Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Suak Tapeh Banyuasin


Mata Pelajaran : Kimia.
Kelas : XI
Pertemuan Ke- : 9-10
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 2 kali pertemuan)
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KD.3.5. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KD.4.5. Membuktikan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.
Indikator:
Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh Banyuasin mampu:
1. Mendefinisikan pengertian larutan biner
2. Mendefinisikan pengertian larutan elektrolit
3. Mendefinisikan pengertian larutan non elektrolit
4. Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya sejumlah 3 perbedaan
5. Menyebutkan 3 ciri-ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan disimpulkan
berdasarkan hasil percobaan
6. Mendeskripsikan kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
berdasarkan banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan
7. Mendeskripsikan penyebab adanya ion-ion dalam larutan.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mendapatkan pembelajaran dari guru, melakukan diskusi dan percobaan
siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh Banyuasin mampu:
1. Mendefinisikan pengertian larutan biner dengan benar.
2. Mendefinisikan pengertian larutan elektrolit dengan benar.
3. Mendefinisikan pengertian larutan non elektrolit dengan benar.
4. Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya sejumlah 3 perbedaan.
5. Menyebutkan 3 ciri-ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan disimpulkan
berdasarkan hasil percobaan dengan tepat.
6. Mendeskripsikan kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
berdasarkan banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan dengan benar.
7. Mendeskripsikan penyebab adanya ion-ion dalam larutan dengan tepat.

Materi pembelajaran:
Larutan merupakan campuran yang homogen yaitu campuran yang
memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Apa saja
komponen dari larutan? Suatu larutan mengandung dua komponen atau lebih yang
disebut zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Zat terlarut merupakan komponen
yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam
jumlah banyak. Pada contoh di atas, air merupakan pelarut sedangkan gula
merupakan zat terlarut.
Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada
pembahasan materi ini dibatasi hanya larutan dengan dua macam komponen yaitu
larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut, contohnya:
a. Gas dan gas yaitu udara dan semua campuran gas.
b. Gas dan cair yaitu karbondioksida dalam air.
c. Cair dan cair yaitu alkohol dalam air
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. LKS
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut
pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau
lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala
tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.
Contoh larutan elektrolit : HCl, Asam Cuka, Air laut, air jeruk.

Contoh larutan non elektrolit : Alkohol, larutan gula, larutan urea.


1. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion (
tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan
sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.
 Contoh larutan elektrolit adalah HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH,
dan NaCL, larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.
 Contoh larutan non elektrolit adalah urea, larutan sukrosa, larutan glukosa,
alcohol dan lain – lain.
2. Larutan elektrolit
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan
menyala terang dan timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan
elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air.
Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (
kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat di
lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat di hantarkan
melalui ion – ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu
pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam
larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala,
tetapi menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya
adalah larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.
2.1. Larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion
karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit
elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan
jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di hantarkan.

Yang tergolong elektrolit kuat adalah :


1. Asam – asam kuat
2. Basa – basa kuat
3. Garam – garam yang mudah larut
2.2. Larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar :0 < ά >1. Larutan elektrolit lemah
mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam
air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah :
1. Asam – asam lemah

2. Garam – garam yang sukar larut


3. Basa – basa lemah
Contoh elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.

Contoh elektrolit lemah adalah larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.

Contoh larutan non elektrolit adalah urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol
dan lain – lain.

3. Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu
atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang
melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan
logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.
Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion
negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya
elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Ikatan ion merupakan
ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat
kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis, pembentukan
NaCl digambarkan sebagai berikut.

NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na+ dikelilingi
oleh 6 ion Cl– dan tiap ion Cl– dikelilingi oleh 6 ion Na+.

Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:

1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
Sebagai contoh, NaCl meleleh pada 801 °C.
2. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
3. Lelehannya menghantarkan listrik. Larutannya dalam air dapat menghantarkan
listrik.
4. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron
sekutu di antara atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu
atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom yang lainnya.
Atom yang mempunyai elektronegativitas yang tinggi mempunyai tarikan elektron
yang lebih kuat. Akibatnya elektron sekutu akan lebih dekat ke atom yang
mempunyai elektronegativitas tinggi. Dengan kata lain, akan menjauhi atom yang
mempunyai elektronegativitas rendah. Ikatan kovalen polar menjadikan molekul
yang terbentuk mempunyai potensial elektrostatis. Potensial ini akan membuat
molekul lebih polar, karena ikatan yang terbentuk dengan molekul polar lain relatif
lemah. Ilustrasi ikatan kovalen polar adalah sebagai berikut: Contoh senyawa
kovalen polar adalah air, sulfida, ozon, dsb.

Contoh ikatan ion pada NaCl.

Contoh ikatan kovalen polar H2O.

Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Percobaan
4. Tanya jawab
5. Penugasan

Langkah-langkah pembelajaran:
Pertemuan Kesembilan
1. Pembukaan (10 Menit) :
a. Apersepsi
 Guru mengecek kesiapan kelas dalam pembelajaran (kebersihan kelas,
kerapian pakaian dan lain-lain.
b. Motivasi
 Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran
yaitu:
 Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu mendefinisikan
pengertian larutan biner dengan benar.
 Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu mendefinisikan
pengertian larutan elektrolit dengan benar.
 Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu mendefinisikan
pengertian larutan non elektrolit dengan benar.
 Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu membedakan larutan
elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
sejumlah 3 perbedaan.
 Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu menyimpulkan 3 ciri-
ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil
percobaan.
 Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan
mengulangi materi sebelumnya, yaitu definisi larutan.
2.Kegiatan inti (60 Menit) :
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 menjelaskan konsep larutan biner
 menjelaskan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit
 siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi yang dipelajari.
 setelah itu guru membagi siswa dalam kelompok untuk melakukan
percobaan.
 setelah masing-masing kelompok selesai melakukan percobaan maka
setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil percobaannya dan
diskusi kelas serta mengambil kesimpulan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil diskusinya;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Penutup (20 Menit) :
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari presentasi yang di bawakan
oleh siswa.
b. Siswa mengisi LKS
c. Guru menyampaikan bahan materi untuk pertemuan selanjutnya
d. Guru menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan Kesepuluh
1. Pembukaan (10 Menit) :
a. Apersepsi
 Guru mengecek kesiapan kelas dalam pembelajaran (kebersihan kelas,
kerapian pakaian dan lain-lain.
b. Motivasi
 Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran dalam
Siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu mendeskripsikan
kemampuan larutan menghantarkan arus listrik berdasarkan banyaknya
ion yang terbentuk dalam larutan dengan benar.
 Dan siswa kelas XI SMKN 1 Suak Tapeh mampu mendeskripsikan
penyebab adanya ion-ion dalam larutan akibat ikatan ion atau kovalen
polar dengan tepat.
 Guru melakukan penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan
mengulangi materi sebelumnya, yaitu membedakan larutan elektrolit dan
non elektrolit..
2. Kegiatan inti (60 Menit) :
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru membagi siswa dalam kelompok untuk melakukan diskusi.
 Kelompok 1: kemampuan larutan menghantarkan arus listrik
berdasarkan banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan.
 Kelompok 2 : penyebab adanya ion-ion dalam larutan akibat
ikatan ion atau kovalen polar.
 Kelompok 3 : ikatan ion kaitannya dengan larutan elektrolit
 Kelompok 4: ikatan kovalen polar kaitannya dengan larutan
elektrolit
 Setelah masing-masing kelompok selesai melakukan diskusi maka setiap
kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya dan melakukan
diskusi kelas serta mengambil kesimpulan.
 Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami
kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
 memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil diskusinya;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Penutup (20 Menit) :
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari persentasi yang di bawakan
oleh siswa.
b. Siswa mengisi LKS
c. Evaluasi formatif (Penilaian)
c. Guru menyampaikan bahan materi untuk pertemuan selanjutnya.
e. Guru menutup pelajaran dengan salam

Sumber Belajar
a. Buku Kimia SMK Kelas XI (Yrama Widya)
b. Artikel atau berita dimedia massa ataupun internet
c. LKS Kimia untuk pokok bahasan Larutan elektrolit

Media pembelajaran :
a. Cetak
b. Slide presentasi
c. LCD
d. Rangkaian alat percobaan
e. Leptop
f. Papan tulis
g. Spidol

Penilaian
Soal :
1. Sebutkan pengertian larutan biner?
2. Jelaskan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya?
3. Berikan ciri hantaran listrik dalam larutan berdasarkan hasil percobaan?
4. Jelaskan kemampuan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik berdasarkan
banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan?
5. Jelaskan penyebab adanya ion-ion dalam larutan?

Kunci Jawaban:
1. Larutan biner adalah larutan yang terdiri dari dua macam komponen. Komponen
dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut .
2. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
3. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
ciri adanya gelembung udara dan menyalakan lampu. Larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan ciri tidak ada
gelembung udara dan lampu tidak menyala.
4. Berdasarkan kemampuan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
berdasarkan banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan maka larutan di bagi
menjadi dua yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion
karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar : 0 < ά <1.
5. Penyebab adanya ion-ion dalam larutan adalah karena adanya ikatan ion dan
ikatan kovalen polar. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan
elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen
yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara atom tidak benar-benar dipakai
bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom mempunyai elektronegativitas yang
lebih tinggi daripada atom yang lainnya.

Rubrik Penilaian :

Soal Jawaban Skor


Nomor
1. Larutan biner adalah larutan yang terdiri dari dua macam komponen. 1
Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut .

2. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. 1


Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.

3. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik 2


dengan ciri adanya gelembung udara dan menyalakan lampu.

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan


arus listrik dengan ciri tidak ada gelembung udara dan lampu tidak
menyala.
4. Berdasarkan kemampuan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik 3
berdasarkan banyaknya ion yang terbentuk dalam larutan maka larutan
di bagi menjadi dua yaitu:

a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak


menghasilkan ion – ion karena terurai sempurna, maka harga
derajat ionisasi (ά ) = 1
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar
listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar : 0 < ά
<1.
5. Penyebab adanya ion-ion dalam larutan adalah karena adanya ikatan ion 3
dan ikatan kovalen polar. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat
perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan kovalen polar
adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara
atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom
mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom yang
lainnya.

Penskoran : Nilai Akhir = Jumlah Skor x 100


Total Skor

Penilaian sikap dalam kelompok

Lembar pengamatan Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100


Total Skor
Indikator sikap bekerja sama dalam kegiatan kelompok :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
2. Cukup, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerja sama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten
3. Baik, jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
4. Sangat baik, jika menunjukkan usaha bekerja sama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan konsisten
Kelas :
Hari/Tanggal :
Materi Pokok :
A B C D Skor
No Nama Siswa Perolehan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

11

12

13
Keterangan :
A. Aktif dalam kerja kelompok
B. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
C. Suka bekerjasama dengan teman
D. Peduli dengan teman
1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup
4. Kurang
Skor maksimal 4 x 4 pernyataan 16

Skor Akhir = Skor Perolehan x 100


Total Skor

Mengetahui, Banyuasin, Maret 2018


Kepala SMKN 1 Suak Tapeh Guru Mata Pelajaran

Drs. Muhammad Syafwan, MM Novita Sari, ST, M.Pd


NIP.19690825 199412 1 001 NIP.19761122 200902 2 001

Anda mungkin juga menyukai