Anda di halaman 1dari 84

STRATEGI PEMASARAN

PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN


PT. AKUAMARIN INDONESIA RAYA KUNINGAN
MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

Oleh:
MOH. HASAN VEGGIYANTO
NIRM: 081.23.0002.17

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


pada Program Studi Manajemen Bisnis Syariah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM AL-ISHLAH CIREBON
CIREBON
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

skripsi dengan judul:

”STRATEGI PEMASARAN
PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN
PT. AKUAMARIN INDONESIA RAYA KUNINGAN
MENURUT PERSPEKTIF ISLAM”

Yang disusun oleh:


Nama : MOH. HASAN VEGGIYANTO
NIRM : 081.23.0002.17
Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah

Disetujui untuk digunakan dalam sidang skripsi.

Cirebon, 08 Oktober 2021


Pembimbing,

Eni Nuraeni, M.E.Sy.


LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

”STRATEGI PEMASARAN
PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN
PT. AKUAMARIN INDONESIA RAYA KUNINGAN
MENURUT PERSPEKTIF ISLAM”
Yang disusun oleh :

Nama : MOH.HASAN VEGGIYANTO


NIRM : 081.23.0002.17
Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal ………… dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Susunan Dewan Penguji :

1. Aminah, SE, ME. Sy (…………………….)

2. Eni Nuraeni, M.E.Sy (…………………….)

Cirebon,………. 2021
Ketua Stei Al-Ishlah Cirebon

(Dr. H. Achmad Kholiq, MA)

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik sarjana, baik di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Ishlah
maupun di Perguruan Tinggi lainya.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari pembimbing.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan kekeliruan dalam Pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainya sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Cirebon, …………….. 2021


Yang membuat Pernyataan,

MOH. HASAN VEGGIYANTO


NIRM. 081.23.0002.17

iii
RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Moh. Hasan Veggiyanto


Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 27 Desember 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Blok Karang Dawa RT 021 RW 006
Desa Cangkoak Kec. Dukupuntang
Kab. Cirebon
Nomor Telepon/Hp : 085846414917
Alamat Email : Hasanveggy7@gmail.com

Pendidikan Formal

(2000-2002) : RA Syarif Hidayatullah Cangkoak


(2003-2009) : SDN 2 Cangkoak
(2010-2012) : SMP 1 Dukupuntang
( 2013-2016) : SMA 1 Dukupuntang
( 2017-2021 ) : STEI Al-ishlah Cirebon

Organisasi
(2014-2015) : MPK SMAN 1 Dukupuntang (Anggota)
(2018-2019) : UKM LDK EL-FATAA STEI Al- Ishlah (Ketua)
(2019-2021) : PUSKOMDA FSLDK Cirebon Raya (Ketua)
( 2019-2020) : BEM STEI Al- Ishlah (Ketua)
( 2020-2023) : PEMUDA PUI Kabupaten Cirebon (Anggota)

iv
MOTTO

” kerja semangat ikhlas lillahi ta’ala”


“sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
(HR. Ahmad).

v
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan terimakasih atas dukungan
dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, dengan rasa bangga saya haturkan rasa syukur dan
terimakasih saya kepada :

1. Orang tua dan keluraga yang sudah memberi suport dalam menjalani
perkuliahan di STEI Al- Ishlah Cirebon
2. Teman- teman angkatan prodi Manajemen Bisnis Syariah yang sudah
membersamai selama perkuliahan.

Terima kasih untuk semuanya. Akhir kata dari peneliti, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
di masa yang akan datang.

vi
ABSTRAK

MOH. HASAN VEGGIYANTO. 2021.Strategi Pemasaran Perusahaan Air


Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan Menurut
Perspektif Islam. Dibimbing oleh Ibu Eni Nuraeni, M.E. Sy.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan manusia akan air minum yang
bersih dan bebas kuman. Dalam hal ini mengakibatkan maraknya perusahaan air
minum yang berdiri, Sehingga mengakibatkan persaingan bisnis usaha air
minum dalam kemasan begitu kompetitif. Setiap perusahaan air minum dalam
kemasan mesti memiliki strategi pemasaran guna memenangkan persaingan
bisnisnya. PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan melakukan strategi
pemasaran produk air minum dalam kemasannya tidak menggunakan agen
distribusi. Serta perusahaan masih sering terjadi keterlambatan pendistribusian
produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ke pelanggan dan cenderung tidak
menyediakan biaya untuk kegiatan pemasaran bagi karyawan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan menurut perspektif Islam. Jenis penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif lapangan dengan pendekatan
dekriptif.Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan
wawancara. Sedangkan data sekundernya yaitu berupa dokumen pendukung yang
relevan serta memperkuat hasil penelitian. Teknik penentuan narasumber peneliti
menggunakan purposive sampling dengan teknik sampling menggunakan
judgment sampling dengan narasumber yaitu direktur perusahaan, kepala
pemasaran, karyawan, dan pemilik toko yang berada di Kecamatan Mandirancan
dengan keseluruhan toko berjumlah 37 toko, sedangkan yang menjadi sampel
penelitian sejumlah 7 toko. Instrumen dan metode pengumpulan data peneliti
menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumen-dokumen
berupa catatan, gambar, atau info terkait pemasaran air minum dalam kemasan.
Metode analisis data menggunakan model interaktif dan uji keabsahan data
peneliti menggunakan trianggulasi data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuiningan telah menggunakan marketing mix 7P
(produk, price, place, promotion, people, process, Physical Evidence ) dalam
strategi pemasarannya. PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan ditinjau dari
perspektif Islam, belum sepenuhnya mempraktikan strategi pemasaran secara
Islam Contohnya : masih adanya kelalaian dalam produksi, tidak adanya logo
halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), tidak adanya upah atau biaya untuk
marketing, serta masih sering terlambat dalam pendistribusian. Tetapi secara
keseluruhan perusahaan sudah menerapkan pemasaran dengan menjalankan
karakteristik pemasaran syariah yaitu ketuhanan (rabbaniyyah), menjunjung
tinggi akhlak mulia (akhlaqiyyah), realistis (waqiiyah) dan humanistis (al-
insaniyyah).

Kata Kunci : Perusahaan Air Minum dalam kemasan, Marketing mix 7P,
Pemasaran Islam.

vii
ABSTRACT

MOH. HASAN VEGGIYANTO. 2021. Marketing Strategy for Bottled Drinking


Water Company PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan According to an
Islamic Perspective. Supervised by Mrs. Eni Nuraeni, M.E. sy.

This research is motivated by the human need for clean and germ-free drinking
water. In this case, it resulted in the rise of drinking water companies that were
established, resulting in a very competitive bottled water business competition.
Every bottled water company must have a marketing strategy to win its business
competition. PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan carries out a marketing
strategy for bottled drinking water products without using distribution agents. In
addition, companies often experience delays in the distribution of Packaged
Drinking Water (AMDK) products to customers and tend not to provide costs for
marketing activities for employees. This study aims to analyze how the marketing
system by PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan according to an Islamic
perspective. This type of research uses a qualitative field research method with a
descriptive approach. The primary data in this study were obtained through
observation and interviews. While the secondary data is in the form of relevant
supporting documents and strengthens the research results. The technique of
determining the source of the researcher uses purposive sampling with the
sampling technique of using judgment sampling with the sources, namely
company directors, marketing heads, employees, and shop owners who are in
Mandirancan District with a total of 37 stores, while the research sample is 7
stores. Instruments and methods of data collection researchers used interview
guidelines, observation guidelines, and documents in the form of notes, pictures,
or information related to the marketing of bottled drinking water. The data
analysis method uses an interactive model and the researcher's data validity test
uses data triangulation. This study concludes that PT. Akuamarin Indonesia Raya
Kuiningan has used the 7P marketing mix (product, price, place, promotion,
people, process, Physical Evidence) in its marketing strategy. PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan viewed from an Islamic perspective, has not yet fully
practiced Islamic marketing strategies For example: there are still negligence in
production, the absence of a halal logo from the MUI (Indonesian Ulama
Council), no wages or costs for marketing, and still often late in distribution . But
overall the company has implemented marketing by carrying out sharia marketing
characteristics, namely divinity (rabbaniyyah), upholding noble character
(akhlaqiyah), realistic (waqiiyah) and humanistic (al-insaniyyah).

Keywords: Bottled water company, 7P marketing mix, Islamic marketing.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul Strategi
Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan Menurut Perspektif Islam
Shalawat, salam serta doa semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga kepada kita
selaku umatnya. Aamiin
Peneliti tidak akan pernah bisa menyelesaikan skripsinya tanpa adanya
dukungan-dukungan beberapa pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Akhmad Kholiq, M.A. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam (STEI) Al-Ishlah Cirebon.
2. Bapak Nono Hartono, S.Pi, M.Si. selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik.
3. Bapak Agus Hasanudin, S.T., M.E.Sy. Wakil Ketua II Bidang sarana,
prasarana, Keuangan dan Kepegawaian.
4. Bapak Aep Syarifuddin, S.Si., selaku M.T. Wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan, Kealumnian dan Kehumasan.
5. Bapak Ahmad Dahlan, M.A, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah.
6. Ibu Aminah, SE., M.E.Sy selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisni
Syariah dan Perbankan Syariah.
7. Ibu Eni Nuraeni, M.E.Sy., selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan motivasi serta kepercayaan.
8. Bapak dan Ibu Dosen STEI Al-Ishlah Cirebon yang telah memberikan
banyak ilmu dan pengalaman.
9. Bapak dan Ibu Staff Akademik dan Manajemen STEI Al-Ishlah Cirebon.

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERNYATAAN ......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACK .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 6
2.1 Telaah Teori .................................................................................... 6
2.1.1 Strategi Pemasaran ................................................................. 6
2.1.1.1 Definisi Startegi ........................................................... 6
2.1.1.2 Definisi Pemasaran....................................................... 7
2.1.1.3 Bauran Pemasaran ........................................................ 7
2.1.2 Pemasaran Syariah (Marketing Syariah) ............................... 10
2.1.5.1. Karakteristik Pemasaran Syariah ................................ 11
2.1.5.2. Prinsip Pemasaran Syariah .......................................... 14
2.1.3 Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ............... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 17
2.3 Kerangka Berfikir............................................................................ 23

x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 24
3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 24
3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 24
3.2.1. Data Primer ........................................................................... 24
3.2.2. Data Sekunder. ...................................................................... 25
3.3 Teknik Penentuan Narasumber ....................................................... 25
3.4 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ..................................... 26
3.4.1. Wawancara ............................................................................ 26
3.4.2. Observasi ............................................................................... 27
3.4.3. Dokumentasi ......................................................................... 27
3.5 Metode Analisis Data ...................................................................... 28
3.6 Uji Keabsahan Data......................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 31
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 31
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan. ................................................. 31
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ 33
4.1.3. Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) ................................................................................ 37
4.1.4. Aspek Pemasaran .................................................................. 40
4.2. Hasil dan Pembahasan ................................................................... 40
4.2.1. Strategi Pemasaran PT. Akuamarin Indonesia Raya
Kuningan .............................................................................. 40
4.2.2. Tinjauan Strategi Pemasaran Perspektif Islam
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuninga.......................... 48
4.3. Model Pemasaran Syariah .............................................................. 58
BAB V PENUTUP .................................................................................... 60
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 60
5.2. Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62
LAMPIRAN- LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

1.1.Perkembangan penjualan AMDK di Indonesia (Miliar Liter) 2013-2017


tahun ................................................................................................. ........... 2
2.1. Hubungan Penjual dan pelanggang ................................................... ........... 8
2.2. Penelitian terdahulu ........................................................................... ......... 17
3.1. Daftar Toko yang menyediakan produk air minum dalam kemasan
Merk fayplus PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan di
Kecamatan Mandirancan tahun 2021...........................................................26
4.2 Tabel Temuan Penelitian ................................................................... .........49

xii
DAFTAR GAMBAR

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... ......... 23


3.1 Langkah-Langkah Analisis Data Miles & Huberman ........................ ......... 28
3.2 Triangulasi Teknik .............................................................................. ......... 30
4.1 Peta Lokasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan..............................................................................32
4.2 Struktur Organisasi PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan....................33
4.3 Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin Indonesia
Raya Kuningan..............................................................................................39
4.4 Model Pemasaran Syariah............................................................................59

xiii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber kehidupan sehari-hari yang mutlak dibutuhkan
oleh semua makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Terkhusus
manusia sendiri tiap hari harus membutuhkan air untuk kelangsungan hidup baik
untuk dikonsumsi maupun untuk keperluan yang lain. Untuk dikonsumsi sendiri
dibutuhkan air yang bersih dan terbebas dari segala jenis kuman yang baik untuk
tubuh manusia sehingga terhindar dari segala penyakit. Menurut dokter dan ahli
kesehatan manusia wajib minum air putih 8 gelas per hari. Karena baik untuk
kesehatan dan menghilangkan segala jenis penyakit salah satunya penyakit ginjal
dan menghindari dehidrasi (Kementrian Kesehatan , 2018).
Pentingnya air minum membuat masyarakat semakin sadar akan
kebutuhan hal tersebut dimanapun mereka berada, baik pada saat mereka berada
dirumah, diluar lingkungannya, maupun dalam perjalanan. Hal ini menjadi suatu
peluang bagi para pengusaha untuk membuat perusahaan yang dapat mengolah
dan mengemas air minum. Untuk mewujudkan hal tersebut terciptalah Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK). Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,
kebutuhan akan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) akan meningkat
(Widiyalestari, 2008).
Maraknya bisnis industri AMDK didasari oleh kebutuhan atas AMDK
yang semakin penting dikalangan mas yarakat, mengingat ketersediaan air bersih
pada beberapa tempat sangat terbatas. AMDK menjadi pilihan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan air minum sehat mereka. Hal ini dipandang sebagai bisnis
yang menjanjikan sehingga menjadi bisnis di industri ini meningkat dengan pesat
dan membuat persaingan semakin kompetitif. Ketatnya persaingan membuat para
pengusaha harus pandai me-manage usahanya yang dijalani, supaya tetap bersaing
dan berkembang.
2

Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan


Indonesia (Aspadin) saat ini kebutuhan air minum dalam kemasan (AMDK) skala
nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini seiring dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Asosiasi yang beranggotakan 193 perusahaan
ini mengatakan kebutuhan air minum kemasan Indonesia pada setiap tahun
mengalami peningkatan hal ini terlihat pada tabel 1.1. yang menyatakan bahwa
pada tahun 2013-2017 volume penjualan AMDK di Indonesia mengalami
peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2013 sebesar 20,3 miliar liter naik menjadi
28,13 miliar liter pada tahun 2017.
Tabel 1.1
Perkembangan Volume Penjualan AMDK di Indonesia
(Miliar Liter)Tahun 2013-2017

Tahun Konsumsi Air


2013 20.3%
2014 21,34%
2015 23,9%
2016 26,53%
2017 28,13%
Sumber: Aspadin, 2017

Dengan demikian banyaknya persaingan perusahaan air minum dalam


kemasan AMDK, salah satunya persaingan dalam bidang pemasaran. Setiap
perusahaan AMDK mempunyai strategi pemasaran masing-masing guna
memenangkan persaingan bisnisnya. Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak
ada pihak yang dirugikan serta tidak menjelek-jelekan dan menjatuhkan produk
pesaing. Oleh karenanya, pemasaran yang baik adalah pemasaran yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits yaitu sebuah strategi yang mengarahkan pada
proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai akad dan prinsip-
prinsip muamalah (Bisnis) dalam Islam (Jainudin, 2017).
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti perusahaan air
minum dalam kemasan merk fayplus PT. Akuamarin Indonesia Raya merupakan
perusahaan yang bergerak di bisnis air minum dalam kemasan sejak tahun 2016,
satu-satunya perusahaan air minum dalam kemasan yang berdiri di Kecamatan
3

Mandirancan Kabupaten Kuningan. Sama halnya dengan perusahaan lain yang


sejenis, untuk meningkatkan permintaan produk di wilayah Kuningan,
perusahaan harus memperhatikan kelebihan dan kelemahan produk serta
menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan tersebut. Hasil
evaluasi ini sebagai dasar untuk membentuk apakah strategi yang sedang
dijalankan perusahaan perlu dirubah atau tidak. Dan sekaligus sebagai landasan
untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan untuk
meningkatkan penjualan produk khusunya di Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan.
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan air minum dalam kemasan
merk fayplus PT. Akuamarin Indonesia Raya tidak menggunakan jasa agen atau
distributor dalam menyalurkan produknya ke konsumen tetapi menyalurkannya
secara langsung ke toko-toko eceran dengan sistem buy order buy cash atau pesan
barang dengan pembayaran langsung tunai. Hal tersebut tentunya akan menambah
biaya serta membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pendistribusian produk
AMDK tersebut. Dan tidak heran sering kali perusahaan mengalami
keterlambatan dalam pendistribusian produk AMDK ke pelanggan karena
Mengingat jangkauan pasar yang cukup luas dan cenderung perusahaan tidak
menyediakan biaya pemasaran (cost marketing) bagi karyawannya.
Berdasarkah latar belakang dan masalah di atas peneliti tertarik untuk
meneliti perusahaan air minum dalam kemasan merk fayplus PT. Akuamarain
Indonesia Raya dengan judul ”STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN
AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. AKUAMARIN INDONESIA RAYA
KUNINGAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang
diangkat sebagai berikut.
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan air minum
dalam kemasan PT.Akuamarin Indonesia Raya Kuningan?
4

2. Bagaimana tinjauan islam terkait pemasaran yang dilakukan oleh


perusahaan air minum dalam kemasan PT.Akuamarin Indonesia Raya
Kuningan ?
3. Bagaimana model pemasaran yang sesuai dengan pemasaran syariah ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, diantaranya:
1. Untuk menganalisis bagaimana strategi pemasaran perusahaan yang
diterapkan perusahaan air minum dalam kemasan merk fayplus
PT.Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
2. Untuk menganalisis pemasaran perusahaan air minum dalam kemasan
merk fayplus PT.Akuamarin Indonesia Raya Kuningan sudah sesuai
dengan pemasaran menurut perspektif Islam.
3. Untuk Menentukan model pemasaran yang sesuai dengan pemasaran
syariah

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan referensi mengenai strategi pemasaran berdasarkan perspektif islam, sehingga
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya
yang akan meneliti dengan tema yang sama.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah
pemahaman pada perusahaan air minum dalam kemasan untuk mengetahui
strategi pemasaran yang sesuai dengan perspektif Islam.
5

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh
kedalam beberapa bab dan setiap babnya memiliki sub bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA.
Pada bagian ini berisi tentang telaah teori, telaah penelitian terdahulu, dan
kerangka pemikiran
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian ini berisi tentang desain penelitian, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan narasumber, instrumen dan metode pengumpulan data, dan metode
analis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian dan analisis
hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
6

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Telaah Teori


2.1.1 Strategi Pemasaran
Bisnis agar senantiasa berkembang dan tetap eksis di pasar maka perlu
adanya strategi di sektor pemasaran. Adapun strategi pemasaran merupakan
salah satu cara pendekatan pokok yang digunakan oleh unit bisnis dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu di dalamnya
tercantum keputusan-keputusan pokok tentang perihal mengenai target pasar,
penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran
yang diperlukan (Sutrisno, 2003).
Dengan hal ini bisa dikatakan bahwa strategi pemasaran adalah suatu
keputusan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan suatu rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu agar target yang direncanakan oleh
perusahaan tersebut sesuai.
2.1.1.1 Definisi Strategi
Strategi adalah sikap atau tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat ) dan terus menerus, serta dilakukan dengan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa yang
akan datang (Umar, 2001).
Dalam konteks Bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya dan usaha sebuah organisaisi. Setiap
organisasi membutuhkan startegi manakala menghadapi situasi dimana
sumber daya terbatas, ketidakpastian perilaku kompetitor, perubahan
komitmen dari sumber daya, kordinasi keputusan antar bagian dan
ketidakpastian mengenai pengendalian inisiataif (Tjiptono, 2015).
Dari kedua definisi tersebut bahwa strategi adalah suatu
pedomanan untuk mengendalikan suatu organisasi atau perusahaan yang
dimana didalam persaingan yang kompetitif pasti ditemukan sesuatu
7

situasi yang tidak sesuai, dan strategi adalah salah satu alternatif tindakan
agar para pelanggan yang akan datang senantiasa meningkat dan terus
menerus.
2.1.1.2 Definisi Pemasaran
Definisi Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial
yang digunakan individu, rumah tangga ataupun organisasi untuk
memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara menciptakan
dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Simamora,
2003).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai (Kotler, 2008).
Pemasaran berkaitan dengan proses analisa dan memenuhi kebut
uhan manusia sebagai konsumen perusahaan. Pemasaran menjadi salah
satu kunci dari pada seluruh kegiatan operasional perusahaan. Tanpa
adanya pemasaran, produk akan sia-sia untuk diperjualbelikan dan tanpa
pemasaran masyarakat tidak akan pernah mengerti tentang keberadaan
suatu produk dan perusahaan tidak pernah tahu apa yang dikeluhkan oleh
masyarakat dalam mengkonsumsi produk tersebut. Sehingga pemasaran
menjadi salah satu kunci sukses perusahaan.
2.1.1.3 Bauran Pemasaran
Untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menentukan
strategi pemasaran, perusahaan mesti memerlukan alat untuk mengukur
strategi pemasaran untuk menentukan dan mengetahui kondisi pasar.
Bauran pemasaran ( marketing mix ) adalah merupakan alat pemasaran
yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan bisa
mengendalikan dan mempengaruhi respon pasar (Musafir Firli, 2020).
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat
pemasaran yang terus menerus digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaranya di pasar sasaran (Kotler, 2008). Mc Carthy dalam
8

Kotler mengelompokkan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yang


luas yang disebut 4P dalam pemasaran: Produk (product), harga (price),
tempat (place) dan promosi (promotion).
Empat P menggambarkan pandangan penjual guna mempengaruhi
pembeli dengan menggunakan alat-alat pemasaran. Dari sudut pandang
pembeli, masing-masing dari alat pemasaran harus dirancang untuk
memeberikan suautu manfaat untuk pelanggan. Robert Lautenborn dalam
kotler mengemukakan bahwa 4P penjual berhubungan dengan 4C
pelanggan.
Tabel 2.1 Hubungan Penjual dan Pelanggan
Empat P Empat C
Product (produk) Customer solution (solusi pelanggan)
Price (harga) Customer cost (biaya)
Place (tempat) Convinience (kenyamanan)
Promotion (promosi) Comunication (komunikasi)
Sumber: (Kotler, 2008)
1. Product (Produk) merupakan suatu benuk penawaran organisasi
yang ditunjukan untuk mencapai tujuan sebuah organsasi lewat
kepuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Price (harga) kepuasan dari bauran harga yang berkenan dengan
kebijakan dan taktiks, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat
pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diatara berbagai
kelompok pelanggan .
3. Place (tempat) keputusan distribusi menyangkut pada tempat
dimana konsumen membeli produk dan bagaimana produk
tersebut bisa di jangkau.
4. Promotion (promosi) mencakup bagaimana cara untuk
berkomunikasi dengan konsumen tentang apa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Komunikasi yang dimaksud adalah
berkomunikasi dengan bagaimana manfaat menggunakan produk
dan jasa tersebut.
9

Untuk bauran pemasaran jasa para ahli mengemukakan bauran


pemasaran menjadi 7P yaitu Product (produk), Price (harga), Promotion
(promosi), Place (tempat), People (orang), Processes (proses), dan
Physical Evidence (Bukti fisik) (Usman, Nurdin, & suthani, 2020).
Dengan hal ini terlihat bahwa pada dasarnya bauran pemasaran 7P
adalah penambahan dari 4P dengan penambahan “P” yang lain.
1. Produk perusahaan harus menyediakan nilai bagi pelanggan,
sekalipun tidak harus berwujud, seperti jasa. Pada dasarnya ada dua
hal penting yang harus. Hal penting yang harus tercakup yaitu :
pengenalan produk baru atau penyempurnaan produk yang sudah.
2. Harga konsep harga tentu tidak berbeda dengan bauran pemasaran
dimana penetapan harga harus kompetitif dan memberi keuntungan
bagi perusahaan. Disamping itu, strategi penetapan harga juga
harus mempertimbangkan diskon, penawaran, dan sebagainya.
3. Distribusi yaitu mengacu pada tempat dimana konsumen dapat
membeli produk dan bagaimana produk menjangkau tempat
tersebut. Upaya ini dapat dilakukan melalui saluran yang berbeda,
seperti internet, grosir dan pengecer. Demikian pula dalam
mendistribusikan jasa, bisa konsumen mendatangi perusahaan atau
perusahaan yang mengunjungi konsumen. Perusahaan jasa dapat
memilih bagaimana mendistribusikan jasa dengan
mempertimbangkan keinginan dari konsumen.
4. Promosi yaitu mencakup berbagai cara untuk berkomunikasi
dengan konsumen tentang apa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Komunikasi yang dimaksud adalah berkomunikasi tentang
manfaat menggunakan produk atau jasa tertentu, bukan sekedar
berbicara tentang fitur-fiturnya.
5. Orang yaitu konsumen, pekerja, manajemen dan semua yang
terlibat dalam pemasaran. Bisa dikatakan bahwa semua pelaku
yang berperan penting dalam menyediakan jasa sehingga dapat
mempengaruhi konsumen untuk menggunakan jasa. Elemen ini
10

sangatlah penting sebab reputasi merk berada ditangan orang-orang


yang terlibat.
6. Proses yaitu bisa diibaratkan pada metode dan proses penyediaan
jasa. Dengan kata lain, apakah dan bagaimanakah proses yang
harus dilalui oleh konsumen untuk mendapatkan jasa yang
ditawarkan perusahaan, misalnya : waktu tunggu, pelayanan
selama menunggu, dan sebagainya. Oleh karenanya penting untuk
memiliki pengetahuan mendalam tentang apakah pelayanan yang
diberikan telah memban tu pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginannya.
7. Bukti Fisik jasa merupakan produk yang tidak kasat mata, tetapi
membutuhkan fasilitas pendukung, seperti : gedung, peralatan
kantor, atau peralatan komunikasi. Fasilitas pendukung yang kasat
ini merupakan salah satu pertimbangan konsumen untuk
menggunakan jasa yang ditawarkan pemasaran.
2.1.2 Pemasaran Syariah ( Marketing Syariah)
Pemasaran syariah adalah keputusan yang bijaksana dalam
memuaskan kebutuhan pelanggan melalui perilaku yang baik,
menyuguhkan produk atau jasa yang sehat (halalan tahayyiban). Dengan
adanya persetujuan antara penjual dan pembeli, guna mencapai
mensejahterakan material dan spritual. Dunia dan akhirat melalui media
yang beretika (Usman, Nurdin, & suthani, 2020).
Jadi definisi dari pemasaran syariah adalah strategi maksimalkan
nilai untuk mencapai kesejahteraan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagai pedoman serta pemasaran syariah merupakan suatu
keputusan penjual untuk memuaskan para pembeli dengan bertujuan
mensejahterakan kedua pihak tersebut yang berlandaskan Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
11

2.1.2.1 Karakteristik Pemasaran Syariah


Terdapat empat karakter pemasaran yang menjadi panduan
bagi pemasar menurut (Nurul Huda, 2017) yaitu :
1. Ketuhanan (Rabbaniyah/religius)
Merupakan salah satu ciri khas marketing syariah yang
tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal
selama ini adalah sifatnya yang religius (dinniyah). Kondisi ini
tercipta dari kesadaran akan nilai-nilai religius yang dipandang
penting sehingga senantiasa mewarnai segala aktivitas dalam
pemasaran. Ketuhanan (Robbaniyah/Religius), ini adalah yang
paling adil, paling sempurna, paling artinya seorang syariah
marketer mayakini bahwa Allah SWT selalu dekat dan
mengawasinya ketika dia sedang melaksanakan segala macam
bentuk bisnis, juga yakin bahwa Allah SWT akan meminta
pertanggung jawaban darinya atas pelaksanaan syariat itu di
hari kiamat. Seperti dijelaskan dalam surat An-Nur ayat 37
sebagai berikut :

ٌَُٕ‫صهَ َٰٕ ِح َٔإِيزَبٓ ِء ٱن اض َك َٰٕ ِح يَ َخبف‬ ‫ح َٔ ََّل ثَ ۡي ٌغ ػٍَ ِر ۡك ِش ا‬ٞ ‫بل اَّل رُ ۡه ِٓي ِٓىۡ رِ َٰ َج َش‬
‫ٱَّللِ َٔإِقَ ِبو ٱن ا‬ ٞ ‫ِس َج‬
٧٣ ‫ص ُش‬َ َٰ ‫يَ ٕۡ ٗيب رَزَقَهاتُ فِي ِّ ۡٱنقُهُٕةُ َٔ ۡٱۡلَ ۡث‬
Artinya: ” laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan
(dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati
dan penglihatan menjadi goncang” (QS. An. Nur: 37).
Berdasarkan ayat diatas bahwasanya apa yang dijual
belikan atau yang dilakukan pelaku bisnis dalam aktivitasnya
semua akan ada pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT.
Oleh karenanya sifat para pemasar menjadi yang paling adil,
paling sempurna, paling selaras dengan segala kebaikan, paling
mencegah dalam kerusakan, paling mampu mewujudkan
kebenaran, memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan
12

kemaslahatan. Selain itu, pemasaran syariah haruslah memiliki


nilai (value) yang lebih tinggi dan lebih baik, karena bisnis
syariah adalah bisnis kepercayaan, bisnis keadilan dan bisnis
yang tidak mengandung tipu muslihat didalamnya. Maka
dalam pemasaran syariah seseorang harus senantiasa menjauhi
hal-hal yang dilarang oleh syariat islam, terutama hal-hal yang
termasuk maysir, gharar, dan riba. Untuk itu, suatu pekerjaan
atau bisnis pasti didasari oleh niat dan tujuan yang dicapai.
Ketika prusahaan melakukan kegiatan pemasaranya, niat yang
ada adalah mendapatkan semaksimal mungkin. Namun, dalam
prinsip marketing syariah, kegiatan tersebut harus dilandasi
oleh semangat ibadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta,
berusaha semaksimal mungkin dengan tujuan untuk mencapai
kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi untuk kepentingan diri sendiri.

2. Menjunjung tinggi akhlak mulia (Akhlaqiyyah)


Karakteristik yang kedua dari pemasaran syariah adalah
sifatnya yang sangat mengedepankan akhlak (moral dan etika)
dalam seluruh aspek kegiatan pemasaran dan menjadi
pedoman dalam bisnis. Oleh karena itu, dalam pemasaran
syariah tidak dibenarkan untuk menghalalkan segala cara demi
mendapatkan keuntungan finansial sebesar mungkin.
Pemasaran syariah merupakan konsep pemasaran yang sangat
mengedepankan nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang
bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama. Semakin
beretika seorang dalam berbisnis, maka dengan sendirinya dia
akan menemui kesuksesan. Karena itu, sudah sepatutnya
akhlak dapat menjadi panduan bagi seorang marketer untuk
selalu memelihara nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tutur
kata, perilaku dan keputusan-keputusanya.
13

3. Realistis ( waqi’iyah )
Mewaspadai keadaan pasar yang selalu berubah
(waqiiyah/realistis), karena pemasaran syariah merupakan
konsep pemasaran yang profesional dan fleksibel, sebagaimana
keluasan dan keluwesan syariah islamiyah yang melandasinya.
Syariah marketing bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti
modernitas dan kaku. Akan tetapi, syariah marketing adalah
konsep pemasaran yang fleksibel sebagaimana keluasan dan
keluwesan syariah islam yang melandasinya. Fleksibel berarti
tidak kaku dan ekslusif dalam bersikap, berpenampilan dan
bergaul. Namun tetap harus bekerja dengan profesional serta
mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral,
dan kejujuran dalam segala aktivitas. Fleksibilitas atau
kelonggaran sengaja diberikan oleh Allah SWT agar penerapan
syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti perkembangan
zaman.
4. Humanistis ( al-insaniyyah )
Salah satu keistimewaan dari pemasaran syariah adalah
sifatnya yang humanitis universal. Pengertian humanistis
bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya
terangkat, sifat kemanusiaanya terjaga dan terpelihara serta
sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan
syariah. Syariah islam yang bersifat humanistis ( insaniyyah ),
yang diciptakan oleh manusia sesuai dengan kapasitasnya
tanpa membedakan ras, warna kulit, kebangsaan maupun
status. Dengan memiliki nilai – milai humanistis, manusia
dapat terkontrol dan seimbang ( tawazun ), bukan menjadi
manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk
meraih keuntungan sebesar mungkin, bukan pula menjadi
manusia yang bahagia diatas penderitaan orang lain. Hal inilah
14

yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga


menjadi syariah humanistis universal.

2.1.2.2 Prinsip – Prinsip Dasar Pemasaran Syariah


Prinsip bisnis marketing dalam islam meliputi : prinsip
kesatuan (tauhid); prinsip kebolehan (ibahah); prinsip keadilan
(al’adl); prinsip kehendak bebas (al-hurriyah); prinsip
pertanggungjawaban; prinsip kebenaran dan kejujuran; prinsip
kerelaan ( ar-ridha); dan prinsip kemanfaat. Berikut ini uraian dari
prinsip-prinsip pemasaran syariah menurut (parakkasi, 2020) yaitu
sebagai berikut:
1. Prinsip Kesatuan (tauhid)
Prinsip ini adalah prinsip utama. Kegiatan apapun yang
dilakukan oleh manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid.
Prinsip ini akan menciptakan rasa tekad pada diri pelaku bisnis.
Sebagaimana terdapat diayat Al-Qur’an bahwa harta dan
kekayaan adalah amanah dan milik Allah SWT secara mutlak.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 46:

٦٤ ‫ذ خ َۡي ٌش ِػُ َذ َسثِّكَ ثَ َٕاثٗ ب َٔخ َۡي ٌش أَ َي ٗٗل‬ ‫ذ ٱن َٰ ا‬


ُ ‫صهِ َٰ َح‬ ُ َ‫ۡٱن ًَب ُل َٔ ۡٱنجٌََُُٕ ِصيَُخُ ۡٱن َحيَ َٰٕ ِح ٱن ُّذ َۡيَ ۖب َٔ ۡٱن َٰجَقِ َٰي‬
Artinya:”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan
dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih
baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan” (QS.Al-Kahfi: 46).
2. Prinsip Kebolehan (ibahah)
Prinsip membolehkan pelaku bisnis dalam menjalnkan
pemasaran bisnisnya, kecuali ada dalil yang melarangnya.
Dalam melakukan aktivitas bisnis manusia boleh melakukan
sebebas mungkin jika tidak bertentangan dengan syariah. Baik
dari unsur zatnya, prosesnya, maupun pemanfaatanya.
15

3. Prinsip Keadilan (al’adl)


Prinsip keadilan menekankan bagi pelaku bisis dalam
aktivitas bisnisnya tidak ada salah satu pihak yang dirugikan
baik antara pembeli maupun penjual atau bisa dikatakan semua
mendapatkan perlakuan dan hak yang sama. Oleh karenanya
transaksi yang digunakan dalam aktivitas bisnis yaitu dengan
bersikap jujur, transparan, realistis dan tidak berlebihan.
4. Prinsip Kehendak Bebas (al- Huriyyah)
Dalam prinsip ini manusia dibebaskan dalam aktivitas
pemasaran dengan cara membuat akad atau janji antara satu
dengan yang lainnya. Sebab semua manusia terlahir sebagai
makhluk Allah SWT bersih dan suci serta belum memiliki sifat
tercela . Maka dari itu islam menjelaskan bahwa manusia dalam
aktivitas kegiatanya dalam mengarungi kehidupan meski sesuai
dengan fitrahnya. Yaitu fitrah sebagai makhluk dari hamba
Allah SWT serta tidak boleh melebihi dari Tuhannya.
5. Prinsip Pertanggung Jawaban
Semua kegiatan dan kehidupan yang dijalani saat ini
pasti akan ada pertanggung jawaban dari Allah SWT. Pada
pelaku bisnis hendaknya harus menghitung margin keuntungan
dengan benar, menggunakan akad yang sesuai, serta melarang
semua transaksi yang mengandung (riba, maysir, gharar dan
tadlis).
6. Prinsip Kebajikan dan Kejujuran
Prinsip kebajikan harus melekat pada diri seorang pelaku
bisnis dimana prinsip tersebut meliputi : niat, sikap, perilaku
proses, promosi, penetapan margin keuntungan, output bisnis,
serta akad digunakan untuk memberikan pelanan yang terbaik
kepada konsumen agar terciptanya loyalitas dari konsumen.
Prinsip kejujuran mesti dibangun dalam kegiatan bisnis guna
16

terciptanya kepercayaan yang mendorong bertambahnya relasi


bisnis.
7. Prinsip Kerelaan (ar-Ridha)
Dalam praktek bisnis harus berlandaskan rela sama rela
(ridha) itu yang ditegaskan dalam bisnis islam. Oleh karenannya
prinsip kerelaan yaitu prinsip yang terkait dengan penerimaan
objek akad transaksi yang halal, baik, jelas, harga sesuai dengan
hak memilih dari kedua pihak. Tujuannya prinsip ini bisa
menjaga kemaslahatan, kenyamanan, dan kebahagiaan kepada
yang sedang melakukan akad maupun setelah melakukan akad
dalam bisnis.
8. Prinsip Kemanfaatan
Dalam aktivitas bisnis apa yang diperjualbelikan harus
bernilai manfaat baik dalam bentuk material maupun nilai-nilai
dalam kehidupan manusia. Penerapan prinsip manfaat dalam
kegiatan pemasaran terkait dengan objek transaksi bisnis. Objek
bisnis yang ditransaksikan hendaklah yang halal dan baik
(halalan thayyiban).

2.1.3 Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)


Perusahaan atau istilah inggrisnya eterprise terdiri dari satu atau lebih
unit-unit usaha yang disebut pabrik atau bedriff (bahasa Belanda). Perusahaan
disini maksudnya suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan untuk
menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif atau intensif
keuangan. Selain sebagai lembaga perusahaan juga merupakan suatu wadah
yang diorganisasikan,didirikan dan diterima dalam tata kehidupan masyarakat
(Herujito, 2001).
Sedangkan menurut pengertian yang lain bahwa perusahaan adalah
suatu unit organisasi yang menggunakan berbagai faktor-faktor produksi dan
menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada rumah tangga, perusahaan
17

lain atau pemerintah dengan berorientasi (profit oriented) atau berorientasi


pada keuntungan (Pracoyo, 2006).
Air minum dalam kemasan (AMDK) bisa diartikan sebagai air baku
yang telah diproses dan dikemas serta aman untuk diminum. Pada dasarnya
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3 tahap, yaitu
penyaringan, disinfektan, dan pengisian. Penyaringan yang dimaksudkan
guna menghilangkan partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air.
Disinfektan yaitu bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang terdapat
dalam air. Selain itu tahap pengisian adalah tahap akhir proses produksi
dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang dapat melindungi air
dari kontaminasi selama pengisian kemasan (Gafur, Kartini, & Rahman,
2017).
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) juga bisa didefinisikan air yang
telah diproses, tanpa bahan pangan lainnya dan bahan tambahan pangan,
dikemas, serta aman untuk diminum (Kementrian Perindustrian, 2011).
Bisa disimpulkan bahwa perusahaan air minum dalam kemasan
(AMDK) adalah unit usaha yang memproduksi air minum dengan melalui
tahap-tahapan proses penyaringan, disinfektan dan pengisian agar kualitas
yang air yang didapat higenis serta terbebas dari segala bakteri dan kuman,
kemudian dijual belikan di pasaran. Kemudian perusahaan air minum dalam
kemasan (AMDK) bisa diartikan sebagai pelaku usaha yang memiliki pabrik
AMDK yang memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku
(Kementrian Perindustrian, 2011).

2.2 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Metode Hasil
1 2 3 4
1. Jainudin Strategi Pemasaran Metode Hasil penelitian bahwa
(2017) Dalam Upaya Kualitatif strategi pemasaran yang
Meningkatkan Daya dilakukan perusahaan air
Saing Pada Air Mineral dalam kemasan merk
18

“PT. Wangi Malindo “ “Wangi Malindo” di


Di Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang
Kecamatan Batukliang Utara Kabupten Lombok
Utara Kabupaten Tengah Yaitu menwarkan
Lombok Tengah produk secara langsung
(Perspektif Marketing kepada konsumen,
Syariah) menigkatkan kerja
karyawan, mengutamakan
kualitas produk dan
kepuasan konsumen ,
memberikan harga murah
kepada konsumen dengan
kualitas yang baik dan
kemampuan perusahaan
menyikapi lingkungan
internal dan eksternal
kemudian dalam marketing
syariah perusahaan tidak
menjelak-jelakan produk
pesaing (etis), tidak
menjual barang yang belum
jelas (gharar), tidak
melakukan ihtikar atau
menumpuk barang dalam
masa tertentu (humanistis)
dan tidak mengganggu
kegiatan ibadah kepada
Allah (teistis)
2. Abdullah Analisis Strategi Metode Hasil penelitian bahwa
Alwi (2020) Pemasaran Perusahaan Kualitatif strategi pemasaran CV.
A MDK CV. Duta Ilahi Duta Ilahi Rembang yang
Rembang Jawa Tengah fokusnya meliputi strategi
produk (galon ukuran 19
19

liter dan 240 ml) kemudian


strategi lokasi dan distribusi
dengan menerapkan saluran
distribusi Produsen- agen-
outlet- konsumen akhir.
Strategi promosinya
menggunakan personal
selling dengan door to
door dari pintu ke pintu
dan strategi harga CV. Duta
Ilahi yaitu going rate
dengan mengikuti harga
pasar.
3. Nida Implementasi Marketing Metode Hasil penelitain yaitu
Nurwahidah Syariah Melalui Kualitatif sistem pemasaran online di
(2019) Teknologi Informasi pasar prapatan secara
umum menggunakan
Whatsaap dan facebook
dengan menjual produk
pada pelanggan maupun
masyarakat umum, dalam
proses penjualan dilakukan
dengan menjelaskan produk
secara langsung dan tidak
langsung sesuai dengan
keadaan barang.
4. Agun Analisis Strategi Mix Hasil penelitian bahwa
Nurhidayat Pemasaran Pada Methode faktor-faktor yang
(2019) Perusahaan Kecap mempengaruhi volume
Segitiga Majalengka penjualan kecap SEGI
Perspektif Ekonomi TIGA Majalengka adalah
Islam faktor internal dan
eksternal. Faktor internal
20

utama sebagai kekuatan


adalah memiliki produk
yang halal dan bersaing.
Faktor dari eksternal utama
sebagai kelemahan promosi
yang belum maksimal.
Dengan menggunakan
perhitungan analisis
SWOT yaitu dengan bobot
kekuatan (1,894), peluang
(1,779), kelemahan (1,448)
dan ancaman (1,529).
Strategi yang diterapkan
harusnya menggunakan
kebijakan pertumbuhan
yang agresif (growt
oriented strategy).
5. Rizka Aisha Analisis Strategi Metode Hasil penelitian bahwa PT.
Masthura Pemasaran Syariah Pada Kualitatif Aini Sejahtera memasarkan
(2019) Air Minum Dalam produk Aniqua ke tiga kota
Kemasan PT. AINI di Aceh (Lhoksumawe,
SEJAHTERA Di Kota Bireun dan Banda Aceh)
Lhoksumawe dan 1 Kota di Sumatera
Utara (Medan). Strategi
pemasaran yang dilakukan
PT.Aini Sejahtera dari segi
price (harga) produk
Aniqua termasuk harga
yang terjangkau
dibandingkan dengan
produk lokal lainnya. Dari
segi place (tempat) gudang
Aniqua bertempat di Ulee
21

Kareng dan memasrkan


produknya ke toko-toko
yaitu Mahli Swalayan,
Banda Swalayan, Pelita
jaya, Indah Mart, Mart212,
Putra Jaya Swalayan dan di
Cafee Bin Hamid dan
Bateehil Beach Ujung Bate.
Segi promotion (promosi)
menggunkan iklan seperti
spanduk, media sosial
facebook dan instagram.
Segi product (produk)
menggunakan huruh
hijaiyah dalam logo
kemasan produk Aniqua.
Sumber: Data diolah dari penelitian terdahulu
Berdasarkan tabel penelitian terdahulu di atas, peneliti menemukan
persamaan dan perbedaan antara penelitian yang terdahlu dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti. Adapun persamaan dan perbedaan tersebut
antara lain :
Jainudin (2017) dengan judul penelitian “Strategi Pemasaran Dalam
Upaya Meningkatkan Daya Saing Pada Air Mineral “PT. Wangi Malindo “
Di Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok
Tengah (Perspektif Marketing Syariah)”. Persamaanya adalah sama-sama
mengkaji dari segi pemasaran dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif dan objek yang diteliti yaitu meneliti objek tentang pemasaran air
minum dalam kemasan serta fokus meneliti tentang kegiatan pemasaran
syariahnya. Selanjutnya perbedaanya terletak pada lokasi penelitian dan
penelitiannya lebih diarahkan pada daya saing perusahaan air minum dalam
kemasan bukan ke strategi pemasaran syariahnya.
22

Abdullah Alwi (2020) dengan judul penelitian “Analisis Strategi


Pemasaran Perusahaan AMDK CV. Duta Ilahi Rembang Jawa Tengah”.
Pada penelitian tersebut persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang
pemasaran perusahaan air minum dalam kemasan dengan menggunakan
metode kualitatif. Perbedaan dari penelitian tersebut yaitu lokasi dan tempat
serta fokus pembahasan hasil dari penelitian tersebut dengan menggunakan
bauran pemasaran 4P dan tidak spesifik meniliti tentang bagaimana
mekanisme pemasaran yang sesuai perspektif islam.
Nida Nurwahidah (2019) dengan judul penelitian “Implementasi
Marketing Syariah Melalui Teknologi Informasi”. Penelitian tersebut
memiliki persamaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu dari sisi
meneliti marketing syariah dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif. Selain itu dari sisi perbedaanya terlatak dari lokasi, tempat dan
objek penelitian.
Agun Nurhidayat (2019) dengan judul penelitian “Analisis Strategi
Pemasaran Pada Perusahaan Kecap Segitiga Majalengka Perspektif
Ekonomi Islam”. Persamaanya terletak pada meneliti strategi pemasaran
sebuah perusahaan dengan menggunakan pemasaran perspektif islam
(syariah). Perbedaan dari penelitian tersebut yaitu di sisi metode
penelitiannya karena menggunakan metode penelitian mix methode yaitu
perpaduan metode kualitatif dan kuantitatif. Selain itu dari tempat dan objek
penelitian juga berbeda dengan penelitian kali ini yang dimana objek
penelitiannya yaitu produk air minum dalam kemasan. Hasil penelitian
tersebut menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pemasaran
perusahaan.
Rizka Aisha Masthura (2019) dengan judul penelitian “Analisis
Strategi Pemasaran Syariah Pada Air Minum Dalam Kemasan PT. AINI
SEJAHTERA Di Kota Lhoksumawe”. Persamaanya yaitu sama-sama
meneliti pemasaran perusahaan air minum dalam kemasan dengan
pemasaran syariah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Perbedaanya yaitu lokasi dan tempat penelitian serta ruang lingkup
23

penelitiannya berbeda. Ruang lingkup berbeda yaitu penelitian antar kota


dan kabupaten pada penelitan tersebut. Jika penelitian ini menggunakan
bauran pemasaran (marketing mix) 4P sedangkan peneliti hanya
menentukan salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat
pada perusahaan air minum.

2.3 Kerangka Berfikir


Kerangka pemikiran adalah proses memilih aspek-aspek dalam
tinjauan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dibuat dalam
bentuk bagan, serta merupakan satu rangkaian konsep dasar secara
sistematis menggambarkan variabel dan hubungan antar variabel (Firdaus &
Zamzam, 2018). Kerangka pemikiran penelitian ini yaitu strategi pemasaran
perusahaan air minum dalam kemasan dianalisis dengan menggunakan
marketing mix (bauran pemasaran) 7P dan disesuaikan dengan perspektif
Islam. Hasil dari penelitian yaitu bagaimana perusahaan menerapkan
strategi pemasaran dengan alat pemasaran marketing mix atau bauran
pemasaran serta sudah tepatkah dengan prinsip dan karakteristik
pemasaran islam.

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

PT. AKUAMARIN INDONESIA


RAYA KUNINGAN

STRATEGI PEMASARAN

PEMASARAN DALAM
SESUAI TIDAK SESUAI
PERSPEKTIF ISLAM

MODEL PEMASARAN
SYARIAH
24

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif field
research. Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian untuk meneliti kondisi
objek secara alamiah. Dimana hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012).
Sedangkan menurut pendapat yang lain bahwa penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang datanya berbentuk narasi atau gambar-gambar. Dan juga bisa
menggunakan angka-angka tapi hanya digunakan untuk menjelaskan keuntungan
suatu perusahaan dengan laporan keuangan berupa laporan laba-rugi (Kountur,
2007).
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif
deskriptif. Deskriptif adalah jenis penelitian dengan memberikan gambaran atau
uraian atas keadaan yang ada di lapangan secara alamiah dengan sejelas mungkin
(Kountur, 2007).
Penelitian dilakukan untuk menganalisis bagaimana sistem pemasaran
yang dilakukan Perusahaan air minum dalam kemasan Merk Fayplus PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dengan menerapkan pemasaran yang sesuai
dengan perspektif islam.

3.2. Jenis dan Sumber Data


3.2.1 Data Primer
Data primer adalah sumber data yang secara langsung
dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utamanya dengan menggali
informasi yang asli secara langsung (Kountur, 2007).
Data Primer ini di ambil langsung dari pabrik perusahaan air
minum dalam kemasan PT.Akuamarin Indonesia Raya di daerah
Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan dengan melalui observasi
dan wawancara langsung kepada subjek penelitian yang dipilih peneliti.
25

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian
orang lain dengan data yang didapatkan berupa fakta, tabel, gambar, dan
lain-lain (Kountur, 2007).
Sumber data sekunder yang didapatkan dari penelitian ini yaitu
dari dokumen, buku, pedoman, studi kepustakaan dan laporan yang
relevan serta melalui instansi atau lembaga terkait untuk menemukan
informasi yang berkaitan dengan pemasaran air minum dalam kemasan
PT. Akuamarin Indonesia Raya di Kecamatan Mandirancan Kabupaten
Kuningan.

3.3 Teknik Penentuan Narasumber


Teknik penentuan narasumber dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling atau non random (tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan
narasumber) dengan cara teknik sampling judgement sampling yaitu teknik
pengambilan sample berdasarkan penilaian terhadap karakteristik anggota sample
(Sugiyono, 2012).
Dalam penelitian ini narasumber yang dipilih oleh peneliti yaitu
Direktur/pemilik perusahaan, kepala pemasaran, karyawan dan pemilik mini
market/toko grosir. Jumlah keseluruhan populasi toko di Kecamatan Mandirancan
Kabupaten Kuningan yang menyediakan produk air minum dalam kemasan merk
fayplus berjumlah 37 toko. Peneliti mengambil 7 toko sebagai sample dengan
kriteria toko yang menjual dan menyediakan produk air minum merk fayplus
dengan pemesanan dengan jumlah yang banyak dengan satu kali pemesanan
(order) 150 dus keatas dengan hanya menyediakan satu produk air minum dalam
kemasan.
26

Tabel 3.1

Daftar Toko Yang Menyediakan Produk Air Minum Dalam Kemasan Merk
Fayplus PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan di Kecamatan
Mandirancan Tahun 2021

No Nama Desa Jumlah


1 Mandirancan 3
2 Sukasari 7
3 Seda 1
4 Cirea 1
5 Nanggela 3
6 Nanggerang Jaya 3
7 Kertawinangun 2
8 Randobawa ilir 6
9 Salakadomas 1
10 Pakembangan 2
11 Randobawa Girang 4
12 Trijaya 4
Total 37
Sumber : PT. Akuamarin Indonesia Raya

3.4 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data


Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah yang menjadi
instrumenya yaitu peneliti itu sendiri. Oleh karenanya peneliti sebagai instrumen
juga harus “divalidasi” seberapa jauh penelitian kualitatif melakukan penelitian
yang selanjutnya terjun kelapangan (Sugiyono, 2012).
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
studi pendahuluan untuk mengetahui gejala permasalahan yang ada serta
mengetahui hal-hal yang kecil dari responden secara mendalam .
Wawancara yang digunakan oleh peneliti merupakan wawancara tidak
terstruktur atau terbuka yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap (Sugiyono, 2014).
Pada penelitian ini wawancara ditunjukan kepada Direktur/pemilik
perusahaan yang digunakan untuk mengetahui sitem kerja dan pemasaran dari
27

perusahaan air minum dalam kemasan merk fayplus PT.Akuamarin


Indonesia Raya. Pada prakteknya peneliti menyiapkan panduan wawancara
dengan membuat daftar pertanyaan secara langsung kepada Direktur/pemilik
perusahaan, kepala pemasaran, bagian produksi, pemilik mini market/toko
grosir dan beberapa konsumen.
3.4.2 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dengan melihat bagaimana perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam yang diamati (Sugiyono, 2014). Observasi yang dilakukan
oleh peneliti yaitu dengan dibuatnya format pedoman observasi dengan
melihat dan mengamati keadaan langsung lokasi perusahaan air minum
dalam kemasan merk fayplus PT.Akuamarin Indonesia Raya dan beberapa
toko di Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan yang menjual produk
air mineral merk fayplus.
3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengambilan data dengan cara
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen
yang ada pada responden atau tempat, serta dimana responden bertempat
tinggal atau melakukan kegiatan. Dokumentasi juga bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang studi dokumen
merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih
kredibel/dapat dipercaya(Sugiyono, 2009). Dokumen-dokumen yang
dikumpulkan berupa catatan, gambar, atau info penting terkait pemasaran air
minum dalam kemasan merk fayplus.

3.5 Metode Analisis Data


Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tempat
yang dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moloeng
2004).
28

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis


data model interaktif Milles & Huberman. Analisis ini meliputi tiga cara yaitu :
Pengumpulan data, Reduksi data, dan penyajian data.

Gambar 3.1
Langkah – langkah Analisis Data Miles & Huberman

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan Data
Sumber : (Sugiyono, 2018)
1. Pengumpulan Data
Merupakan kegiatan utama dalam setiap penelitian baik
penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif
proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode
wawancara, observasi dan dokumentasi atau gabungan dari ketiga
tersebut (trianggulasi). Pengumpulan data dilakukan secara berulang-
ulang serta berhari-hari secara mendalam agar informasi yang didapat
relevan dan data yang didapat semakin banyak sehingga memudahkan
peneliti dalam proses reduksi data.
Dalam mendapatkan informasi yang didapat penelitian pada kali
ini proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara kepada
perusahaan air minum dalam kemasan Merk Fayplus PT. Akuamarin
Indonesia Raya. Kemudian observasi lapangan ke beberapa toko atau
grosir di Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan yang menjual
produk air minum dalam kemasan Merk Fayplus dan pihak lain yang
terkait penelitian tersebut. Selanjutnya pada proses dokumentasi
29

pengumpulan data dengan cara seleksi berkas dan dokumen resmi yang
sesuai dengan kebutuhan akan peneliti seperti berkas izin lokasi,
laporan penjualan, kegiatan oper asional serta sertifikat SNI.
2. Reduksi Data
Setelah melakukan proses pengumpulan data yang lain dan data
yang diperoleh telah banyak, selanjutnya data-data tersebut disortir
berdasarkan kebutuhan akan penelitian yang telah dipilih. Reduksi data
berarti merangkum dan memilih data yang pokok dengan tema
penelitian. Reduksi data yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan,
pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada dilapangan. Dalam
reduksi data peneliti di bantu oleh teori dan tujuan penelitian. Sehingga
reduksi data yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan konteks
penelitian serta hal yang tidak sesuai dengan konteks penelitian bisa
disingkirkan dan ditemukan jawaban atas tujuan yang akan diteliti
tersebut.
Dalam hal ini proses data yang dilakukan yaitu menyortir data
yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi dari
perusahaan air minum dalam kemasan merk fayplus PT. Akuamarin
Indonesia Raya . Data yang didapat kemudian disortir oleh peneliti
berdasarkan tema dan konteks yang sesuai penelitian kemudian
direduksi seperti data lapangan dan hal yang berbeda dengan
perusahaan air minum dalam kemasan merk yang lain sebagai
keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, selanjutnya data-data disajikan dengan
urain singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam
hal ini data disajikan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
narasi deskriptif, tabel seperti tabel harga dan penjualan prouk. Dan
penyertaan foto seperti foto hasil dokumentasi dan foto banner
perusahaan air minum dalam kemasan PT. Akuamarin Indonesia Raya.
30

3.5.2 Uji Keabsahan Data


Untuk menguji kredibilitas dari penelitian ini peneliti
menggunakan triangulasi data. Trianggulasi data diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik dan triangulasi waktu (Wijaya, 2018).
Triangulasi teknik yang diambil oleh peneliti karena dalam
pengambilan data yaitu dengan mengecek sum ber data yang diterima
dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2014).

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik


Wawancara Observasi

Kuesioner/ Dokumen
31

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Akuamarin indonesia Raya berdiri sejak tahun 2016,
perusahaan ini bergerak dibidang industri produksi Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) dengan merk produk bernama fayplus dengan luas area
pabrik keseluruhan 450.000 m2 dengan tanah kepemilikan pribadi . Dengan
lokasi sumber mata air yang masih dalam kawasan pabrik, maka hal ini
memudahkan dalam proses produksi. Pabrik ini dilengkapi mesin
produksi dari berbagai jenis kemasan. Sistem yang digunakan dalam
proses produksi yaitu dengan filterisasi dan ozonisasi. Dengan menjaga
kualitas air tetap terjaga dengan baik serta terjamin, perusahaan memiliki
ruang laboratorium sendiri yang sesuai dengan standar industri AMDK.
PT. Akuamarin Indonesia Raya sendiri sebelum bergerak dibidang
industri produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), perusahaan ini
bergerak dibidang pengolahan air baku atau usaha tangki air, dimana
kegiatan perusahaan fokus pada pendistribusian air yang distribusikan ke
usaha-usaha depot isi ulang galon. Kemudian usaha pengolahan air baku
bertahan hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2011-2014 karena perusahaan
kalah dalam persaingan bisnis serta belum bisa memenuhi kebutuhan
perusahaan salah satunya dalam segi pengelolaan manajemen organisasi
dan keuangan perusahaan, Maka ditahun 2015 perusahaan berinisiatif
untuk membangun perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
dengan nama merk AMDK Fayplus. Kemudian di tahun 2016 perusahaan
sudah launching dan mulai awal beroperasi
Arti kata Akuamarin sendiri mempunyai arti batu beril yang
berwarna hijau kebiruan dan arti kata fayplus sendiri berartikan lebih
untung oleh karenannya slogan perusahaan sendiri memiliki slogan air
mengalir membawa rezeki.
32

Lokasi perusahan dibilang cukup strategis, karena SDA (Sumber


Daya Alam) seperti sumber mata air yang mudah didapatkan, serta
pemasaran yang mudah di jangkau perusahaan dan para pelanggan. PT.
Akuamarin Raya sendiri terletak di Desa Randobawagirang Kecamatan
Mandirancan Kabupaten Kuningan. Lokasi perusahaan ini berbatasan
dengan :
1. Sebelah Barat : Resort Mandirancan dan Desa Trijaya
2. Sebelah Timur : Jalan pedesaan dan pemukiman warga
3. Sebelah Utara : Hutan dan pesawahan
4. Sebelah Selatan : Hutan dan perkebunan
Gambar 4.1
Peta Lokasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan

Sumber : Google Maps

PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan memiliki visi dan misi


dalam mengembangkan perusahaannya. Dimana visi perusahaan sendiri
adalah menciptakan kualitas air mineral yang bersih dan higenis dan
menjadikan perusahaan air mineral dalam kemasan yang mampu bersaing.
Selain itu misi perusahaan sendiri adalah memberikan pelayanan yang baik
terhadap pelanggan, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga serta
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
33

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan


Stuktur organisasi merupakan salah satu syarat yang penting agar
perusahaan dapat berjalan denga baik , suatu perusahaan akan berhasil
mencapai tujuan yang efektif dan efisien apabila terdapat system kerja
yang baik untuk setiap karyawannya , dimana fungsi-fungsi dalam
organisasi tersebut mempunyai berbagai tugas, wewenang , dan tanggung
jawab yang telah dinyatakan dan terurai dengan jelas .
Struktur organisasi PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
mengikuti metode atau prinsip organisasi, fungsional yang telah
dinyatakan dan diuraikan perusahaan yaitu menekankan pada pemisah
tugas,wewenang,dan tanggung jawab secara jelas dan tegas . Adapun
struktur organisasi PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
digambarkan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.2

Struktur Organisasi
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan

DIREKTUR

............................ TIM ISO

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BAGIAN BAGIAN BAGIAN PENJUALAN BAGIAN
PEMBELIAN MAINTE
PRODUKSI QC GUDANG DAN PERSONALIA
& NANCE
KEUANGAN PEMASARAN

Sumber : PT. Akuamarim Indonesia Raya Kuningan


34

Adapun nama- nama staf pegawai dan jabatanya perusahaan Air


Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan yaitu :
1. Direktur : H. Juli
2. Tim ISO : Iji Saptaji S.E
3. Bagian Produksi : Karsono
4. Bagian QC : Rendi Rivano
5. Bagian Pembelian : Aris Sugeta & Deni Hendriana S.E
dan Keuangan
6. Bagian Gudang : Hendri Gunawan
7. Bagian Penjualan : Asep A. Rohim
8. Bagian Personalia : Jusri Hawa
9. Bagian Maintenance : Rian Munandar
Adapun uraian tugas, tanggungjawab, dan wewenang masing-
masing pada struktur organisasi di PT. Akuamarin Indonesia Raya ,
diantaranya:
1. Direktur
1. Penanggung jawab perusahaan baik internal maupun eksternal.
2. Menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutunya.
3. Pengembangan perusahaan.
4. Kelangsungan dan pengembangan order.
5. Pengawasan terhadap para kepala bagian.
6. Berwenang mengangkat dan memecat karyawan.
7. Menegur dan memberi sanksi kepada para kepala bagian.
8. Bertanya dan meminta laporan ke setiap bagian.
9. Mengatur segala kebijakan keuangan.
10. Memastikan ketersediaan sumberdaya.
11. Mengevaluasi pekerjaan karyawan dan kepala bagian.
35

2. Tim ISO
1. Mengalokasi waktu dan perhatiannya terhadap kemajuan proyek
untuk mencapai ISO 9001 di perusahaan sesuai dengan ruang
lingkup dan waktu yang telah ditetapkan.
2. Bertanggung jawab meng counter dan mentransfer pengetahuan
dengan konsultasi selama proyek berjalan.
3. Produksi
3. Mengevaluasi rencana produksi berdasarkan permintaan bagian
pemasaran/ penjualan.
4. Mengontrol sistem pengendalian selama proses produksi .
5. Mengesahkan dan menetapkan prosedur pengendalian sanitasi
dan maintenence.
6. Membuat laporan berkala tentang perkembangan proses produksi
7. Mengecek dan mengidentifikasi produk yang tidak sesuai
4. QC (Quality Control)
1. Menetapkan standar mutu produk sesuai dengan standar yang
diacu serta diakui.
2. Mengevaluasi laporan hasil uji bahan baku utama, bahan baku
penolong dan hasil produksi.
3. Menentukan bahan kimia dan alat yang digunakan untuk proses
sanitasi.
4. Mengkoordinasikan kegiatan kalibrasi peralatan uji ukur
5. Memberikan bimbingan dan motivasi yang teratur kepada staf
6. Menganalisa hasil pemeriksaan produk retur dari customer
5. Pembelian & keuangan
1. Memastikan kebutuhan perusahaan yang harus dibeli.
2. Memastikan setiap pembelian disetujuan oleh Direktur
perusahaan.
3. Memastikan barang tiba dengan kondisi baik dan tiba tepat
waktu.
4. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.
36

5. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam


program.
6. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
7. Melakukan pembayaran kepada pihak supplier.
8. Berhubungan baik dengan pihak internal dan eksternal
perusahaan.
6. Gudang
1. Bertanggung jawab atas bongkar muat barang.
2. Membuat laporan aktivitas barang .
3. Melakukan penandatanganan surat penerimaan barang.
4. Melakukan pengecekan barang yang berada di gudang.
5. Menyiapkan pengiriman dan penyimpanan barang.
6. Melakukan koordinasi dengan bidang lain terkait keberadaan
barang perusahaan.
7. Penjualan & Pemasaran
1. Melakukan penjualan dengan mencari pelanggan dengan aktif
untuk mendapatkan pendapatan perusaaan.
2. Melakukan analisa pelanggan untuk mencari tahu apa yang
dibutuhkan pelanggan.
3. Menjalin komunikasi kepada pelanggan guna menjalin hubungan
baik.
4. Merencanakan produk yang dipasarkan sera melakukan promosi
produk.
5. Merencanakan proses produksi.
8. Personalia
1. Melakukan sosialisasi dan koordinasi .
2. Melakukan daftar hadir dan absensi staf dan karyawan
perusahaan.
3. Menyiapkan perjanjian kerja dengan karyawan dan staf yang
baru
37

9. Maintenence
1. Menyusun rencana pemeliharaan peralatan dan mesin yang
tersedia di perusahaan.
2. Melakukan pengawasan pelaksanaan pemeliharaan peralatan
dan mesin untuk menjaga kelancaran produksi.
3. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan
menekan absensi dan meningkatkan disiplin serta
menerapkanmetode kerja dan keselamatan.
4.1.3. Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Dalam pembuatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),
dibutuhkan beberapa tahapan proses produksi sehingga menghasilkan
produk yang dapat dijual ke pasar. Berikut ini tahapan proses produksi
AMDK sebagai berikut :
1. Persiapan Bahan
Bahan baku berasal dari air sumur yang digali dari tanah
yang diambil melalui pipa paralon yang kemudian dialirkan ke
bak penampung dan diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan
meliputi pemeriksaan kimia fisika ( warna, rasa, bau, dan PH) .
2. Penyaringan
Setelah bahan baku air aman selanjutnya proses penyaringan
dimana proses penyaringan meliputi :
a. Prefiltrasi
Penyaringan menggunakan pasir atau saringan lain yang
efektif dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir
adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Bahan
yang dipakai adalah butir-butir silika (SiO2) minimal
95%. Ukuran butir-butir yang dipakai tergantung dari
mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU.
b. Karbon Aktif
Karbon aktif berfungsi menyerap apa saja yang melalui
proses ini seperti menyerap bau, rasa, warna, sisa khlor
38

dan bahan organik. Bahan baku karbon aktif bisa berasal


dari batu bara atau batok kelapa. Daya serap terhadap I2
minimal 75% berdasarkan SNI 06-4253-1996 atau
revisinya.
c. Pasir Silika
Fungsi dari pasir silika yaitu untuk menghilangkan
kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air
minum.
d. Lampu Ultraviolet (UV)
Proses selanjutnya penyaringan dengan menggunakan
lampu ultraviolet atau proses pemurnian air minum.
Dalam proses ini lampu ultraviolet berfungsi untuk
membunuh bakteri yang ada di dalam air yang sedang
berada dalam proses penyaringan. Lampu ultraviolet
sendiri dibantu dengan ozon untuk membunuh bakteri
yang ada di dalam air. Penggunaan ozon serta lampu
ultraviolet sendiri menjamin air yang disaring akan
higenis dan steril dan aman untuk dikonsumsi. Langkah
berikutnya air disimpan di tandon sebelum pengisian
dilakukan.
3. Pengisian, pelebelan dan pengemasan
Selanjutnya pada tahap akhir proses produksi Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) yaitu proses pengisian ( fillering )
dimana dilakukan pengontrolan khusus sampai memenuhi volume
air yang sudah ditentukan. Selanjutnya volume air sudah terisi
penuh sesuai yang ditentukan perusahaan. Kemudian tahapan
berikutnya pelebelan (palleting) yaitu diberi lid untuk kemasan
cup dan dipak didalam karton yang sudah ada logo merk fayplus.
Kemudian produk air minum tersebut dikemas (packing) didalam
karton secara rapih dan teliti agar tidak ada yang rusak serta
sedotan yang tertinggal.
39

Gambar 4.3
Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan

Sumber Mata Air

pompa Infeksi Awal


Bak penampung air
pompa
Tandon kecil
pompa
Filter
produk setengah jadi
Karbon aktif

Pasir silika

Filter

Karbon aktif pasir

Filter

Infeksi Proses
Ultraviolet UV
Infeksi Akhir
Tandon

Pengisian

Sumber :PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan


40

4.1.4. Aspek Pemasaran


PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dalam memasarkan
produk air minumnya menggunakan jasa salesman (tim marketing)
dalam memasarkan produknya ke pelanggan dan konsumen dengan
memperhatikan kualitas produk dan jangkuan lokasi yang dituju.
Perusahaan juga menekankan masyarakat konsumen tingkat bawah
dengan menjual harga produk yang tidak terlalu mahal. Dan selanjutnya
perusahaan akan mengembangkan pemasaranya dan lokasinya pada
saat ini perusahaan hanya memasarkan produknya ke 4 kota yaitu
Cirebon, Indramayu, Brebes dan Kuningan.

4.2 Hasil dan Pembahasan


4.2.1 Strategi Pemasaran PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan (Assauri, 2013).
Untuk mengukur bagaimana strategi pemasaran perusahaan dalam
penelitian menggunakan marketing mix 7P yaitu Product (produk), Price
(harga), Promotion (promosi), Place (tempat), People (orang), Processes
(proses), dan Physical Evidence (Bukti fisik).
1. Product (Produk)
Produk adalah barang untuk dibuat atau diproduksi unuk memenuhi
kebutuhan sekelompok orang tertentu. Produk juga bersifat berwujud dan
tidak berwujud karena bisa dalam bentuk barang atau jasa (Musafir Firli,
2020).
Produk yang perusahaan jual kepada pelanggan yakni berbentuk cup
dan botol. Produk cup dengan ukuran 240 ML, produk botol 330 ML, dan
600 ML dengan tingkat keasaman air yakni 8,4 Ph dan ukuran karton di
bagi 3 bagian yaiu berukuran 1,25, 1,25 dan 1,50 KMK. Sebagaimana
41

pernyataan Bapak Sadam Karyawan PT. Akuamarin Indonesia Raya


Kuningan.
“Kami disini memproduksi air minum dalam kemasan dengan
merk fayplus dengan tingkat keasaman air mencapai 8,4 Ph lebih tinggi
dibanding produk air minum yang lain dan juga perusahaan ini hanya
memproduksi dalam bentuk cup ukuran 240 ml serta dus karton yang
berukuran 1,25 ,1,25 dan 1,50 kmk. Tapi tahun ini perusahaan
memproduksi dalam bentuk botol juga dengan ukuran 330 ml dan 600 ml
” (wawancara dengan Sadam Karyawan , Sabtu 26 juni pukul 10.00
WIB).

Untuk mendukung dan menguatkan hasil wawancara diatas peneliti


melakukan wawancara secara mendalam kepada Bapak Asep A Rohim
bagian penjualan dan pemasaran tentang produk AMDK ( Air Minum
Dalam Kemasan ) PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
“Dari segi merk kemasan sendiri kami sudah legal dalam badan
hukum untuk diedarkan serta udah SNI (Standar Nasional Indonesia )
yaitu SNI 3553 : 2015 serta sudah tersertifikasi dari BPOM RI MD
265228003498. Namun merk kami tidak ada lebel MUI karena untuk
produk air minum tidak diharuskan untuk sertifikasi dari MUI. Proses
yang cukup rumit dan membutuhkan biaya tambahan” (wawancara
dengan Asep A Rohim Bagian penjualan dan pemasaran, Sabtu 26 Juni
pukul 11.00 WIB).

Hasil wawancara di atas bahwa perusahaan produk air minum


sudah memenuhi standar SNI dengan nomor SNI 3553:2015 dan BPOM
RI MD 265228003498. Namun perusahaan tidak memiliki lebel dari MUI
(Majelis Ulama Indonesia) untuk kehalalan produk, karena tidak
diharuskan . Mengingat untuk sertifikasi dari MUI membutuhkan proses
yang begitu rumit serta perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan.
Oleh karenanya perusahaan hanya sertifikasi dari SNI dan BPOM saja.
Bapak Dadang selaku pemilik toko yang menyediakan produk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) merk fayplus PT. Akuamarin Indonesia
Raya Kuningan memberikan tentang produk tersebut :
“Saya berlangganan produk fayplus sudah sangat lama kira-kira
perusahaan baru berdiri saya sudah jadi pelanggan tetap. Produk AMDK
ini dilihat dari rasa dan kualitas air memang berbeda dari produk yang
lain tidak ada rasa pahit di air . Tapi dalam packaging masih lalai
42

seringkali ditemukan dalam kardus air minum sedotanya tidak ada”


(wawancara dengan Bapak Dadang Pemilik toko , Sabtu 26 Juni pukul
13.00 WIB).

Dari hasil wawancara diatas dengan pemilik toko bahwa


perusahaan masih lalai dalam mengemas produk (packaging) dengan baik
sehingga masih terjadi kelalaian, contohnya kardus air minum dalam
kemasan tidak ada sedotanya.
2. Price (Harga)
Harga merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan
konsumen dalam mengkonsumsi produk. Harga juga adalah nilai yang
diberikan dalam konsumen untuk memperoleh keuntungan atas
kepemilikan atau penggunaan barang atau jasa. Dalam hal ini PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan memasang harga produk yang
sesuai dengan harga yang ada di pasar. Sebagaimana diucapkan oleh
Bapak Asep A Rohim selaku bidang penjualan dan pemasaran PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
“Kami menetapkan harga jual produk sesuai harga yang
dilapangan dimana produk amdk yang kemasan cup kami jual dengan
harga Rp. 14.000 per dus, kemasan botol ukuran 330 ml dijual Rp. 26.000
dan kemasan botol ukuran 600 ml dijual Rp. 28.000 (wawancara dengan
Asep A Rohim bidang penjualan dan pemasaran , Rabu 25 Agustus
pukul 11.00 WIB)

Sedangkan infomasi yang diterima oleh peneliti dari pemilik toko


yaitu Bapak Feri menyatakan bahwa produk air minum merk fayplus PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan termasuk dalam kategori
terjangkau.
“Toko kami tidak mempermasalahkan terkait harga jual AMDK
karena harga dari perusahaan diliat sudah standar atau normal untuk
masyarakat kalangan bawah dan sebanding dengan kualitas rasa air.
kemudian perusahaan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan saja
tergolong masih baru jadi wajar saja menetapkan harga segitu. Dan merk
fayplus tersebut harganya lumayan bisa bersaing dengan harga yang
ditetapkan perusahaan yang lain” (wawancara dengan Feri Pemilik toko
, Rabu 25 Agustus pukul 13.00 WIB).
43

Hasil wawancara di atas bisa disimpulkan bahwa perusahaan


menetapkan harga sesuai yang ada di pasaran mematok harga seharga Rp.
14.000 untuk kemasan cup ukuran 240 ml dan dalam kemasan yang botol
perusahaan menjual dengan Rp. 26.00 ukuran 330 ml serta Rp. 28.000
untuk ukuran 600 ml. Harga yang dijual perusahaan harga terjangkau dan
bisa bersaing dengan produk lain.
3. Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi erat kaitannya dengan pengetahuan konsumen
terhadap suatu produk. Tanpa promosi pelanggan tidak akan mengetahui
tentang keberadaan suatu produk. PT. Akuamarin Indonesia Raya
Kuningan dalam memasarkan produknya menggunakan sistem door to
door yang dilakukan oleh tim sales marketing, sebagaimana dijelaskan
oleh Bapak Asep A Rohim selaku bidang penjualan dan pemasaran PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
“ Kami dalam memasarkan produk atau promosikan produk kami
memaksimalkan jasa tim sales marketing dengan sistem door to door
yaitu langsung pintu kepintu atau langsung datang ke toko-toko. Dan
kami menargetkan dalam promosi produk AMDK tim sales marketing
berhasil mendapat pelanggan miinimal 10% dari 100 % target pasar jadi
dari 10 toko minimal 1 yang berhasil menjadi pelanggan AMDK dan tim
sales marketing disini merangkap jadi helper atau sopir pengantar barang
jadi selain mendistribusikan ke toko mereka juga mencari toko pelanggan
yang baru.kemudian kami tidak menggunakan media sosial dalam promosi
yang dimana saat ini perusahaan modern kerjakan. Tapi kami tetap
memakai sistem tradisional atau dari mulut ke mulu dan door to door”
(wawancara dengan Asep A Rohim bagian penjualan dan pemasaran ,
Rabu 25 Agustus pukul 10.00 WIB).

Selaras dengan perkataan dari pemilik toko Bapak Dadang.


Dimana Bapak Dadang mengatakan bahwa promosi yang dilakukan oleh
perusahaan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merk fayplus PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan sebagai berikut :
“ Perusahaan dalam promosi atau menawarkan produknya tidak
berlebihan atau sesuai dengan apa yang mereka pasarkan dan mereka
juga sangat ahli atau pinter ngomong dalam menawarkan produk jadi
kami tertarik untuk reorder produk AMDK merk fayplus. Namun sayang
mereka tidak punya akun media sosial dalam promosi jadi kami tidak tau
44

informasi yang dilakukan pihak perusahaan “ (wawancara dengan Dadang


pemilik toko , Rabu 25 Agustus pukul 14.00 WIB)

Dari hasil wawancara di atas bahwa perusahaan AMDK (Air


Minum Dalam Kemasan) PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
mempromosikan produknya tidak menggunakan media sosial apapun
dalam promosi melainkan dengan sistem door to door langsung datang ke
toko-toko untuk menawarkan produk air minum. Dalam proses pemasaran
juga menargetkan setiap kali promosi produk karyawan harus
mendapatkan pelanggan minimal 1 atau 10 % dari 100% target pasar.
4. Place (Tempat)
Lokasi yang strategis merupakan salah satu hal yang penting bagi
sebuah perusahaan. Tanpa lokasi yang strategis konsumen tidak akan tahu
tentang keberadaan kantor atau pabrik yang memproduksi produk tersebut.
Lokasi yang strategis juga mempermudah konsumen dalam mengakses
informasi dari produsen ke konsumen.
PT.Akuamarin Indonesia Raya Kuningan berlokasi di Desa
Randobawagirang Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Lokasi
pabrik sangat strategis berada dekat dengan jalur ke tempat wisata bukit
trijaya dan resort Mandirancan. Hal ini memudahkan akses konsumen
untuk mengetahui lokasi pabrik tersebut. Selain itu perusahaan berdiri di
tanah milik pribadi oleh sebabnya rumah pemilik perusahaan (Direktur)
berdekatan dengan lokasi perusahaan yaitu di Desa Randobawagirang
Kecamatan Mandirancan. Oleh karena itu ketika ada permasalahan yang
berkaitan dengan produk air minum konsumen langsung bisa mendatangi
rumah pemilik perusahaan. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak H.Juli
selaku Direktur perusahaan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan :
“ Kenapa kami memilih lokasi disini yaitu salah satunya tempat ini
memang milik pribadi jadi tidak mengeluarkan biaya sewa tanah lagi dan
tempat ini juga lumayan strategis karena berdekatan dengan pemukiman
warga serta sumber mata air dari tanah pun memang melimpah disini
oleh karenanya tepat sekali membuat perusahaan air minum apalagi
kebutuhan air minum yang bersih sangat dibutuhkan masyarakat maka
dari itu saya inisiatif membangun perusahaan. Dan juga rumah saya
45

berdekatan dengan lokasi perusahaan apabila ada komplen dari warga


dan pelanggan datang langsung kerumah atau ke perusahaan atau bisa
menghubungi anak saya yang dibagian penjualan dan pemasaran“
(wawancara dengan H. Juli Direktur Perusahaan, Sabtu 26 Juni pukul
09.00 WIB).

Adapun terkait sistem distribusi PT. Akuamarin Indonesia Raya


Kuningan yaitu dengan mengantarkan produk ke toko-toko atau tidak
menggunakan jasa agen distributor. Dimana dikatakan oleh Bapak Asep
A Rohim selaku bidang penjualan dan pemasaran PT. Akuamarin
Indonesia Raya Kuningan.
“ Dalam mendistribusikan produk kami tidak menggunakan jasa
distributor jadi kami keliling ke toko-toko guna mendistribusikan barang
dan kami perusahaan tidak menerima jika konsumen membeli langsung ke
perusahaan tapi melainkan beli ke toko-toko yang menyediakan produk
AMDK merk fayplus. Dan wilayah kami mendistribusikan ke kuningan,
cirebon, brebes dan indramayu. Dan ditargetkan sampai sore produk
selesai di distribusikan. Saat ini ditahun 2021 pelanggan toko yang
menyediakan produk fayflus sejumlah 861 toko dari wilayah yang sudah
disebutkan tadi. Wilayah kuningan ada 350 toko, Cirebon sekitar 482
toko, wilayah Indramayu ada 9 toko dan terakhir Brebes ada 20 toko.
Mengalami sedikit kenaikan dibandingkan pada tahun lalu sektar 700
toko” (wawancara dengan Asep A Rohim Bidang penjualan dan
pemasaran , Sabtu 26 Juni pukul 08.00 WIB)

Dari hasil wawancara diatas bahwa distribusi yang dilakukan


perusahaan yaitu langsung ke toko-toko sebagai target utamanya sebelum
ke konsumen akhir. Kemudian konsumen akhir tidak diperkenankan
membeli produk secara langsung ke perusahaan tetapi harus membeli
produk ke toko-toko. Kemudian menurut Bapak Asep A Rohim juga
bahwa perusahaan saat ini ditahun 2021 sudah mendapatkan 861
pelanggan toko yang menyediakan produk air minum merk fayplus yaitu
di wilayah Kuningan berjumlah 350 toko , Cirebon berjumlah 482 toko,
Indramayu berjumlah 9 toko dan Brebes berjumlah 20 toko. Mengalami
kenaikan jumlah toko dibandingkan ditahun 2020 perusahaan hanya
mendapatkan 700 toko.
46

Kemudian menurut Bapak Warda pemilik toko menjelaskan terkait


dengan sistem distribusi produk Air Minum Dalam Kemasan merk
fayplus. Bapak Warda menjelaskan bahwa distribusi yang dilakukan
perusahaan kurang efesien mengingat sering terjadinya keterlambatan
dalam distribusi produk ke toko.
“Toko kami sering kali mengalami keterlambatan distribusi produk
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merk fayplus walaupun tidak
sampai larut hari tapi hal ini mengakibatkan konsumen yang mau beli
produk fayplus banyak yang komplen akibat keterlambatan
pendistribusian” (wawancara dengan warda pemilik toko , Minggu, 27Juni
pukul 10.00 WIB).
5. People (orang)
Orang adalah individu yang berinteraksi langsung dengan
konsumen, yang hal ini membutuhkan keterampilan interpersonal yang
baik dan positif. PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan memperhatikan
betul sikap dan perilaku karyawannya yakni dalam memasarkan produk
harus jujur sesuai apa yang ditawarkan kepada pelanggan yang hendak
akan membeli produk air minum tersebut. Kemudian senantiasa
menjunjung tinggi rasa kekeluargaan baik antar karyawan maupun kepada
pelanggan. Kemudian anjuran dari pemilik perusahaan diharuskan
karyawan agar tidak meninggalkan sholat 5 waktu, dan tetap
melaksanakan ibadah puasa ketika memasuki bulan ramadhan.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Saddam selaku karyawan PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan :
“ Kami diperintahkan agar selalu bersikap jujur dan bertanggung
jawab dalam bekerja. Kemudian selalu bersikap seperti keluarga ketika
bersama karyawan lain dan pelanggan. Agar pelanggan merasa senang
serta terus order produk kami. Pimpinan perusahaan juga mengharuskan
bagi para karyawan agar tidak meninggalkan sholat 5 waktu dan tetap
menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Jadi ketika kami dalam
perjalanan untuk distribusi produk ke pelanggan-pelanggan tetap puasa
dan sholat di masjid di pinggiran jalan.” (wawancara dengan Sadam
Karyawan , Sabtu 27 Juni pukul 11.00 WIB)

Kemudian menurut Bapak Dadang pemilik toko bahwa PT.


Akuamarin Indonesia Raya Kuningan begitu ramah dan sopan dalam
47

mendistribusikan produk ke toko. Mereka selalu senyum salam dan sapa


baik pada saat mengirim produk ke toko maupun ketika bertemu di jalan.
“Mengenai sikap dan sopan santun, mereka memang sangat
sopan selalu sapa dan senyum pada saat mendistribusikan produk ke
toko kami dan saat berada di luar pun contoh nya bertemu di jalan tetap
nyapa dan senyum. Ya intinya udah akrab sekali. ” (wawancara dengan
Dadang Pemilik toko , Minggu 27 Juni pukul 08.00 WIB.
6. Process (proses)
Proses bisa diartikan suatu proses konsumen dalam mendapatkan
produk yang mereka inginkan. Proses pemesanan produk Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) PT. Akuamarain Indonesia Raya Kuningan
sangatlah mudah setiap penawaran produk yang pembeli minta akan
segera di antarkan ke tempat yang dituju. Serta waktu tunggu produk
dikirim lumayan cepat tidak sampai berhari-hari untuk menunggu produk
datang. Paling lama waktu tunggu produk 2-3 jam dikarenakan lokasi
yang jauh contohnya di wilayah Indramayu dan Brebes, seringkali
terjebak kemacetan. Wilayah Cirebon dan Kuningan masih bisa
dijangkau dan proses pengiriman produk cepat dan tepat waktu. Hal ini
disampaikan oleh Bapak Asep A Rohim selaku bidang penjualan dan
pemasaran PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
“Ketika ada yang beli produk fayplus proses nya begitu mudah
pembeli tinggal menghubungi kami nanti kami langsung antar ke toko
yang memesan produk fayplus . ya walaupun sering terjadi
keterlambatan seperti. Wilayah sering terjadi keterlambatan yaitu di
wilayah indramayu dan brebes karena jaraknya jauh juga Paling lama-
lamanya 2-3 jam an terjadi keterlambatan. Tapi di wilayah Cirebon dan
Kuningan masih terkendali karena lokasinya tidak terlalu jauh.”
(wawancara dengan Asep A Rohim bidang penjualan dan pemasaran,
Sabtu 26 Juni pukul 10.00 WIB).

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)


Physical Evidence (Bukti Fisik) bisa disebut fasilitas pendukung
produk yang tidak kasat mata yaitu gedung, peralatan kantor dan
peralatan komunikasi. PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
48

memiliki 2 bangunan yaitu bangunan untuk produksi dan bangunan


untuk ruangan khusus untuk kepala bagian dan para staf perusahaan.
Kemudian alat perkatoran cukup memadai seperti telepon, komputer dan
ATK. Disamping itu perusahaan memiliki tempat ibadah, pos satpam dan
tempat parkir yang cukup luas. Perusahaan saat ini memiliki kurang lebih
12 mobil untuk mengantarkan produk ke toko-toko yang memesan
produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek fayplus.
Sebagaimana di sampaikan oleh Bapak H.Juli selaku Direktur PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan.
“Alhamdulillah saat ini perusahaan memiliki 12 mobil untuk
mengantarkan produk ke toko . waktu pertama perusahaan ini berdiri
kami hanya memiliki 5 unit mobil saja.seiring waktu kami bisa membeli 7
unit mobil lagi jadi total ada 12 unit mobil. ” (wawancara dengan H.Juli
Direktur perusahaan , Sabtu 26 Juni pukul 09.00 WIB)

4.2.2 Tinjauan Strategi Pemasaran PT. Akuamarin Indonesia Raya


Kuningan Menurut Perspektif Islam
Pemasaran perspektif islam adalah pemasaran yang dilakukan
dalam bisnis berupa kegiatan penciptaan nilai (value creating activities).
Yang dimana kegiatannya bernilai manfaat bagi siapapun yang
berlandaskan kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai
proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islam (Handayani, 2019)
Berdasarkan paparan data temuan terkait strategi pemasaran yang
dilakukan perusahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan, peneliti menemukan beberapa
temuan yang dirangkum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2
Tabel Temuan Penelitian
No Konteks Penelitian Temuan Penelitian
1. Produk 1. Packaging kurang maksimal
2. Tidak ada logo halal dari MUI
49

2. Harga Harga terjangkau sesuai harga dipasaran


3. Promosi 1. Belum menggunakan media sosial
2. Sistem promosi dor to dor
4. Lokasi dan Distribusi 1. Lokasi perusahaan mudah dijangkau
2. keterlambatan pendistribusian
5. Orang 1. Menjunjung tinggi keakraban dan kekeluargaan
2. Senantiasa melaksanakan sholat 5 waktu dan
Puasa di Bulan Ramadhan
6. Proses Proses pemesanan produk begitu mudah
7. Bukti Fisik Fasilitas lengkap, memadai dan terawat
(Sumber : data diolah oleh peneliti)

4.2.2.1 Produk
1. Packaging Kurang Maksimal
Pengemasan (packaging) merupakan salah satu proses untuk
membungkus produk yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya
kerusakan terhadap bahan pangan, baik yang kering maupun yang
basah. Selai itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan produk-
produk yang nantinya digunakan untuk distribusi atau penyimpanan.
Dalam hal ini PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan kurang
memaksimalkan fungsi kemasan produk yang diproduksinya. Seperti
ketidaktelitian dalam kelengkapan isi kemasan yaitu kardus air minum
seringkali tidak ada sedotan di dalam isi kardus tersebut. Hal ini tentu
saja akan mengurangi kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Oleh
karena itu dalam memproduksi suatu produk karyawan harus memiliki
sikap tanggung jawab akan pekerjaanya agar tidak terjadi kesalahan.
Tanggung jawab yaitu sebagaimana kesanggupan seseorang
dalam memikul resiko atas keputusan dan segala yang berkaitan dengan
kehidupannya. Islam sangat memperhatikan bagaimana tanggung jawab
manusia dalam kehidupan sehari-hari nya baik tanggung jawab kepada
50

Tuhannya maupun terhadap sesama manusia. Sebagaimana terdapat


dalam al- Qur’an surat At-Taubah ayat 105 :

ِ ‫ن ا ِٰلى ٰعل ِِِم ْال َغ ْي‬


ِ‫ب‬ َِ ‫الل ُ َو َرس ُْولُهِ َو ْالم ُْؤ ِم ُن ْو‬
َِ ‫ن َو َس ُت َر ُّد ْو‬ ِّ ٰ ْ‫ل اعْ َملُ ْوا َف َس َي َرى َع َملَ ُكم‬ ِِ ُ‫َوق‬
َِ ‫َوِال َّش َهادَ ِِة َف ُي َن ِّب ُئ ُك ِْم ِب َما ُك ْن ُت ِْم َتعْ َملُ ْو‬
‫ن‬
Artinya:” Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan
melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang
gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (QS.At- Taubah : 105).
2. Tidak Ada Logo Halal MUI
Dalam islam, produk haruslah memenuhi standar halal dan
thayyib. Karena produk yang diperbolehkan untuk dikonsumsi ialah
produk yang halal serta sesuai dengan hukum syariat. Dan produk yang
halal haruslah memenuhi tiga syarat yaitu halal zatnya, halal cara
perolehannya, dan halal cara pengolahannya (Djakfar, 2016).
Sebab itu islam sangat mewajibkan manusia untuk
mengkonsumsi makanan maupun minuman itu secara halal sesuai
dengan syariat islam. Hal tersebut terdapat dalam al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 168 :

ِ َٰٕ ُ‫ض َح َٰه ًٗل طَيِّجًب ۖۖٔ َاَّل رَزاجِؼُْٕ ا ان اشي َْٰط ُِِۗ ُخط‬
ٌٍْ ‫د اَِاّٗ نَ ُك ْى َػذُٔ ُّيجِي‬ ٓ
ِ ْ‫َٰيبَيَُّٓب انُابطُ ُكهُْٕ ا ِي اًب فِٗ ْاَّلَس‬
Artinya:” Wahai manusia makanlah dari (makanan) yang halal dan
baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah setan, sungguh, setan musuh bagimu yang nyata.”
(Qs. Al- Baqarah : 168).

PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan bisa dikatakan


kurang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh islam. Yaitu dengan
tidak adanya logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meskipun dalam perolehannya gratis karena air yang diambil dari tanah
milik pribadi, perusahaan belum mampu membuktikan bahwa produk
51

mereka halal secara zatnya dan pengolahannya karena tidak adanya


legalitas dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).

4.2.2.2 Harga
Harga yang ditetapkan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
terjangkau sesuai dengan harga dipasaran. Dalam penetapan harga yang
dilakukan perusahaan terdapat enam metode penetapan harga yaitu
penetapan harga mark up, penetapan harga tingkat pembelian sasaran,
penetapan harga nilai anggapan, penetapan harga nilai, penetapan harga
going rate, dan penetapan harga jenis lelang (Kotler, 2008).
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan jenis penetapan harga
yang dipakai yakni jenis penetapan harga going rate. Yang artinya
penetapan harga tersebut ditetapkan berdasarkan harga yang ditetapkan
oleh kompetitior pula. Metodenya adalah dengan mematok harga yang
dijual yaitu harganya sama, lebih murah, atau bahkan lebih mahal. PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan menetapkan harga air minum
dalam kemasan (AMDK) dalam bentuk cup dengan per dusnya seharga
Rp. 14.000, ukuran 330 ml per dusnya seharga Rp. 26.000 dan ukuran
600 ml harga perdusnya Rp. 28.000.
Metode penentuan harga yang diterapkan oleh PT. Akuamrin
Indonesia Raya Kuningan sesuai dengan karakteristik pemasaran syariah
yaitu Realistis (waqiiyah). Yakni menentukan harga dengan melihat
keadaan pasar dan kompetitor serta tidak berlebihan dalam menentukan
harga pasar. Oleh karena itu harga yang ditetapkan wajar sesuai dengan
kualitas produk yang diproduksi perusahaan agar masyarakat bisa
terjangkau dalam membeli produk.

4.2.2.3 Promosi
1. Belum Menggunakan Media Sosial
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dalam kegiatan promosi
tidak menggunakan media social seperti Facebook, Instagram, Twitter
52

dan media lainnya. Seharusnya di era modern saat ini media social
sangatlah penting apalagi dalam hal promosi produk. Dengan adanya
media social memudahkan perusahaan dalam memberitahukan ke publik
akan produk yang mereka miliki dan tidak ketinggalan zaman pula. Islam
juga menganjurkan agar setiap muslim senantiasa mengikuti
perkembangan zaman yang dimana terdapat dalam surat Al- Jasiyah ayat
13.

َ ِ‫ض َج ًِ ْيؼًب ِّي ُُّْ ِۗۖاِ اٌ فِ ْي َٰرن‬


ٍ ‫ك َ ََّٰل َٰي‬
ٌَ ُْٔ‫ذ نِّقَْٕ ٍو يازَفَ اكش‬ ِ ْ‫د َٔ َيب فِٗ ْاَّلَس‬
ِ َٰٕ ًَٰ‫َٔ َس اخ َش نَ ُك ْى ايب فِٗ انسا‬
Artinya:”Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh,
dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir .”(Qs. Al-Jasiyah :
168).

2. Sistem Promosi Door To Door


Strategi promosi door to door sendiri merupakan bagian dari
bauran pemasaran dari promosi. Dimana promosi merupakan salah satu
variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh
perusahaan dalam memasarkan produknya. PT. Akuamarin Indonesia
Raya sendiri menerapkan sistem promosi door to door atau jemput bola
langsung ke toko-toko dengan menggunakan jasa sales marketing untuk
mempromosikan produknya. Bagian sales marketing dalam perusahaan
sendiri merangkap menjadi helper dan sopir. Perusahaan juga tidak
menyediakan biaya (cost) untuk kegiatan promosi. Sedangkan dalam
promosi door to door sendiri perlu adanya biaya sendiri mengingat untuk
mendapatkan pelanggan butuh waktu dan tenaga. Ditambah lagi
kebijakan dari perusahaan yang mengharuskan bagian sales marketing
berhasil mendapatkan pelanggan minimal 10 % dari target pasar.
kemudian perusahaan tidak memberi upah sepeserpun untuk melakukan
kegiatan promosi. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan untuk
kemajuan perusahaan haruslah mengeluarkan sedikit biaya untuk
53

karyawan yang mempromosikan produk ke calon pelanggan. Walaupun


tim sales marketing sendiri merangkap jadi sopir dan helper, perusahaan
juga perlu mengeluarkan biaya kepada tim sales marketing tersebut
sebagai bentuk jasa yang mereka lakukan. Dalam islam membalas dan
mengingat akan kebaikan orang lain sangatlah penting. Seseorang akan
merasa berat hati untuk mengeluarkan tenaga, harta, waktu, dan lain-lain
semisalnya jika ia tidak mendapatkan imbalan. Oleh karena itu, barang
siapa rela mencurahkan semua itu dengan hati yang tulus, ia berhak
dibalas kebaikannya dan disyukuri pemberiannya. Sebagaimana didalam
Al- Qur’an surat Ar- Rahman ayat 60 :

ِ ۡ ‫اَّل ۡح َسب ٌِ اِ اَّل‬


ۖ ٌُ‫اَّل ۡح َسب‬ ِ ْ ‫ْ َۡم َج َض ٓا ُء‬

Artinya:” Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).”


(Qs. Ar- Rahman : 60).

4.2.2.4 Lokasi Dan Distribusi


1. Lokasi Perusahaan Mudah Dijangkau
Lokasi usaha adalah adalah tempat perusahaan beroperasi atau
tempat perusahaan melakukan kagiatan untuk menghasilkan barang dan
jasa yang mementingkan segi ekonominya. Selain itu terdapat beberapa
pertimbangan yang bisa menjadi pertimbangan perusahaan dalam
menentukan lokasi perusahaan, antara lain akses, visibilitas, lalu lintas
(traffic), ekspansi dan lingkungan (Tjiptono, 2009).
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan lokasi pabriknya sangat
tepat karena berdekatan dengan pemukiman warga serta dilingkungan
yang masih asri, akses menuju pabrik juga sangatlah mudah dijangkau.
Selain itu juga PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan juga telah
mempertimbangkan segala bentuk aspek baik dan buruk yang terdapat
pada lokasi yang dipilih dengan baik. Hal ini terbukti dengan lokasi
pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga dan tanah yang dipilih
54

masih milik pribadi. Di lokasi tersebut sumber mata air yang diperoleh
perusahaan cukup melimpah dan bisa menguntungkan bagi perusahaan.
Selain itu juga perusahaan mempertimbangkan aspek lingkungan sekitar
perusahaan dengan tidak membuang limbah pabrik sembarangan serta
tidak menganggu masyarakat sekitar. Walaupun berdekatan dengan
rumah-rumah warga tetapi situasi sekitaran aman terkendali dan tidak ada
yang merasa dirugikan. Dalam islam menganjurkan setiap manusia untuk
tidak merusak lingkungan karena tujuan hidup manusia adalah untuk
senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT
dan salah satunya dengan menjaga lingkungan. Larangan merusak
lingkungan terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 11 :

ِ ِ ْ‫ْل ُت ْفسِ ُد ْوا فِى ْاْلَر‬


ِ‫ض َقال ُ ْْٓوا ِا َّن َما َنحْ نُِ مُصْ لِح ُْو َن‬ َِ ‫َوا َِذا ِق ْي‬
ِ َ ‫ل لَ ُه ِْم‬
Artinya:”Dan apabila dikatakan kepada mereka, “janganlah berbuat
kerusakan di bumi!” mereka menjawab, “sesungguhnya kami justru
orang-orang yang melakukan perbaikan.” (Qs. Al-Baqarah : 11).

2. Keterlambatan Pendistribusian
Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen akhir atau
pemakai akhir (Swastha & Sukotjo, 2007).
Dalam hal ini PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
menerapkan saluran distribusi dari (produsen > outlet > konsumen akhir).
Jadi perusahaan tidak menggunakan jasa agen atau distributor untuk
menyalurkan produknya ke konsumen. Jadi perusahaan dalam distribusi
produk air minumnya langsung ke outlet-outlet. Outlet dalam hal ini
toko-toko yang menyediakan produk fayplus saat ini jumlah keseluruhan
ada 861 toko yang tersebar di beberapa daerah yaitu Cirebon, Kuningan,
Indramayu dan Brebes. Dengan banyaknya pelanggan hal ini
mengakibatkan perusahaan sering terjadi keterlambatan pengiriman
produk kepelanggan. Jika keterlambatan ini berangsur-angsur terjadi
akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan pelanggan untuk membeli
55

lagi produk air minum dalam kemasan merk fayplus. Dalam hal ini
perusahaan tidak amanah dalam distribusi produk ke pelanggan. Islam
menganjurkan manusia untuk menjalankan amanah sebagaimana dalam
hadits Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud nomor 3068 :
َ ََ‫أَ ِّد ْاۡلَ َيبََخَ إِنَٗ َي ٍْ ا ْئزَ ًََُكَ َٔ ََّل رَ ُخ ٍْ َي ٍْ خَ ب‬
‫ك‬
Artinya:”Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan
jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu” (HR. Abu
Daud nomor 3068)

4.2.2.5. Orang
1. Menjunjung Tinggi Kejujuran, Keakraban Dan Kekeluargaan
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dalam pemasaran
mengharuskan karyawan menjunjung tinggi sikap kejujuran, keakraban
dan kekeluargaan baik di dalam internal maupun eksternal. Dalam hal ini
kejujuran, keakraban dan kekeluargaan yang dilakukan terhadap
pelanggan dan calon pelanggan serta terhadap karyawan atau staf PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan, perusahaan tidak membeda-
bedakan status mereka di perusahaan. Oleh karenannya sikap yang
diterapkan oleh perusahaan termasuk bagian dari karakteristik dari
pemasaran syariah yaitu menjunjung tinggi akhlak (akhliqiyyah) dengan
bersikap jujur dan humanistis (al-insanniyyah) . Dalam islam bersikap
kejujuran, keakraban dan kekeluargaan harus senantiasa dilakukan dan
juga bagian dari berprilaku terpuji atau berprilaku baik. Dan orang yang
berbuat baik akan diberi oleh Allah SWT balasan pahala 10 kali lipat
serta tak akan pernah rugi atas perilakunnya Sebagaimana berprilaku
baik terdapat di dalam Al- Qur’an surat Al- Anam ayat 160 :

ْ ‫َي ٍْ َج ۤب َء ثِ ْبن َح َسَُ ِخ فَهَ ّٗ َػ ْش ُش اَ ْيثَبنَِٓب ۖ َٔ َي ٍْ َج ۤب َء ثِبن اسيِّئَ ِخ فَ َٗل يُجْ َٰ ٓضٖ اِ اَّل ِي ْثهََٓب َُْٔ ْى ََّل ي‬
ٌَ ًُْٕ َ‫ُظه‬
Artinya: “Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh
kali lipat amalnya. Barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang
kejahatannya. Mereka tidak sedikitpun dirugikan (dizalimi)”.
(Qs. An-Nissa : 29).
56

2. Senantiasa melaksanakan sholat 5 waktu dan Puasa di Bulan


Ramadhan.
Menjalankan syariat agama itu suatu hal yang harus dilakukan
oleh setiap muslim. Seseorang yang menjalankan syariat agama harus
mampu menghadirkan dirinya sesuai dengan nilai-nilai agama yang
dianutnya. Secara kualitatif, keberagamaan yang tinggi akan
memberikan dampak positif terhadap kinerja ditempat kerjanya
(Ikhwan, 2020).
PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan bisa dikatakan
menjalankan syariat islam dimana dalam aktivitas kerjanya, seperti
melaksanakan sholat 5 waktu di sela-sela pekerjaanya dan selalu
menjalankan ibadah puasa ketika memasuki bulan ramadhan. Dalam
aspek pemasaran, perusahaan juga sudah sesuai dalam melaksankan
pemasaran syariah. Karena di dalam aktivitas pemasarannya masih
memiliki kesadaran akan nilai-nilai religius (Rabbaniyah).

4.2.2.6. Proses
Proses dalam hal ini berkaitan dengan pemesanan produk air
minum dalam kemasan. Dimana proses pemesanan produk ar minum
dalam kemasan dilakukan begitu mudah. PT. Akuamarin indonesia raya
Kuningan memprioritaskan pelayanan yang baik terhadap pelanggan
pelayanan terhadap pelanggan, sebab ketika service yang ditetapkan tidak
baik akan berpotensi kehilangan pelanggan. Oleh karenannya PT.
Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dalam proses pemesanan produk
untuk pelanggan yang akan membeli produk Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) merk fayplus begitu mudah. Cara memesannya yaitu dengan
menghubungi perusahaan langsung lewat nomer telepon perusahaan.
Nomer bisa didapatkan langsung ketika bagian sales marketing keliling
mempromosikan produknya. Setelah itu produk segera didistribusikan
sesuai pesanan. Dalam jual beli islam menganjurkan setiap pengusaha
harus berlandaskan suka sama suka atau ridha. Agar tidak ada salah satu
57

pihak yang dirugikan serta terciptanya kemaslahatan. Sebagaimana


terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nissa ayat 29 :

‫اض ِۗۖ ِّي ُْ ُك ْى َٔ ََّل رَ ْقزُهُ ْٕٓا‬ ٓ ‫َٰيٓبَيَُّٓب َٰا َيُُْٕ اانا ِز ْيٍَ ََّل رَأْ ُكهُ ْٕٓا اَ ْي َٕانَ ُك ْى ثَ ْيَُ ُك ْى ثِ ْبنجَب ِط ِم اِ ا‬
ٍ ‫َّل اَ ٌْ رَ ُكْٕ ٌَ رِ َجب َسحً ػ ٍَْ رَ َش‬
َٰ
‫ ا‬b‫للا َكبٌَ ثِ ُك ْى َس ِح ْي ًى‬ َ ّ ٌ‫اَ َْفُ َس ُك ْى اِ ا‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu.” (Qs. An-Nissa : 29).

PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan mengedepankan prinsip


kerelaan yaitu dimana dalam proses pemesanan produk bagian sales
marketing mempromosikan produknya tidak berlebihan dan jika ada
calon pelanggan yang tidak jadi pesan produk Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) pihak sales marketing tidak terlalu memaksakan
untuk membeli produknya.

4.2.2.7. Bukti Fisik


Bukti fisik yaitu berkaitan dengan fasilitas yang ada di perusahaan.
Fasilitas yang terdapat di PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
cukup lengkap dan terawat. Kebutuhan peralatan dari tiap bagian atau
divisi di perusahaan semuanya sudah terpenuhi seperti ruangan, alat
komunikasi, ATK, mobil, mesin produksi dan peralatan lainnya. karena
fasilitas salah satunya infrastruktur bangunan harus lengkap dan
memadai untuk keberlangsungan aktivitas perusahaan. Infrastruktur yang
di bangun oleh perusahaan berada di tanah pribadi jadi tidak ada campur
tangan pihak lain. Oleh karena itu perusahaan tersebut mandiri dalam
melakukan aktivitas bisnisnya dan tidak bergantung dengan pihak
manapun atau mitra bisnis lain. Perusahaan juga sangat teliti dalam
perawatan contohnya perawatan mobil pengiriman produk ketika ada
58

mesin yang rusak segera mungkin diperbaiki tidak menunggu waktu


terlebih dahulu untuk service mesin mobil tersebut jika lama diperbaiki
nanti akan rusak parah dan susah untuk diperbaiki kembali. Ketelitian
sangat diperlukan dalam segala aspek kehidupan. Karena islam
menganjurkan bagi seorang muslim untuk senantiasa teliti dalam segala
hal. Sebagaimana terdapat dalam Al- Qur’an surat Al- Isra ayat 11 :

ِ ۡ ٌَ‫اَّل َۡ َسبٌُ ثِبن اش ِّش ُد َػبٓ َء ِٗ ثِ ۡبنخ َۡي ِش ۖ َٔ َكب‬


‫اَّل َۡ َسبٌُ َػج ُٕۡ ًَّل‬ ِ ۡ ‫َٔيَ ۡذ ُع‬

Artinya: “Dan manusia (seringkali) berdo’a untuk kejahatan


sebagaimana (biasannya) dia berdo’a untuk kebaikan. Dan memang
manusia bersifat tergesa-gesa” (Qs. Al-Isra : 11).

4.3 Model Pemasaran Syariah


Model pemasaran yang sesuai dengan pemasaran syariah yaitu salah
satunya kejujuran, kejujuran adalah kunci dalam menjalankan suatu usaha dengan
menjalankan aktivitas serta fungsi masing-masing. Kejujuran juga mendorong
orang untuk tahan uji, ikhlas, dan kecerdasan emosional. Suatu bisnis tidak
dilandasi dengan sikap kejujuran maka kepercayaan yang sudah lama tertanam
akan hilang dengan sekejap baik kepercayaan material, komersial, maupun moril
(Wijoyo, 2021).
Karyawan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dalm aktivitas
usahanya senantiasa menerapkan nilai- nilai agama seperti menjalankan sholat 5
waktu dan puasa di bulan ramadhan (rabbaniyyah). menjunjung tinggi akhlak
(akhlaqiiyah) bagi setiap karyawanya dengan mengedepankan kejujuran setiap
aktivitas bekerja salah satunya dalam kegiatan pemasaran tidak ada unsur
kebohongan ataupun kecurangan. Kemudian harga produk air minum dalam
kemasan yang dijual cukup realistis (al-waqiiyah) yaitu sesuai dengan apa yang
dipasaran yang sesuai dengan ukuran kemasan produk air minum dalam kemasan
pada umumnya. Sifat humanistis (al-insanniyyah) dalam promosi yaitu dengan
selalu menjunjung tinggi keakraban dan kekeluargaan dalam setiap kegiatan
pemasaran baik bersama pelanggan ataupun dengan karyawan lainnya yaitu pada
59

saat melakukan transaksi serta distribusi mengantarkan produk air minum dalam
kemasan ke toko-toko langganan.

Gambar 4.4 Model Pemasaran Syariah

Ketuhanan perusahaan
(Rabbaniyyah)

produk

Akhlak mulia
(Akhlaqiiyah) dan
promosi
Realistis (Al-
waqiiyah)

Transaksi
Humanistis (Al-
Insanniyyah)
Distribusi

Sumber: Hasil Temuan Penelitian di lapangan 2021


60

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahsan penelitian, kesimpulan dari strategi pemasaran


perusahaan air minum dalam kemasan PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa strategi pemasaran perusahaan air minum dalam kemasan
PT.Akuamarin Indonesia Raya Kuningan dengan menggunakan marketing
mix 7P yaitu produk, harga, promosi, lokasi dan distribusi, orang, proses,
dan bukti fisik. Produk yang dijual yaitu dalam bentuk cup 450 ml, botol
330 ml dan 600 ml. Harga yang dijual perdusnya dari kemasan cup 450 ml
Rp. 14.000, botol ukuran 330 ml Rp. 26.000 dan ukuran 600 ml Rp.
28.000. promosi yang dilakukan dengan sistem door to door langsung ke
toko-toko dengan memanfaatkan jasa sales marketing. Kemudian lokasi
dan distribusi perusahaan sangat strategis berdekatan langsung dengan
pedesaan serta kantor dan pabrik tidak berjauhan masih dalam satu
kawasan. Karyawan perusahaan menjunjung tinggi nilai kejujuran dan
kekeluargaan dalam bekerja dan proses pemesanan produk tidak rumit
serta sarana dan prasarana perusahaan cukup lengkap dan mendukung.
2. Ditinjau dari perspektif islam, PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
belum mempraktikan strategi pemasaran secara islam Contohnya : masih
adanya kelalaian dalam produksi, tidak adanya logo halal dari MUI, tidak
adanya upah atau biaya untuk marketing, serta masih sering terlambat
dalam pendistribusian.
3. Model pemasaran syariah PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan
senantiasa menerapkan nilai- nilai agama seperti karyawan senantiasa
menjalankan sholat 5 waktu dan puasa di bulan ramadhan (rabbaniyyah).
Perusahaan juga jujur dalam produksi dan memasarkan produk air minum
61

dalam kemasan itu sendiri dengan tidak ada unsur kebohongan atau
kecurangan (Akhlaqiiyah), harga yang dijualpun masuk akal (al-
waqiiyah), dalam kegiatan promosi, transaksi, dan distribusi menjunjung
tinggi nilai kejujuran keakraban dan kekeluargaan dengan para pemilik
toko dan sesama karyawan (al- insaniyah).

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka saran


yang dapat diberikan oleh penulis dalam penelitian ini kepada pihak-pihak terkait,
yaitu sebagai berikut :

1. Pihak PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan lebih meningkatkan segi


pemasarannya yaitu dengan menggunakan media sosial agar masyarakat
mengetahui kegiatan dan kinerja perusahaan serta membuat masyarakat
tertarik untuk membeli produk air minum dalam kemasan merek fayplus.
Selanjutnya dalam proses produksi lebih teliti supaya tidak ada kelalaian
yang berkelanjutan. Dalam segi distribusi produk lebih diperhatikan lagi
agar tidak ada keterlambatan distribusi produk ke pelanggan dan lebih
memperhatikan kesejahteraan karyawan salah satunya memberi upah
kepada karyawan yang memapromosikan produk air minum dalam
kemasan (AMDK) tersebut.
2. Ditujukan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dijadikan
sebagai referensi dalam penelitian berikutnya dengan sudut pandang yang
berbeda, sehingga dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang
strategi pemasaran sesuai dengan perspektif islam.
62

DAFTAR PUSTAKA

Al- Qur’an Al Karim dan Terjemahan

Aspadin . (2017). Diambil kembali dari www.aspadin.com

Company Profile PT. Akuamarin Indonesia Raya Kuningan

Firdaus, & Zamzam, F. (2018). Aplikasi Metode Penelitian. Sleman, Yogyakarta:


CV BUDI UTAMA.

Gafur, A., Kartini, A. D., & Rahman. (2017). Studi Kualitas Fisik Kimia dan
Biologis pada Merek yang Beredar di Kota Makassar Tahun 2016.
Higiene volume 3, No 1, 41.

Handayani. (2019). Buku Ajar Manajemen Pemasaran Islam. Yogyakarta: CV


BUDI UTAMA

Herujito, Y. (2001). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT.GRASINDO.

Jainudin. (2017). Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing


pada air mineral PT.Wangi Malindo Di Desa Aik Bukak Kecamatan
Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah (Perspektif Marketing
Syariah). Skripsi UIN Mataram, 4.

Kemetrian Perindustrian. (2011). Diambil kembali dari Peraturan perindustrian


nomor/M-IND/PER/12/2011 Tentang Persyaratan Teknis Industri Air
Minum Dalam Kemasan: Kemenperin.go.id

Kementrian Kesehatan . (2018, september 17). Diambil kembali dari


http://p2ptm.kemkes.go.id/

Kotler, K. (2008). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Erlangga.

Kountur, R. (2007). Metode Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

Moleong, & lexy. (2006). Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Musafir Firli, T. (2020). BUKU AJAR Manajemen Pemasaran Bauran Pemasaran


Sebagai Materi Pokok Dalam Manajemen Pemasaran. Bandung: CV.
Media Sains Indonesia .
63

Nurul Huda, e. (2017). Pemasaran Syariah Teori & Aplikasi. Depok:


KENCANA.

Parakkasi, i. (2020). Pemasaran Syariah Era Digital. Bogor: Lindan Bestari.

Pracoyo, T. (2006). Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. GRASINDO.

Simamora, B. (2003). Memenangkan pasar Dengan Pemasaran Efektif dan


Profiabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, B. (2003). Jurnal Manajemen dan Bisnis. Program Pasca Sarjana


Program Studi MM Universitas Sriwijaya. vol.1.No.1.

Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran Edisi-4. Yogyakarta: ANDI .

Umar, H. (2001). Management in Action Konsep, Teori dan Teknik Manajemen


Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter,
Fred R. David dan Wheelen-Hunger. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Uama.

Usman, h., Nurdin, S., & suthani, A. E. (2020). Islamic Marketing. Depok: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

Widiyalestari. (2008). Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum


Dalam Kemasan (AMDK). Skripsi IPB, 2.

Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Sulawesi


Selatan: Sekolah Tinggi Teologia Jaffray.

Wijoyo. (2021). Sistem Informasi Manajemen. Sumatra Barat : CV INSAN


CENDEKIA MANDIRI
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
( PEMILIK PERUSAHAAN )

Nama : .....................................
Alamat : : ......................................
Hari/Tanggal : ......................................

Pertanyaan Penelitian :
1. Bagaimana sejarah yang melatar belakangi pendirian perusahaan ini ?
2. Apa tujuan Bapak mendirikan perusahaan tersebut ?
3. Bagaiman sistem kerja perusahaan ini ?
4. kenapa memilih lokasi berdirinya perusahaan di Kecamatan Mandirancan ?
PEDOMAN WAWANCARA
( KEPALA PEMASARAN )

Nama : .....................................
Alamat : : ......................................
Hari/Tanggal : ......................................

Pertanyaan Penelitian :
1. Produk
1. Apa perbedaan kualitas produk perusahaan ini dengan perusahaan
kompetitor?
2. Apakah produk fayplus dan cara pengolahanya membahayakan ?
3. Apakah produk air mineral perusahaan ini tersertifikasi dan
berlebel halal?
4. Apakah produk perusahaan dapat dijangkau secara optimal oleh
konsumen?
2. Harga
1. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai harga jual produk air
minum dalam kemasan ?
2. Apakah perusahaan menetapkan harga sesuai yang dipasaran ?
3. Apakah adanya penetapan harga secara sepihak ?
3. Distribusi
1. Apakah adanya unsur penundaan pengiriman barang ?
2. Apakah perusahaaan aktif saat berlangsungnya shalat jumat dan
mengerjakan ibadah yang lainnya?
4. Promosi
1. Apakah perusahaan memasarkan produk secara berlebihan ?
2. Bagimana kemampuan bagian marketing dalam melakukan riset
pemasaran ?
3. Metode pemasaran apa yang diterapkan perushaan ?
5. Orang
1. Apakah karyawan kompak dan selalu menjunjung tinggi
kebersamaan saat melakukan pekerjaan pemasaran ?
2. Bagaimana peraturan yang di terapkan dalam manajemen
marketing perusahaan?
6. Proses
1. Apakah proses pengiriman produk efektif dan efisien ?
2. Bagaimana pelayanan yang diterapkan dalam melayani pelanggan
?
7. Bukti Fisik
1. Apakah fasilitas pendukung memadai dalam proses pemasaran
seperti alat komunikasi ataupun alat transportasi ?
PEDOMAN WAWANCARA
( KARYAWAN )

Nama : .....................................
Alamat : : ......................................
Hari/Tanggal : ......................................

Pertanyaan Penelitian :
1. Apakah karyawan merasa terbebani dengan kebijakan yang diterapkan
perusahaan terkhusus bidang pemasaran?
2. Bagaimana perilaku atasan dengan bawahan ?
3. apakah anda menggunakan waktu istirahat untuk melaksanakan ibadah sholat ?
4. Dalam pengiriman produk meluangkan waktu untuk ibadah ?
5. Bagaimana anda menanggapi keluhan konsumen terhadap produk air minum ?
PEDOMAN WAWANCARA
( PEMILIK TOKO )

Nama : .....................................
Alamat : : ......................................
Hari/Tanggal : ......................................

Pertanyaan Penelitian :
1. Bagaimana perbedaan kualitas produk amdk merk fayplus dengan merek
yang lain?
2. Apakah ada kecacatan produk yang dipesan ?
3. Apakah harga produk sesuai yang dipasaran ?
4. Apakah ada penundaan produk atau salah pengiriman produk?
5. Apakah produk fayplus mempromosikan secara berlebihan ?
6. Bagaimana sifat dan karakter pekerja saat proses pengiriman produk
amdk?
7. Apakah pernah telat dalam pengiriman produk?
8. Apakah karyawan cepat respon dalam panggilan pemesanan produk?
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai