TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2018
Direktur RSGM FKG UPDM(B)
Tembusan:
1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
2. Wakil Direktur Administrasi, Umum & Keuangan
3. Wakil Direktur Sarana Prasarana & Penunjang Medik
4. Ketua Komite Medik
5. Ketua Komite Keperawatan
6. Ketua Komite Profesi Kesehatan Lainnya
7. Tim Farmasi dan Terapi (TFT)
DAFTAR ISI
i
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSGM FKG UPDM (B)
Nomor : 22b/SK/Dir/RSGM/PKPO/I/2018
Tanggal : 9 Januari 2018
Perihal : Panduan Verifikasi Sebelum Pemberian Obat
Kepada Pasien
PANDUAN
PENGELOLAAN OBAT YANG DIBAWA PASIEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) adalah merupakan rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) yang bersetatus badan
hukum dibawah yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) . Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Prof. Dr. Moestopo (B) didirikan berdasarkan izin
sementara dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia cq. SK Direktorat Jenderal Pelayanan
Medis No. HK. 00.05.1.4.2 2492.A tanga 27 Juni 2002, yang diresmikan tanggal 2 september
2004 oleh Ibu RA. Soepartin Moestopo. Penetapan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor. 693 tahun 2015 Tentang Penetapan Kelas
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (B)
Sebagai Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kelas B pada Tanggal 31 Maret 2015 serta pemberian izin
oprasional tetap penyelenggaran Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kelas B yang ditetapkan di
Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2015 oleh kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Khusus IbuKota Jakarta Nomor : 035/2.5/31/-1.77/2015.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) sebagai salah satu pelayanan kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut,
diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat di
sekitarnya. Untuk itu diperlukan adanya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO)
di RSGM FKG UPDM (B) yang merupakan bagian dari penunjang pelayanan kesehatan di
bidang gigi dan mulut.Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO) tidak terlepas dari
pelayanan pemberian obat.Pemberian obat oleh pasien sendiri, baik yang dibawa sendiri atau
yang diresepkan dari rumah sakit lain harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat di
rekam medis pasien. Untuk itu diperlukan Panduan Pengelolaan Obat Yang Dibawa Pasien.
B. Pengertian
1. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)
RSGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan
tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang
dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan
medik.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian
Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
1
3. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
4. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik
dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
5. Sediaan Farmasi
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
6. Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi untuk manusia.
7. Unit Farmasi
Unit farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
8. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
9. Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan Pengelolaan Obat Yang Dibawa Pasien ini berlaku untuk seluruh obat yang
dibawa sendiri oleh pasien ke RSGM FKG UPDM (B).
3
BAB III
KEBIJAKAN
4
BAB IV
TATA LAKSANA
5
BAB V
DOKUMENTASI
Tenaga kesehatan harus menanyakan apakah pasien mengonsumsi/ membawa obat lain
dari luar rumah sakit dan melakukan pencatatan pada Formulir Rekonsiliasi Obat. Apabila
pasien membawa obat sendiri, obat tersebut harus disimpan di Unit Farmasi dan mengisi
Formulir Serah Terima Obat. Apabila obat tidak digunakan dalam terapi, dapat diberikan
kembali kepada pasien dan dicatat dalam Formulir Serah Terima Obat.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2018
Direktur RSGM FKG UPDM(B)