TENTANG
DIREKTUR
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Surat Keputusan Direktur UPTD RSUD dr. Hi. Zainal Umar Sidiki
Tentang Penentuan Tingkat Resiko Obat-obatan dan Perbekalan Medis
serta Peralatan Medis
KEDUA : Mengesahkan penentuan tingkat resiko obat-obatan dan perbekalan
medis serta peralatan medis sebagaimana tercantum dalam lampiran
surat keputusan ini
KETIGA : Penentuan tingkat resiko obat-obatan dan perbekalan medis serta
peralatan medis yang telah ditetapkan dala keputusan ini sebagai acuan
dalam menentukan penggunaan obat, perbekalan medis dan peralatan
medis di UPTD RSUD dr. Hi. Zainal Umar Sidiki
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya
DIREKTUR,
1. OBAT-OBATAN
D40% 25 ml
Insulin Inj
Oksitosin Inj
Lidocain Inj
2 High Alert Lainnya
Dobutamin Inj
Dopamin Inj
Epinefrin Inj
Norepinefrin Inj
1 Ceftriaxone Cefotaxime
2 Asam Mefenamat Asam Tranexamat
3 Amlodipine Nifedipine
4 Bisoprolol Propanolol
5 Cefiximen Cetirizine
6 Citicoline Cefazoline
7 Amoxicillin Amytriptiline
8 Prednison Eperisone
9 Isoflurane Cevoflurane
Cendo Xytrol Cendo Lyteers
OBAT SAMA, DOSIS BEDA
No
1 Bisoprolol 2,5 mg Bisoprolol 5 mg
2 Cefixime 100 mg Cefixime 200 mg
3 Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
4 Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg
Na. Diklofenak
5 25 mg Na. Diklofenak 50 mg
OBAT BEDA, BENTUK SAMA
No
1 Amoxicillin inj Ceftriaxone inj
OBAT SAMA, PEMBERIAN BEDA
No
Gentamicin
1 Zalf Kulit Gentamicin Zalf Mata/Tetes Matas
2 Acyclovir Zalf Acyclovir Tablet
DAFTAR OBAT EMERGENCY UGD
NO Nama Obat Satuan Jumlah Keterangan
Nama Obat-obatan
Insulin
1 Alat Rontgen/Xray
2 Baby Incubator
3 FotoTherapi/BlueLight
High (3)
Medium (2)
Low (1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPTD RSUD dr. Hi. ZAINAL UMAR SIDIKI
NOMOR : 445 /RSUD- ZUS / 001.1 / I /2023
TENTANG
PENETAPAN OBAT KEWASPADAAN TINGGI (HIGH ALERT) DAN OBAT
LOOK ALIKE SOUND ALIKE (LASA)
Menetapkan :
KESATU : Peraturan Direktur Rumah Sakit Tentang Penetapan Obat Kewaspadaan Tinggi
KEDUA : Kebijakan Tentang Penetapan Obat Kewaspadaan Tinggi (HIGH ALERT) Dan
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
Ditetapkan di : Kwandang
Pada Tanggal : Januari 2023
Direktur
NOREPINEPHRIN INJEKSI 1 MG / ML
8 ANTI
DIABETIK
ORAL DAN INSULIN ASPART INJEKSI SANSULIN 100 IU / ML
INSULIN RAPID
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kuasa-Nya
kami bisa menyelesaikan Panduan HIGH ALERT MEDICATIONS di RSUD dr. Hi. Zainal Umar
Sidiki.
Panduan ini berjudul Panduan HIGH ALERT MEDICATIONS di RSUD dr. Hi. Zainal
Umar Sidiki Kabupaten Gorontalo Utara. Panduan ini disusun sebagai panduan dalam melakukan
Pengelolaan obat HIGH ALERT hingga pemberian kepada pasien.
Akhir kata penyusun harapkan agar panduan ini bermanfaat untuk meningkatkan
keselamatan pasien dan dapat dipahami oleh petugas yang ada di RSUD dr. Hi. Zainal Umar Sidiki.
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I DEFINISI.................................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................
BAB III TATALAKSANA.....................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
HIGH ALERT MEDICATIONS memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan
komplikasi, efek samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikarenakan adanya rentang dosis
terapeutik dan keamanan yang sempit atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya
kesalahan.
Metode untuk meminimalisasi kesalahan ini meliputi beberapa strategi seperti:1
a. menyediakan akses informasi mengenai high alert medications
b. membatasi akses terhadap high alert medications
c. menggunakan label dan tanda ‘peringatan’ untuk high alert medications
d. menstandarisasi prosedur instruksi / peresepan, penyimpanan, persiapan, dan
pemberian high alert medications
e. melakukan prosedur pengecekan ganda untuk obat-obat tertentu.
Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan ditinjau ulang
dalam audit dan revisi HIGH ALERT MEDICATIONS oleh Panitia Farmasi dan Terapi.
B. Tujuan
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit / fasilitas kesehatan lainnya mengenai kebijakan
manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori high alert
medications (obat-obatan dengan pengawasan).
2. Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medications sehingga meningkatkan
keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya
kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risiko terhadap pasien.
Definisi
HIGH ALERT MEDICATIONS adalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk
menyebabkan / menimbulkan adanya komplikasi / membahayakan pasien secara signifikan jika
terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).3
Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high alert medications:
Tabel 1.Obat-obatan dalam Kategori High Alert Medications
RUANG LINGKUP
9. Insulin IV
a. Singkatan ‘u’ untuk ‘unit’ tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan singkatan.
b. Infuse insulin: konsentrasi standar = 1 unit/ml, berikan label ‘high alert’ , ikuti
protokol standar ICU
c. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa dalam 30 hari
setelah dibuka
d. Vial insulin disimpan pada tempat terpisah di dalam kulkas dan diberi label.
e. Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar)
f. Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U100di dalam spuit 1 cc, selalu
gunakan spuit insulin (khusus)
g. Lakukan pengecekan ganda
h. Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan diberikan
suntikan insulin/
i. Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
i. Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang tepat
ii. Semua vial insulin harus dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka (injeksi
jarum suntik). Tanggal dibuka / digunakannya insulin untuk pertama kali harus
dicatat pada vial.
10.Konsentrat elektrolit: injeksi NaCl > 0,9% dan injeksi Kalium (klorida,
asetat, dan fosfat) ≥ 0,4 Eq/ml.
a. Jika KCl diinjeksi terlalu cepat ( misalnya pada kecepatan melebihi 10 mEq/jam)
atau dengan dosis yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan henti jantung.
b. KCl tidak boleh diberikan sebagai IV push / bolus.
c. Hanya disimpan di apotek, ICU, ICCU, dan kamar operasi
d. Standar konsentrasi pemberian infuse NaCl: maksimal 3% dalam 500ml.
e. Berikan label pada botol infuse: ‘larutan natrium hipertonik 3%’
(Tulisan berwarna merah)
f. Protokol untuk KCl:
i. Indikasi infuse KCl
ii. Kecepatan maksimal infuse
iii. Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
iv. Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor kardiovaskular
v. Penentuan bahwa semua infuse KCl harus diberikan via pompa
vi. Larangan untuk memberikan larutan KCl multipel secara berbarengan
(misalnya: tidak boleh memberikan KCl IV sementara pasien sedang
mendapat infuse KCl di jalur IV lainnya)
vii. Diperbolehkan untuk melakukan substitusi dari KCl oral menjadi KCl IV,
jika diperlukan
g. Lakukan pengecekan ganda
Label Informasi
Obat yang memerlukan kewaspadaan
HIGH tinggi (high alert)
3. Pemberian obat
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double- check)
terhadap semua high alert medications sebelum diberikan kepada
pasien.
b. Pengecekan Ganda Terhadap High Alert Medications3
i. Tujuan: identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang
kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan
keselamatan dan akurasi.
ii. Kebijakan:
• pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert
medications tertentu / spesifik dan di saat pelaporan pergantian
jaga atau saat melakukan transfer pasien.
• Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau
pada catatan pemberian medikasi pasien.
• Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang
berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan
obat-obatan, antara lain: perawat, ahli farmasi, dan dokter.
• Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang
berwenang, teknisi, atau perawat lainnya. (petugas tidak boleh sama
dengan pengecek pertama)
• Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda /
verifikasi oleh orang kedua dilakukan pada kondisi- kondisi seperti
berikut:
a. Setiap akan memberikan injeksi obat
b. Untuk infuse:
Saat terapi inisial
Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
Saat pemberian bolus
Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
Setiap terjadi perubahan dosis obat
Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan
instruksi dari dokter.
iii. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan ganda:
Obat-obatan
Kemoterapi
Heparin
Insulin
Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric
Infuse kateter saraf epidural dan perifer
*abciximab
Argatroban
Bivalirudin
*eptifibatide
Lepirudan
Citrate ACD-A
Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)
* Obat-obatan yang sebaiknya tidak diberikan sebagai bolus dari kantong infuse
/ vial
Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat
Perubahan Kantong Infus
Obat-obatan
Infuse Benzodiazepin
Kemoterapi
Infuse Epidural
Infuse Opioid
Infuse kateter saraf perifer
Obat-obatan
Epoprostenol
Kemoterapi
Treprostinil
Infuse bensodiazepin
Infuse opioid, epidural
Heparin
iv. Prosedur:
• Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
1. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk
menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien,
atau resep / instruksi tertulis dokter
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
b. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang
hendak diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
c. Obat memenuhi 5 persyaratan.
d. Membaca label dengan suara lantang kepada perawat
untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
Obat tepat
Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan
ganda mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse
Rute pemberian tepat
Frekuensi / interval tepat
Diberikan kepada pasien yang tepat
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya: dosis insulin
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan
kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada
rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
5. Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama
pengecek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada
pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infuse mulai dari larutan / cairan infuse, pompa,
hingga tempat insersi selang.
8. Pastikan pompa infuse terprogram dengan kecepatan pemberian yang
tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.