Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

(KEPOLARAN SENYAWA)
Anggota Kelompok
1. Alvinia Putri Khansa
2. Aulia Nurul Azizah
3. Nasya Tifalya
4. Qynara Amaris
5. Yesi Aprilianti

1.     Tujuan
Mengetahui  kepolaran beberapa molekul dan hubungannya dengan keelektron-egatifannya.

2.     Dasar Teori
 Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada
unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai
keelektronegatifitas yang berbeda.
       Ciri-ciri senyawa polar:
1.       Dapat larut dalam air dan pelarut lain
2.       Memiliki kutub positif (+)  dan kutub negatif (-), akibat tidak meratanya distribusi elektron
3.       Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki
perbedaan keelektronegatifan.
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5.

Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai
nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama
           Ciri-ciri senyawa non polar
1.    Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.    Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (–),  akibat meratanya distribusi elektron
3.    Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau
keelektronegatifannya sama.
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2

PERBEDAAN SENYAWA POLAR DAN NON POLAR


 Senyawa polar
a.     Dapat larut dalam air
b.     Memiliki pasangan elekton bebas ( bentuk tidak simetris)
c.     Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5
Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr

Senyawa non polar


a.    Tidak dapat larut dalam air
b.     Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris )
c.     Berakhir genap
Contoh : F2, BR2, O2, H

3. Alat dan Bahan


o Buret                    
o Corong                  
o  Statif                    
o  Gelas kimia          
o  Penggaris Mika      
o Kain Lap
o Air
o Minyak

4.  Cara Kerja

1.      Pasanglah buret pada statifnya.


2.      Isilah masing-masing buret dengan air, atau minya
3.      Gosoklah penggaris mika dengan rambut (10-30 gosokan).
4.      Alirkan zat cair dari buret ke dalam gelas beker dan dekatkan penggaris mika bermuatan
pada aliran zat cair tersebut.
5.      Amati apa yang terjadi pada aliran zat cair tersebut.

5.   Hasil Pengamatan

Pengaruh batang politena bermuatan pada aliran zat cair.

NO ZAT CAIR PENGARUHNYA


1 Air Aliran air menjadi membelok
2 Minyak Aliran minyak tanah menjadi tidak membelok
(lurus)

6.    Analisis Data

      Air
  Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan
dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran air
yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini
karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. 

Dianalisis dengan :
  Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron
valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki
pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.

    

       Ø Minyak
       Minyak adalah salah satu jenis cairan yang digunakan, terutama pada kompor. Dalam
percobaan ini, minyak yang mengalir tidak tertarik ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh
penggaris plastik. Karena itu, minyak tanah tergolong ke dalam ikatan kovalen bersifat nonpolar
yang tidak dapat menarik elektron dari penggaris.

7.  Kesimpulan

Apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada reaksi
yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokan suatu cairan ketika
didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen polar.
Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen non polar.
·      Senyawa Polar : senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur –
unsurnya. Hal ini terjadi karena unsure yang berkaitan tersebut mempunyai nilai
keeloktronegatifitas yang berbeda, sehingga senyawa polar dapat menghantar arus listrik.
·      Senyawa nonpolar : senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada
unsur – unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan mempunyai nilai
keelektronegatifitas yang sama / hampir sama, senyawa nonpolar tidak dapat menghantar arus
listrik

Anda mungkin juga menyukai