Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PENETAPAN STAF KLINIS YANG KOMPETEN DAN


BERWENANG UNTUK MEMBERIKAN OBAT
DENGAN CARA TERTENTU

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
2018
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
Jl. Bintaro Permai Raya No. 3 Jakarta Selatan 12330
Telp/Fax (021) 73885251, (021) 73885254 Ext. 407 Website: http://rsgm.moestopo.ac.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
NOMOR : 19b/SK/Dir/RSGM/PKPO/I/2018

TENTANG

PANDUAN PENETAPAN STAF KLINIS YANG KOMPETEN DAN BERWENANG


UNTUK MEMBERIKAN OBAT DENGAN CARA TERTENTU

DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian


dan penggunaan obat di RSGM FKG UPDM (B), maka diperlukan
Panduan Penetapan Staf Klinis yang Kompeten dan Berwenang
Untuk Memberikan Obat Dengan Cara Tertentu dengan
Keputusan Direktur RSGM FKG UPDM (B).

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997


Tentang Psikotropik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013
Tentang Pendidikan Kedokteran;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998
Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173
Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan
Pelaporan Narkotik;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2016 Tentang Perubahan Permenkes No 889 Tahun 2011
Tentang Registragi, Izin Praktik dan Izin TKK;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Perubahan Penggolongan Narkotik;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2017 Tentang Perubahan Penggolongan Psitropik;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 659
Tahun 2017 Tentang Formularium Nasional;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR.
MOESTOPO (BERAGAMA) TENTANG PANDUAN PENETAPAN
STAF KLINIS YANG KOMPETEN DAN BERWENANG UNTUK
MEMBERIKAN OBAT DENGAN CARA TERTENTU

KEDUA : Panduan Penetapan Staf Klinis yang Kompeten dan Berwenang Untuk
Memberikan Obat Dengan Cara Tertentu adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat di RSGM FKG UPDM (B).

KETIGA : Keputusan Panduan Penetapan Staf Klinis yang Kompeten dan


Berwenang Untuk Memberikan Obat Dengan Cara Tertentu
sebagaimana dimaksud harus dijadikan acuan untuk mendukung
kegiatan di RSGM FKG UPDM (B).

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KELIMA : Bilamana ada kekeliruan, kesalahan, dan kekurangan dalam


Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2018
Direktur RSGM FKG UPDM(B)

Dr. Sari Dewiyani, drg., Sp. KG


NIK. 69.12.09. 04.00.2.1.3.204
Tembusan:
1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
2. Wakil Direktur Administrasi, Umum & Keuangan
3. Wakil Direktur Sarana Prasarana & Penunjang Medik
4. Ketua Komite Medik
5. Ketua Komite Keperawatan
6. Ketua Komite Profesi Kesehatan Lainnya
7. Tim Farmasi dan Terapi (TFT)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Pengertian ........................................................................................ 2
BAB II RUANG LINGKUP ................................................................................. 3
BAB III KEBIJAKAN ........................................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA .................................................................................... 5
BAB V DOKUMENTASI..................................................................................... 6

i
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSGM FKG UPDM (B)
Nomor : 19b/SK/Dir/RSGM/PKPO/I/2018
Tanggal : 9 Januari 2018
Perihal : Panduan Penetapan Staf Klinis yang Kompeten
dan Berwenang Untuk Memberikan Obat Dengan
Cara Tertentu

PANDUAN
PENETAPAN STAF KLINIS YANG KOMPETEN DAN BERWENANG UNTUK
MEMBERIKAN OBAT DENGAN CARA TERTENTU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) adalah merupakan rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) yang
bersetatus badan hukum dibawah yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Prof. Dr. Moestopo (B)
didirikan berdasarkan izin sementara dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia cq. SK
Direktorat Jenderal Pelayanan Medis No. HK. 00.05.1.4.2 2492.A tanga 27 Juni 2002,
yang diresmikan tanggal 2 september 2004 oleh Ibu RA. Soepartin Moestopo.
Penetapan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta Nomor. 693 tahun 2015 Tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (B) Sebagai Rumah Sakit Gigi
dan Mulut Kelas B pada Tanggal 31 Maret 2015 serta pemberian izin oprasional tetap
penyelenggaran Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kelas B yang ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 10 Agustus 2015 oleh kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Khusus IbuKota Jakarta Nomor : 035/2.5/31/-1.77/2015.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo
(Beragama) sebagai salah satu pelayanan kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut,
diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat di
sekitarnya. Untuk itu diperlukan adanya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO)
di RSGM FKG UPDM (B) yang merupakan bagian dari penunjang pelayanan kesehatan di
bidang gigi dan mulut.Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO) tidak terlepas dari
pelayanan pemberian obat.Pemberian obat untuk pengobatan pasien memerlukan
pengetahuan spesifik dan pengalaman.Rumah sakit bertanggung jawab menetapkan staf klinis
dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan, memiliki izin dan sertifikat berdasar
atas peraturan perundang-undangan untuk memberikan obat dan dapat membatasi
kewenangan individu dalam melakukan pemberian obat. Untuk itu diperlukan Panduan
Penetapan Staf Klinis yang Kompeten dan Berwenang Untuk Memberikan Obat Dengan Cara
Tertentu.

1
B. Pengertian
1. Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)
RSGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan
tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan
tindakan medik.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian
Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
4. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik
dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
5. Sediaan Farmasi
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
6. Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
7. Unit Farmasi
Unit farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
8. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
9. Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan Penetapan Staf Klinis yang Kompeten dan Berwenang Untuk Memberikan Obat
Dengan Cara Tertentu ini terbatas pada kompetensi staf yang berwenang memberikan obat dan
batasan pemberian obat.

3
BAB III
KEBIJAKAN

Kebijakan panduan pemberian obat oleh staf dan batasannya ini antara lain :
1. Staf yang berwenang memberikan obat adalah pegawai RSGM FKG UPDM (B) yang
memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja yang berhak memberikan obat kepada
pasien baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pemberian secara langsung diberikan baik melalui suntikan, larutan infus, gas atau
sediaan lain dengan persetujuan pasien.
3. Pemberian secara tidak langsung adalah penyerahan obat dan atau bahan medis
habis pakai disertai informasi yang diperlukan kepada pasien untuk dikonsumsi dan
atau digunakan sendiri.
4. Pemberian antibiotik hanya dilakukan atas resep dokter atau dokter gigi.
5. Staf yang berwenang memberikan obat di RSGM FKG UPDM (B) adalah :
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian
c. Perawat yang bertugas (langsung)

4
BAB IV
TATA LAKSANA

Staf yang berwenang memberikan obat adalah staf dengan pengetahuan dan pengalaman
yang diperlukan, memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja di RSGM FKG UPDM (B).
Staf yang berwenang memberikan obat di RSGM FKG UPDM (B) adalah:
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian
c. Perawat yang bertugas(langsung)
Dalam keadaan darurat rumah sakit dapat menetapkan tambahan staf klinis yang diberi
izin memberikan obat. Rumah sakit dapat membatasi kewenangan individu dalam melakukan
pemberian obat seperti pemberian obat antibiotik. Antibiotik hanya diberikan atas resep dari
dokter atau dokter gigi.

5
BAB V
DOKUMENTASI

Dokumentasi berupa kumpulan resep-resep yang jelas terdapat nama dokter/ dokter gigi,
nomor SIP, tandatangan dokter/ dokter gigi dan foto-foto.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2018
Direktur RSGM FKG UPDM(B)

Dr. Sari Dewiyani, drg., Sp. KG


NIK. 69.12.09. 04.00.2.1.3.204

Anda mungkin juga menyukai