FISIOTERAPI KOMUNITAS
Penyusun
Ramadanu Ajitirtiono J130205112
CE Internal CE Eksternal
Menyetujui,
Kepala Program Studi Profesi Fisioterapis
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Setiap pekerja tentu harus memperhatikan kondisi kesehatan mereka
karena pekerja yang menderita penyakit akibat kerja dapat mengganggu
pekerjaannya sendiri maupun pekerja lain. Kasus penyakit akibat kerja
kebanyakan sulit diketahui karena gangguan sering muncul setelah beberapa
tahun bekerja. Menurut data dari ILO (International Labour Organization)
memperkirakan setiap tahunnya di seluruh dunia terjadi 337 juta kasus
kecelakaan kerja dan 160 juta kasus penyakit akibat kerja serta sekitar 2,3 juta
pekerja meninggal karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Nui, 2010)
Pekerjaan menjahit berisiko menimbulkan masalah ergonomi. Risiko
tersebut ditimbulkan karena saat melakukan pekerjaannya, penjahit duduk
dalam waktu yang cukup lama dan melakukan gerakan yang sama secara
berulang-ulang. Pekerjaan dengan siklus yang dikerjakan secara berulang-
ulang dalam waktu yang lama dapat menimbulkan risiko seperti postur kerja
statis dari postur yang menimbulkan ketegangan pada pada leher, lengan,
bahu, pinggang dan kaki. Menurut penelitian Safitri et al., 2017, pekerja
sering mengalami cedera pada sistem muskuloskeletal diantaranya seperti
mengeluhkan rasa sakit pada daerah bahu sebanyak 71%, pada leher sebanyak
71%, pada bagian punggung sebnayak 76%, pada pantat 65%, dan pada
pinggang sebanyak 76%.
Salah satu upaya yang akan diberikan untuk penanganan pencegahan
keluhan muskuloskeletal pada penjahit saat bekerja yaitu dengan edukasi
tentang posisi ergonomi serta latihan peregangan otot (stretching) di waktu
kerja. Peregangan teratur di sela-sela pekerjaan akan bermanfaat untuk
mengurangi ketegangan otot, menjaga kebugaran fisik dengan meningkatkan
sirkulasi sehingga metabolisme zat-zat yang diperlukan tubuh menjadi
terdistribusi dengan baik dan proses pembuangan sisa-sisa zat yang tidak
diperlukan menjadi lebih efektif. Stretching juga dapat membuat otot-otot,
1
2
ligamen, tendon dan persendian dapat lebih lentur sehingga gerakan yang
dilakukan saat aktivitas lebih optimal dan tekanan pada otot juga dapat
berkurang, membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, mengurangi kecemasan,
perasaan tertekan, mengurangi resiko cidera dan membuatkondisi tubuh
menjadi lebih baik (Afia et al., 2018).
Hasil observasi dan assessment pada para pekerja konveksi di Sri
Collection, didapatkan keluhan akibat kegiatan kerja berupa nyeri pinggang
serta kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang posisi
ergonomis.Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penyuluhan edukasi tentang posisi ergonomis dan latihan
peregangan (stretching) pada para pekerja di Sri Collection.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan penjahit tentang posisi ergonomi saat bekerja
dan faktor resiko yang terjadi saat bekerja
2. Meningkatkan pengetahuan dan manfaat mengenai latihan senam
peregangan (stretching) di waktu bekerja.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis berharap menjadi pemberi edukasi yang baik di
masyarakat. Selain itu menambah pemahaman tentang pengaruh latihan
senam peregangan terhadap penurunan keluhan nyeri pada penjahit. Selain
itu dapat memperkenalkan peran fisioterapi dalam menangani kasus
tersebut.
2. Bagi Masyarakat
Memberi dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat tentang
manfaat dari latihan senam peregangan dan posisi ergonomi saat bekerja.
BAB II
PERMASALAHAN KOMUNITAS
A. Profil Komunitas
Sri Collection merupakan salah satu konveksi yang berlokasi di Rembang,
Jawa Tengah. Jumlah karyawan yang menjadi pekerja di konveksi ini
mencapai 25 orang yang terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari bagian
pemotongan (cutting), penjahit, penyablon, hingga bagian finishing. Jam kerja
rata-rata adalah pukul 08.00 – 16.00 WIB setiap hari Senin – Jum’at. Pekerja
dikonveksi ini berusia 35-55 tahun dan kebanyakan berjenis kelamin
perempuan.
B. Prioritas Masalah
Para pekerja konveksi yang terbagi menjadi beberapa bagian dan penulis
tertarik untuk mengambil permasalahan yang ada pada penjahit. Penulis
mengangkat permasalahan yang ada beradasarkan assesment dan observasi
untuk melihat aktivitas dan posisi para pekerja. Berdasarkan hasil observasi
dan assesment pada 10 penjahit, sebagian pekerja ada yang menjahit dengan
posisi duduk perut menempel ke pinggiran meja, sehingga postur tubuh
menjadi bungkuk. Mereka juga melakukan gerakan memutar (twisting) secara
berulang-ulang saat akan mengambil kain yang terletak dibelakang pekerja.
Selain itu juga ditemukan kursi yang digunakan oleh penjahit tidak terdapat
penyangga punggung.
Akibat dari kesalahan ergonomi diatas didapatkan banyak keluhan dari
para penjahit pada area pinggang yang terkadang terasa nyeri atau tidak
nyaman. Hal ini disebabkan oleh posisi membungkuk yang terlalu lama dalam
proses menjahit tanpa adanya peregangan di sela-sela waktu bekerja. Dampak
dari tidak tersedianya penyangga punggung juga menyebabkan bagian
punggung tidak tersangga dengan baik sehingga dapat meningkatkan risiko
ergonomi pada bagian tulang pinggang.
3
4
BAB III
SOLUSI YANG DITAWARKAN
A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang diberikan adalah dengan terjun secara
langsung ke konveksi Sri Collection untuk mengetahui permasalahan yang
dialami para pekerja sehingga fisioterapis dapat memberikan penyuluhan
berupa edukasi tentang posisi ergonomi saat menjahit dan pengarahan tentang
penyebab dari nyeri pinggang dan cara mengurangi nyeri tersebut dengan
melakukan latihan peregangan (stretching).
B. Prosedur Kerja
1. Bekerjasama dengan pemilik konveksi untuk perizinan.
2. Bekerjasama dengan pembimbing lahan maupun dosen untuk rencana
kegiatan.
3. Bekerjasama dengan para pekerja di Konveksi Sri Collection
4. Pemberian penyuluhan tentang posisi ergonomi dan pelatihan cara
melakukan peregangan (stretching) secara mandiri di sela-sela pekerjaan
untuk mengurangi nyeri pinggang bawah
C. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dibagi menjadi 3,yaitu :
1. Observasi lahan, melakukan assessment dan screening untuk
menentukan permasalahan di komunitas.
2. Penyuluhan, memberikan edukasi mengenai posisi ergonomi saat
menjahit dan latihan peregangan (stretching).
3. Evaluasi, evaluasi pemahaman anggota komunitas mengenai posisi
ergonomi dan cara melakukan latihan peregangan (stretching).
5
D. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yaitu:
Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3
Konsultasi dan
1 arahan dosen
Pembimbing
2 Survei
Persiapan Proposal
3
dan Surat Perizinan
Perkenalan dengan
4 pihak konveksi Sri
Collection
Observasi
5 permasalahan di
komunitas
Melakukan
6
penyuluhan
7 Evaluasi
8 Membuat laporan
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah penjahit di konveksi Sri Collection pada
bagian penjahit
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 minggu yaitu minggu pertama,
berisi perkenalan dan assessment.Mahasiswa menyampaikan maksud dan
tujuan diberikan penyuluhan serta melakukan assessment untuk mengetahui
keluhan yang timbul akibat kegiatan bekerjayang menjadi dasar intervensi
selanjutnya serta pemberian pre-test utnuk melihat sejauh mana pengetahuan
para pekerja dan. Minggu kedua, para pekerja diberikan pemeriksaan tekanan
darah dilanjutkan dengan penyuluhan tentang posisi ergonomis, cedera akibat
pekerjaan serta edukasi stretching yang dapat dilakukan disela sela bekerja
untuk megurangi ketegangan. Minggu ketiga, berisi tentang evalusi yaitu
dengan pemberian post-test yang serupa dengan pre-test untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman para pekerja tentang materi yang telah disampaikan
serta sesi tanya jawab apa yang belum diketahui dan di mengerti oleh para
pekerja terhadap mahasiswa.
D. Hasil Responden
Sebelum dilakukan penyuluhan dan penyampaian materi pada minggu
ke-2, mahasiswa membagikan questioner pada minggu ke-1 sebagai bentuk
pre-test.lalu diberikan kembali questioner yang sama pada minggu ke-3
7
E. Pembahasan
Kegiatan penyuluhan dilakukan di konveksi Sri Collection yang
bertempat di Rembang. Nyeri pinggang merupakan keluhan utama bagi para
penjahit di konveksi tersebut akibat kurangnya edukasi tentang akibat dari
posisi yang tidak ergonomi saat menjahit dan juga tentang peregangan yang
dapat dilakukan di sela-sela pekerjaan. Kemudian penulis memberikan
penyuluhn tentang posisi ergonomi saat menjahit serta latihan peregangan
(stretching) yang dapat mengurangi nyeri pinggang akibat dari aktivitas kerja.
8
BAB V
KEBERLANJUTAN PROGRAM
A. Kesimpulan
Hasil dari data responden tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman
responden meningkat setelah dilakukan edukasi.Responden telah memahami
pentingnya posisi ergonomi dan stretching disela sela bekerja yang
disampaikan oleh penulis selama penyuluhan.
B. Saran
1. Saran bagi responden untuk lebih memperhatikan kesehatan secara
menyeluruh serta memperhatikan keselamatan dan posisi selama bekerja
untuk mengurangi dan menghindari resiko cedera.
2. Saran bagi Mahasiswa selanjutnya diharapkan dapat memberikan edukasi
secara menyeluruh di industri konveksi sesuia keluhan yang ada di
masyarakat.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Nui, Shengli. (2010). Ergonomics and occupational safety and health : An ILO
perspective. Applied Ergonomics, 41, 744-753.
Safitri, A., Widjasena, B., & Kurniawan, B. (2017). Analisis Penyebab Keluhan
Neck Pain pada Pekerja di Pabrik Sepatu dan Sandal Kulit Kurnia di Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 234–
240.
Lampiran.
Dokumentasi Penyuluhan
14
Pamflet
15
16
Kuesioner