Anda di halaman 1dari 2

Teori DuPont

Pada tahun 1919-an dikembangkan oleh seorang eksekutif keuangan diEl. Du Pont de Nemours dan Co.
DuPont telah dikenal sebagai pengusaha sukses. Dalam bisnisnya, ia memiliki cara sendiri dalam
menganalisis laporan keuangannya. DuPont Corporation mempelopori salah satu metode analisis kinerja
perusahaan yang sampai dengan saat ini dikenal dengan nama DuPont Analysis.

Pengertian analisis DuPont adalah analisis struktur system rasio keuangan yang dirancang untuk
menyelidiki faktor-faktor yang menentukan tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham
dan pengembalian terhadap aktiva. Analisis ini menjadi penting selain melihat peranan dari faktor-
faktor penentu tersebut, analisis ini dapat pula dijadikan strategi untuk meningkatkan kinerja ekuitas
serta kinerja aset yang dimiliki investor atau perusahaan.

Adapun keunggulan analisis DuPont System antara lain (Harahap,1998):

- Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa
mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.
- Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkanoleh
perusahaan sehingga diketahui produk mana yang potensial.
- Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang lebih terintegrasi dan
menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.

Kelemahan sistem DuPont adalah

- Dari segi sistem akuntansi, terdapat kesulitan dalam membandingkan rate of return suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena praktik akuntansi yang dilakukan
berbeda
- Dari segi fluktuasi, terdapat fluktuasi nilai dari uang (daya beli) dengan demikian sulit untuk
menganalisisnya
- Terdapat kesulitan untuk melakukan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih yang
menghasilkan kesimpulan yang sempurna.

Intinya, analisis DuPont dilakukan dengan memecah Return On Equity (ROE) menjadi beberapa bagian.
Mengapa ROE? karena ROE menggambarkan besarnya rate of return yang didapatkan oleh pemegang
sahamnya. Dengan memecah perhitungan ROE, kita dapat mengetahui bagaimana suatu bisnis
mendapatkan keuntungan. Di samping itu dengan menggunakan analisis ini, pengendalian biaya dapat
diukur dan efisiensi perputaran aktiva sebagai akibat turun naiknya penjualan dapat diukur.

Analisis DuPont memberitahu kita bahwa ROE dipengaruhi oleh tiga hal:

- Operasi efisiensi, yang diukur dengan net profit margin.


- Aset menggunakan efisiensi, yang diukur oleh perputaran total aset.
- Leverage Keuangan, yang diukur oleh multiplier ekuitas
Teori Time Value of Money Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga daripada nilai
uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaaan waktu.

Dalam memperhitungkan nilai sekarang maupun nilai yang akan datang, kita harus memperhitungkan
pula panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Oleh karena itu, konsep time value of money sangat
penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu.

Dalam perhitungan uang, nilai Rp1.000,00 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi
dibandingkan dengan Rp1.000,00 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat
mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, dan
suasana politik.

Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi tersebut akan kembali
melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang akan datang. Ini berarti pengeluaran
investasi dilakukan saat ini sedang penerimaannya akan diperoleh pada tahun tahun yang akan datang.
Dengan demikian, kita tidak bisa langsung membandingkan nilai investasi saat ini dengan sejumlah
penerimaan yang akan datang. Oleh karena itu, penerimaan-penerimaan yang akan datang
tersebut harus diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar bisa dibandingkan dengan nilai
investasi yang dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti juga menggunakan konsep time value of money
(Sutrisno, 2000).

Teori Margin of Safety Istilah Margin Of Safety pertama kali diperkenalkan oleh oleh investor guru,
Benjamin Graham, dan partnernya, David Dodd, pada tahun 1928, bapak dari value investing, yaitu
dalam buku Security Analisis (1934). Istilah ini muncul dalam buku Benjamin Graham
yaitu The Intelligent Investor. Kemudian Margin Of Safety dipopulerkan kembali oleh anak
didik Graham yang paling terkenal, yaitu Warren Buffett. Buffet bisa menjadi sangat
sukses sebagai investor saham karena keahliannya yang luar biasa dalam
menentukan nilai intrinsik dari suatu saham.

Anda mungkin juga menyukai