Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas/Semester : X IPA/1
Mata Pelajaran : Kimia
Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Waktu : 5 x 45 menit

A. Kompetensi Inti SMA kelas X

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan terkait penyebab penomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan
percobaan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengklasifikasikan larutan ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan
larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
2. Menafsirkan jenis larutan berdasarkan data yang disajikan.
3. Menganalisis jenis ikatan kimia pada larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
4. Menyebutkan peran larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
5. Merancang dan melakukan percobaan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
6. Menyusun laporan berdasarkan percobaan.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran berbasis inkuiri dengan metode eksperimen, peserta didik dapat
mengklasifikasikan larutan berdasarkan daya hantar listrik, menafsirkan jenis larutan berdasarkan
data yang disajikan, menganalisis jenis ikatan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit, merancang
dan melakukan percobaan, serta menyusun laporan berdasarkan percobaan yang dilakukan.
Kemudian peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis atau mengembangkan intelektual sebagai bagian proses dari mental.

E. Materi Pembelajaran

1. Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.


2. Daya hantar listrik pada larutan elektrolit
3. Senyawa pembentuk larutan elektrolit.
4. Peran larutan elektrolit di dalam tubuh.

Faktual

Suatu larutan dikatakan larutan elektrolit apabila larutan tersebut dapat menghantarkan listrik.
Jika suatu larutan tidak menghantarkan listrik, larutan tersebut disebut dengan larutan nonelektrolit.
Contoh larutan elektrolit: larutan garam, larutan asam sulfat, larutan ammonia.

Konseptual
1. Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam larutan
elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik
positif dan negatif yang disebut ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan
dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion
positif dan ion negatif akan sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah
yang kemudian menghantarkan arus listrik. Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan
perubahan warna, timbulnya gelembung gas dan adanya endapan, serta bila diuji dengan alat uji
elektrolit larutan ini dapat menyalakan sebuah lampu. Semakin banyak ion yang terbentuk, maka
semakin kuat sifat elektrolit larutan tersebut.
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan-
larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut dalam air namun tidak terurai menjadi ion
(tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan
listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Cirri-ciri larutan non-
elektrolit adalah:

 Tidak dapat Terionisasi


 Tidak dapat menghantarkan listrik
 Tetapan/derajat ionisasi (α) α = 0
 Jika diuji dengan alat uji elektrolit, larutan ini tidak menghasilkan reaksi apapun.
Ditandai dengan lampu tidak menyala dan tidak munculnya gelembung gas.

Contohnya :
Urea = CO(NH2)2
Glukosa = C6H12O6
Sukrosa = C12H22O11
Etanol = C2H2OH

2. Jenis Jenis Larutan Elektrolit berdasarkan daya hantar listrik


a. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion
(terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk
maka daya hantarnya juga kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam, asam
kuat, dan basa kuat. Ciri-ciri dan contoh dari elektrolit kuat yaitu sebagai berikut :

 Terionisasi sempurna (α = 1)
 Mempunyai daya hantar listrik yang baik
 Jika diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini akan menghasilkan nyala lampu yang
terang dan muncul gelembung gas yang banyak.

Contoh:
Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3),
Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan
Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)

b. Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi
tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Ciri-ciri
dan contoh dari elektrolit lemah yaitu sebagai berikut :

 Terionisasi sebagian (0 < α < 1)


 Mempunyai daya hantar listrik yang kurang baik atau lemah
 Jika diuji dengan alat uji elektrolit, larutan ini akan menghasilkan nyala lampu redup
atau lampu tidak menyala dan muncul gelembung gas sedikit
 Biasanya berupa asam lemah dan basa lemah

Contohnya :
Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH dan H2CO3), dan
Basa Lemah (NH4OH, Al(OH)3 dan Fe(OH)3)

3. Senyawa pembentuk larutan elektrolit


a. Senyawa ion

NaCl merupakan senyawa ion. Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan antara
ion positif Na+ dan ion negatif Cl- terputus dan ion-ion berinteraksi dengan molekul air. Ion-
ion ini dikelilingi oleh molekul air, peristiwa ini disebut hidrasi. Dalam keadaan hidrasi, ion-
ion bebas bergerak di seluruh bagian larutan. Semua senyawa ion merupakan zat elektrolit,
sebab jika larit dalam air dapat menghasilkan ion-ion.

H2O (l)
NaCl (s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)

b. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan kovalen.
Senyawa kovalen polar terbentuk karena dua atom yang bergabung mempunyai perbedaan
keelektronegatifan. Contoh senyawa kovalen polar, di antaranya larutan HCl, larutan amonia,
dan asam cuka murni. Senyawa ini dalam bentuk murni bukan penghantar listrik yang baik,
tetapi apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan
listrik.
Larutan HCl merupakan kovalen polar, sama seperti air. Kedua senyawa ini mempunyai
kutub positif dan negatif. Sehingga ketika HCl dilarutkan ke dalam air, terjadilah
pembentukan ion, yaitu ion H + dan ion Cl-. Beberapa senyawa kovalen polar dapat terionisasi
tetapi tidak sempurna, hanya sedikit ion yang dihasilkan pada pelarutan. Dengan begitu,
larutan tersebut termasuk larutan elektrolit lemah.

4. Peran larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari

 Oralit
 Aki
 Garam dapur
 Jeruk nipis
 Air laut

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : scientific
Model pembelajaran : 5M

Metode pembelajaran : eksperimen.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Tahap/Sintak Kegiatan Nilai Alokasi


Model Waktu
Minggu Pendahuluan Kegiatan Pembukaan 10 menit
Pertama Hari
Ke-1 a. Siswa menjawab salam Religius
b. Siswa berdoa sebelum dilakukan pelajaran Disiplin
c. Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru

Apersepsi dan Motivasi

1. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi


sebelumnya yang mereka pelajari dengan
15 menit
memperlihatkan video. Peserta didik menjawab
Rasa ingin
pertanyaan guru “cirri-ciri dari larutan elektrolit
tahu
dan non elektrolit?”.
2. Guru mengkomunikasikan kepada peserta
mengenai KD dan Indikator yang akan di capai
sehingga. Peserta didik memperhatikan tujuan
pembelajaran/KD yang ingin dicapai.

Kegiatan Inti Literasi 50 menit

1. Peserta didik diberi motivasi atau ransangan


untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit melalui
video pembelajaran.
2. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau internet (jurnal penelitian atau bahan
ajar terkait larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit).
3. Menulis: siswa menulis resume dari hasil
bacaan mengenai Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit.
4. Menyimak: Penjelasan mengenai Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit mencakup
klasifikasi larutan elektrolit kuat, larutan
elektrolit lemah, dan larutan non elektrolit; dan
menganalisis jenis pembentukan larutan
elektrolit.

Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan secara 10 menit


keseluruhan dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
2. Peserta didik diberikan evaluasi tentang materi
Komunikatif
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik memperoleh informasi rencana Disiplin
kegiatan pembelajaran yang akan datang
Relegius
4. peserta didik berdoa setelah proses
pembelajaran selesai.

Minggu Pendahuluan Kegiatan Pembukaan 10 menit


Pertama Hari
ke-2 1. Siswa menjawab salam Religius
2. Siswa berdoa sebelum dilakukan pelajaran Disiplin
3. Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru

Apersepsi dan Motivasi

1. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi


sebelumnya (Klasifikasi jenis larutan elektrolit Rasa ingin

dan nonelektrolit) dengan review sekilas oleh tahu

guru.
2. Guru mengkomunikasikan kepada peserta
mengenai pentingnya belajar larutan elektrolit
dan nonelektrolit.

Kegiatan Inti Literasi 30 menit

1. Melihat: Peserta didik melihat gambar atau


video mengenai peran larutan elektrolit dalam
tubuh dan menafsirkan jenis ikatan larutan
elektrolit dan nonelektrolit.
2. Menyimak: Penjelasan lebih lanjut mengenai
jenis ikatan larutan elektrolit dan nonelektrolit
serta peran larutan elektrolit dalam tubuh.
3. Menjawab Soal: Peserta didik diberikan soal-
soal mengenai larutan elektrolit.

Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan secara 5 menit


keseluruhan dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Peserta didik diberikan evaluasi tentang materi
Komunikatif
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik memperoleh informasi rencana
kegiatan pembelajaran yang akan datang
4. Peserta didik berdoa setelah proses Disiplin

pembelajaran selesai
Relegius
Minggu Pendahuluan Kegiatan Pembukaan 5 menit
Kedua
Pertemuan 1. Siswa menjawab salam Religius

ke-1 2. Siswa berdoa sebelum dilakukan pelajaran Disiplin


3. Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru

Apersepsi dan Motivasi

1. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi


sebelumnya yang mereka pelajari. Rasa ingin

2. Guru mengkomunikasikan kepada peserta tahu

mengenai tujuan pembelajaran dan apa yang


akan dilakukan pada pertemuan hari ini.

Kegiatan Inti Orientasi masalah 10 menit

Mengamati 1. Peserta didik mengamati wacana pada LK. Rasa ingin


tahu

Menanya Merumuskan masalah 10 menit

1. Peserta didik menuliskan rumusan masalah di Rasa ingin


lembar kerja siswa berdasarkan wacana pada tahu
LK.

Merumuskan Hipotesis
Rasa ingin
2. Peserta didik menuliskan hipotesis atau jawaban tahu
sementara dari rumusan masalah yang diperoleh
pada wacana.

Mengumpulkan Mengumpulkan Data 10 menit


data
1. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan Kerjasama
prosedur yang terdapat di LK. Percobaan Komunikatif
dilakukan dengan menguji lima larutan yang
berbeda dengan alat uji yang dirangkai oleh Jujur

siswa.
2. Siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari
percobaan dan ditulis di LK.

Mengasosiasi Menguji Hipotesis 40 menit

1. Siswa menganalisis data yang diperoleh dari Kerjasama


percobaan dan ditulis di LK.
Komunikati
Membuat Kesimpulan f

1. Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan


hasil percobaan yang telah dilakukan dengan
mengklasifikasikan kelima larutan tersebut
berdasarkan daya hantar listrik.

Mengkomunikas Membuat Laporan Kerjasama


ikan
1. Setiap kelompok membuat laporan percobaan Komunikati
berdasarkan LKS yang sudah diberikan dan f
sudah diisi oleh siswa dan dikumpulkan
seminggu setelah dilakukan percobaan.

Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan secara 5 menit


keseluruhan dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Komunikatif

2. Peserta didik diberikan evaluasi tentang materi


Disiplin
pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik memperoleh informasi rencana
kegiatan pembelajaran yang akan datang.
4. peserta didik berdoa setelah proses Relegius

pembelajaran selesai.
H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran

Lembar Kerja Siswa


Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :

A. Petunjuk pengerjaan:

1. Mulailah pengerjaan lembar kerja dengan membaca basmallah.


2. Kerjakan lembar kerja ini secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
3. Gunakan berbagai sumber referensi yang ada seperti buku, internet (harus yang valid), dan jurnal
untuk mengisi lembar kerja ini.
4. Akhiri pengerjaan lembar kerja dengan membaca hamdallah.

B. Perhatikan wacana berikut!

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan mempunyai peranan penting dalam kehidupan maupun di bidang industri. Makanan yang
disebarkan ke seluruh tubuh, diubah dulu menjadi zat dalam bentuk larutan. Mineral dari tanah diserap
tumbuh-tumbuhan dalam bentuk larutan. Reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau di pabrik industri
kimia juga umumnya dalam bentuk larutan. Larutan dapat berwujud cair seperti larutan gula, dapat
berwujud gas seperti udara, dan dapat berwujud padat seperti alloy.
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Umumnya larutan terdiri
dari zat terlarut dan zat pelarut. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut
(solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan zat lainnya disebut pelarut (solvent).

Pernahkah kamu mengalami banjir? Tahukah kamu bahwa ketika banjir, listrik di daerah banjir
tersebut sengaja dipadamkan? Hal itu terjadi karena ditakutkan listrik dapat menyetrum orang-orang yang
ada di dalam air. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Untuk menguji daya hantar listrik larutan, dapat
menggunakan alat uji elektrolit yang dapat dirangkai sendiri dari lampu, kabel, elektroda karbon, dan batu

baterai. Perhatikan gambar! Lakukan percobaan dengan menggunakan 5 larutan yang berbeda-beda, lalu
golongkan kelima sampel tersebut ke dalam jenis larutan.

1. Buatlah minimal 2 rumusan masalah berdasarkan wacana di atas!

______________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

2. Buatlah hipotesis berdasarkan rumusan masalah dan wacana di atas!

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

3. Rancanglah percobaan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat!

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

4. Tuliskan hasil pengamatan dalam bentuk tabel meliputi:

 Larutan yang diuji


 Nyala lampu
 Gelembung pada elektroda
 Jenis larutan

5. Buatlah laporan percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit, meliputi:

 Judul percobaan
 Tanggal percobaan
 Rumusan masalah
 Hipotesis
 Alat dan Bahan
 Prosedur percobaan
 Data pengamatan
 Pembahasan (cantumkan dasar teori)
 Kesimpulan
 Daftar Pustaka
 Lampiran (dokumentasi)

I. Penilaian Hasil Belajar

RUBRIK PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Kompetensi Dasar: 4.8 membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui rancangan dan
pelaksanaan percobaan

No Aspek yang Diamati Keterlaksanaan


Ya Tidak
1 Mengambil dan menurunkan kelima
larutan (A, B, C, D, E)
a. Memegang Pipet tetes
1) Posisi tangan sudah benar
2) Posisi jari benar
b. Tidak ada udara yang masuk
c. Menurunkan kelima larutan pada
dinding gelas ukur

2 Mengukur volume kelima larutan pada


gelas ukur
a. Tepat sampai batas miniskus
bawah (cekung)
b. Melihat miniskus sejajar dengan
mata
3 Memindahkan kelima larutan pada
masing-masing gelas kimia 100 ml
4 Merangkai alat uji larutan elektrolit dan
non elektrolit
a. Memasang sepasang kabel
dengan capit buaya
b. Menghubungkan capit buaya dan
kabel dengan elektroda karbon
c. Merangkai kabel dengan lampu
kecil
d. Mencelupkan batang elektroda
karbon ke dalam larutan secara
berurutan
5 Mengamati dan mencatat
pengamatan
a. Keadaan batang karbon
b. Keadaan nyala lampu
Skor Total 13
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT

Kompetensi Dasar : 4.8 membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui rancangan
dan pelaksanaan percobaan

No Aspek Penilaian Deskripsi Skor Skor Maksimum


1 Ketepatan Pengumpulan tepat waktu 15
Pengumpulan terlambat 1 hari 10
Waktu Pengumpulan terlambat lebih dari 1 hari 5
15
Pengumpulan
2 Seluruh komponen pada laporan ditulis dengan
lengkap dan disusun berdasarkan sistematika
yang ditentukan dintaranya:

a. Cover laporan
b. Judul Praktikum
c. Tanggal dilakukan praktikum
d. Tujuan praktikum
e. Hipotesis
f. Alat dan bahan
Kelengkapan
g. Prosedur (Dalam kalimat pasif)
dan Sistematika h. Data pengamatan
23
Isi Laporan i. Pembahasan
j. Kesimpulan
k. Daftar Pustaka

Sebagian besar komponen pada laporan ditulis 20


dengan lengkap dan disusun berdasarkan
23
sistematika yang ditentukan
Sebagian komponen pada laporan ditulis 16
dengan lengkap dan 3-6 komponen tidak
disusun berdasarkan sistematika yang
ditentukan.
komponen pada laporan tidak ditulis dengan 10
lengkap dan 6-9 komponen tidak disusun
berdasarkan sistematika yang ditentukan
3 Seluruh poin pada pembahasan hasil
pengamatan dikaitkan dengan kesesuaian pada
dasar teori serta menganalisis dengan
menghubungkan pada level representasi,
Gagasan dan
diantaranya:
Analisis
48
Pembahasan 1) Makroskopik
2) Submakroskopik
48
3) Simbolik

Sebagian besar poin pada pembahasan hasil


pengamatan dikaitkan dengan kesesuaian pada
dasar teori serta menganalisis dengan
menghubungkan pada level representasi,
36
diantaranya:

1) Makroskopik
2) Submakroskopik
3) Simbolik

Sebagian poin pada pembahasan hasil


pengamatan dikaitkan dengan kesesuaian pada
dasar teori serta menganalisis 2 dari 3 level
representasi. Tiga level representasi tersebut,
24
diantaranya:

1) Makroskopik
2) Submakroskopik
3) Simbolik

Poin pada pembahasan hasil pengamatan tidak


dikaitkan dengan kesesuaian pada dasar teori
serta tidak menganalisis tiga level representasi,
diantaranya:
12

1) Makroskopik
2) Submakroskopik
3) Simbolik

4 Kerapian Seluruh komponen pada laporan ditulis dengan


rapi dengan ketentuan:

1) Margin kiri 1,5 cm


2) Margin kanan 1 cm
3) Margin atas 1cm
4) Margin bawah 1 cm 12
5) Laporan ditulis pada satu halaman kertas
hvs A4 (Tidak bulak-balik)

Sebagian besar komponen pada laporan ditulis 9


dengan rapi dengan memenuhi 4 dari 5
ketentuan. 12
Sebagian besar komponen pada laporan ditulis 6
dengan rapi dengan memenuhi 3 dari 5
ketentuan.
komponen pada laporan ditulis tidak rapi serta 3
tidak memenuhi ketentuan.
Jumlah Skor Maksimum 100

Anda mungkin juga menyukai