Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Nurul Falah Pekanbaru


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
Alokasi Waktu : 1 pertemuan @40 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator

3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan  Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non
daya hantar listriknya elektrolit.
 Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit
dan non elektrolit melalui percobaan.
 Mengelompokkan larutan ke dalam larutan
elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
 Menjelaskan penyebab kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan arus listrik

4.8 Membedakan daya hantar listrik  Merancang dan melakukan percobaan untuk
berbagai larutan melalui perancangan menyelidiki sifat elektrolit beberapa larutan yang
dan pelaksanaan percobaan ada di lingkungan dan larutan yang ada di
laboratorium serta melaporkan hasil percobaan.
 Membedakan daya hantar listrik berbagai larutan
melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning siswa secara mandiri dan responsif dapat
menganalisis dan membedakan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

D. Materi Pembelajaran
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
FAKTA

KONSEP
1. Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika Anda melarutkan 2
sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan
larutan gula.

2. Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik


Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi
larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut.

PRINSIP
1. Elektrolit Kuat
- terionisasi sempurna
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala terang
- terdapat gelembung gas
Larutan elektrolit kuat dapat berupa :
Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4
Basa Kuat : NaOH, KOH, Ca(OH)2
Garam : NaCl, K2SO4, CaCl2
Kation : Na+, Li+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO-, CO32-, HCO32-
2. Elektrolit Lemah
- terionisasi sebagian
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala redup
- terdapat gelembung gas
Contoh larutan elektrolit lemah adalah semua asam lemah dan basa lemah
3. Non Elektrolit
- tidak terionisasi
- tidak menghantarkan arus listrik
- lampu tidak menyala
Contoh : C6H12O6 (amilum/karbohidrat), C12H22O11, CO(NH2)2 (Urea) dan C2H5OH
(Alkohol/etanol), dll

PROSEDUR
1. Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik
2. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
3. Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Metode : Diskusi, Ceramah, Tanya Jawab
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 LCD Pryektor

Alat dan Bahan Percobaan:


 Alat uji elektrolit dan non elektrolit, Gelas kimia, dan beberapa sampel larutan yang akan
diuji

G. Sumber Belajar :
o Buku paket
o Powerpoint
o LKPD
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya mengenai ikatan kimia (ikatan ion dan
ikatan kovalen)
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan. Sebagai
apersepsi guru memberikan pertanyaan mengenai
larutan garam dan larutan asam cuka.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:
 Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
 Penggolongan Larutan Berdasarkan Daya
Hantar Listrik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Inti Langkah 1: Stimulasi 55 menit
Mengamati
 Guru memberikan video/ artikel mengenai
pembunuhan ikan dengan sengatan listrik.
 Guru melatih siswa untuk berfikir dengan
memberikan pertanyaan mengapa ikan dilaut bisa
mati karena tersengat arus listrik? Bagaimana
dengan ikan yang disungai? Apa kriteria larutan
bisa menghantarkan arus listrik
 Mencari informasi tentang cara menguji sifat
elektrolit pada larutan (alat dan bahan yang
digunakan serta tujuan dan langkah kerja.
(Seminggu sebelum pembelajaran, siswa diberi
tugas secara berkelompok membaca tentang
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit serta
menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan).

Menanya
 Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit , misalnya mengapa disebut larutan
elektrolit? Bagaimana membuktikan bahwa suatu
larutan bersifat elektrolit? Apakah semua larutan
dapat menghantarkan listrik? Apakah zat elektrolit
terdapat dalam tubuh manusia? Mengapa keringat
rasanya asin? Mengapa ketika banjir orang bisa
tersengat arus listrik? Apa manfaat larutan elektrolit
dalam kehidupan?

Mengamati
 Guru meminta siswa membaca buku/ artikel yang
telah disediakan dan mendiskusikan dengan
kelompoknya.

Bertanya dan diskusi


 Guru menanyakan apa yang membuat larutan bisa
menghantarkan arus listrik dan tidak.

Langkah 2: Identifikasi Masalah


Mengamati
Guru menyuruh siswa untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian pilih salah satu masalah dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Langkah 3 : Pengumpulan Data
 Menguji sifat elektrolit berbagai larutan yang ada
di lingkungan dan larutan yang ada dengan
mencelupkan batang elektrode ke dalam masing-
masing larutan tersebut.
 Mencatat data hasil pengamatan dengan teliti dan
apa adanya, misalnya terjadi gelembung pada
elektrode (sedikit atau banyak), lampu menyala
(redup atau terang), atau tidak ada gelembung dan
lampu tidak menyala. Saat mencatat hasil
pengamatan, siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan, mengapa banyak gelembung di
elektroda dan lampu menyala terang atau redup?
 Menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik.
 Mengelompokkan larutan pada tabel hasil
pengamatan

Langkah 4: Pengolahan Data


Menalar/Mengasosiasi
 Mengolah data hasil pengamatan dengan
menyajikan data tersebut dalam tabel hasil
pengamatan.

Langkah 5: Pembuktian
 Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk
menyimpulkan sifat larutan elektrolit kuat, larutan
elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listrik larutan dalam
rangka membuktikan hipotesis.
 Siswa mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit
kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.

Langkah 6: Menarik Kesimpulan


Mengkomunikasikan
 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dan
mempresentasikan

Penutup  Guru dan siswa membuat rangkuman/simpulan 10 menit


pelajaran tentang point-point penting dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diberi tugas beberapa soal
berbentuk essay yang merangkum materi
pembelajaran.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
 Guru mengakhiri pertemuan dengan memberi
salam.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilaian Afektif
ASPEK YANG DINILAI

Rasa ingin
NO NAMA PESERTA DIDIK Komunikatif Kerjasama
tahu

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1        

2        

3        

4        

10

Rubrik Penilaian Afektif


No Aspek yang
Skor Penjabaran
. dinilai

1. Rasa ingin tahu 3 Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
dalam kegiatan baik kelompok maupun individu
No Aspek yang
Skor Penjabaran
. dinilai

Menunjukkan rasa ingin tahu namun tidak terlalu antusias,


dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika
2
disuruh atau kurang antusias dalam menyelesaikan
masalah secara individu.

Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit


terlibat aktif dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
1
kegiatan kelompok atau individu walaupun telah dialog
untuk terlibat

Aktif dalam kerja kelompok, bersedia membantu orang


3
lain, dan memusatkan perhatian pada tujuan kelompok

Kurang aktif dalam kerja kelompok, kurang bersedia


Bekerjasama 2 membantu orang lain, dan kurang memusatkan perhatian
2.
dalam kelompok pada tujuan kelompok

Tidak aktif dalam kerja kelompok, tidak bersedia


1 membantu orang lain, dan tidak memusatkan perhatian
pada tujuan kelompok

Berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas,


mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum
3
dipahami serta menanggapi pertanyaan maupun pendapat
orang lain dengan bahasa yang mudah dipahami.

Berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas,


3. Komunikatif mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum
2
dipahami serta menanggapi pertanyaan maupun pendapat
orang lain dengan bahasa yang kurang dipahami.

Mampu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang


1 belum dipahami. Akan tetapi kurang berani dalam
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas,

Pedoman Penskoran
Skor maksimum = skor maksimum setiap butir soal x jumlah butir soal
= 3x 3
=9
Konversi nilai = Skor total jawaban x 100
Skor maksimum

Kriteria penilaian
A = 80 -100
B = 65 - 79
C = 41 - 64

Penilaian Observasi

Aspek Perilaku yang Dinilai Juml


Skor Kode
No Nama Siswa ah
Sikap Nilai
BS JJ TJ DS Skor

10

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Penilaian Diri
N Tida Jumlah Skor Kode
Pernyataan Ya
o k Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut serta


1
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap


2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.

Saya ikut serta dalam membuat


3 kesimpulan hasil diskusi
kelompok.

4 ...

Catatan :
Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

Kode nilai / predikat :


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Penilaian Teman Sebaya


Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

N Tida Jumlah Skor Kode


Pernyataan Ya
o k Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman.


Memberikan solusi terhadap
2
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri


3
kepada anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

5 ...

Catatan :
Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif,
Ya = 50 dan Tidak = 100
Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

Kode nilai / predikat :


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Pengetahuan
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Juml Kod
Skor
No Aspek yang Dinilai ah e
Sikap
25 50 75 100 Skor Nilai

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah
dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


N
Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
o

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Anda mungkin juga menyukai