Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Kukuh Arya Adiguna

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 530048563

Tanggal Lahir : 9 Juli 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : Analisis Kurikulum Matematika MPMO5204

Kode/Nama Program Studi : Magister Pendidikan Matematika (online)

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ Jember

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis, 10 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Kukuh Arya Adiguna

NIM : 530048563

Kode/Nama Mata Kuliah : Analisis Kurikulum Matematika MPMO5204

Fakultas : Pascasarjana

Program Studi : Magister Pendidikan Matematika (online)

UPBJJ-UT : UPBJJ Jember

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Banyuwangi, Kamis, 10 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Kukuh Arya Adiguna


1. Jelaskan mengapa diperlukan peninjauan kurikulum sekolah dan jelaskan landasan
pengembangannya!
Jawab :
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Peninjauan kurikulum sangat diperlukan sebagai dasar atau acuan untuk pengembangan
kurikulum. Secara umum yang paling penting peninjauan kurikulum bertujuan untuk mengetahui
hingga manakah peserta didik mencapai kemajuan ke arah tujuan yang telah ditentukan, menilai
efektivitas kurikulum, dan menentukan faktor biaya, waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang dinamis. Hal ini berarti bahwa
kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai dengan laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam
seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan
dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Adapun yang menjadi landasan
dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1. Landasan Filosofis
Filsafat membahas segala permasalahan manusia, termasuk pendidikan, yang disebut filsafat
pendidikan. Filsafatmemberikan arah dan metodologi terhadap praktik-praktik pendidikan,
sedangkan praktik- praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan
filosofis. Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis
menjadi landasan penting dalam pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di
Indonesia yang harus diacu adalah Filsafat pendidikan pancasila. Filsafat pendidikan dijadikan
dasar dan arah sedangkan pelaksanaanya melalui pendidikan.
2. Landasan Psikologis
Dalam proses pendidikan yang tejadi adalah proses interaksi antar individu. Manusia berbeda
dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya. Kondisi psikologis sebenarnya
merupakan karakter psiko- fisik seseorang sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai
bentuk perilaku interaksi dengan lingkungannya. Dalam pengembangan kurikulum, minimal
ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya, yaitu psikologi perkembangan dan
psikologi belajar.
3. Landasan Yuridis
Kurikulum pada dasaranya adalah produk yuridis yang ditetapkan melalui keputusan menteri
Pendidikan Nasional RI. Sebagai perwujudan dari kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh
lembaga legislatif yang semestinya mendasar pada konstitusi/UUD. Dengan demikian landasan
yuridis pengembangan kurikulum di NKRI ini adalah UUD 1945 (pembukaan alinia IV dan
pasal 31), peraturan-peraturan perundangan seperti: UU tentang pendidikan (UU No.20 Tahun
2003), UU Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Surat Keputusan dari
Dirjen Dikti, peraturan-peraturan daerah dan sebagainya.

2. Sebutkan kegunaan standar proses dalam kegiatan belajar mengajar matematika! Beri salah satu
contoh kegiatan untuk mengukur suatu standar proses dalam kegiatan belajar mengajar
matematika!
Jawab:
Standart proses merupakan suatu tahapan proses pembelajaran yang menjabarkan mengenai
kriteria atau diartikan sebagai suatu ukuran tertentu yang menjadi dasar peniliaian atau penetapan
sesuatu, kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran guna mencapai kompetensi lulusan. Dalam
permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang
merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan
pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses meliputi
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Oleh karena itu kegunaan standar proses tersebut dalam kegiatan belajar mengajar matematika
adalah untuk mencapai lima standar proses dalam pembelajaran matematika yaitu
1. Pemahaman Konsep Matematika (understanding of mathematical concepts)
Pemahaman konsep merupakan dasar utama dalam pembelajaran matematika. belajar
matematika itu memerlukan pemahaman terhadap konsep-konsep, konsep-konsep ini akan
melahirkan teorema atau rumus. Agar konsep-konsep dan teorema-teorema dapat
diaplikasikan ke situasi yang lain, perlu adanya keterampilan menggunakan konsep-konsep
dan teorema-teorema tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus ditekankan ke
arah pemahaman konsep. Suatu konsep yang dikuasai siswa semakin baik apabila disertai
dengan pengaplikasian.
Indikator-indikator yang menunjukkan pemahaman konsep menurut
Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) antara lain:
1) Menyatakan ulang setiap konsep.
2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).
3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
6) Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
2. Penalaran Matematika (Mathematical Reasoning)
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data
yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Materi penalaran matematika
merupakan dasar untuk mempelajari materi-materi logikamatematika lebih lanjut. Logika
tidak dapat dilepaskan dengan penalaran, karena logika adalah suatu prinsip yang membedakan
antara penalaran benar dan penalaran tidak benar.
3. Komunikasi Matematika (mathematical communication)
Dalam proses pembelajaran matematika komunikasi merupakan suatu alat untuk
menyampaikan pesan, ide, pendapat, sanggahan dan sebaginya yang berbentuk lisan maupun
tulisan. Dalam kegiatan belajar matematika komunikasi yang baik dapat menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru mempunyai peran penting dalam
merancang pengalaman belajar di kelas sedemikian sehingga siswa mempunyai kesempatan
bervariasi untuk berkomunikasi secara matematis. Kemampuan komunikasi matematika
merupakan hal yang sangat penting dan perlu ditingkatkan dalam pembelajaran matematika
karena komunikasi bisa membantu pembelajaran siswa tentng konsep matematika ketika
mereka memerankan situasi, menggambar, menggunakan objek, memberikan laporan dan
penjelasan verbal. Keuntungan sampingannya adalah bisa mengingatkan siswa bahwa mereka
berbagi tanggung jawab dengan guru atas pembelajaran yang muncul dalam pembelajaran
tertentu
4. Koneksi matematika (mathematical connections)
Koneksi matematika merupakan salah satu kemampuan yang menjadi tujuan pembelajaran
matematika. Koneksi matematika terjadi antara matematika dengan matematika itu sendiri atau
antara matematika dengan di luar matematika dan antara matematika dengan kehidupan sehari-
hari. Dengan kemampuan koneksi matematika, selain memahami manfaat matematika, siswa
mampu memandang bahwa topik-topik matematika saling berkaitan.
5. Pemecahan Masalah Matematika (mathematical problem solving)
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena
dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk
diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-
aspek kemampuan matematika penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin,
penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematika, dan lain-lain dapat
dikembangkan secara lebih baik.

Contoh kegiatan untuk mengukur suatu standar proses dalam kegiatan belajar mengajar
matematika
1. Perencanaan proses pembelajaran
Guru membuat perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompe-tensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode pembela-jaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
PENDAHULUAN
1. Berdoa
2. Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis
3. Guru mengulas sedikit materi sebelumnya. 10 menit
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan cakupan materi.
INTI
1. Mengamati (Observing)
- Siswa diarahkan untuk mengamati permasalahan terkait Fungsi Komposisi pada
Lembar Kerja.
2. Menanya (Questioning)
- Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan terkait bagaimana memahami serta
menyelesaikan masalah tentang konsep fungsi komposisi, jika tidak ada siswa yang
mengajukan pertanyaan maka guru harus mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan 60 menit
terkait masalah tersebut.
- Guru memilih pertanyaan yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai.
3. Mengumpulkan informasi (Experimenting)
- Siswa mencari informasi terkait penyelesaian permasalahan terkait konsep fungsi
komposisi. (pada buku paket siswa)
4. Menalar/mengasosiasi (Associating)
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
- Siswa mampu menyelesaikan masalah fungsi komposisi pada lembar kerja
5. Mengomunikasikan (Communicating)
- Siswa diajak untuk mempresentasikan hasil kinerja didepan teman-temannya, dan
teman yang lain menanggapi hasil presentasi.
PENUTUP
20 menit
1. Siswa menyimpulkan materi yang di dapat saat pembelajaran berlangsung.
2. Guru memberikan tugas.
3. Guru mengarahkan kegiatan yang akan datang.
4. Guru menutup dengan kalimat motivasi.

3. Penilaian Hasil Pembelajaran


Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kema-juan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan
nontes dalam ben-tuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil
pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok
Mata Pelajaran.

LEMBAR PENSKORAN

NO KUNCI JAWABAN SKOR


1. Tentukan Domain dari fungsi-fungsi berikut ini:
3𝑥+5
a) 𝑓(𝑥) =
2𝑥−7
Jawab:
Syarat fungsi 𝑓(𝑥):
2𝑥 − 7 ≠ 0 3
2𝑥 ≠ 7 2
7 2
𝑥≠
2
7
∴ 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅} 3
2

Jumlah 10
5𝑥−5
b) 𝑓(𝑥) = √
−𝑥+8
Jawab:
Syarat fungsi 𝑓(𝑥):
 5𝑥 − 5 ≥ 0 3
5𝑥 ≥ 5 2
5
𝑥≥ 2
5
𝑥≥1 2
 𝑥+8>0 3
−𝑥 > −8 2
𝑥<8 2
∴ 𝐷𝑓 = {𝑥|1 ≤ 𝑥 < 8, 𝑥 ∈ 𝑅} 3
Jumlah 19
5
c) 𝑓(𝑥) =
√𝑥 2 −𝑥−2
Jawab:
Syarat fungsi 𝑓(𝑥):
𝑥2 − 𝑥 − 2 > 0 3
(𝑥 + 1)(𝑥 − 2) > 0 3
𝑥 + 1 = 0 dan 𝑥 − 2 = 0
2
𝑥1 = −1 dan 𝑥2 = 2
2

3
-1 2
∴ 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
3
Jumlah 16
2 Tentukan daerah hasil dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 dengan daerah asal {𝑥 I − 5 < 𝑥 <
3, 𝑥 ∈ 𝑅}.
Jawab: 3
𝑥 = −4 ⟹ −42 + 6(−4) + 5 = −3 3
𝑥 = −3 ⟹ −32 + 6(−3) + 5 = −4 3
𝑥 = −2 ⟹ −22 + 6(−2) + 5 = −3 3
𝑥 = −1 ⟹ −12 + 6(−1) + 5 = 0 3
𝑥 = 0 ⟹ 02 + 6(0) + 5 = 5 3
𝑥 = 1 ⟹ 12 + 6(1) + 5 = 12 3
𝑥 = 2 ⟹ 22 + 6(2) + 5 = 21 3
∴ 𝑅𝑓 = {𝑦|−4 ≤ 𝑦 ≤ 21, 𝑦 ∈ 𝑅}
Jumlah 24
3 3𝑥−2
Diketahui fungsi 𝑓 yang ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = dan 𝑓 mempunyai invers.
𝑥−1
Domain dari fungsi 𝑓 −1 adalah .....
Jawab:
3𝑥−2 2
𝑦=
𝑥−1 2
𝑥𝑦 − 𝑦 = 3𝑥 − 2 2
𝑥𝑦 − 3𝑥 = 𝑦 − 2 2
𝑥(𝑦 − 3) = 𝑦 − 2
𝑦−2
2
𝑥= 2
𝑦−3
𝑥−2 2
𝑓 −1 (𝑥) =
𝑥−3
Domain :
𝑥−3 ≠ 0 2
𝑥≠3 2
3
∴ 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 ≠ 3, 𝑥 ∈ 𝑅}
Jumlah 21
4 Jika 𝑓 dan 𝑔 dinyatakan dengan rumus 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 4 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 + 4𝑥 − 5.
Tentukan rumus untuk (𝑓𝑜𝑔)(4).
Jawab:
 (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) 2
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑓(2𝑥 2 + 4𝑥 − 5) 2
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 3(2𝑥 2 + 4𝑥 − 5) − 4 2
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 6𝑥 2 + 12𝑥 − 15 − 4 2
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 6𝑥 2 + 12𝑥 − 19 2
 (𝑓𝑜𝑔)(4) = 6(42 ) + 12(4) − 19 = 125 2
Jumlah 12
5 Diketahui untuk mengubah satuan suhu dalam derajat Celcius (℃) ke satuan suhu
9
dalam derajat Fahrenheit (℉) ditentukan dengan rumus 𝐹 = 𝐶 + 32. Tentukanlah
5
rumus untuk mengubah satuan derajat dari Fahrenheit (℉) tersebut menjadi ke
satuan suhu dalam derajat Celcius (℃)!!
Jawab:
9
𝐹 = 𝐶 + 32 4
5
9
𝐶 = 𝐹 − 32 4
5
5
𝐶= (𝐹 − 32)
9
4

Jumlah 12
Jumlah skor maksimal 114

RUMUS NILAI:
Jumlah Skor yang diperoleh
Nilai = × 100
Jumlah Skor Maksimal

4. Pengawasan Proses Pembelajaran


A. Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

B. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi.
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

C. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk me-nentukan kualitas pembelajaran
secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan de-ngan cara:
a. Membandingkan proses pembelajaran yang dilak-sanakan guru dengan standar
proses,
b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pem-belajaran sesuai dengan kompetensi
guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada ke-seluruhan kinerja guru dalam proses
pembelajaran.

D. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada
pemangku ke-pentingan.

E. Tindak lanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe-nataran Iebih lanjut.

3. Bagaimana cara-cara siswa mengonstruksi pengetahuan matematika? Jelaskan!


Jawab:
Konstruksi pengetahuan adalah kegiatan atau proses mental seorang siswa dalam menemukan dan
mengubah informasi yang diperoleh sehingga terbentuk pemahaman atau tafsiran secara
menyeluruh tentang suatu pengetahuan. Berikut tahapan dalam proses konstruksi pengetahuan :
1) Engage, yaitu tahap apersepsi. Pada tahap ini siswa menghubungkan konsep yang dipelajari
sebelumnya dengan konsep yang akan dipelajari saat ini, menjawab pertanyaan, menentukan
masalah, menunjukkan peristiwa, memperlihatkan gambar, mengelompokkan siswa untuk
mempermudah proses belajar, dan sebagainya;
2) Explore, yaitu tahap penyelidikan. Pada tahap ini siswa melakukan penyelidikan bersama-sama
dengan kelompoknya, siswa membangun pengalaman secara langsung;
3) Explain, yaitu tahap menjelaskan (mendiskusikan) fenomena atau gejala-gejala, proses diskusi
dapat terjadi antara siswa dengan siswa lainya, siswa dengan gurunya, kelompok dengan
kolompok lainnya
4) Elaborate, yaitu tahap menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lain.
5) Evaluation, yaitu tahap evaluasi yang merupakan proses diagnostic yang dilakukan guru untuk
menentukan perolehan pemahaman konsep atau pengetahuan siswa yang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung.

4. Berikan contoh soal yang dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang urutan
bilangan bulat!
Jawab:
Pada suatu acara perlombaan, dilakukan undian agar peserta dapat maju berdasarkan angka yang
diambil. Doni mendapatkan angka -10, Rudi mendapatkan angka 6, Weni mendapatkan angka -2,
Tina mendapatkan angka 5, dan Anto mendapatkan angka 4. Berdasarkan angka tersebut, siapa
yang akan maju pertama, jika angka yang Terkecil adalah orang yang maju duluan.
Jawaban :
Diketahui:
Doni mendapatkan angka -7
Rudi mendapatkan angka 6
Weni mendapatkan angka -2
Tina mendapatkan angka 5
Budi mendapatkan 4

Kita dapat urutkan menjadi


-7, 6, -2, 5, 4

Sehingga urutan peserta yang maju pertama sampai terakhir adalah :


Doni maju pertama
Weni maju kedua
Budi maju ketiga
Tina maju keempat
Rudi maju terakhir
Jadi urutannya Doni, Weni, Budi, Tina, dan Rudi

Anda mungkin juga menyukai