PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
YOSUA A. KALIGIS
NIM. 1614201158
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia setiap tahun, dan sebanyak 50 juta terluka cedera lalu lintas jalan
kematian tiap tahunnya pada anak usia dibawah 18 tahun. Sekitar 230.000
akibat cedera diproyeksikan meningkat dari 5.1 juta menjadi 8.4 juta
ketiga dari Disability Adjusted Life Years pada tahun 2020. Cedera
sendiri dan cedera akibat perang. Cedera akibat kecelakaan lalu lintas,
1
(Riskesdas, 2013) sebesar 8.2%, Prevelensi Cedera Menurut
Sekolah sebesar (13%). Pada khasus Cedera terjadi sesuai dengan jenis
pada Cedera yang sering terjadi sesuai proposi bagian tubuh yang terkena
yang dimana angka cedera pada anggota gerak atas pada urutan kedua
terbesar 32.7% dan pada Cedera yang dimana memiliki akan Proposi
Dan pada cedera Proposi tempat Kejadian Cedera pada Jalan Raya
yaitu Tidak Bekerja (7.9 %), Sekolah (13 %),PNS / BUMN / TNI / POLRI
Cedera yang terjadi pada anak – anak adalah salah satu kejadian
2
menggunakan acuan mekanisme cedera pada korban (Bronuhard, 2017).
Cedera dibagi menjadi dua jenis yaitu disengaja dan tidak di sengaja
dilakukan kepada diri sendiri seperti bunuh diri dan kekerasan yang
anak – anak yang mengalami rasa saki, cacat akibat cedara sehingga
atas kesehatan dan lingkungan yang aman, bebas dari luka dan kekerasan,
3
terjadinya cedera pada anak – anak yaitu Terjatuh pada saat bermain,
Berkelahi, terjatuh pada saat olah raga, dan non cedera sakit kepala,
bentuk kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan kejadian dalam
Memiliki Guru lulusan akan Strata 1 dan memiliki Guru Honorer yang
lulusan akan Sekolah Menengah Akhir dan guru pada sekolah tersebut
semuanya wanita.
seseorang yang sakit atau yang mengalami cedera hingga bantuan medis
didiknya mengalami suatu hal dan guru juga berperan sebagai pelindung
anak didiknya dari kejadian seperti cedera ataupun kecelakaan. Setiap guru
4
harus memilikii keahlian dasar dalam melakukan tindakan gawat darurat di
kesehatan sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk memproteksi siswa dari
Keamanan murid merupakan perhatian utama bagi guru, orang tua dan
5
Belum Memiliki Fasilitas akan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan,
pertama pada cedera lengan pada siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 dan
B. Rumusan Masalah
Resettlement Mopuya?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Resettlement Mopuya?
2. Tujuan Khusus
6
b. Mengetahui pendidikan kesehatan self efficacy sebelum melakukan
Resettlement Mopuya?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan bagi sekolah terlebih
secara maksimal.
cedera
7
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
(Notoatmodjo, 2013)
8
kebersihan hidung, kebersihan telinga, kesehatan mata, memelihara
dan kematian.
bidang kesehatan
9
lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat agar melaksanakan
yaitu:
1) Bimbingan
2) Penyuluhan
3) Wawancara
kelompok, yaitu:
1) Kelompok besar
10
2) Kelompok kecil
massa.
11
2) Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan
bahan-bahan setempat
1) Media cetak
a) Booklet
membaca.
b) Leaflet
yang terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan cetak yang berisi
disampaikan.
3) Flyer (selebaran)
12
4) Flip chart (lembar balik)
5) Poster
6) Media elektronik
a) Televisi
13
b) Radio
spot.
7) Film
dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera atau oleh
mereka dengar, dan hanya 30% dari apa yang mereka lihat, tapi 70%
yang luar biasa dari apa yang mereka dengar dan lihat. Dengan
pemikiran ini tak heran mengapa film adalah suatu alat komunikasi
yang kuat.
ini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng dan
14
dipasang di dinding fasilitas umum (puskesmas, rumah sakit, balai
1. Pengertian
melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan
manusia sehari – hari. Hal ini disebabkan efekasi diri yang dimiliki
15
mendefinisikan efikasi diri sebagai evaluasi seseorang mengenai
(Ghufron, 2010)
sesuatu yang ada disekitarnya. Dalam situasi yang sulit, orang dengan
efikasi diri yang tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi
tantangan yang ada. Hal senada juga diungkapkan ilah Gist, yang
tertentu.
16
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efikasi
tertentu.
a. Tingakat (level)
tugas – tugas yang muda, sedang, atau bahkan meliputi tugas – tugas
17
b. Kekuatan (strength)
menyelesaikannya.
c. Generalisasi (geneality)
suatu aktifitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktifitas dan
situasi bervariasi
dimensi (generality)
18
3 Faktor – Faktor Yang Mepengaruhi Self Efficacy
umum performa masa lalu yang berhasil akan menaikan Self Effecacy kuat
b. Modeling Sosial
c. Persuasi Sosial
19
diinginkan. Individu yang diyakinkan secara verbal cenderung akan
tidak menyenangkan.
1) Budaya
yang berfungsi sebagai sumber penilaian Self Efficacy dan juga sebagai
20
2) Jenis Kelamin
4) Insentif Eksternal
bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan Self efficacy adalah
21
5) Status atau peran individu dalam lingkungan
yang rendah akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self-
a. Fungsi kognitif
22
kuat akan mempunyai cita – cita yang tinggi, mengatur rencana dan
b. Fungsi Motivasi
23
dalam mengahadapi tantangan. Kegigihan atau ketejunan yang kuat
c. Fungsi Afeksi
terjadi dan khawatir terhadap hal hal yang sangat jarang terjadi.
24
Melalui pikiran - pikiran tersebut, individu menekan dirinya
d. Fungsi Selektif
awal.
25
C. KONSEP KEMAMPUAN
1. Pengertian
26
beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas
masalah.
diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain
adalah sebuah usaha untuk mengenali suatu hal berdasarkan apa yang
27
D. KONSEP CEDERA LENGAN
1. Pengertian
dua jenis yaitu disengaja dan tidak di sengaja (Wahdan ,2016). Cedera
kepada diri sendiri seperti bunuh diri dan kekerasan yang dilakukan
Banyak diantara anak – anak yang mengalami rasa saki, cacat akibat
yang sering terjadi pada anak – anak. Setiap tahun lebih dari 1500
28
yang biasa disebut sebagai “ kecelakaan “ dan kejadian yang tanpa
dilakukan kepada diri sendiri seperti bunuh diri dan kekerasan yang
2. Mekanisme Cedera
berbeda – beda.
penyakit dapat dicegah, bikan suatu kebetulan atau pun takdir Tuhan
(Nayduch , 2014).
3. Klasifikasi Cedera
a. Cedara Tumpul
29
seseorang tersebut. Cedera Tumpul memiliki kesamaan dengan
diakibatkan oleh gaya gesek dan tekanan saat terjadinya cedera dan
b. Trauma Tembus
yang biasanya terjadi secara sengaja dan dapat pula tidak sengaja.
(Nayduch , 2014).
30
4. Macam-Macam Cedera Lengan dan Penatalaksanaannya
a. Terluka
2011).
31
rumah sakit untuk mendapatkan tindakan penjahitan
b. Perdarahan
c. Perawatan Perdarahan
korban
32
2) Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,makanan sewaktu
memberikan perawatan
Perdarahan Besar :
tekan.
balutan luka
33
1) Baringkan dan istirahatkan penderita
menjadi syok
d. Dislokasi
disebabkan oleh cedera berat pada sendi dan sering disertai fraktur.
Lokasi yang sering mengalami dislokasi yaitu ada pada sendi bahu,
sendi siku, jari, ibu jari, panggul, dan rahang. Gejala yang sering
34
jaringan karena adanya tekanan pada saraf, (2) deformitas, karena
terhadap sendi, gerak sendi terbatas atau sama sekali tidak dapat
digerakkan, (4) adanya bengkak dan memar, dan (5) cedera pada
35
menopang yang cedera dengan tangan sebelahnya, dan
pada sendi tetapi dengan arah yang berlawanan dengan alur otot.
(Junaidi,2011 )
f. Pergelangan Tangan
atau patah tulang. Jika tidak terdapat keretakan atau patah tulang maka
36
g. Patah Tulang
37
tekan di tempat yang patah dan terdapat nyeri tekan sumbu. (rasa
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan
lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau
a) Bidai Keras
plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada dasarnya
38
merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam
b) Bidai traksi
c) Bidai Improvisasi
lain-lain.
39
b) Bidai harus dibuat dari bahan yang kuat, kaku, dan
pipih,
pembidaian yaitu:
pergelangan kaki.
40
Gambar 2:2 Bebat bidai menggunakan koran
Sumber: www.sportinjuryclinic.net
Sumber : www.sportinjuryclinic.net
5. Pencegahan Cedera
tipe, yaitu :
cedera.
41
c. Tersier : tipe ini berfokus pada pencegahan setelah
(Nayduch, 2014)
1. Pengertian
medis datang (Lenson & Mills, 2016). Setiap orang harus mampu dan
a. Terluka
2014 ). Luka yang bersih akan terhindar dari kuman yang akan
b. Perdarahan
42
dan penggantian cairan atau darah yang keluar dari tubuh.
pembekuan.
c. Mimisan
(Hardisman, 2014 ).
d. Dislokasi
43
terjadinya dislokasi. Lakukan reposisi, imobilisasi, fisioterapi
(Hardisman, 2014 ).
mengoreksi penyebab
f. Patah Tulang
yaitu :
cederanya.
semula (reposisi).
44
4) Rehabilitasi, mengembalikan kemampuan tubuh yang
(Hardisman, 2014 ).
45
Guru merupakan penolong pertama saat anak didiknya
mengalami suatu hal dan guru juga berperan sebagai pelindung anak
jawab untuk merawat siswa yang mengalami sakit sedang atau siswa
perhatian utama bagi guru, orang tua dan staff sekolah (Pandey, 2017).
46
BAB III
OPERASIONAL
Pertolo Pertolo
Pendidi
ngan Pertama ngan Pertama
kan Kesehatan
Cedera Lengan Cedera Lengan
Self Efficacy
Sebelum Sesudah
Pendidikan Pendidikan
Kesehatan Self kesehatan self
Resetllement Mopuya
B. Hipotesis
47
C. Definisi Operasional
Operasional Ukur
Kesehatan adalah
Self keyakinan
efficacy seseorang
dalam
kemampuannya
untuk
melakukan
suatu bentuk
kontrol terhadap
sendiri dan
kejadian dalam
lingkungan
48
Pertama adalah 100,dan
yang Dilakukan
dilakukan Point 0
untuk
seseorang
yang sakit
atau yang
mengalami
cedera hingga
bantuan
medis datang
(Lenson &
Mills, 2016).
adalah :
49
tujuan kesehatan yang meliputi beberapa kombinasi dan
yang diteliti
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
50
Jenis penelitian yang digunakan one group pretest-postest yaitu
1. Tempat Penelitian
Mopuya
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
memiliki 15 Guru
2. Sampel
51
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan
2013),. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang masuk
D. Instrumen Penelitian
berskala Guttman, Skala ukur Ordinal data yang diperoleh berupa data
52
Dilakukan” sehingga dengan demikian penyusun berharap mendapatkan
baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau
sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal” (Usman
E. Uji Normalitas
normalitas ini mengambil nilai hasil post test antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Model t-test yang baik adalah memiliki distribusi normal.
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
cedera..
2. Analisis Bivariat
53
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
pertama cedera lengan pada siswa . Uji statistika yang akan digunakan
adalah uji t atau t test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
masing – masing variable dan uji t atau t test yang digunakan adalah
sesudah dilakukan mobilisasi dini. Jika nilai signifikansi < 0,05 (nilai
G. Etika Penelitian
54
3. Kerahasiaan (confidentiality)
55
DAFTAR PUSTAKA
Erwin Setyo Kriswanto. 2012. Konsep, Proses, dan Aplikasi Dalam Pendidikan
Yogjakarta
Publishing.
Bumi Aksara
Husnul Hatimah. 2019. Hubungan Pengetahan Orang Tua Self Efficacy dalam
Bumi Pada Siswa Menengah Atas Negeri 2 dan 6 Bandah Aceh. Idea
56
Panjang Pada Siswa Kelas X Smk Negeri 6 Manado. ejournal
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpo
2020
Mokad, A.H. Forouzanfar, M.H. Daoud, F. Mokdad, A.A. Bcheraoui, C.E. 2016.
Cipta.
57
Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
http://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/mengenalkan-pendidikan-kesehatan-
02-2020-global-gathering-of-ministers-determines-road-safety-agenda-
58