HUKUM ASURANSI
Tugas I
Disusun oleh :
2019
2
3
Adjie Rizky Pardani Anasya Daffa Pertiwi Bunga Nanda Sari
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Tugas Makalah Hukum Asuransi ini dapat
terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada dosen pembimbing dalam
mata kuliah Hukum Asuransi, Bapak Ketut Sendra, SPd, SH, MM, MH, AAIJ,
QIP, CLU, CRGP, CERG, QRGP, AMRP yang telah memberikan kami
bimbingan, arahan serta nasihat dan ilmu yang sangat bermanfaat sehingga kami
dapat menyelesaikan Tugas Makalah Hukum Asuransi ini.
Tim Penyusun
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................5
DAFTAR ISI......................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................7
1.1 Latar belakang....................................................................................................7
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................8
2.1 Pengertian Hukum Menurut Pakar.....................................................................8
2.2 Pengertian Asuransi Menurut Pakar...................................................................8
2.3 Pengertian Hukum Asuransi Menurut Pakar......................................................9
2.4 Klasifikasi Hukum..............................................................................................9
2.5 Sumber-Sumber Hukum Asuransi....................................................................24
2.6 Pengertian Hukum, Asuransi, Dan Hukum Asuransi Menurut Kelompok........30
BAB III PENUTUP..........................................................................................................31
3.1 Kesimpulan......................................................................................................31
3.2 Saran dan kritik................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
2. Green : Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi
yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengombinasikan dalam
suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga
kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas
tertentu
3. Wirdjono Prodjodikoroasuransi : Asuransi adalah suatu persetujuan
dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk
menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang
mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu
peristiwa yang belum jelas. Dalam buku hukum asuransi indonesa
4. Junaedy Ganie : Asuransi adalah suatu perjanjian antara penanggung,
yang dengan imbalan pembayaran suatu premi yang telah disepakati,
berjanji untuk memberikan suatu penggantian atau manfaat kepada
tertanggung pada satu pihak dan tertanggung atau pihak yang ditunjuk
sebagai pihak lainnya.
5. Zian faradois : Asuransi merupakan suatu sistem atau tindakan untuk
melimpahkan, mengalihkan, atau mentransfer risiko yang ditanggung
kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam
rentang waktu tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin
perlindungan terhadap risiko yang memungkinkan terjadi di masa depan
seiring dengan ketidak pastian itu sendiri.
9
2.4 Klasifikasi Hukum
Pada dasarnya hukum itu sulit untuk dibagi atau diklasifikasikan karena
antara bidang hukum yang satu dengan yang lainnya sulit untuk dipisahkan dan
hanya dapat dibedakan.
10
1960 sampai dengan tahun 2002,
tanggal 7 agustus 2003. Ditetapkan oleh
majelis permusyaratan rakyat.
11
kekuasaan pemerintahan. Berisi materi
yang diperintahkann oleh undang-
undang, materi untuk melaksanakan
peraturan pemerintah, atau materi untuk
melaksanakan menyelenggaraan
kekuasaan pemerintahan.
12
peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi
- Hukum persetujuan
13
Kerajaan Belanda perihal wilayah NKRI pasca
kemerdekaan. Perjanjian Versailess antara Jerman dan
sekutu pasca kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I, yang
salah satu isinya membatasi angkatan perang Jerman guna
mencegah perang lainnya.
- Hukum yurisprudensi
14
lainnya dalam perkara yang sama; atau kumpulan putusan
Mahkamah Agung tentang berbagai vonis dari beberapa
macam jenis kasus perkara berdasarkan pemutusan
kebijakan para hakim sendiri yang diikuti hakim lainnya
dalam perkara yang sama.da banyak contoh yurisprudensi,
sebagian di antaranya sangat dikenal para praktisi dan
akademisi hukum.
- Hukum ilmu
15
o Hukum perdata
Menurut Prof. Subekti, S.H. dalam bukunya Pokok-
Pokok Hukum Perdata (hal. 9) menyatakan bahwa hukum
perdata dalam arti luas meliputi semua hukum privat
materiil, yaitu segala hukum pokok yang mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan.
Hukum perdata bersifat privat yang menitikberatkan
dalam mengatur mengenai hubungan antara orang
perorangan. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan dalam
hukum perdata hanya berdampak langsung bagi para pihak
yang terlibat
o Hukum dagang
Aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan
orang yang satu dan lainnya dalam bidang perniagaan
- Hukum publik
Adalah hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara
negara dengan warga negaranya.
o Hukum negara
Hukum yang mengatur bentuk dan susuanan
pemerintah suatu negara serta ubungan kekuasaan antara
alat-alat perlengkapan satu sama lain dan hubungan antara
negara (pemerintah pusat) dengan bagian-bagian negara
(daerah-derah swantantra)
16
Hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan apa
yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa yang
melanggarnya serta mengatur bagaimana cara-cara
mengajukan perkara-perkara ke muka pengadilan.
o Hukum acara
Yaitu hukum yang menunjuk cara mempertahankan
atau cara menjalankan peraturan-peraturan yang terdapat
atau yang diatur dalam hukum materiil. Contoh hukum
formil adalah Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata;
Hukum Acara Pidana.
Perdata
Keseluruhan peraturan-peraturan hukum
yang mengatur bagaimana cara mempertahankan
hukum perdata materiil, jadi mengatur bagaimana
cara mengajukan perkara-perkara perdata di muka
pengadilan dan bagaimana hakim menjatuhkan
putusannya . perkara perdata digolongan menjadi 2
berdasarkan jenisnya yakkni :
Berisi permohonan bersifat
sepihak disebut juga jurisdiksi
voluntair (peradilan semu),
dimana di dalalmnya tidak
terdapat persengketaan/gugatan.
Contoh permohonan untuk
mengangkat anak
Perkara perdata yang merupakan
gugatan/sengketa atau jurisdiksi
contentius dimana di dalamnya
betul-betu ada suatu
sengketa/gugatan
Pidana
17
Keseluruhan peraturan hukum yang
mengatur bagaimana cara mempertahankan
hukum pidana materiil dengan demikian
menentukan bagaimana cara-cara mengajukan
perkara pudana di depan pengadilan dan
bagaimana hakim menjatuhkan putusannya. Di
dalam perkara pidana pada asasnya diajukan
suatu perkara di muka pengadilan,, tidak
tergantung adanya pengaduan oleh pihak-pihak
yang dirugikan.
Contoh di dalam suatu pembunuhan
walaupun kemungkinan kelaurga yang dibunuh
sudah menerima, negara dengan perantaran alat-
alat perlengkapannya akann bertindak
18
pembayaran luar negeri tanpa izin,namun sekarang tidak
berlaku lagi dengan adanya uu devisa baru tahun
19
- Ius constitutum
- Ius constituendum
- Hukum obyektif
- Hukum subyektif
20
berpendapat bahwa “Setelah diundangkan maka ius consituendum menjadi ius
constitutum” (E. Utrecht: 1966).
21
harus ditaati dan apabila telah terjadi pelanggaran akan
dikenakan sanksi tertentu.
6. Menurut bentuknya
- Hukum tertulis
22
Kekurangannya adalah hukum tersebut bila dikonotasikan
bergeraknya lambat atau tidak dapat mengikuti hal-hal yang
terus bergerak maju.
- Hukum internasional
23
Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua
Negara atau lebih (hukum perang). Contohnya adalah
konvensi jenewa yang berisikan hak-hak dasar para tahanan
perang (warga sipil dan personel militer), mendirikan
perlindungan untuk yang terluka, dna mendirikan
perlindungan bagi warga sipil di dan sekitar zona perang.
- Hukum asing
Yaitu hukum suatu Negara asing yang berlaku di
Negara lain atau daerah tertentu. Hukum asing akan berlaku
apabila dalam suatu Negara belum terdapt ketentuan-
ketentuan yang mengatur suatu hal, maka Negara tersebut
akan menggunakan/ memberlakukan hukum asing untuk
referensi. Biasanya hukum asing lebih condong kepada
masalah yang sifatnya internasional. Misalnya Hukum
Internasional, Hukum Perdata Internasional dan lain-lain.
Hukum-hukum yang mengatur badan hukum asing di
Indonesia contohnya yaitu hukum bisnis.
24
Dilihat dari ketentuan umum dalam UU No.2 Tahun 1992
menyebutkan bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua belah pihak atau lebih, yang mana pihak penanggung
mengikatkan diri dengan pihak tertanggung, dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”
25
Kegiatan usaha perasuransian tidak hanya termasuk dalam masalah
pidana saja, namun jika dilihat dengan lebih teliti lagi ternyata dalam
KUHD juga mengatur tentang asuransi. Khusus dalam Bab 9
KUHD menjelaskan tentang asuransi dan pertanggungan secara umum
yang dijelaskan secara terperinci dalam Pasal 246-286. Dari sekian banyak
pasal yang ada dalam Bab 9 KUHD, yang paling sesuai dengan penjelasan
asuransi secara umum adalah Pasal 246 yang menyebutkan bahwa
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan dirinya kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tertentu.”
26
ada di Indonesia agar berkembang dengan baik dan sesuai dengan
landasan maupun prinsip usaha yang sehat dan bertanggung jawab.
27
Adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk mengatur operasional perusahaan jasa keuangan salah
satunya adalah perusahaan asuransi dan juga sebagai peraturan untuk
melindungi konsumen jasa keuangan. Tak hanya mengatur, OJK juga
pengawas industri jasa keuangan yang melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat.
- Konsultan Aktuaria
Pada UU nomor 2 tahun 1992, usaha konsultan
aktuaria merupakan salah satu bidang usaha perasuransian
yang izin usahanya diberikan oleh menteri. Pada UU
perasuransian, konsultan aktuaria tidak lagi merupakan
usaha perasuransian tetapi merupakan salah satu profesi
penyedia jasa bagi perusahaan perasuransian. Konsultan
aktuaria harus terdaftar di OJK.
28
Pada UU nomor 2 tahun 1992, untuk perusahaan
perasuransian yang didirikan oelh warga negara Indonesia
(WNI) dan/ atau badan hukum Indonesia, tidak diatur
kepemilikan dari badan hukum Indonesia yang menjadi
pendiri perusahaan perasuransian. Untuk perusahaan
perasuransian patungan, juga tidak diatur kriteria
perusahaan asing yang menjadi induk dari perusahaan
perasuransian patungan tersebut. Selain itu juga tidak diatur
kepemilikan warga negara asing yang menjadi pemilik dari
perusahaan asuransi patungan tersebut. Pada UU
perasuransian, untuk perusahaan perasuransian yang
didirikan oleh WNI dan/atau badan hukum Indonesia, badan
hukum Indonesia yang menjadi pendiri perusahaan
perasuransian tersebut harus dimiliki secara langsung atau
tidak langsung oleh WNI. Untuk perusahaan perasuransian
patungan, pihak asing harus merupakan perusahaan induk
yang salah satu anak perusahaannya bergerak di bidang
usaha perasuransian yang sejenis. Selain itu diatur juga
bahwa WNA dapat menjadi pemilik dari perusahaan
perasuransian patungan melalui transaksi di bursa efek.
- Likuidasi
Dalam UU nomor 2 tahun 1992, tidak diatur tindak
lanjut dari pencabutan izin usaha perusahaan asuransi dan
reasuransi Pada UU perasuransian, diatur bahwa paling
lama 30 hari sejak tanggal dicabutnya izin usaha,
perusahaan asuransi dan reasuransi yang dicabut izinnya
wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan
pembubaran badan hukum perusahaan yang bersangkutan
dan membentuk tim likuidasi. Bila perusahaan tersebut
tidak dapat menyelenggarakan RUPS dan membentuk tim
29
likuidasi, maka OJK memutuskan pembubaran badan
hukum perusahaan dan membentuk tim likuidasinya.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hadirnya hukum menurut salah satu ahli yakni aristoteles bertujuan
untuk mencapai keadilan, artinya memberikan kepada setiap orang apa yang
telah menjadi haknya dan secara umum hukum bertujuan untuk mendatangkan
kemakmuran dalam kehidupan di masyarakat, mengatur pergaulan hidup
manusida agar damai, memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam
pergaulan masyarakat, menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada
semua orang, sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir dan batin),
sarana penggerak pembangunan dan sebagai fungsi kritis.
31
3.2 Saran dan kritik
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku :
2. Thesis :
Nur, Herliana. 2016. Analisa Perlakuan Akuntansi Atas Premi Asuransi JP-Aspri
Berdasarkan PSAK No 36 Pada PT Jasaraharja Putera Kantor Cabang Surabaya.
Diploma Thesis, STIE Perbanas Surabaya.
3. Internet :
Https://Www.Hukumonline.Com/Klinik/Detail/Ulasan/Cl4012/Hierarki-
Peraturan-Perundang-Undangan-Di-Indonesia diakses pada 28 Juni 2019 pukul
20:36
Https://Www.Hukumonline.Com/Berita/Baca/Lt5a7ad95871d1a/Bahasa-Hukum--
Sumber-Hukum-Formal-Bernama-Yurisprudensi/ diakses pada 28 Juni 2019
pukul 20:38
Https://Www.Hukumonline.Com/Klinik/Detail/Ulasan/Lt57f2f9bce942f/Perbedaa
n-Pokok-Hukum-Pidana-Dan-Hukum-Perdata/ diakses pada 28 Juni 2019 pukul
21:11
Http://Www.Jurnalhukum.Com/Perbedaan-Hukum-Privat-Dan-Hukum-Publik/
diakses pada 28 Juni 2019 pukul 20:18
33
https://www.legislation.gov.au/Details/C2013C00552 diakses pada 29 Juni 2019
pukul 13:01
Http://Www.Sumberilmuhukum.Com/2017/11/Pengertian-Traktat-Contoh-
Traktat-Dan.Html diakses pada 28 Juni 2019 pukul 20:36
34