PENYIMPANAN
PERBEKALAN
FARMASI
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU
RUMAH SAKITRUMAH
UMUM DAERAH
SAKIT CENDRAWASIH
UMUM CENDRAWASIH DOBO DOBO
Jl. Cendrawasih KmKm
Jl. Cendrawasih 6 Telp.(0917) 21366–Fax.(0917)21366-Dobo
6 Tlp. (0917) 232237 Dobo
EmailEmail
: rsuddobo@gmail.com
: rsuddobo@gmail.com
Kode Pos 97662
KEPUTUSAN DIREKTUR
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENDRAWASIH DOBO
NOMOR : …… Tahun 202…
TENTANG
PANDUAN PENYIMPANAN PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI RSUD
CENDRAWASIH DOBO
DIREKTUR RSUD CENDRAWASIH DOBO
Menimbang : a. Bahwa perbekalan farmasi terdiri dari obat, alat kesehatan, reagen, gas
medis, ataupun film;
b. Bahwa perbekalan farmasi harus dikelola dan menjadi tanggung
jawab instalasi farmasi;
MEMUTUSKAN
KESATU : Panduan ini bertujuan untuk memberikan acuan bagi seluruh Sumber
Daya Manusia (SDM) di Unit kerja terkait dalam hal Penyimpanan
Perbekalan Farmasi.
KEDUA : Panduan penyimpanan Perbekalan Farmasi adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Direktur Utama ini.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan akan
direvisi sebagaimana mestinya apabila dikemudia hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Dobo
Pada Tanggal :
Plt. Direktur
Perbekalan Farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat
kesehatan, reagensia, radiiofarmasi, dan gas medis. Penyimpanan perbekalan farmasi adalah
suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang
diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat
merusak mutu obat. Bahan berbahaya beracun adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam
bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan secara
langsung maupun tidak langsung yang mempunyai sifat racun, memancarkan radiasi
(radioaktif), mudah terbakar, mudah meledak, karsinogenik, mutagenik, teratogenik, korosif,
dan iritasi.
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.
Obat emergensi diatur penyimpanannya agar selalu siap pakai bila sewaktu-waktu
diperlukan. Ketersediaan dan kemudahan akses terhadap obat, dan BMHP pada kondisi
emergensi sangat menentukan penyelamatan jiwa pasien. Oleh karena itu rumah sakit harus
menetapkan lokasi penempatan troli/tas/lemari/kotak berisi khusus obat, dan BMHP
emergensi, termasuk di ambulans. Pengelolaan obat dan BMHP emergensi harus
sama/seragam di seluruh rumah sakit dalam hal penyimpanan (termasuk tata letaknya),
pemantauan dan pemeliharaannya. Rumah sakit menerapkan tata laksana obat emergensi
untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan pemberian obat, misalnya :
1. Penyimpanan obat emergensi harus sudah dikeluarkan dari kotak kemasannya agar tidak
menghambat kecepatan penyiapan dan pemberian obat, misalnya : obat dalam bentuk
ampul atau vial.
2. Pemisahan penempatan BMHP untuk pasien dewasa dan pasien anak.
3. Tata letak obat yang seragam.
4. Tersedia panduan cepat untuk dosis dan penyiapan obat.
Rumah sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan obat emergensi untuk
kondisi kegawat daruratan. Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari
penyalahgunaan dan pencurian. pengelolaan obat emergensi harus menjamin :
a. Jumlah dan jenis obat sesuai dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain;
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain;
c. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
d. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluarsa; dan
e. Dilarang untuk dipinjam dalam kebutuhan lain.
Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa obat disimpan secara benar dan
diinspeksi secara periodic. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang harus disimpan secara terpisah yaitu :
a. Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda khusus
bahan berbahaya.
b. Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi penandaan untuk
menghindari kesalahan pengambilan jenis gas media. Penyimpanan tabung gas medis
kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada isinya. Penyimpanan tabung gas medis
diruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan
jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan medis Habis Pakai dan disusun secara
alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First out (FEFO) dan First in First Out
(FIFO) disertai system informasi manajemen. Penyimpanan Sediaan farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan medis Habis Pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip LASA (Look Alike
Sound Alike) tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah
terjadinya kesalahan pengambilan obat.
BAB II
RUANG
LINGKUP
TATA LAKSANA
f. Obat yang sudah dibuka dari kemasan primer (wadah yang bersentuhan langsung
dengan obat) atau sudah dilakukan perubahan, misalnya: dipindahkan dari wadah
aslinya, sudah dilakukan peracikan, maka tanggal kadaluarsanya (ED=Expired Date)
tidak lagi mengikuti tanggal kadaluarsa dari pabrik yang tertera di kemasan obat.
Rumah sakit harus menetapkan tanggal kadaluarsa sediaan obat tersebut
(BUD=Beyond Use Date). BUD harus dicantumkan pada label obat.
Pemantauan suhu ruangan dan suhu almari pendingin dilakukan secara rutin dan
dicatat dalam lembar monitoring.
1) Obat-obat yang look Alike Sound Alike (LASA) tidak disimpan berdekatan
untuk meminimalkan terjadinyaa kesalahan.
2) Obat dengan pemantauan khusus (kategori high allert) disimpan pada tempat
terpisah dan ditandai dengan stiker high Allert berwarna merah.
3) Penyimpanan sediaan narkotika psikotropika dalam lemari khusus yang
terkunci sesuai prosedur yang berlaku.
4) Penyimpanan obat di ruangan perawatan, obat-obatan yang diberikan kepada
pasien disimpan pada loker obat masing-masing pasien yang diberikan
identitas berupa nama pasien dan nomor rekam medis.
5) Simpan Bahan berbahaya Beracun pada lemari khusus B3 sesuai SOP
penyimpanan B3
6) Perbekalan farmasi yang disimpan memiliki label nama sediaan,
konsentrasi/dosis, waktu kadaluarsa, dan peringatan.
7) Dilakukan inspeksi berkala untuk memastikan obat disimpan dengan benar.
8) Pemantauan suhu ruangan dan suhu almari es dilakukan :
Dua kali (saat masuk dan pulang kerja) di depo dan Gudang farmasi
Tiga kali (tiap shift jaga) di unit pelayanan dan depo obat dengan jam
kerja tiga shift.
9) Kelembaban ruangan penyimpanan di dokumentasikan :
Dua kali (saat masuk dan pulang kerja) di depo obat dan Gudang
farmasi.
Tiga kali (tiap shift jaga) di unit pelayanan dan depo obat dengan jam
kerja tiga shift.
10) Ruangan dan ventilasi diinspeksi secara berkala oleh Instalasi Pemeliharaan
Sarana dan Sanitasi.
4) Tulis nama obat menggunakan huruf capital dengan warna dan ukuran yang cukup
sehingga terbaca dengan jelas contoh : DIAzepam, LORAzepam, ceFOTAxime,
ceftazidime
5) Susunan kotak LASA secara tidak berdekatan, dipisahkan oleh satu bok obat
sebelumnya yang tidak LASA
6) Catat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi di dalam kartu
stok
7) Jumlahkan setiap penerimaan sediaan farmasi pada kartu stok
8) Catat nama/paraf petugas pada kartu stok
3) Siapkan tempat khusus penyimpanan obat HIGH ALERT terpisah dari penyimpanan
sediaan farmasi lainnya
4) Beri tanda selotip merah disekeliling tempat penyimpanan
5) Susun bok secara alfabetis
6) Masukkan sediaan farmasi dalam bok obatnya masing-masing
7) Susun sediaan farmasi mengikuti prinsip First Expired First out (FEFO) yaitu
pertama kadaluarsa pertama keluar dan First in First Out (FIFO) yaitu pertama
masuk pertama keluar
8) Catat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dalam kartu stok
9) Jumlahkan setiap penerimaan sediaan farmasi pada kartu stok
10) Catat nama/paraf petugas pada kartu stok
6. Penyimpanan Gas Medis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan
medis pada sarana kesehatan. Yang harus diperhatikan dalam penyimpanan gas medis
antara lain :
Tabung dalam keadaan baik
Tempat penyimpanan aman, kering dan cukup baik ventilasinya
Tabung harus dalam keadaan berdiri
Tabung yang berisi dan kosong harus dalam keadaan terpisah
Ruangan lantai dalam keadaan rata
PENUTUP
Plt. Direktur