Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KOVARIAN

(ANAKOVA)
A. Pengertian
Analisis kovarian (anakova) adalah uji statistik multivarian yang merupakan
perpaduan antara analisis regresi dengan analisis varian (anava). Analisis Kovarian
(Anakova) dikembangkan oleh R. A. Fischer, seorang pakar statistik berkebangsaan
Inggris dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1932.
Anakova merupakan teknik statistik yang sering digunakan pada penelitian
eksperimental (dirancang sendiri) dan juga observasional (sudah terjadi di lapangan).
Dalam penelitian, tidak jarang terjadi, satu atau lebih variabel yang tidak dapat dikontrol
oleh peneliti karena keterbatasan penyelenggaraan eksperimen atau karena alasan
lain, padahal peneliti sadar bahwa variabel-variabel tersebut juga mempengaruhi hasil
eksperimennya.
Menghadapi situasi seperti ini, maka peneliti perlu mengadakan pendekatan
statistik untuk mengontrol dalam arti meniadakan berbagai efek dari satu atau lebih
variabel yang tidak terkontrol ini. Anakova merupakan salah satu metode statistik yang
digunakan untuk mengatasi variabel yang tidak terkontrol tersebut (Supratiknya, 2006).
Secara lebih khusus dalam anakova akan diadakan analisis residu pada garis
regresi, yaitu dilakukan dengan jalan membandingkan varian residu antar kelompok
dengan varian residu dalam kelompok.
Anakova akan dihitung dengan melakukan pengendalian statistik yang gunanya
untuk membersihkan atau memurnikan perubahan-perubahan yang terjadi pada
variabel terikat sebagai akibat pengaruh variabel-variabel atau karena rancangan
penelitian yang tidak kuat. Pengendalian terhadap pengaruh luar dalam penelitian
memiliki fungsi yang penting terutama untuk mempelajari pengaruh murni suatu
perlakuan pada variabel tertentu terhadap variabel lain (Winarsunu, 2007)
Dalam penelitian psikologi, Analisis Kovarians (Anakova) memiliki empat tujuan
(Ferguson, 1981) yaitu :
1. Sebagai metode atau prosedur control statistik (statistical controlsebagai lawan
dari experimental control) atas suatu variabel yang tidak dikontrol, artinya luput dari
control secara eksperimental.
2. Berkaitan dengan tujuan pertama, sebagai metode untuk meningkatkan presisi atau
kecermatan eksperimen dengan mengurangi varians kesalahan (error variance)
3. Menolong peneliti dalam memahami atau mengkritisi efektivitas treatmen yang
diselidiki.
4. Untuk menguji homogenitas dari serangkaian koefisien regresi.

Analisis Kovarians (Anakova) memiliki beberapa keunggulan dalam menganalisis


data penelitian antara lain:

1. Dapat meningkatkan presisi rancangan penelitian terutama apabila peneliti masih ragu
pada pengelompokan-pengelompokan subjek perlakuan yang diterapkan dalam
penelitian, yaitu apakah sudah benar-benar mengendalikan pengaruh variabel luar atau
belum.
2. Dapat digunakan untuk mngendalikan kondisi-kondisi awal dari variabel terikat.
3. Dapat digunakan untuk mereduksi variabel-variabel luar yang tidak diinginkan dalam
penelitian.

B. Langkah Kerja dalam Anakova


Bebrerapa pengertian variabel yang akan digunakan dalam Anakova antara lain :
1. Kriterium adalah variabel terikat (Y) yaitu variabel yang mempengaruhi, dimana data
harus berbentuk interval atau rasio.
2. Kovariabel, disebut juga variabel kendali (X) atau variabel control atau variabel
konkomitan, dimana data harus berbentuk interval atau rasio.
3. Faktor, yaitu sebutan untuk variabel bebas atau variabel eksperimental yang ingin
diketahui pengaruhnya. Data untuk faktor harus berbentuk nominal atau ordinal.

Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam mengerjakan Anakova adalah:


1. Variabel luar yang dikendalikan (kovariabel) harus berskala interval atau rasio.
2. Kriterium (variabel terikat) harus berskala interval atau rasio.
3. Faktor (variabel bebas) harus berskala nominal atau ordinal.
4. Harus ada dugaan yang kuat bahwa ada hubungan antara variabel kendali dan
variabel terikat.
5. Harus ada dugaan bahwa variabel kendali tidak dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel eksperimental.

Rancangan table untuk Anakova dapat digambarkan seperti tabel I berikut ini:
Tabel I. Rancangan tabel Anakova
A
X

B
Y

C
Y

X
Keterangan:
A, B, dan C
X
Y

: Faktor
: Kovariabel
: Kriterium

Prosedur yang ditempuh untuk menghitung Anakova adalah sebagai berikut :


I. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

II. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel dan
produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

III. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.
a.

Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)

c.

Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)


JKresa = JKrest - JKresd

IV. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.
a.

dbt = N 2

b. dba = K 1
c.

dbd = N K 1

V. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok
(RKres a) dan dalam kelompok (RKresb)
a.

Rata-rata kuadrat residu antar kelompok (RKresa)

b. Rata-rata kuadrat residu dalam kelompok (RKresd)

VI. Menghitung rasio F residu (F)

VII.

Melakukan uji signifikan


Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F empirik
dengan teoritik yang terdapat pada table nilai-nilai F. Dengan ketentuan apabila F
empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau ada perbedaan yang
signifikan di antara variabel penelitian dan sebaliknya apabila F empirik < F teoritik
maka diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang signifikan
diantara variabel-variabel penelitian.

C. Prosedur Pengerjaan Anakova


Prosedur pengendalian variabel dalam Analisis Kovarian (Anakova) ada dua
cara, yaitu :
1. Pengendalian pada pengaruh variabel luar.
2. Pengendalian pada kondisi awal variabel terikat yang berbeda.
Misalnya untuk contoh pertama, peneliti ingin mengetahui pengaruh (macammacam) cara belajar terhadap prestasi belajar dengan mengendalikan kecerdasan
siswa. Kecerdasan siswa merupakan variabel yang berada diluar kawasan variabel
cara-cara belajar dan prestasi belajar.
Contoh cara kedua, misalnya peneliti akan menguji pengarauh macam-macam
metode pengajaran terhadap prestasi belajar dengan mengendalikan prestasi belajar
sebelum metode pengajaran itu diterapkan. Prestasi belajar yang diukur sebelum
penerapan metode merupakan kondisi awal dari prestasi belajar setelah penerapan
metode pengajaran dalam penelitian.
1. Anakova dengan pengendalian pada kondisi awal variabel terikat atau kriterium

Pengendalian pada kondisi awal variabel kriterium (Y) adalah suatu


pengendalian yang dikenakan pada skor-skor awal yang dimiliki variabel kriterium
sebelum terpengaruh oleh perlakuan atau eksperimen yang akan dilakukan pada
subjek penelitian.
Contoh :
Seorang peneliti ingin menguji pengaruh metode pengajaran terhadap
kemampuan Bahasa Indonesia pada mahasiswa sebelum metode pengajaran
diterapkan. Pada mahasiswa tersebut diukur kemampuan Bahasa Indonesianya terlebih
dahulu. Skor kemampuan Bahasa Indonesia yang diukur saat sebelum metode
pengajaran diterapkan disebut Kovariabel (X), sedangkan skor kemampuan berbahasa
Indonesia yang diukur setelah metode pengajaran diterapkan disebut Kriterium
(Y). Metode pengajaran Bahasa Indonesia yang diteliti disebut Faktor.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji dua metode pengajaran bahasa, yaitu
metode permainan (sebagai faktor A) dan metode konvensional (sebagai faktor B).
peneliti mengharapkan bahwa perbedaan yang terjadi dalam kemampuan mahasisiwa
berbahasa Indonesia pada mahasiswa tersebut merupakan perbedaan yang
disebabkan oleh metode pengajaran, bukan karena kemampuan berhasa Inggris pada
masa sebelumnya. Sehingga digunakan teknik Anakova.
Penyelesaian :
Adapun hipotesisnya:
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap tingkat kemampuan berbahasa Indonesia dengan
pengajaran konvensional dibandingkan dengan tingkat kemampuan berbahasa Indonesia
metode pengajaran permainan
Ha :Terdapat perbedaan signifikan terhadap tingkat kemampuan berbahasa Indonesia dengan
pengajaran konvensional dibandingkan dengan tingkat kemampuan berbahasa Indonesia
metode pengajaran permainan

metode
dengan
metode
dengan

Misalnya data tentang skor kemampuan berbahasa Indonesia pada saat


sebelum diterapkan metode pengajaran (X) dan sesudah diterapkan metode
pengajaran (Y) yang diteliti diterapkan pada table 2 berikut ini.
Tabel 2. Skor kemampuan Berbahasa Indonesia awal (X) dan akhir (Y) dari dua metode
pengajaran
Permainan (A)
X
3
6
4
5
4

Konvensional (B)
Y
8
7
8
8
6

X
3
6
5
4
4

Y
4
6
6
3
5

7
5
7
5
5
7
6
7
6
9
5
3
4
7
6
5
3
7
5
4
Berdasarkan Tabel 2, dibuatlah table kerja Anakova seperti tabel 3 berikut ini.
Permainan (A)
Konvensional (B)
2
2
X1
Y1
X1
Y1
X1Y1
X2
Y2
X22
Y22
X2Y2
3
8
9
64
24
3
4
9
16
12
6
7
36
49
42
6
6
36
36
36
4
8
16
62
32
5
6
25
36
30
5
8
25
64
40
4
3
16
9
12
4
6
16
36
24
4
5
16
25
20
7
5
49
25
35
7
5
49
25
35
5
7
25
49
35
6
7
36
49
42
6
9
36
81
54
5
3
25
9
15
4
7
16
49
28
6
5
36
25
30
3
7
9
49
21
5
4
25
16
20
47
72
273
530
335
51
48
273
246
252
Berdasarkan tabel 2, didapatkan harga-harga sebagai berikut: N=
20, Xt =
98,
2
2
Yt = 120, Xt = 510, Yt = 776, dan Xt Yt = 578. Adapun perhitungan Anakovanya
adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

2. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel dan
produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

3. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.
a.

Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)

c.

Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)


JKresa = JKrest - JKresd
= 55,96 26,7
= 29,26

4. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.


a.

dbt

=N2

= 20 2
= 18
b. dba

=K1

=21
=1
c.

dbd

=NK1

= 20 2 1
= 17
5. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok
(RKres a) dan dalam kelompok (RKresb)
a.

Rata-rata kuadrat residu antar kelompok (RKresa)

b. Rata-rata kuadrat residu dalam kelompok (RKresd)

6. Menghitung rasio F residu (F)

7. Melakukan uji signifikan


Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F empirik
dengan teoritik yang terdapat pada tabel nilai-nilai F. Dengan ketentuan apabila F
empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau ada perbedan yang signifikan
diantara variabel-variabel penelitian dan sebaliknya F empirik < F teoritik maka
diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada perbedan yang signifikan diantara
variabel-variabel penelitian. Dengan menggunakan db = 1 dan 17 didapatkan harga F
teoritis adalah sebesar 4,45 pada taraf 5% dan 8,440 pada taraf 1%. Berdasarkan
harga-harga F ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
kemampuan berbahasa Indonesia bila ditinjau dari metode pengajaran yang dugunakan
setelah skor kemampuan berbahasa Indonesia tersebut dikendalikan pada saat
sebelum metode pengajaran diterpakan dalam penelitian. Dimana metode pengajaran

melalui metode permainan yang lebih efektif meningkatkan kemampuan berbahasa


Indonesia yaitu memiliki rata-rata sebesar 7,2 dan metode konvensional hanya memiliki
rata-rata 4,8.
2. Anakova dengan pengendalian Variabel Luar atau kovarian (X)
Anakova pengendalian variabel luar adalah suatu cara memurnikan hasil uji
statistik dengan menggunakan variabel yang berbeda dengan variabel-variabel faktor
dan kriterium yang sedang diteliti. Variabel-variabel luar tersebut diduga kuat dapat
mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang sedang
diteliti.
Contoh, peneliti akan menguji efektifitas macam-macam cara belajar terhadap
Indeks Prestasi (IP) mahasiswa. Cara belajar dibagi tiga bagian, yaitu : A1 belajar
dengan menghafal, A2 belajar dengan membuat ringkasan, A3 belajar dengan membaca
penting. Ketiga cara belajar ini disebut faktor-faktor. Contoh: peneliti akan A 1, A2, A3.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji pengaruh yang murni antara cara belajar IP
tanpa diganggu oleh masuknya variabel luar. Akan tetapi secara teoritis peneliti
meyakini bahwa IP dibentuk oleh variabel kecerdasan atau IQ. Peneliti berharap jika
terjadi perbedaan pada IP tersebut bukan karena pengaruh perbedaan IQ melainkan
karena pengaruh perbedaan cara-cara belajar mahasiswa. Untuk mengatasi hal ini,
peneliti harus menyingkir pengaruh IQ dan menjadikannya sebagai variabel kontrol,
variabel konkomitan, atau kovariabel dalam penelitiannya. Maka peneliti akan memiliki
tiga variabel, yaitu :
1. Cara belajar sebagai variabel faktor
2. IQ sebagai kovariabel (X)
3. IP sebagai kriterium (Y)
Adapun hipotesisnya:
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai mata kuliah Kimia Dasar mahasiswa yang menggunakan
cara belajar menghapal, membuat ringkasan dan membaca penting
Ha : Terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai mata kuliah Kimia Dasar mahasiswa yang menggunakan
cara belajar menghapal, membuat ringkasan dan membaca penting

Misalnya secara fiktif data yang diperoleh seperti table 3 berikut:


A1
2

X1 Y1 X1
3 5
9
5 6 25
4 5 16
2 4
4

A2
2

Y1
25
36
25
16

X1Y1 X2 Y2 X2
15
4 8 16
30
2 7
4
20
5 8 25
8
3 6
9

A3
2

Y2
64
49
64
36

X2Y2 X3 Y3
32
4 6
14
2 5
40
5 6
18
4 5

X32
16
4
25
16

Y32
36
25
36
25

X3Y3
24
10
30
20

4 7
2 5
20 32

16
4
74

49
28
3 5
9
25
15
3 6
9
36
25
10
4 7 16 49
28
6 7 36 49
17 111 21 41 79 28 147 24 35 106 207
6
7
Berdasarkan tabel 3, didapatkan harga-harga sebagai berikut: N =

18
42
144
18, Xt =

65,
Yt = 108, Xt2 =259, Yt2 = 670, dan Xt Yt = 402. Adapun perhitungan Anakovanya
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

2. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel dan
produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

3. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.
a.

Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)

c.

Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)


JKresa = JKrest - JKresd

= 16,07 8,87
= 7,2

4. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.


a.

dbt

=N2

= 18 2
= 16
b. dba

=K1

=31
=2
c.

dbd

=NK1

= 18 3 1
= 14
5. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok
(RKres a) dan dalam kelompok (RKresb)
a.

Rata-rata kuadrat residu antar kelompok (RKresa)

b. Rata-rata kuadrat residu dalam kelompok (RKresd)

6. Menghitung rasio F residu (F)

7. Melakukan uji signifikan


Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F empirik
dengan teoritik yang terdapat pada table nilai-nilai F. Dengan ketentuan apabila F
empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau ada perbedaan yang
signifikan di antara variabel penelitian dan sebaliknya apabila F empirik < F
teoritik maka diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang signifikan
diantara variabel-variabel penelitian. Dengan menggunakan db = 2 dan 14 didapatkan
harga F teoritis adalah sebesar 3,74 pada taraf 5% dan 6,51 pada taraf 1%.
Berdasarkan harga-harga F ini dapat disimpulkan bahwa dengan taraf 5% terdapat
perbedaan yang signifikan pada Indeks Prestasi mahasiswa bila ditinjau dari cara-cara
belajar setelah dilakukan pengendalian pada variabel intelegensi mahasiswa,
sedangkan dengan taraf 1% tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Indeks
Prestasi mahasiswa bila ditinjau dari cara-cara belajar setelah dilakukan pengendalian
pada variabel intelegensi mahasiswa. Dimana cara belajar yang dengan cara
meringkas paling efektif dalam meningkatkan IP yaitu dengan rata-rata sebesar 6,83,
cara belajar yang dilakukan dengan cara membaca memiliki rata-rata sebesar 5,83, dan
cara belajar yang dilakukan dengan cara menghafal merupakan cara belajar paling
tidak efektif untuk meningkatkan IP yaitu hanya memiliki rata-rata sebesar 5,33.
Contoh 2:
Peneliti akan menguji perbedaan penguasaan kosa kata pada balita (Y) dilihat
dari dominasi permainan yang digunakan setiap hari (faktor) dengan mengendalikan
variabel banyaknya anggota keluarga yang tinggal bersama (X). variabel dominasi

permainan dibagi menjadi 3, yaitu : permainan visual, audio, dan motorik. Data yang
diperoleh sebagai berikut:
Visual (A1)

a.

X
2
3
5
6
7
8
Hitung harga F

Audio (A2)

Y
7
8
10
10
12
15

X
2
4
5
7
7
8

Y
8
8
10
11
13
17

Motorik (A3)
X
Y
3
7
5
7
7
9
8
10
6
8
6
9

b. Hitung signifikasinya
c.

Buat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian


Jawab :
A1

A2

X1
4
9
25

A3

Y1 X1Y1 X2 Y2 X2 Y2 X2Y2 X2 Y2 X22 Y22 X2Y2


49
14
2 8
4
64
16
3 7
9
49
21
64
24
4 8 16 64
32
5 7 25 49
35
10
50
5 10 25 10
50
7 9 49 81
63
0
0
6 10 36 10
60
7 11 49 12
77
8 10 64 10
80
0
1
0
7 12 49 14
64
7 13 49 16
91
6 8 36 64
48
4
9
8 15 64 22 120 8 17 64 28 136 6 9 36 81
54
5
9
31 62 18 68 352 33 67 20 80 402 35 50 21 42 247
7
2
7
7
9
4
Berdasarkan tabel 3, didapatkan harga-harga sebagai berikut: N = 18, Xt =

X1 Y1
2 7
3 8
5 10

99,
Yt = 179, Xt2 = 613, Yt2 = 1913, dan Xt Yt = 1001. Adapun perhitungan
Anakovanya adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Jumlah kuadrat total (Jkt) pada kriterium, kovariabel dan produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

2. Menghitung Jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkd) pada kriterium, kovariabel dan
produk XY.
a.

Kriterium (Y)

b. Kovariabel (X)

c.

Produk (XY)

3. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) total, dalam dan antar kelompok.
a.

Jumlah kuadrat residu total kelompok (JKrest)

b. Jumlah kuadrat residu dalam kelompok (JKresd)

c.

Jumlah kuadrat residu antar kelompok (JKresa)


JKresa = JKrest - JKresd
= 128,96 86,19
= 42,77

4. Menghitung derajat kebebasan (db) total, dalam dan antar kelompok.


a.

dbt

=N2

= 18 2
= 16
b. dba
=31

=K1

=2
c.

dbd

=NK1

= 18 3 1
= 14

5. Menemukan varian residu dengan menghitung rata-rata kuadrat residu antar kelompok
(RKres a) dan dalam kelompok (RKresb)
a.

Rata-rata kuadrat residu antar kelompok (RKresa)

b. Rata-rata kuadrat residu dalam kelompok (RKresd)

6. Menghitung rasio F residu (F)

7. Melakukan uji signifikan

Langkah ini dilakukan dengan jalan membandingkan antara harga F empirik


dengan teoritik yang terdapat pada table nilai-nilai F. Dengan ketentuan apabila F
empirik > F teoritik maka diinterpretasikan signifikan atau ada perbedaan yang
signifikan di antara variabel penelitian dan sebaliknya apabila F empirik < F
teoritik maka diinterpretasikan tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang signifikan
diantara variabel-variabel penelitian. Dengan menggunakan db = 2 dan 14 didapatkan
harga F teoritis adalah sebesar 3,74 pada taraf 5% dan 6,51 pada taraf 1%.
Berdasarkan harga-harga F ini didapatkan hasil F empiric lebih kecil dari F teoritik,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
penguasaan kosa kata balita dilihat dari dominasi permainan yang dilakukan setiap hari
setelah dilakukan pengendalian pada variabel banyaknya anggota keluarga yang
tinggal bersama.

DAFTAR PUSTAKA
Sudiana, I Ketut dan Simamora, Maruli.2004. Statistika Dasar. Singaraja : Jurdik Kimia FMIPA
IKIP N.
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito
http://fiss-sony.blogspot.co.id/2011/03/analisis-kovarian.html

Anda mungkin juga menyukai