Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK TEKNIS

PEMANTAUAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)


DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN
TAHUN 2015 - 2019

A. TATALAKSANA PEMANTAUAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

1. Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas


a. Dasar pemilihan Puskesmas dan Kab/ Kota.
Pemilihan Puskesmas sebanyak 1328 Puskesmas tersebar di 34 provinsi yang ditetapkan berdasarkan metoda
proportional random sampling berbasis provinsi sesuai jumlah Puskesmas dan rasio Puskesmas perawatan dan non
perawatan. Daftar Puskesmas dapat dilihat pada Lampiran - 1.

b. Dasar Pemilihan Item Obat Indikator


Obat-obat yang dipilih sebagai obat indikator merupakan obat pendukung program kesehatan ibu, kesehatan anak,
penanggulangan penyakit serta obat pelayanan kesehatan dasar yang banyak digunakan dan terdapat di dalam Formularium
Nasional.

c. Item Obat Indikator


Jenis obat indikator sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Obat Indikator


N BENTUK
NAMA OBAT
NO SEDIAAN
1 Albendazol Tablet
2 Amoxicillin 500 mg Tablet
3 Amoxicillin Syrup
4 Deksametason Tablet
5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) injeksi
7 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi
8 Furosemid 40 mg Tablet
9 Garam oralit Serbuk
10 Glibenklamid Tablet
11 Kaptopril Tablet
12 Magnesium Sulfat 20 % injeksi
13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml injeksi
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet
15 Oksitosin injeksi
16 Parasetamol 500 mg Tablet
17 Tablet Tambah Darah Tablet
18 Vaksin BCG injeksi
19 Vaksin TT injeksi
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib injeksi

d. Cara Perhitungan
Persentase ketersediaan obat dan vaksin Puskesmas:

e. Contoh Perhitungan

Contoh perhitungan dapat dilihat pada lampiran - 2

f. Mekanisme Pelaporan

1) Periode pencatatan data di Puskesmas dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya. Jika tanggal 25 jatuh pada hari libur, maka
pencatatan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Contoh:
Tanggal 25 Juli 2015 jatuh pada hari Sabtu, maka pencatatan dilakukan hari Senin, tanggal 27 Juli 2015.
2) Puskesmas melaporkan data ketersediaan obat ke Dinas Kesehatan Kab/ Kota paling lambat tanggal 1 bulan berikutnya.
Dinas Kesehatan Kab/ Kota melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi paling lambat tanggal 5 bulan berjalan.
Dinas Kesehatan Provinsi melaporkan ke Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan paling lambat tanggal 10
bulan berjalan melalui email obat.publik@kemkes.go.id / fax ke 021-5214872 /surat.
3) Pelaporan selain melalui email / fax/ surat, dapat disampaikan melalui media komunikasi lainnya

1
g. Formulir Pelaporan Obat :
FORM PEMANTAUAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN INDIKATOR DI PUSKESMAS
PERIODE PELAPORAN :
BULAN………………
NAMA PUSKESMAS : .................... Penanggungjawab Farmasi : .................
ALAMAT :..................... No Hp : .................
Kab / Kota : .................... Email :...................
Provinsi : .....................

Bentuk Ketersediaan
No. Nama Obat Ket
Sediaan Ada/ Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Albendazol Tablet
2 Amoxicillin 500 mg Tablet
3 Amoxicillin Syrup
4 Deksametason Tablet
5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) Injeksi
7 Fitomenadion (Vitamin K) Injeksi
8 Furosemid 40 mg Tablet
9 Garam Oralit Serbuk
10 Glibenklamid Tablet
11 Kaptopril Tablet
12 Magnesium Sulfat 20 % Injeksi
13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml Injeksi
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet
15 Oksitosin Injeksi
16 Parasetamol 500 mg Tablet
17 Tablet Tambah Darah Tablet
18 Vaksin BCG Injeksi
19 Vaksin TT Injeksi
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Injeksi

Keterangan:
 Kolom (1) : nomor urut
 Kolom (2) : Nama Obat, tertulis nama obat generik (kandungan zat berkhasiat)
 Kolom (3) : Bentuk Sediaan, berisi bentuk sediaan obat
 Kolom (4) : Ketersediaan (Ada/Tidak):
- Diisi dengan angka 1 jika obat tersebut tersedia untuk pelayanan
- Diisi dengan angka 0 jika obat tersebut tidak tersedia untuk pelayanan
...........................,....................2017
Petugas Provinsi Kepala Puskesmas Pengelola Obat

(......................................) (......................................) (......................................)


Nip.................................. Nip.................................. Nip..................................

2
2. Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin sesuai standar
a. Batasan dan Kriteria
Skor total minimal yang digunakan sebagai standar untuk Instalasi Farmasi yang memenuhi syarat adalah 70. Skoring/penilaian
meliputi porsi sumber daya (60%) dan porsi manajemen pengelolaan (40%).

b. Bobot Penilaian dan Cara Perhitungan


Bobot penilaian dan cara perhitungan dapat dilihat pada tabel terlampir.

c. Cara perhitungan skor terhadap unsur-unsur manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar dilakukansebagai berikut:

Perhitungan skor dilaksanakan terhadap unsur sumber daya dengan sub total bobot 60, dan unsur pengelolaan dengan sub total 40.

A. SUMBER DAYA ( SUB TOTAL BOBOT= 60)


1. Struktur Organisasi ( bobot =7,5)
a. Lingkari nilai subskor sesuai dengan struktur organisasi Instalasi Farmasi
b. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang dilingkari dibagi 5 kemudian dikalikan 7,5
c. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor
2. Sumber Daya Manusia ( Bobot =15)
Penilaian Sumber Daya Manusia dibagi dalam dua bagian yaitu Penanggung Jawab Instalasi Farmasi ( Bobot =7,5) dan Jumlah SDM
( Bobot =7,5)
2.1. Penanggung Jawab Instalasi Farmasi (bobot =7,5)
a. Lingkari nilai subskor sesuai pendidikan penanggung jawab Instalasi farmasi
b. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang dilingkari dibagi 5 kemudian dikalikan 7,5
c. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor
2.2. Jumlah SDM Instalasi Farmasi (bobot=7,5)
a. Jumlah SDM dimaksud adalah pegawai tetap maupun kontrak/ pramubakti
b. Lingkari nilai subskor sesuai jumlah SDM Instalasi farmasi
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang dilingkari dibagi 4 kemudian dikalikan 7,5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor
3. Biaya Operasional (Bobot = 7,5)
- Biaya Pemeliharaan
- Biaya Distribusi
- Biaya lain-lain, contoh : biaya jaringan internet/modem
a. Lingkari nilai subskor sesuai jumlah jenis biaya operasional yang dialokasikan
b. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang dilingkari dibagi 5 kemudian dikalikan 7,5
c. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor
4. Sarana dan Prasarana (Bobot = 30)
a. Poin tentang status kepemilikan cukup jelas
b. Luas cukup merupakan penilaian secara kualitatif apabila gudang penyimpanan mampu menampung/ menyelenggarakan fungsi
penyimpanan dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan dari semua anggaran yang dikelola
c. Tersedia/ pembagian ruangan instalasi farmasi;
1) Ruang Administrasi adalah ruangan untuk kegiatan administratif instalasi farmasi
2) Ruang penyimpanan umum adalah ruangan untuk penyimpanan obat yang tidak membutuhkan kekhususan perlakuan
3) Tempat penyimpanan khusus adalah ruangan untuk penyimpanan obat yang membutuhkan kekhususan perlakuan, seperti
suhu khusus
4) Area karantina adalah area transit sebelum obat dan perbekkes di simpan dalam ruang penyimpanan umum/khusus
5) Area distribusi/penyerahan adalah area transit sementara setelah obat dikeluarkan dari tempat penyimpanan untuk
didistribusikan/ diserahkan
d. Poin administrasi dan pengolah data cukup jelas, sarana administrasi yang dihitung adalah yang masih berfungsi baik
e. Poin sarana distribusi cukup jelas, sarana distribusi yang dihitung adalah yang masih berfungsi baik
f. Poin sarana pengaman cukup jelas, alarm dan alat pemadam api dihitung/dinilai apabila masih berfungsi baik
g. Poin sarana penyimpanan cukup jelas, cold chain, lemari es,genset, lemari khusus, termometer ruangan, exhauste fan dinilai
bila masih berfungsi baik. Rak, handpallet, pallet, AC cukup jumlahnya dan masih berfungsi baik.
h. Lingkari nilai subskor sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia
i. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu jumlah subskor sarana dan prasarana dibagi 35 kemudian dikalikan 30
j. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

Total Skor Sumber Daya (A) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 4

B. PENGELOLAAN (SUB TOTAL SKOR 40 )


1. Perencanaan (Bobot =5)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 4 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

2.Penerimaan ( Bobot =5)


a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d+e
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 6 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

3. Penyimpanan (Bobot =5)


a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
a. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d+e+f+g+h+i
b. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 10 kemudian dikalikan 5
c. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor
3
4. Distribusi (Bobot =5)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d+e
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 6 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

5. Pencatatan dan Pelaporan (Bobot 5)


a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d+e+f+g
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 8 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

6. Supervisi dan Evaluasi (Bobot = 5)


a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 4 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

7. Pemusnahan (Bobot = 5)
a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 5 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

8. Pengembangan Program (Bobot = 5)


a. Untuk kriteria ini pilihan bisa 1 atau lebih tergantung aktifitas yang dilakukan
b. Jumlah sub skor = jumlah skor a+b+c+d
c. Hitung skornya menggunakan rumus yang ada, yaitu nilai yang didapatkan dibagi 4 kemudian dikalikan 5
d. Angka yang didapatkan ditulis pada kolom skor

Total Skor Pengelolaan (B) = Jumlah Skor No. 1 s.d. Skor No. 8
Persentase Indikator = Total Skor Sumber Daya (A) + Total Skor Manajemen Pengelolaan (B)

d. Mekanisme Pelaporan

1) Dinas Kesehatan Kab/ Kota melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi berupa hasil perhitungan Persentase Instalasi Farmasi Kab/ Kota yang
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat Sesuai Standar paling lambat tanggal 1 Mei atau 1 Oktober setiap tahun. Sedangkan Dinas
Kesehatan Provinsi melaporkan ke Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan berupa data rekapitulasi Kab/ Kota yang
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat Sesuai Standar di wilayahnya paling lambat tanggal 1 Juni atau 1 November setiap tahun melalui
email obat.publik@kemkes.go.id /fax ke 021-5214872/ surat. Rekapitulasi nilai/skor per kab/ kota sebagaimana terlampir

2) Apabila ada perubahan data Instalasi Farmasi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota mengirimkan laporan untuk periode berikutnya dan
apabila tidak ada perubahan data Instalasi Farmasi maka Kabupaten/ Kota tidak perlu mengirimkan laporan untuk periode berikutnya.

3) Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan verifikasi atas penilaian dan skor yang diberikan oleh Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai