Anda di halaman 1dari 12

Kelas X

KEPOLARAN SENYAWA KOVALEN


KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
 Berdoa sebelum dan setelah proses pembelajaran.
 Menghargai teman sebagai sesama makhluk ciptaaan Tuhan.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
 Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu memiliki rasa ingin tahu tentang
senyawa kovalen polar dan non polar melalui percobaan.
 Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu memiliki ketelitian dalam melakukan
percobaan tentang senyawa kovalen polar dan nonpolar.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator :
 Menunjukkan perilaku kerjasama yang baik dalam melakukan percobaan
tentang senyawa kovalen polar dan non polar.

3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.


Indikator :
 Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan non polar.
 Peserta dapat membandingkan bentuk molekul senyawa kovalen polar dan
non polar.
 Membedakan senyawa kovalen polar dan non polar berdasarkan hasil
percobaan.

4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan


kepolaran senyawa
Indikator :
 Merancang alat-alat percobaan.
 Melakukan percobaan tentang senyawa kovalen polar dan non polar.
 Menyimpulkan hasil percobaan tentang senyawa kovalen polar dan non
polar.
 Menyajikan/mempresentasikan hasil percobaan tentang senyawa kovalen
polar dan non polar.
Kepolaran Senyawa Kovalen

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom
untuk mengikat elektron dari atom lain. Konsep keelektronegatifan ini pertama
kali diajukan oleh Linus Pauling (1901 – 1994) pada tahun 1932 (lampiran 1).

Pernahkah anda melihat air dengan minyak tidak bercampur satu


sama lain? Air dan minyak merupakan suatu senyawa kovalen
yang memiliki kepolaran berbeda. Bagaimana suatu ikatan
kovalen suatu senyawa dapat memengaruhi kepolaran? Kita
dapat mengetahuinya setelah mempelajari materi dibawah ini.

Senyawa kovalen dalam bentuk cair banyak digunakan sebagai pelarut


dalam kehidupan sehari-hari. Pelarut yang digunakan biasanya adalah air atau
pelarut organik. Pelarut organik ini
Sifat yang kebanyakan merupakan suatu senyawa
membedakan
senyawa kovalen
kovalen yang mudah menguap dan
nonpolar dengan
kovalen polar
adalah
nonpolar.
keelektronegatifan.
Semakin besar
Kepolaran suatu senyawa dapat
keelektronegatifan
pada ikatan kovalen ditentukan dari perbedaan
maka semakin besar
kepolarannya. keelektronegatifan atom-atom yang
membentuk suatu senyawa kovalen.

1. Ikatan Kovalen Polar


Apakah yang terjadi jika atom H dan atom Cl berikatan? Anda tahu bahwa
atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H. Kelektronegatifan Cl = 3,0 dan H
=2,1. Oleh karena atom Cl memiliki daya tarik terhadap pasangan elektron yang
digunakan bersama lebih kuat maka pasangan elektron tersebut akan lebih dekat
ke arah atom klorin. Apa akibatnya terhadap atom H maupun atom Cl dalam
molekul HCl jika pasangan elektron pada ikatan itu lebih tertarik kepada atom
klorin?
Gejala tersebut menimbulkan terjadinya pengkutuban muatan. Oleh karena
pasangan elektron ikatan lebih dekat ke arah atom Cl maka atom Cl akan
kelebihan muatan negatif. Dengan kata lain, atom Cl membentuk kutub negatif.
Akibat bergesernya pasangan elektron ikatan ke arah atom Cl maka atom H akan
kekurangan muatan negatif sehingga atom H akan membentuk kutub positif.
Oleh karena molekul HCl bersifat netral maka besarnya muatan negatif pada
atom Cl harus sama dengan muatan positif pada atom H. Selain itu, kutub positif
dan kutub negatif dalam molekul kovalen bukan pemisahan muatan total seperti
pada ikatan ion, melainkan secara parsial, dilambangkan dengan δ.
Jika dalam suatu ikatan kovalen terjadi pengkutuban muatan maka ikatan
tersebut dinamakan ikatan kovalen polar. Molekul yang dibentuknya dinamakan
molekul polar. Sebaran muatan elektron pada molekul polar terdapat di antara
rentang ikatan kovalen murni seperti H2 dan ikatan ion seperti NaCl, perhatikan
Gambar 3.5. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam molekul-molekul
kovalen polar terjadi pemisahan muatan secara parsial akibat perbedaan
keelektronegatifan dari atom-atom yang membentuk molekul.

Rentang kepolaran ikatan berada di antara ikatan kovalen murni dan ikatan ion
Contoh Soal :
Menentukan Kepolaran Senyawa
Manakah di antara senyawa berikut yang memiliki kepolaran tinggi?
a. CO b. NO c. HCl
Jawab
Keelektronegatifan setiap atom adalah
C = 2,5; O = 3,5; N = 3,0; Cl = 3,0; H = 2,1
Pada molekul CO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 2,5 = 1,0.
Pada molekul NO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 3,0 = 0,5.
Pada molekul HCl, selisih keelektronegatifannya adalah 3,0 – 2,1 = 0,9.
Jadi, kepolaran molekul dapat diurutkan sebagai berikut: CO > HCl >
NO.

Soal Latihan 1
1. Dari senyawa-senyawa berikut, tentukanlah senyawa
yang bersifat polar!

2. Ikatan Kovalen non Polar


Jika dua atom nonlogam sejenis (diatomik) membentuk suatu senyawa
kovalen, misalkan H2, N2, Br2, dan I2 maka ikatan kovalen yang terbentuk
memiliki keelektronegatifan yang sama tau tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan ikatan kovalen nonpolar.
Dalam pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan kovalen
digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh karena itu,
tidak akan terbentuk muatan tidak terjadi pengutuban atau polarisasi muatan).
Contoh soal :
Mengapa pada molekul O2 tidak terjadi pengutuban (non polar)?
Jawab :
Pada senyawa O2 tidak terjadi pengutuban karena senyawa tersusun dari
dua unsur yang sama dan tidak memiliki perbedaan nilai
keelektronegatifan sehingga pasangan elektron ikatan tidak condong ke
salah satu unsur, melainkan digunakan kedua unsur tersebut secara
seimbang.

Soal Latihan 2
Pilihan Berganda
1. Dari senyawa di bawah ini, yang merupakan senyawa
non polar adalah ...
a. HCl d. H2O
b. CO2 e. NH3
c. CO
2. Sifat yang paling mempengaruhi terjadinya pengutuban
pada senyawa polar adalah ...
a. Jari-jari atom d. Keelektronegatifan
b. Energi ionisasi e.Kereaktifan
c. Afinitas elektron

Uraian
3. Tuliskan perbedaan senyawa polar dengan senyawa non
polar!

3. Pengaruh bentuk molekul terhadap kepolaran molekul


Ikatan kovalen yang terbentuk antara atom C dan atom Cl mempunyai
keelektronegatifan sebesar 0,4. Berarti ikatan ini bersifat polar. Namun jika atom
C mengikat empat buah atom Cl dan membentuk molekul CCl4, molekulnya
bersifat nonpolar. Mengapa demikian?
Pada molekul CCl4 atom pusat C berada ditengah dan secara simetris
tertutup oleh keempat atom Cl yang diikatnya. Hal tersebut menyebabkan tidak
ada pemisahan muatan sehingga dipol tidak terbentuk. Jadi walaupun ikatannya
bersifat polar tetapi molekulnya bersifat nonpolar.
Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk molekul simetris dan bersifat
nonpolar yaitu CH4, BH3, BCl3, BF3 PCl5 dan CO2.
Jika muatan tidak simetris, pusat muatan positif dan negatif menjadi terpisah
sehingga senyawa bersifat polar. Contoh senyawa yang bersifat polar adalah
H2O dan NH3. Selain itu, polaritas suatu molekul dapat diketahui dengan
menggambarkan vektor dari kutub positif ke kutub negatif. Jika resultannya nol,
berarti molekul bersifat non polar. Sebaliknya, jika resultannya tidak sama
dengan nol, berarti molekul bersifat polar.

Penggambaran vektor pada bentuk molekul NH 3

Contoh soal :
Gambarkan bentuk molekul senyawa dibawah ini, kemudian tentukan
termasuk senyawa polar atau non polar!
a. PCl5
c. H2O
Jawab :
a. PCl5 b. H2O

Tidak memiliki PEB, Memiliki PEB,


Memiliki bentuk molekul memiliki bentuk molekul yang
yang simetris, berarti tidak simetris, berarti senyawa
senyawa bersifat non polar bersifat polar

Soal Latihan 2
Pilihan Berganda
1. Senyawa berikut yang mempunyai sifat polar adalah ….
a. d.

b. e.

c.

Uraian
2. Bagaimana bentuk molekul dapat mempengaruhi
kepolaran suatu senyawa?
Uji Pemahaman

Pilihan Berganda
1. Diperoleh hasil percobaan sebagai berikut :
Cairan Aliran cairan setelah didekatkan dengan batang politena
bermuatan
P Tidak membelok
Q Membelok
R Membelok
S Tidak membelok
T Tidak membelok
Pasangan cairan yang sama-sama bersifat polar adalah ...
a P dan Q
b Q dan R
c S dan T
d P dan S
e R dan T
Uraian
2. Apakah yang akan terjadi jika aliran air dari buret didekatkan dengan
batang politena yang bermuatan? Mengapa demikian?
Rangkuman
Jika dalam suatu ikatan kovalen terjadi pengkutuban muatan maka ikatan tersebut
dinamakan ikatan kovalen polar. Molekul yang dibentuknya dinamakan molekul
polar.
Kutub positif dan kutub negatif dalam molekul kovalen bukan pemisahan muatan
total seperti pada ikatan ion, melainkan secara parsial, dilambangkan dengan δ.
Ikatan kovalen yang memiliki keelektronegatifan yang sama atau tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan dinamakan ikatan kovalen nonpolar. Molekul yang
terbentuk dinamakan molekul non polar.
Kepolaran suatu molekul juga dapat ditentukan oleh bentuk molekulnya, molekul
yang memiliki bentuk molekul yang asimetris bersifat polar, sedangkan molekul
yang memiliki bentuk molekul yang simetris bersifat non polar.
Daftar Pustaka

Khamidinal, dkk. 2009. Kimia SMA / MA kelas X. Jakarta : Penerbit Pustaka Insan
Madani
Raharjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. 2013. Kimia Berbasis Eksperimen Untuk
Kelas X SMA dan MA. Solo:PT. Tiga Serangkai.
Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk kelas X SMA / MA. Jakarta : PT.
Visindo Media Persata
Sunarya, Yayan dan Agus Setia Budi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk
kelas X SMA / MA. Jakarta : PT. Penerbit Setia Purna Inves
Susilowati, Endang, dkk. 2013. Kimia 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT.
Wangsa Jatra Lestari.
http://www.google.co.id
http://www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai