Anda di halaman 1dari 9

JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No.

1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FKp-UNRI Terhadap


Pertolongan Pertama Cedera Pada Anggota Keluarga

Yulinda Ronauli Br Manalu1*, Darwin Karim2, Wan Nishfa Dewi3


1,2,3
Fakultas Keperawatan Universitas Riau, Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau
Email: yulinda.ronauli3852@unri.ac.id 1*

Abstrak

Cedera adalah dampak dari suatu agen eksternal yang menimbulkan kerusakan baik fisik maupun
mental sehingga mahasiswa diperlukan pengetahuan yang baik mengenai pertolongan pertama
cedera pada anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan
mahasiswa FKp-UNRI terhadap pertolongan pertama cedera pada anggota keluarga. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 170 orang responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi
menggunakan teknik stratified non random sampling. Alat ukur yang digunakan kuesioner tingkat
pengetahuan pertolongan pertama cedera. Analisis yang digunakan analisis univariate. Hasil
penelitian ini diketahui bahwa mayoritas tingkat pengetahuan memar pada kategori baik (70,6%),
tingkat pengetahuan luka pada kategori baik sebanyak (66,5%), tingkat pengetahuan luka bakar
pada kategori baik sebanyak (73,5%), tingkat pengetahuan terkilir pada kategori baik sebanyak
(62,9%), tingkat pengetahuan patah tulang pada kategori baik sebanyak (77,6%). Kesimpulan:
Tingkat pengetahuan mahasiswa FKp-UNRI terhadap pertolongan pertama cedera pada kategori
baik.

Keywords: Cedera, Keluarga, Mahasiswa keperawatan, Pertolongan pertama

PENDAHULUAN Prevalensi terjadinya cedera setiap


Mahasiswa keperawatan yakni tahunnya terus meningkat, dimana
seseorang yang dilatih untuk dijadikan berdasarkan hasil survei oleh Riskesdas
perawat yang profesional di masa depan pada tahun 2013, Prevalensi cedera di
(Putri., Sumartini & Rahmi, 2020). Melalui Indonesia sebanyak (8,2 %), sedangkan
proses perkuliahan, mahasiswa diberikan prevalensi cedera di Riau sebanyak (5,7%),
pengetahuan teoritis dan praktik klinik yang namun pada data Riskesdas (2018), terjadi
dapat menjadi ilmu yang bisa peningkatan pada masyarakat yang
diimplementasikan di keseharian mereka, mengalami cedera di Indonesia menjadi
terutama untuk orang terdekat disekitar sebanyak (9,2%), sedangkan prevalensi
mahasiswa yaitu keluarga. Ada banyak cedera di Riau sebanyak (8.2%). Cedera
penyebab yang mempengaruhi kesehatan yang dalam rumah tangga biasanya
keluarga baik dari luar (lingkungan) atau disebabkan oleh kegiatan yang berada di
dari dalam keluarga sendiri yang rumah, mulai dari kegiatan yang ringan
menyebabkan penyakit, namun tidak bisa ataupun berat dalam keseharian (Fatmawati
dipungkiri dapat ditemukan berbagai & Wulandari, 2019). Cedera yang sering
masalah kesehatan di luar penyakit yang terjadi dalam keluarga, meliputi memar,
ditimbulkan akibat terjadinya cedera pada laserasi/luka parut, terpotong/teriris, terkilir,
salah satu anggota keluarga. luka bakar dan patah tulang (Aditya, 2016).
53 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Pulih atau tidaknya cedera tergantung memar, luka, luka bakar ringan, terkilir dan
pertolongan pertama yang dapat kita patah tulang. Diketahui pengetahuan
berikan (Mustafa, 2017). Mahasiswa/i yang mahasiswa terhadap cara pertolongan
telah mendapatkan pendidikan dasar ilmu pertama memar dari 10 orang mahasiswa 1
pertolongan pertama merupakan salah satu orang menjawab dipijat, 5 orang menjawab
orang yang dapat memberikan penangan kompres es, 2 orang menjawab kompres
pertama (Suswitha & Arindari, 2020). hangat, 1 orang menjawab kompres es dan
Sejalan dengan pernyataan Najihah & memberi salep, 1 orang menjawab kompres
Ramli (2019) Pengetahuan tentang hangat, istirahatkan, pembebatan, dan diberi
pertolongan pertama cedera yang benar salep. Pengetahuan mahasiswa terhadap
merupakan kompetensi yang harus dimiliki cara pertolongan pertama luka ringan yaitu
mahasiswa keperawatan karena sangat dari 10 orang mahasiswa 1 orang menjawab
diperlukan, sehingga saat cedera terjadi tidak tahu, 2 orang menjawab meminum
mahasiswa bisa memberi pertolongan obat, 2 menghentikan pendarahan, 3 orang
pertama secara tepat serta cepat jika berada menjawab menghentikan pendarahan dan
di lokasi kejadian terutama saat terjadi pada membersihkan luka dan memberi
anggota keluarga sendiri. Sejalan dengan antiseptik, 2 orang menjawab mencuci di
penelitian Rasyid & Arisanti (2020) yang air mengalir. Pengetahuan mahasiswa
mengatakan perilaku atau tindakan dalam terhadap pertolongan pertama luka bakar
kesehatan dilatarbelakangi karena ringan yaitu 3 orang menjawab tidak tahu, 2
pendidikan kesehatan yang mereka jalani orang menjawab beri salep, 3 orang
dapat berperan untuk merubah atau menjaga membersihkan luka di air mengalir, 1 orang
kesehatan individu dan keluarga. Apabila menjawab di air mengalir lalu di oleskan
mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai lidah buaya atau minyak zaitun, 1 orang
pertolongan pertama cedera seperti memar, menjawab mendinginkan luka dengan
laserasi/luka parut, terpotong/teriris, terkilir, handuk dan beri salep. Pengetahuan
luka bakar, patah tulang, mahasiswa dapat mahasiswa terhadap cara pertolongan
memberikan pertolongan pertama saat pertama terkilir yaitu 3 orang memberi
cedera tersebut terjadi pada anggota jawaban dipijat, 3 orang kompres es, 1
keluarganya dan keluarga akan lebih orang imobilisasi, kompres es,di balut, dan
mempercayai jika memiliki anggota dalam meninggikan posisi, 1 orang menyangga
bidang kesehatan. dengan kain, 2 orang tidak tahu.
Mengacu dari studi pendahuluan yang Pengetahuan mahasiswa terhadap cara
peneliti lakukan ke sejumlah 10 Mahasiswa pertolongan pertama patah tulang yaitu, 3
Keperawatan Universitas Riau dengan dibawa ke rumah sakit, 2 orang menjawab
metode wawancara, dimana pada 10 di bidai dan dibawa ke rumah sakit, 1 orang
mahasiswa ditanyakan mengenai menjawab tidak tahu, 1 orang menjawab di
pengetahuan cara pertolongan pertama pijat, 2 orang menjawab imobilisasi, 1
54 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

melepas pakaian yang menutupi area yang besar karakteristik responden berdasarkan
patah. Tujuan penelitian adalah untuk usia sebanyak 84 orang mahasiswa berusia
mengidentifikasi tingkat pengetahuan 19 tahun (49,4%). Menurut data statistik
mahasiswa FKp-UNRI terhadap kemendikbud (2020) usia kuliah mahasiswa
pertolongan pertama cedera pada anggota program sarjana berada pada rentang usia
keluarga. 18-24 tahun, program magister pada
rentang 25-40 tahun dan program doktor
METODE 40-50 tahun. Dari data penelitian Rentang
Penelitian ini dilaksanakan di usia 18-21 merupakan usia mahasiswa pada
Fakultas Keperawatan Universitas Riau tahun pertama dan kedua. Pada usia ini
yang di mulai dari Januari-Oktober 2021. mahasiswa sudah memasuki kategori
Metode penelitian ini kuantitatif deskriptif rentang usia remaja akhir. Rentang usia
melalui pendekatan berupa cross sectional. remaja akhir dari 17-24 tahun. Jenis
Jumlah sampel yang digunakan adalah kelamin penelitian ini mayoritas berjenis
sampel sejumlah 170 responden. Alat kelamin perempuan yaitu berjumlah 161
pengumpul data menggunakan Alat ukur orang responden (94,7%). Keadaan ini
yang digunakan kuesioner tingkat menggambarkan bahwa peminat pendidikan
pengetahuan pertolongan pertama memar, kesehatan didominasi oleh jenis kelamin
luka, luka bakar, terkilir, patah tulang perempuan. Demikian dengan jumlah
melalui google form terdiri dari 32 mahasiswa keperawatan berjenis kelamin
pertanyaan yang telah di uji validitas perempuan di FKp UNRI setiap tahunnya
dengan r hitung (0,444)-0,889> r tabel selalu lebih banyak dibandingkan laki-laki.
(0,444). Analisa data yang digunakan Pendidikan keperawatan yang didominasi
analisis univariat untuk melihat distribusi oleh kaum perempuan ini dikarenakan sikap
frekuensi dan variabel penelitian. dasar yang dimiliki perempuan identik
sebagai orang yang ramah, sabar, telaten,
HASIL DAN PEMBAHASAN
lemah lembut, berbelas kasih dan gemar
Karakteristik responden
bersosialisasi (Rofiah & Syaifudin, 2014).
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik
responden Karakter tersebut banyak dimiliki oleh
Karakteristik Frekuensi (N) Persentase (%) kaum perempuan yang menyebabkan orang
Angkatan:
A 2019 1 41 24,1 beranggapan bahwa keperawatan ini sesuai
A 2019 2 42 24,7 untuk perempuan (Siswanto, 2014). Hal ini
A 2020 1 44 25,3
A 2020 2 43 25,3 juga didukung oleh hasil penelitian yang
Jenis kelamin: dilakukan oleh Putri, Sumartini , Rahmi
Perempuan 161 94,7
Laki-laki 9 5,3 (2020), pada mahasiswa Program Studi D-
Total 170 100 III Universitas Pendidikan Indonesia,
Berdasarkan tabel 1 diperoleh pada Bandung, Jawa Barat bahwa mayoritas
170 orang mahasiswa FKp-UNRI sebagian
55 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

responden berjenis kelamin perempuan Tingkat Pengetahuan Pertolongan


berjumlah 20 responden (84%). Pertama Luka pada Anggota Keluarga
Tingkat Pengetahuan Pertolongan Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
pertolongan pertama luka pada anggota
Pertama Memar pada Anggota Keluarga
keluarga
Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase
pertolongan pertama memar pada anggota Pertolongan Pertama Memar (%)
keluarga 1 Baik 120 70,6
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase 2 Kurang 50 29,4
Pertolongan Pertama Luka (%) Total 170 100
1 Baik 113 66,5
2 Kurang 57 33,5 Berdasarkan hasil penelitian yang
Total 170 100
dilakukan tingkat pengetahuan mahasiswa
Berdasarkan tabel 2 tingkat keperawatan terhadap pertolongan pertama
pengetahuan mahasiswa terhadap luka pada anggota keluarga sebagian besar
pertolongan pertama memar pada anggota pada kategori baik sebanyak 113 orang
keluarga sebagian besar pada kategori baik responden (66,5%) dan responden yang
dengan jumlah responden yang mampu memiliki pengetahuan yang kurang
menjawab dengan benar sebanyak 120 mengenai pertolongan pertama luka pada
orang (70,6%) kemudian yang masuk pada anggota keluarga sebanyak 57 orang
kategori kurang baik sebanyak 50 orang (33,5%). Hasil tersebut menunjukkan
responden (29,4%). Dari penelitian yang bahwa mayoritas responden memiliki
dilakukan peneliti responden dengan pengetahuan yang baik mengenai
kategori baik dikarenakan pendidikan yang pertolongan pertama luka pada anggota
sedang dijalani responden merupakan keluarga. Adapun tingkat pengetahuan baik
pendidikan kesehatan dan materi dari yang dimiliki mahasiswa keperawatan
memar sudah pernah di pelajari. Universitas Riau tidak lepas dari sumber
Hal yang dimaksud tahu disini bahwa informasi yang di dapatkan mahasiswa di
semakin sering seseorang mendapatkan luar perkuliahan ataupun sudah pernah
sebuah informasi maka semakin tinggi pula mendapatkan pendidikan kesehatan saat
pengetahuan yang di dapatkan. Sejalan duduk di bangku sekolah, pengalaman saat
dengan penelitian yang dilakukan terjadi luka, dan ilmu pengetahuan yang
Wulandini dkk (2019) pada Siswa/i di SMA diperoleh saat mengikuti perkuliahan
Olahraga Rumbai Pekanbaru Provinsi Riau mengenai cara perawatan luka atau cedera
tahun 2019 yaitu sebanyak 69 orang baik dalam bentuk teori dan praktikum.
(86.25%) memiliki pengetahuan baik, 10 Setyabudi (2018) menyatakan
orang (12.5%) memiliki pengetahuan Fakultas Ilmu Kesehatan merupakan
cukup, hanya 1 orang (1.25%) yang Fakultas yang memiliki keunggulan yang
memiliki pengetahuan kurang. sedang dikembangkan atau ciri khas yaitu
tentang penanganan kegawatdaruratan.
Kemampuan responden lebih optimal
56 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

karena mengikuti perkuliahan tentang sekolah, pengalaman saat terjadi luka bakar
penanganan cedera. Sejalan dengan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat
penelitian Priyatno & Indika (2019) Pada mengikuti perkuliahan mengenai cara
pelatih PPLP SUMBAR yang sudah perawatan luka atau cedera baik dalam
mendapatkan pendidikan kesehatan bentuk teori dan praktikum.
mengenai pertolongan pertama cedera Luka bakar berisiko sering terjadi
dengan persentase nilai 77,42% berada pada dalam rumah tangga. Hasil penelitian dari
kategori baik dikarenakan responden sudah Rybarczyk, et al (2017) Melaporkan bahwa
mendapatkan pelatihan sebelumnya kelompok anak-anak menjadi yang paling
mengenai pertolongan pertama cedera. berisiko terhadap cedera luka bakar dan
Tingkat Pengetahuan Pertolongan seseorang yang terkena luka bakar di
Pertama Luka Bakar Pada Anggota rumah, cairan panas dan api adalah
Keluarga
penyebab yang paling sering terjadi.
Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
pertolongan pertama luka bakar pada Penyebab sering terjadi luka bakar dalam
anggota keluarga keluarga adalah saat mengerjakan
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase
Pertolongan Pertama Bakar (%) pekerjaaan dalam rumah tangga, namun
1 Baik 125 73,5 kurang memiliki pengetahuan mengenai
2 Kurang 45 26,5
Total 170 100 alat perlindungan diri saat mengerjakan
pekerjaan dalam rumah tangga. Sehingga
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperlukan dalam keluarga memiliki
telah dilakukan tingkat pengetahuan
anggota keluarga yang memiliki
mahasiswa keperawatan terhadap
pengetahuan medis terutama pertolongan
pertolongan pertama luka bakar pada
pertama saat terjadi luka bakar. Menurut
anggota keluarga menunjukkan mayoritas
peneliti setiap mahasiswa keperawatan
pada kategori baik sebanyak 125 orang
memiliki peran dalam merawat anggota
(73,5%), sedangkan pada kategori kurang
keluarganya sebagai seseorang yang
baik sebanyak 45 orang responden (26,5%)
memiliki pengetahuan dalam bidang
di Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
kesehatan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Mahasiswa keperawatan merupakan
mayoritas responden memiliki pengetahuan
seseorang yang menempuh pendidikan
yang baik mengenai pertolongan pertama
tinggi di bangku kuliah yang sudah
luka bakar pada anggota keluarga. Adapun
mempelajari cara melakukan dan
tingkat pengetahuan baik yang dimiliki
pertolongan pertama dan perawatan luka.
mahasiswa keperawatan Universitas Riau
Dengan memiliki tingkat pendidikan yang
tidak lepas dari sumber informasi yang di
lebih tinggi menjadikan seseorang memiliki
dapatkan mahasiswa di luar perkuliahan
kesadaran yang tinggi, perilaku tanggung
ataupun sudah pernah mendapatkan
jawab, memiliki lebih banyak pengetahuan
pendidikan kesehatan saat duduk di bangku
dalam melakukan praktik keselamatan.

57 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional


JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Tingkat Pengetahuan Pertolongan mahasiswa kesehatan. Sehingga


Pertama Terkilir pada Anggota Keluarga pertolongan pertama pada cedera yang
Tabel 5. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan terjadi di keluarga sangat penting (Rini, Ika
pertolongan pertama terkilir pada
anggota keluarga Satyo, dkk, 2019)
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase
Sejalan dengan penelitian Jason &
Pertolongan Pertama Bakar (%)
1 Baik 107 62,9 Arieselia (2020) menunjukkan gambaran
2 Kurang 63 37,1
Total 170 100
tingkat pengetahuan mahasiswa sesudah
diberikan edukasi kesehatan sebanyak 24
Berdasarkan hasil penelitian yang orang (66,7%) termasuk dalam kategori
telah dilakukan tingkat pengetahuan baik, sedangkan cedera yang paling banyak
mahasiswa terhadap pertolongan pertama terjadi adalah sprain (Terkilir). Penelitian
terkilir pada anggota keluarga menunjukkan serupa juga dilakukan oleh Suci
mayoritas pada kategori baik sebanyak 107 Nurwijayanti pada masyarakat di
orang (62,9%) dan responden responden Sukoharjo, yang berkesimpulan bahwa
yang memiliki pengetahuan yang kurang terdapat pengaruh antara pendidikan
mengenai pertolongan pertama terkilir pada kesehatan yang diberikan dengan
anggota keluarga sebanyak 63 orang pengetahuan masyarakat mengenai
(37,1%). Tingkat pengetahuan baik yang pertolongan pertama Rest, Ice,
dimiliki responden dikarenakan pendidikan Compression, Elevation (RICE). Dengan
yang sedang dijalani responden merupakan dasar ilmu pengetahuan pertolongan
pendidikan kesehatan yang sudah pertama cedera yang didapatkan mahasiswa
mempelajari cara perawatan cedera baik dimiliki mahasiswa dapat membantu
dalam bentuk teori dan praktikum. Sejalan anggota yang mengalami cedera dengan
dengan pernyataan Hernando (2016), segera.
pelatihan dapat meningkatkan kesiapan, Tingkat Pengetahuan Pertolongan
keterampilan dan pengetahuan responden Pertama Patah Tulang Pada Anggota
Keluarga
serta mempengaruhi keinginan responden
Tabel 6. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
untuk berbuat sesuatu. pertolongan pertama patah tulang pada
Karena cedera yang terjadi di rumah anggota keluarga (N=170)
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase
dan lingkungannya menduduki peringkat Pertolongan Pertama Bakar (%)
pertama. Pertolongan yang diberikan 1 Baik 132 77,6
2 Kurang 38 22,4
merupakan pelayanan kesehatan Total 170 100
kegawatdaruratan sehari-hari. Pelayanan Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
kesehatan kegawatdaruratan sehari-hari ini mayoritas tingkat pengetahuan mahasiswa
merupakan hak asasi setiap orang untuk terhadap pertolongan pertama patah tulang
mendapatkan pertolongan, dan menjadi pada anggota keluarga pada kategori baik,
kewajiban bagi setiap orang untuk karena sebanyak 132 orang (77,6%) dan
memberikan pertolongan terutama bagi responden responden yang memiliki
58 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

pengetahuan yang kurang mengenai supaya tidak akan menimbulkan cedera


pertolongan pertama patah tulang pada yang semakin parah dan memicu terjadinya
anggota keluarga sebanyak 38 orang pendarahan meskipun keterlambatan hanya
(22,4%). Hal ini sejalan dengan penelitian beberapa menit dapat membuat korban
Listiana & Silviani (2020) pada kehilangan kesadaran akibat kehilangan
mahasiswa/i keperawatan Stikes Tri banyak darah yang berujung kematian dan
Mandiri Sakti Bengkulu dimana mahasiswa dapat memberi perbedaan hidup dan mati
yang memiliki pengetahuan pertolongan (Killing, dkk., 2018).
pertama patah tulang yaitu balut bidai
mayoritas responden berada pada kategori KESIMPULAN
baik 70 orang responden (55,6%). Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Tingkat pengetahuan pertolongan gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa
pertama patah tulang pada responden dalam FKp-UNRI terhadap pertolongan pertama
penelitian ini berada pada tingkat tahu cedera pada anggota keluarga pada
(Know) dan memahami (Comprehension). mahasiswa tahun pertama dan kedua di
Hal itu disebabkan oleh kemampuan Fakultas Keperawatan Universitas Riau
mahasiswa/i dalam mengingat dan maka diketahui bahwa pengetahuan
memahami cara pertolongan pertama mahasiswa FKp-UNRI sebagian besar
fraktur berbeda-beda. Adapun tingkat memiliki pengetahuan yang baik yaitu
pengetahuan baik yang dimiliki mahasiswa memar (70,6%), luka (66,5%), luka bakar
tidak lepas dari sumber informasi yang (73,5%, terkilir (62,9%), patah tulang
didapatkan mahasiswa di luar perkuliahan, (77,6%). Hasil penelitian ini dapat
pengalaman saat terjadi fraktur, dan ilmu disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
pengetahuan yang diperoleh saat mengikuti mahasiswa terhadap pertolongan pertama
perkuliahan mengenai cara perawatan luka cedera pada kategori baik.
atau cedera baik dalam bentuk teori dan
UCAPAN TERIMAKASIH
praktikum.
Terimakasih kepada pembimbing
Didukung dengan hasil penelitian
yang telah memberikan masukan dan
Sari, Dwi (2015) menunjukkan perbedaan
bimbingan, penguji yang telah memberikan
tingkat pengetahuan responden sesudah
kritik dan saran demi kesempurnaan
mendapat pengetahuan pertolongan pertama
penelitian ini, serta keluarga yang
fraktur tulang dengan pendidikan kesehatan
memberikan dukungan kepada saya.
diperoleh pengetahuan yang baik sebanyak
66,7%. Peranan mahasiswa keperawatan DAFTAR PUSTAKA
atau tenaga kesehatan dalam melakukan
Aditya, R. (2016). Asuhan Keperawatan
pertolongan pertama kecelakaan atau cedera Keluarga Konsep Dan Praktik.
pada sistem muskuloskeletal harus Yogyakarta: Flashbooks.
ditangani dengan cepat dan tepat. Agar Anggraini dkk. (2018). Pendidikan
Kesehatan Pertolongan Pertama pada
59 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

Kecelakaan pada Masyarakat di Keperawatan Komprehensif


Kelurahan Dandangan. Journal of (Comprehensive Nursing Journal),
Community Engagement in Health, 3(1), 52–62.
1(2), 21 – 24 Ibrahim, S. A., & Adam, M. (2021).
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Tingkat Pengetahuan Anggota Palang
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Merah Remaja (PMR) Tentang
Rineka Cipta. Pertolongan Pertama Pada Cedera.
Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Jambura Nursing Journal, 3(1), 23–31.
Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jamil, M., & Laksono, bayu budi. (2020).
Jakarta: Kementrian Kesehata Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Republik Indonesia. Orang Tua dengan Praktik Pencegahan
Balitbang Kemenkes RI. (2018). Riset Cedera pada Anak Pra Sekolah. Jurnal
Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Surya, 12(1), 16–25.
Jakarta: Kementrian Kesehata Kemendikbud. (2020). Statistik Pendidikan
Republik Indonesia Tinggi. Jakarta: Setditjen Dikti,
Burke, k. M., Lemone, p., & Bauldoff, g. Kemendikbud
(2016). Buku Ajar Keperawatan Kholid, A. (2014). Promosi Kesehatan:
Medikal Bedah (5th ed.). Jakarta: Dengan Pendekatan Teori Perilaku,
EGC. Media dan Aplikasinya (1st ed.).
Cho, R. V. (2015). Hand Book P3K: 99 Jakarta: Rajawali Pers
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Khosasih, Mohammad. (2021). Pemberian
Yogyakarta: Pustaka Cerdas. Pelatihan Teknik Pertolongan Pertama
Dion, Y., & Betan, Y. (2013). Asuhan pada Kejadian Patah Tulang Kepada
keperawatan keluarga konsep dan Anggota Palang Merah Remaja Siswa
praktik. Yogyakarta: Nuha Medika. MAN 3 Kandangan. Journal of
Endiyono & Lutfiasari. (2016). Pendidikan Community Engagement in Health,
Kesehatan Pertolongan Pertama 4(1), 30-34.
Berpengaruh Terhadap Tingkat Kuswardinah, A. (2019). Ilmu Kesehatan
Pengetahuan dan Praktek Guru Dalam Keluarga. Semarang: Unnes Press.
Penanganan Cedera pada Siswa di Librianty, N. (2015). Panduan Mandiri
Sekolah Dasar. MEDISAINS: Jurnal Melacak Penyakit. Jakarta: Lintas Kata
Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, 14(1), Listiana, D., & Silviani, Y. E. (2020).
10-17. Pelatihan Balut Bidai Terhadap
Fatmawati, S., & Wulandari, R. (2019). Keterampilan pada Mahasiswa/I
Perawatan Luka Sederhana Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Kecelakaan Kerja di Rumah Tangga di Silampari, 4(1), 265–273. B
Kelurahan Nusukan Surakarta. Meikahani R, Kriswanto ES. (2015).
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Pengembangan Buku Saku Pengenalan
Kepada Masyarakat, 3(1), 35. Pertolongan dan Perawatan Cedera
Han, S. (2016). Innovations and Advances Olahraga untuk Siswa Sekolah
in Wound Healing (Second Edi). Menengah Pertama. Yogyakarta:
Seoul, Republic of korea (South Fakultas Ilmu Keolahragaan
korea): Springer Universitas Negeri Yogyakarta.
Hastuti, D. (2017). Hubungan Pengetahuan Moenadjat, Yefta (2011). Luka Bakar
Tentang Antisipasi Cedera dengan Pengetahuan Klinis Praktis. Jakarta:
Praktik Pencegahan Cedera pada Anak FK UI
Usia Toddler di RW 01 Kelurahan Mustafa, p. S. (2017). Pembelajaran
Manggahang Wilayah Puskesmas Pertolongan Pertama dan Pencegahan
Jelekong Kabupaten Bandung. Jurnal Perawatan Cedera Olahraga (PP &
60 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional
JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa Vol. 2. No. 1 Juni 2023
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jkj e-ISSN: 2830-5558 p-ISSN: 2830-5744

PPCO) berbasis blended learning. Terhadap Kegiatan dan Pertolongan


Malang: Pascasarjana, Universitas Pertama. Jakarta: EGC.
Negeri Malang. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Nasution, R (2019). Panduan Bantuan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Hidup Dasar dan Pertolongan Pertama. Sumadi dkk. (2020). Pengaruh Pelatihan
Sukarame: Whitecoat Hunter Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Nies, M. A., & Mcewen, M. (2018). Terhadap Pengetahuan Penanganan
Keperawatan Kesehatan Komunitas Fraktur pada Anggota PMR di SMP
dan Keluarga (1st ed.; J. Sahar, A. Negeri 2 Kuta Utara. Jurnal
Setiawan, & ni made Riasmini, eds.). Keperawatan Muhammadiyah, 5 (1),
Singapore: Elsevier. 19-23.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Suswitha, D., & Arindari, D. R. (2020).
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Pengaruh Simulasi First Aid
Rineka Cipta. Kegawatdaruratan Kecelakaan
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan terhadap Pengetahuan Penanganan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Fraktur. Jurnal Ilmiah Multi Science
Rineka Cipta. Kesehatan, 12(1), 97–109.
Notoatmodjo, S. (2018). Metode Penelitian Suswitha, D., & Arindari, D. R. (2020).
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pengaruh Simulasi First Aid
Perdanakusuma, DS. (2017). Cara Mudah Kegawatdaruratan Kecelakaan
Merawat Luka. Surabaya: Airlangga terhadap Pengetahuan Penanganan
University Press Fraktur. Jurnal Ilmiah Multi Science
Putri, S., Sumartini, S., Rahmi, U. (2020). Kesehatan, 12(1), 97–109.
Perspektif Mahasiswa Keperawatan Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar
Terhadap Capaian Pembelajaran Cetak Keperawatan: Keperawatan
Klinik dengan Metode Peer Learning. Keluarga dan Komunitas. Jakarta:
Jurnal Vokasi Kesehatan, 6(2). hlm. 68 Kemenkes RI
- 75 World Health Organization. (2017). State of
Rahmawati, R. (2018). Pengaruh Health Inequality: Indonesia. Geneva:
Pembidaian terhadap Penurunan Skala World Health Organization.
Nyeri pada Pasien Fraktur tertutup di Wulandini., Fitri., Sari. (2019).
Ruangan IGD RSAM Bukittinggi Pengetahuan Siswa/I Tentang
Tahun 2018. Stikes Perintis Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Ramdani, M. L. (2019). Peningkatan Saat Berolahraga di Sma Olahraga
Pengetahuan Bahaya Luka Bakar dan Rumbai Pekanbaru Provinsi Riau
P3K Kegawatan Luka Bakar pada 2019. Jurnal Keperawatan Abdurrab,
Anggota Ranting Aisyiyah. Seminar 3(1), 70-77.
Nasional Hasil Penelitian dan Zulman., Abas., Deswandi. (2019).
Pengabdian pada Masyarakat IV Pelatihan Pencegahan dan Pertolongan
Tahun 2019 “Pengembangan Pertama Cedera Olahraga Bagi Pelatih
Sumberdaya Menuju Masyarakat PPLP Sumatera Barat. Jurnal Berkarta
Madani Berkearifan Lokal” LPPM - Pengabdian Pada Masyarakat, 1(1),
Universitas Muhammadiyah 27-4.
Purwokerto, 103–106.
Riyanto & Budiman. (2013). Kapita Selekta
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika
Seward, H . (2015). Tindakan Para Medis

61 Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional

Anda mungkin juga menyukai