUP (TUNAI) SIRUP-FLASK Mukolitik
50 CROME 50MG INJ AMP/VIAL Hemostatik
51 CURCUMA 200 MG TAB CAP/TAB Multivitamin
52 CURVIT CL SYR 175ML SIRUP-FLASK Multivitamin
53 DERMACOID CREAM TOPIKAL-TUBE Antiinflamasi,
Antialergi
54 DESOLEX CREAM 0,05 % TOPIKAL-TUBE Antiinflamasi,
18
No Nama Obat Sediaan Indikasi
Antipruritik
55 DEXKETOPROFEN INJ AMP/VIAL Analgesik
56 DEXKETOPROFEN TAB CAP/TAB Analgesik
57 DIBEKASIN 100 MG INJ AMP/VIAL Antimikroba
58 DOLGESIK 50 MG CAP/TAB Analgesik
59 DUMIN RECTAL TUBE 125MG OTC-TUBE Antipiretik
60 DUMIN RECTAL TUBE 250 MG OTC-TUBE Antipiretik
61 DUVADILAN TAB CAP/TAB Vasodilator
62 ENGERIX B ADULT DOSE VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Difteri, Tetanus,
Pertusis
63 EPERISON HCL 50MG TAB CAP/TAB Relaksan Otot
64 ERICAF 1 MG-TSP CAP/TAB Antimigrain
65 ESILGAN 1 MG TAB CAP/TAB Antiansietas,
Antiinsomnia
66 ETAMBUTOL TAB 500 MG ASK CAP/TAB AntiTBC
67 ETORIX 90 CAP/TAB Analgesik
68 FERRIZ DROP 15ML DROP/FLAS Suplemen Besi
69 FERRIZ SYR 100ML SIRUP-FLASK Suplemen Besi
70 FERRO SULFAT TAB 300 MG CAP/TAB Suplemen Besi
71 FG TROCHES TAB CAP/TAB Antimikroba
72 FIT D3 1000 IU CAP/TAB Vitamin D
73 FITBON PLUS CAP/TAB Multivitamin
74 FITBON TAB CAP/TAB Multivitamin
75 FLEET ENEMA SIRUP-FLASK Laksatif untuk tindakan
Kolonoskopi
76 FLOXA MINIDOSE 0.6 ML TOPIKAL-STRIP Antimikroba
77 FLUNARIZINE 5MG CAP/TAB Antimigrain
78 FOLAMIL GENIO SOFT CAP CAP/TAB Multivitamin
79 FORRES 50 MG TAB CAP/TAB Relaksan Otot
80 FREGO 5 MG CAP CAP/TAB Antimigrain
19
No Nama Obat Sediaan Indikasi
81 FRIGOUT TAB CAP/TAB Antipirai
82 GASTRUL TAB CAP/TAB Tukak Lambung
83 GENTAMYCIN 0,1% SALEP KULIT 5 GR TUBE Antimikroba
84 GENTASOLON CR 5 GR TOPIKAL-TUBE Antimikroba
85 GG 100 MG TAB CAP/TAB Mukolitik
86 GLYCOPHOS 20ML AMP/VIAL Larutan fosfat
87 HAVRIX JUNIOR VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Hepatitis A
88 IMBOOST FORCE SYR 60 ML SIRUP-FLASK Multivitamin
89 IMBOOST FORCE TAB CAP/TAB Multivitamin
90 IMIPENEM + CILASTATIN INJ AMP/VIAL Antimikroba
91 IMOJEV VACCIN 0.5ML VIAL Vaksin Radang Otak
92 IMUNOS SYR DROP/FLAS Multivitamin
93 IMUNOS TAB CAP/TAB Multivitamin
94 INFANRIX HEXA VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Difteri, Tetanus,
Pertusis, Hepatits B,
Poliomielitis
95 INH 300 CAP/TAB AntiTBC
96 ISOPRINOSINE SYR SIRUP-FLASK Antivirus
97 ISOPRINOSINE TAB CAP/TAB Antivirus
98 KALIPAR CAP/TAB Suplemen kalsium
99 KALIUM DIKLOFENAK 50MG** CAP/TAB Analgesik
100 KALMECO 500 UG CAP CAP/TAB Neuropati
101 KALNEX 250 MG CAP-KALB CAP/TAB Antikoagulasi
102 KETOMED SS BOTOL Antijamur Topikal
103 KETOSTERIL CAP CAP/TAB Gangguan gagal Ginjal
104 KETRICIN TAB CAP/TAB Antialergi
105 LAPISIV SYR SIRUP-FLASK Mukolitik
106 LARCE 1000MG INJ VIT C AMP/VIAL Vitamin C
107 LARCE 200MG INJ AMP/VIAL Vitamin C
108 LASAL 100ML EXP SIRUP-FLASK Mukolitik
20
No Nama Obat Sediaan Indikasi
109 L-BIO SACHET SACH Probiotik
110 LEVICA 5MG/ML AMP/VIAL Antianestetik Lokal
111 LEVOFLOXACIN 750MG TAB CAP/TAB Antimikroba
112 LIPROLAC ORAL SACHET Probiotik
113 LIVALO 4MG TAB TAB Antihiperlipidemia
114 LIXIANA 30MG TAB CAP/TAB Antiagregasi Platelet
115 LIXIANA 60MG TAB CAP/TAB Antiagregasi Platelet
116 MALTOFER FOL** CAP/TAB Suplemen Besi
117 MECOBALAMIN 500 MCG CAPS/ CAP/TAB Multivitamin
OXICOBAL
118 MECOBALAMIN INJ 500MG** AMP/VIAL Multivitamin
119 MEIACT 200MG**** CAP/TAB Antimikroba
120 MELOXICAM 15MG TAB CAP/TAB Analgesik
121 MEPTIN MINI TAB 0,025 MG CAP/TAB Antiasma
122 MERSIBION 5000 INJ AMP/VIAL Multivitamin
123 MERSIBION 5000 TAB CAP/TAB Multivitamin
124 MICROGEST 200MG CAP/TAB Kontrasepsi dan
Hormon
125 MICROLAX 5 ML/LAXAREC TOPIKAL-TUBE Laksatif
126 MISOPROSTOL 200 MCG CAP/TAB Tukak Lambung
TAB/GASTRUL
127 MMR II VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Campak,
Gondongan, Rubela
128 MUCOPECT TAB CAP/TAB Mukolitik
129 NATAVIT CAP CAP/TAB Multivitamin
130 NEBACETIN OINT TOPIKAL-TUBE Antimikroba
131 NEUROBION INJ 5000 AMP/VIAL Multivitamin
132 NEVODIO 5MG TAB CAP/TAB Antihipertensi
133 NIPE DROP DROP/FLAS Obat Flu
134 NOROID CREAM 80 ML TOPIKAL-TUBE Pelembab
21
No Nama Obat Sediaan Indikasi
135 NOROID DERMA RASH CR 60 ML TUBE Pelembab
136 NOROID LOTION TOPIKAL-TUBE Pelembab
137 NORPHAGEN INJ AMP Hati Kronis
138 NTG AMP/VIAL Antiangina
139 OBH 100 ML SIRUP-FLASK Mukolitik
140 OCUSON TAB CAP/TAB antiinflamasi,
antialergi, dan
antihistamin
141 ONDANSENTRON INJ 8MG/4ML AMP/VIAL Mukolitik
142 OPTIMAX FOR G CAP CAP/TAB Multivitamin
143 OPTIMAX O3 CAP CAP/TAB Multivitamin
144 OSELTAMIVIR 75MG CAP/TAB Obat Covid
145 OSSOPAN 800 MG CAP/TAB Suplemen kalsium
146 OSSORAL 800MG CAP/TAB Suplemen kalsium
147 OTOPAIN EAR DROP DROP/FLAS Antimikroba
148 PANTOPRAZOLE INJ AMP/VIAL Proton Pump Inhibitor
149 PELASTIN INJ BOTOL-INJ Antimikroba
150 PIRACETAM INJ 3GR AMP/VIAL Analgesik
151 PIRAZINAMIDE 500MG TAB ASK CAP/TAB AntiTBC
152 POLIDEMISIN ED*** TOPIKAL-PCS Antimikroba
153 POLYDEX MINI DOSE EYE DROP TOPIKAL-STRIP Antimikroba
154 PREVENAR PFS 0.5 ML VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Pneumoni
155 PROBIOKID SACH ORAL SACHET Probiotik
156 PROPYRETIC SUPP 160 SUPP-PCS Antipiretik
157 PROPYRETIC SUPP 240 SUPP-PCS Antipiretik
158 PROPYRETIC SUPPO 80MG SUPP-PCS Antipiretik
159 PROTAGENTA MD (EYE DROP) STRIP TOPIKAL-STRIP Air Mata Buatan
160 PROVE D3 DROP CAP/TAB Vitamin D
161 PROVE D3 TAB CAP/TAB Vitamin D
162 RANIVEL SYR SIRUP-FLASK Tukak Lambung
22
No Nama Obat Sediaan Indikasi
163 REBAMIPIDE 100 MG CAP/TAB Tukak Lambung
164 REMCOR INJ AMP/VIAL Obat Covid
165 REMDAC INJ AMP/VIAL Obat Covid
166 RESFAR INF 200MG/ML AMP/VIAL Obat Covid
167 RG CHOLINE TAB CAP/TAB Suplemen
168 RHINOFED SYR SIRUP-FLASK Obat Flu
169 RHINOFED TAB CAP/TAB Obat Flu
170 RHINOS SR CAP/TAB Obat Flu
171 RHINOS JUNIOR SYR 60ML SIRUP-FLASK Obat Flu
172 RIFAMTIBI 600 MG CAP CAP/TAB AntiTBC
173 ROSWIN 20MG TAB TAB Antihiperlipidemia
174 ROTARIX INJ VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Rotavirus
175 SELOXY AA CAP/TAB Multivitamin
176 SURBEX Z CAP/TAB Multivitamin
177 SYNFLORIX VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Pneumoni
178 THECORT CR TOPIKAL-TUBE Antijamur Topikal
179 TIRONEM/ DORIPENEM 500 INJ VIAL Antimikroba
180 TRAMADOL 50MG CAP/TAB Analgesik
CAP/MEDCOTRAM
181 TRAMADOL INJ 50 MG/ML ,2ML** AMP/VIAL Analgesik
182 TRANSPULMIN BB 10 GR TUBE Mukolitik
183 TRANSPULMIN SYR 100 ML SIRUP-FLASK Mukolitik
184 TRIAMSINOLON CAP/TAB Antiradang
185 TYPHIM VI VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Tifoid
186 URISPAS 200MG TAB CAP/TAB Saluran Kemih dan
Prostat
187 UROGETIX CAP/TAB Infeksi saluran kemih
188 VAGISTIN OVULA SUPP-PCS Antimikroba
189 VAKSIN FLUBIO VAKSIN-AMP/VIAL Vaksin Flu
190 VARILRIX INJ 0.5 ML VIAL Vaksin Varisela
23
No Nama Obat Sediaan Indikasi
191 VAXIGRIPTETRA 0.5ML VIAL Vaksin Influenza
Quadrivalent
192 VENOFER INJ*** AMP/VIAL Suplemen Besi
193 VIPALBUMIN CAP/TAB Suplemen Albumin
194 VIT C 1000 MG INJ AMP/VIAL Vitamin C
195 VIT C 500MG TAB CAP/TAB Vitamin C
196 VITROLENTA 5ML TOPIKAL-STRIP Kekeruhan dan
Pendarahan Mata
197 VOTRIENT 200MG CAP/TAB Antikanker
198 ZEGAVIT CAP CAP/TAB Multivitamin
60 59
52 55
50 50 51 51 51
30 30 30 30 30 30 30 30 30
24
Waktu tunggu Obat Racik
71
65
60 60 60 56 60 60 60 60 60 60 60 60
51 51 48
44
25
Plan Do Study Action
Berkoordinasi Melakukan koordinasi Berkurangnya resiko Berkoordinasi
dengan dengan pengadaan dan kekosongan sediaan farmasi dengan
Pengadaan Keuangan untuk Pengadaan dan
dan Keuangan mempercepat proses Keuangan
Terkait Obat alur pengajuan
Kosong perencanaan kebutuhan
sediaan farmasi agar
dapat segera bisa
dilakukan pemesanan
Obat, serta
berkoordinasi terkait
batas waktu
pembayaran agar tidak
terjadi keterlambatan
pengiriman barang
karena masalah
pembayaran
Mengajukan Mengajukan system E- Capaian system E-Resep di Berkoordinaside
system E- Resep untuk semester 2 tahun 2022 ngan SIMRS
Resep mempersingkat proses untuk
verifikasi resep karena pembuatan
dokter penulis resep system E-Resep.
bisa menuliskan resep
sesuai denganretriksi
BPJS dan
sediaanfarmasi yang
ada.
Mempersingkat tidak
ada penginputan ulang
di system SIMRS
instalasi farmasi untuk
26
7. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
B. FARMASI KLINIK
27
1. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP
350
304 304 304 304 304 298 304
300
265
250
222
200 189
150
115
100 82
50 39
0 0 0 0 0 6 0
0
Ya Tidak
28
Grafik Pengkajian resep bulan April 2022
c
Series1
559 559 559 559 559 557 559 559
537 525
22 32
0 0 0 0 0 2 0 0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kejelasan Tepat Tepat Obat Tepat Dosis Tepat Cara Tepat Polifarmasi Duplikasi Interaksi Kontrak
R/ Pasien Pemberian Frekuensi Obat Indikasi
80
9 0 1 0 0 0 1 0 0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kejelasan Tepat Tepat Obat Tepat Dosis Tepat Cara Tepat Polifarmasi Duplikasi Interaksi Kontrak
R/ Pasien Pemberian Frekuensi Obat Indikasi
29
Grafik pengkajian resep bulan September 2022
105
66
0 0 0 0 0 1 0 0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Kejelasan Tepat Tepat Obat Tepat Dosis Tepat Cara Tepat Polifarmasi Duplikasi Interaksi Kontrak
R/ Pasien Pemberian Frekuensi Obat Indikasi
30
dan/ keluarga pasien mengingat kondisi pasien yang kurang
memungkinkan untuk diwawancara, riwayat obat pasien yang tidak
diketahui oleh keluarga pasien, pasien belum pernah berobat di RS,
rekam medis pasien yang belum tersedia di ruang perawatan, pasien
tidak datang kontrol rutin sehingga data di rekam medik kurang
adekuat, ketidakhadiran keluarga karena kebijkan RS serta kesulitan
menghubungi keluarga pasien. Selain itu, sarana komunikasi yang
terbatas seperti berkomunikasi melalui intercome ke ruangan pasien
menjadi salah satu hambatan penelusuran riwayat obat pasien.
359
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
31
Dalam pelayanan informasi obat, kendala yang sering dihadapi
adalah kurangnya sumber informasi atau literatur dalam mencari data
stabilitas dan inkompatibilitas obat. Selain itu keaktivan dalam
mendokumentasikan PIO masih kurang konsisten menjadi masalah
yang perlu ditindaklanjuti.
Pelaporan pelayanan informasi obat sudah dilakukan elektronik
formulir Pelayanan Informasi Obat untuk memudahkan pelaporan
dengan tujuan meningkatkan jumlah pelaporan dan mengurangi
penggunaan kertas yang berpotensi menjadi karier virus dan bakteri
resisten di masa pandemi ini. Link e-form PIO disematkan dideskripsi
forum group discussion Whatsapp Apoteker sehingga memudahkan akses
pelaporan PIO.
32
PELAYANAN LNFORMASI OBAT (PIO)
38
36
34
31
28
25
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
.
Kegiatan pelayanan informasi obat dilakukan juga melalui
pembuatan Leaflet obat untuk menjadi bahan informasi obat bagi
pasien. Selain itu dilakukan juga kegiatan PKRS kepada pasien di rawat
jalan mengenai obat-obatan HIV, obat-obatan Hepatitis dan obat
Antimikroba.
4. KONSELING OBAT
33
KONSELING
59 59
44
26
23
13
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
34
5. VISITE
VISITE
889
794
693
605
550
359
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
35
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
147 146
114
96
90
57
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
36
7. EVALUASI PENGGUNAAN OBAT (EPO)
a. Pola penggunaan
b. Kecenderungan (trend) penggunaan
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
1777
1800 1545 1568 1568
1600
1400
1200 1024
913
1000
800
600
400
200
0
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
a. IV Admixture
1173
1200
1000
723
800 643
523
600 471
355
400
200
0
Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 May 2022 Jun 2022
38
C. MEDICATION SAFETY
1. MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO)
2 tn. H TIDAK ADA 22 maret Vitamin B6 PT. TIDAK Bentol- bentol seperti di gigit
2022 Infarmid ADA semut. Dan bentol besar di
(23702007) bagian paha, tangan, kaki, dan
punggung
3 Ade 2022- 06 agustus Duviral TIDAK TIDAK lemas, pusing, dan mengalami
Sofyan 916850 2022 ADA ADA Anemia dengan lampiran hasil
lab H2TL bahwa HB pasien
rendah
39
disebabkan kurangnya adekuatnya sosialisasi mengenai monitoring efek
samping obat. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi pembuatan
system pelaporan secara elektronik dan sosialisasi ke unit rawat jalan
agar jumlah pelaporan ESO obat meningkat sehingga kita dapat
menemukan ESO sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal,
dan frekuensi yang jarang dan dapat mengenal semua faktor yang dapat
menimbulkan angka kejadian ESO, serta mencegah terulangnya
kejadian reaksi obat yang tidak diinginkan. Selain itu dapat membuat
inovasi kuesioner efek samping obat untuk pengobatan MDR, dan
antivirus Covid-19. Sehingga obat-obat dengan emergency use
authorization di masa pandemik dapat dilakukan pemantauan efikasi
dan efek samping obatnya.
2. MEDICATION ERROR
a. Fase Peresepan
Adalah kesalahan yang terjadi pada fase penulisan resep. Kesalahan
yang dapat terjadi pada tahap peresepan meliputi resep yang tidak
rasional, tidak tepat dan tidak efektif, serta kelebihan dan kekurangan
dosis. Penyebab kesalahan peresepan meliputi kurangnya pengetahuan
atau informasi tentang pasien dan obat, kesalahan dalam perhitungan
40
dosis, tidak memahami bentuk sediaan obat, salah penggunaan angka
nol dan posisi koma pada angka desimal, penggunaan cara pemberian
obat yang tidak biasa, regimen dosis yang tidak biasa digunakan dan
rumit.
b. Fase Penterjemahan
Adalah kesalahan yang terjadi dalam menyalin dan mengartikan resep,
meliputi perubahan nama obat, rute, dosis, regimen dosis terhadap
perintah resep
Januari 12 KPC
1
Februari 8 KPC
2
1 KTC
Maret 1 KTC
3
9 1 KPC
41
April 5 KPC
4
1 KTC
5 Mei 6 KPC
6 Juni 10 KPC
7 Juli 12 KPC
1 KPC
8 Agustus
5 KPC
9 September 11 KPC
SUB TOTAL 2 79 2
42
Berdasarkan 83 laporan medication error pada Januari – September Thn 2022
terdapat 2 laporan medication error pada fase dispensing dengan kategori KTC
(2.4%) dan penyebabnya ada pada kesalahan memberikan obat dengan
kadaluarsa dekat kurang dari 1 bulan pada pasien kronis sehingga ada resiko
obat tersebut kadaluarsa di pasien sebelum obat tersebut habis dan kesalahan
pemberiaan obat cairan infus dasar yang sudah kadaluarsa kepada pasien
rawat inap
Jumlah
No Parameter yang di nilai Kejadian %
43
3. Paramater Penilaian Medication Error pada tahapan
Administration
Berdasarkan 83 laporan medication error pada Januari – September Tahun
2022 terdapat 2 laporan medication error pada fase admistration dengan
kategori KPC (2.41 %) dan penyebabnya antara lain kesalahan pencantuman
nama pasien dengan nama pasien yang serupa yaitu Kesalahan identifikasi
nama pasien yang memiliki nama serupa pada berkas SEP dan resep yaitu
pasien atas nama Agus Pribadi dengan Agus Priadi. Dan kesalahan berikut nya
terjadi pada proses pencetakan etiket obat oral pasien dari mesin cetak label
etiket sehingga menimbulkan kesalahan persepsi di pasien terkait aturan pakai
obat nya.
Untuk saat ini penulisan resep untuk e-prescribing sudah berjalan pada
penulisan obat pada pasien IGD. Untuk selanjutnya sedang dilakukan proses
pembuatan program e-prescribing untuk rawat inap khusus dan rawat jalan.
Diharapkan dengan program e-prescribing dapat mengurangi terjadinya
kesalahan karena prescribing sehingga proses konfirmasi obat kepada dokter
penulis resep karena prescribing error dapat dikurangi.
TARGET
NO INDIKATOR JAN FEB MAR APR MEI JUNI
PENCAPAIAN
WAKTU TUNGGU
1
PELAYANAN
60 50 50 51 51 59
OBAT JADI ≤ 30 MENIT
Menit Menit Menit Menit Menit Menit
44
TARGET
NO INDIKATOR JAN FEB MAR APR MEI JUNI
PENCAPAIAN
71 65 56 44 51 51
OBAT RACIKAN ≤ 60 MENIT
Menit Menit Menit Menit Menit Menit
PENGGUNAAN
2 FORMULARIUM 80% 85.9% 84. 4 % 86. 3% 82 % 84% 84%
NASIONAL
KETERSEDIAAN OBAT
3 FORMULARIUM 75% 83.8% 82% 84% 82% 82% 82%
NASIONAL
KEPATUHAN
PEMBERIAN LABEL
4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
HIGH ALERT OLEH
FARMASI
KETERSEDIAAN ALKES
HABIS PAKAI YANG
5 80% 90% 90% 86% 86% 84% 95%
MEMENUHI
PERSYARATAN
TARGET
NO INDIKATOR JUL AGUS SEPT
PENCAPAIAN
WAKTU TUNGGU
1
PELAYANAN
53 51 55
OBAT JADI ≤ 30 MENIT
Menit Menit Menit
48 60 60
OBAT RACIKAN ≤ 60 MENIT
Menit Menit Menit
PENGGUNAAN
2 FORMULARIUM 80% 81.4% 82.6% 81.5%
NASIONAL
KETERSEDIAAN OBAT
3 FORMULARIUM 75% 80.2% 80.8% 80.6%
NASIONAL
KEPATUHAN
PEMBERIAN LABEL
4 100% 100% 100% 100%
HIGH ALERT OLEH
FARMASI
KETERSEDIAAN ALKES
HABIS PAKAI YANG
5 80% 95% 95% 95%
MEMENUHI
PERSYARATAN
45
BAB II KESIMPULAN
46
6. Standar gudang B3 masih belum memenuhi standar karena tidak
terpisah dari bangunan lain, gudan yang ada saat ini masih bergabung
dengan gudang logistic farmasi utama hanya di berikan sekat agar
terpisah dari perbekalan farmasi yang lain. Belum adanya penembatan
exhaust sehingga bila ada kegiatan pengemasan dan pengenceran B3
uap yang ada sulit untuk langsung tertarik keluar.
7. Tempat penyimpanan gas medis masih belum memenuhi standar
karena masih menggunakan ruangan sementara di depan koridor Lfit
karyawan lantai 1 yang tidak digunakan.
8. Luas dan fasilitas penyimpanan perbekalan farmasi masih belum
memadai dengan mempertimbangkan jumlah perbekalan farmasi yang
cukup besar, hal ini berakibat gudang logistic tersebar di beberapa
tepat sehingga perlu pengelolaan perbekalan farmasi yang lebih optimal.
9. Untuk ruang pencampuran Aseptic dispensing masih belum memenuhi
standar karena tidak adanya ruang antara untuk penyiapan bahan
kerja dengan ruangan pencampuran obat. Perlu dilakukan perluasan
dan renovasi ruang aseptic dispensing yang ada agar memenuhi standar
yang ada .
10. Ruangan Kepala instalasi farmasi masih jadi satu dengan ruang logistik
farmasi sehingga tidak memenuhi kriteria yang ditentukan untuk
ruang pimpinan
11. Proses pengkajian resep masih ditemukan masalah-masalah yang
terjadi seperti ditemukannya resep tanpa nama pasien, dan tanpa
signa, serta kesulitan dalam interpretasi resep manual. Hal ini
berpotensi terjadinya medication error. Oleh karena itu di sarankan
untuk segera di lakukan electronic prescribing untuk meminimalkan
terjadinya kesalahan administrasi penulisan resep yang dapat
meningkatkan potensi terjadinya medication eror.
47
19 sehingga mengalami hambatan dalam realisasinya dan fokus
terhadap kebutuhan kontribusi pelayanan Aseptic Dispensing obat-obat
terapi pasien Covid 19.
13. Medication Error yang terjadi banyak pada fase prescribing sehingga
perlu segera dilakukan realisasi terkait system e-prescribing dengan
memperhatikan beberapa elemen didalam kesalahan e-precribing yang
dapat di atur melalaui system aplikalsi. Seperti wajib ada penginputan
identitas pasein dengan lengkap, system yang dapt mengunci sehingga
meniadakan terjadinya duplikasi penginputan obat kecuali pada kondisi
penulisan resep obat tapering.
14. Pelaksanaan pelayanan informasi obat masih perlu ditingkatkan agar
akses informasi obat yang terkini bisa lebih cepat diperoleh.
15. Pembuatan etiket pada obat racik baik non steril maupun steril masih
perlu ditingkatkan
2. Medication Error yang terjadi banyak pada fase prescribing sehingga perlu
segera dilakukan realisasi terkait system e-prescribing dengan
memperhatikan beberapa elemen didalam kesalahan e-precribing yang
dapat di atur melalaui system aplikalsi. Seperti wajib ada penginputan
identitas pasein dengan lengkap, system yang dapt mengunci sehingga
meniadakan terjadinya duplikasi penginputan obat kecuali pada kondisi
penulisan resep obat tapering.
3. Perlunya dilakukan pendidikan berkelanjutan baik dalam bentuk seminar
atau pelatihan bagi tenaga farmasi untuk meningkatkan kompetensi dalam
melakukan pelayanan farmasi klnik,
48
4. Perlunya fasilitas informasi obat berbayar seperti LExicom yang dapat
mempermudah dan mempercepat pelayanan farmasi kliniks seperti
pelayanana telaah resep untuk melihat potensi terjadinya interaksi obat
dan efek samping yang perlu diperhatikan. Program informasi obat
berbayar LExicom ini tidak hanya dapat digunakan oleh tenaga farmasi
saja tetapi bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh tenaga kesehatan lain,
karena informasi yang tersedia sangat lengkap dan uptodate terkait obat.
5. Perlunya koneksi internet yang sangat cepat untuk menunjang pelayanan
farmasi klniks seperti PIO maupun Konseling, sehingga telusur informasi
yang dibutuhkan terakit obat dapat segara dilakukan via internet.
6. Perbaikan untuk fasilitas penyimpanan agar memenuhi standar seperti
penyimpanan narkotik psikotropik, B3 dan lemari penyimpanan suhu
dingin. Ini dapat dilakukan melalui pengusulan anggaran APBD
7. Perbaikan untuk fasilitas Aseptic Dispensing agar memenuhi standar yang
di tetapkan
8. Kegiatan PKRS secara virtual perlu ditingkatkan dengan membuat video
edukasi terkait penggunaan obat.
49