Anda di halaman 1dari 5

C

PANGKALAN UTAMA TNI AL X


RUMKITAL DR. SOEDIBJO SARDADI

KEPUTUSAN KEPALA RUMKITAL DR. SOEDIBJO SARDADI


Nomor Kep :SK / PKPO / / I / 2022

TENTANG

KEBIJAKAN PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT DAN


PENGAMANAN OBAT TERMASUK YANG DISIMPAN DI LUAR INSTALASI
FARMASI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumkital dr. Soedibjo Sardadi dapat terlaksana
dengan baik, perlu didukung dengan pengawasan
dan pengamanan obat yang memadai.
b. Bahwa agar pengawasan penggunaan obat dan
pengamanan obat dapat terlaksana dengan baik,
diperlukan adanya kebijakan sebagai dasar hukum
prosedur operasional pengawasan penggunaan obat
dan pengamanan obat.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b,perlu ditetapkan dengan
peraturan Karumkital dr. Soedibjo Sardadi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia :


a. Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
d. Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran;
e. Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan
Kedokteran;
f. Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia :
a. Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
b. Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
c. Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
3. Keputusan/ Peraturan Menteri R.I :
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;

b. Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar


Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;
c. Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Kewajiban
Menggunakan Obat Generik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah;
. d. Nomor 328 Tahun 2013 Tentang Formularium
Nasional;
e. Nomor 159 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
328/MENKES/SK/IX/2013 Tentang
Formularium Nasional.

MEMUTUSKAN;
Menetapkan : TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENGGUNAAN
OBAT DAN PENGAMANAN OBAT TERMASUK YANG
DISIMPAN DI LUAR INTALASI FARMASI;
KESATU : Kebijakan Pengawasan Penggunaan Obat dan
Pengamanan Obat sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini digunakan sebagai acuan dalam
pengawasan penggunaan obat dan pengamanan obat di
Rumkital dr. Soedibjo Sardadi ;
KEDUA : Keputusan Karumkital dr. Soedibjo Sardadi ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata kekeliruan dalam penetapannya
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jayapura
Pada Tanggal, Januari 2022
Karumkital dr. Soedibjo Sardadi,

dr.Agus Abdul Gani, Sp.PK,


Letkol Laut (K) NRP 12251/P
Lampiran Surat Keputusan Karumkital dr.Soedibjo Sardadi
Nomor : SK / PKPO / / I / 2022
Tanggal : Januari 2022

KEBIJAKAN
PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT DAN PENGAMANAN OBAT

1. Penggunaan obat di lingkungan Rumkital dr. Soedibjo Sardadi harus


mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien
2. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan
farmasi/ perbekalan farmasi yang beredar di rumah sakit.
3. Kepala rumah sakit dan tenaga kesehatan bertanggungjawab untuk
berpartisipasi dalam seluruh aspek pengamanan penggunaan obat.
4. Pelayanan farmasi dilaksanakan dengan sistem satu pintu.
5. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker, yang telah memilliki Surat Tanda Registrasi
Apoteker dan Surat Izin Praktek.
6. Obat hanya dapat diberikan berdasarkan resep atau pesanan dari
dokter, dan apoteker menganalisa secara kefarmasian.
7. Lembaran resep dilayani apabila sudah memenuhi persyaratan
administrasi, meliputi :
a. Nama , umur, jenis kelamin, berat badan pasien (anak)
b. Nama dokter
c. Tanggal resep
8. Penyediaan obat didasarkan pada formularium rumah sakit.
9. Untuk menjaga kualitas, semua obat atau alat kesehatan dari
pedagang besar farmasi (PBF) yang resmi atau apotek yang berijin.
10. Obat disimpan dengan tepat dan aman.
11. Instalasi Farmasi bertanggungjawab secara menyeluruh atas
penyimpanan yang tepat untuk semua sediaan farmasi yang ada di
Rumkital dr. Soedibjo Sardadi. Bila obat disimpan di luar instalasi
farmasi, apoteker harus memberikan pedoman kondisi penyimpanan
obat dan melakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa
kondisi penyimpanan sudah tepat.
12. Obat disimpan dalam kondisi yang mendukung stabilitas produk.
13. Obat emergency dan/atau perbekalan emergency harus secara
konsisten dikontrol dan disimpan di daerah pelayanan rumah sakit
yang aman dan terkunci.
14. Perawat IGD dan instalasi farmasi mengawasi ketersediaan obat
emergency dan memastikan bahwa seluruh obat emergency tersedia
100% setiap saat.
15. Hanya obat yang diperlukan untuk terapi pasien yang diresepkan.
16. Resep obat ditulis secara jelas dan hanya dokter yang berwenang
yang dapat menuliskan resep.
17. Jika resep tidak jelas maka petugas instalasi farmasi harus
melakukan cross check dengan penulis resep.
18. Obat disiapkan dalam area yang bersih dan aman yang dilengkapi
dengan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai.
19. Penyiapan obat harus mematuhi peraturan yang berlaku sesuai
dengan standar praktek kefarmasian.
20. Staf yang menyiapkan produk steril harus diberikan pelatihan teknik
aseptik.
21. Seluruh resep obat dikaji ketepatannya dalam hal:
a. Tepat pasien, obat, dosis, frekuensi, rute administrasi;
b. Duplikasi terapi;
c. Reaksi alergi/reaksi sensitivitas yang nyata maupun potensial;
d. Interaksi obat-obat, obat-makanan yang nyata maupun potensial;
e. Berat badan pasien dan informasi fisiologis yang perlu;
f. Kontra indikasi.
22. Obat disiapkan dengan aman dan diberi etiket dengan tepat.
23. Obat yang diberikan oleh Rumkital dr. Soedibjo Sardadi akan ditarik
jika terjadi penarikan kembali (recall) atau obat discontinue dari
produsen atau karena alasan keamanan yang diterbitkan oleh badan
yang berwenang.
24. Apoteker bertanggungjawab untuk mengkaji resep, menyiapkan
seluruh obat dan bentuk sediaan yang diperlukan di Rumkital dr.
Soedibjo Sardadi.
25. Apoteker dapat mendelegasikan beberapa aspek penyiapan obat
kepada tenaga teknis kefarmasian di bawah pengawasan.
26. Obat diberikan secara aman dan akurat.
27. Efek terapi obat pada pasen diawasi untuk memastikan bahwa terapi
obat sudah tepat dan dapat mengurangi terjadinya kejadian sentinel.
28. Tanggungjawab atas pengawasan efek terapi obat pada pasien terletak
pada dokter, perawat dan apoteker.
29. Penyimpangan dari pedoman terapi yang dapat membahayakan
pasien akan diberitahukan kepada komite medis untuk tindakan
lebih lanjut.
30. Rumkital dr. Soedibjo Sardadi membuat kebijakan yang mengatur
obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi (high-alert)
31. Obat hampir kadaluarsa (3 bulan) harus dipisahkan.
32. Obat kadaluarsa dimusnahkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Karumkital dr. Soedibjo Sardadi,

dr.Agus Abdul Gani, Sp.PK,


Letkol Laut (K) NRP 12251/P

Anda mungkin juga menyukai