keterampilan)
Disusun untuk memenuhi tugas penelitian mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Kelas 4A
FAKULTAS PSIKOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor
psikologis dalam olahraga. Mengenai rasa percaya diri seorang atlet apabila mengetahui
pekerjaan fisiknya yang dilihat dari monitor Oxymeter, denyut jantung yang terlihat
merupakan indikator untuk mengukur performa seorang atlet dan seberapa percaya diri
seorang atlet tersebut ketika mengetahui performa fisiknya selama latihan dan
pengukuran.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui kepercayaan diri atlet setelah mengetahui
performa fisiknya diukur dengan heart rate monitor .
C. Rumusan Masalah
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kepercayaan diri atlet
setelah mengetahui hasil ukuran performa yang sudah ia capai.
D. Keutamaan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadikan manfaat yang bersifat teoritis dan
praktis sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN TEORI
Atlet dan pelatih perlu mengetahui detak jantung maksimal agar bisa mengukur
intensitas latihan apakah sesuai atau tidak dengan kapasitas fisik dan target yang
ditetapkan oleh pelatih (Syaifullah & Hendarsin, 2020).
Gotter (2017) mengatakan denyut jantung bisa menjadi salah satu tolak ukur
performa atlet (Healthline.com). Kemudian diperkuat lagi dengan hasil penelitian oleh
Sandi (2017) yang mengatakan, aktivitas fisik menyebabkan peningkatan frekuensi
denyut jantung yang ditandai dengan denyut nadi. Semakin tinggi intensitas latihan
maka frekuensi detak jantung saat melakukan aktivitas fisik semakin meningkat,
sebaliknya semakin rendah intensitas aktivitas maka semakin rendah pula detak
jantungnya.
Batasan pemantauan detak jantung dapat dipandu oleh intensitas latihan yang
dilakukan, dengan menghitung skala seberapa besar energi yang digunakan. Penggunaan
energi dipantau berdasarkan RPE (Ratting of Preveciod Extern). Menurut Martens (2012)
prestasi kerja seorang atlet, pada setiap periode memiliki batasan pengukuran detak jantung
yang telah ditentukan berdasarkan perhitungan, guna mencapai latihan yang optimal.
sehingga kondisi fisik atlet dapat meningkat.
( Martens, R 2012)
Pada tahap persiapan umum intensitas denyut jantung harus mencapai denyut
nadi (DN) maksimum, pada tahap persiapan khusus intensitas denyut jantung 85-95%
dari DN maksimum, sedangkan pada tahap pra-kompetisi intensitas denyut jantung 95-
100%. DN maksimal (Syaifullah & Hendarsin, 2020).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Kualitatif fenomenologis
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet pencak silat Kudus. Menggunakan
metode pemilihan sample dengan teknik purposive sampling, dilakukan dengan cara
mengambil subyek bukan karena rata- rata, namun direncanakan dengan tujuan tertentu
( Arikunto, 2010). Subyek yang diambil yakni Atlet pencak silat perguruan tapak suci
D. Teknik pengumpulan data
1) Observasi
1.1.1.1.1.1. Guide observasi
Enung Fatimah (2010: 150) menyebutkan karakteristik individu
yang kurang percaya diri sebagai berikut:
a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan
pengakuan dan penerimaan kelompok
b. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan.
c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan
memandang rendah kemampuan diri sendiri, namun di lain pihak memasang
harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri.
d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.
e. Takut gagal, sehingga menghinda ri segala resiko dan tidak berani
memasang target untuk berhasil
f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue
diri sendiri).
g. Selalu menempatkan/memosisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai
dirinya tidak mampu.
h. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat
bergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang
lain).
NO Enung Fatimah (2010: 150) Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
menyebutkan karakteristik Subyek 1 Subyek 2 Subyek 4 Subyek 5
individu yang kurang percaya
diri sebagai berikut.
d. Pesimis.
e. Takut gagal
f. Cenderung menolak).
2 Menyimpan rasa
takut/kekhawatiran terhadap
penolakan
4 Pesimis
5 Takut gagal
2) Wawancara
1.1.1.1.1.2.1. Guide wawancara
Tangkudung dan Apta (2017) menyebutkan aspek-aspek khusus kepercayaan diri dalam
olahraga, antara lain:
1. Keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk melakukan keterampilan fisik.
2. Keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk menggunakan keterampilan
psikologis
3. Keyakinan dalam menggunakan keterampilan perseptual (pengambilan
keputusan).
4. Status kebugaran fisik dan pelatihan yakin akan potensi belajar atau kemampuan
seseorang untuk meningkatkan keterampilan seseorang.
4. Kenapa
demikian ?
5. Apakah anda
sudah merasa
memiliki
kemampuan
untuk
menempatkan
sesuatu pada
waktunya
( waktu yang
tepat) ?
6. Apa anda
melakukan
berbagai cara
agar agar bisa
menjadi juara
7. Bisa dijelaskan
bagiaman?
F. Analisis data
Dalam menganalisis, kami menggunakan metode triangulasi. Informasi / data
yang telah diperoleh dari wawancara dan observasi, akan kami tautkan untuk menarik
kesimpulan (Ahyar, 2020). Sebelum kesimpulan kami tarik, kami akan mengkodingnya.
Koding adalah suatu langkah yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
fakta secara keseluruhan dari analisis data subjek penelitian ( Mahpur, 2017).
G. Cara Penafsiran
Cara penafsiran didapatkan dari analisa verbatim hasil wawancara. Analisis yang
dihasilkan merupakan penjelasan dinamika psikologi kepercayaan diri pada atlet pencak
silat perguruan tapak suci kudus pasca mengetahui performa fisiknya pada saat
pengukuran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
C. HASIL Coding
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN