Anda di halaman 1dari 7

Bab 13

Tujuan Pembelajaran dan Kualitas Pengetahuan


Model Kecerdasan Baru
Sebagai pendahuluan dari sintesis, dibutuhkan skema yang tepat secara singkat dari model yang
baru, yang pada dasarnya memiliki dua tingkatan level salah satu nya adalah sibertenika (pengendalian
sistem organisme). Titik awal yang penting dari itu semua adalah melakukan pengamatan terhadap
sebagian perilaku manusia yang diarahkan pada tujuan bersama, yaitu mencapai kesuksesan
kelangsungan hidup. Selanjutnya, untuk tujuan yang diarahkan pada pelaksanaan aktivitas dalam
lingkungan fisik, kita memiliki sebuah desain yang teratur yaitu delta-one yang mana menerima
informasi mengenai keadaan yang saat ini sedang terjadi, kemudian membandingkannya dengan keadaan
yang ingin dicapai dan dengan bantuan rencana yang dibentuk dari skema yang sudah ada, akhirnya akan
dibentuk dari informasi yang sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan kemudiaan akan
disimpan. Proses delta-one ini dapat kita sebut dengan sistem sensori-motor.

Sistem yang selanjutnya adalah delta-two, dimana delta-two ini memiliki perbedaan dengan delta-
one, yaitu informasi yang diperoleh dari delta two tersebut tidak diperoleh dari lingkungan luar, namun
dari delta-one. Objek dari delta-two berasal dari objek mental berbeda dengan delta-one dimana objeknya
berasal dari objek fisik. Fungsi dari delta-two adalah mengoptimalkan fungsi dari delta-one. Singkatnya,
tugas delta-one adalah untuk mengarakan tindakan fisik, dari berbagai jenis informasi yang diperoleh.
Sedangkan tugas delta two adalah untuk mengarahkannya pada kegiatan mental dari berbagai jenis,
termasuk belajar tetapi tidak hanya belajar. Pembelajaran meliputi membangun dan pengujian oleh delta-
two dalam delta-one dimana skema-skema dan rencana harus menjalankan tujuannya masing-masing.
Artinya skema dan rencana harus berfungsi sebagaimana semestinya.

Berapa Banyak Jenis Pemahaman yang Dapat Kita Bedakan?


Pertanyaan ini menimbulkan perdebatan yang sangat kuat pada saat itu. Pernyataan Skemp
tersebut diperluas oleh 2 pendapat yaitu pendapat dari Mellin dan Olsen dan menjadi 4 orang yaitu Byers
dan Herscovis (1977). Backhouse (1978), mempertimbangkan pendapat mereka berdua. Selanjutnya
Buxton (1978b) menjelaskan 4 tingkatan dari pemahaman, yang menimbulkan pertanyaan yang baru.
“Apakah kita membahas masalah apa saja yang menjadi perbedaan atau cakupannya atau perbedaan
1
2

kualitatif?” kemudian Buxton menyebutkan 4 tingkatan tersebut yaitu: 1. Rote (hafalan), 2.


Observational (pengamatan), 3. Instighful (wawasan), 4. Formal (formal).
Buxxton mengatakan bahwa tiga tingkatan yang pertama berhubungan dengan perbedaan
instrumental/relasional. Apalagi dalam diskusi di B.S.Ps.L.M. tersebut, terdaapat kesepakatan umum
antara Byers dan Hercovics berada di satu sisi yang sama. Disisi lain Backhouse mengemukakan bahwa
penggunaan bagian secara “formal” memiliki 2 arti yang berbeda, yang satu terkait dengan bukti formal
dan yang lain “bentuk” dalam arti yang sesungguhnya, "Persamaan ini ada di bentuk y = mx + c. "
Penggunaan istilah Buxton sesuai dengan yang pertama dari dua makna ini, sedangkan untuk Backhouze,
"... bentuk adalah cara untuk mewakili suatu konsep ...".
Dari diskusi yang mereka lakukan, banyak sekali kategori yang mereka kemukakan yang hampir
sama namun tidak membantu sama sekali. Akhirnya Skemp, menyimpulkan bahwa perbedaan ada 3 jenis
pemahaman yaitu Instrumental, Relational, Logical; dan dua aktivitas mental yaitu intuisi dan refleksi.
Skemp akan mulai dengan tiga jenis pemahaman yang berbeda yang sesuai dengan formulasi
Byers dan Herscovics, yaitu:
1. Pemahaman instrumental adalah kemampuan untuk menerapkan aturan yang diingat sesuai dengan
pemecahan masalah tanpa mengetahui mengapa aturan tersebut berlaku.
2. Pemahaman relasional adalah kemampuan untuk menyimpulkan aturan atau prosedur khusus dari
hubungan matematis yang lebih umum.
3. Pemahaman formal (logical) adalah kemampuan untuk menghubungkan simbol dan notasi
matematika dengan ide-ide matematika yang relevan dan untuk menggabungkan ide-ide ini ke dalam
rantai penalaran logis.

Skema dan Tujuan Pembelajaran


Untuk memutuskan sebuah skema sesuai atau tidak maka ada dua pertimbangan, yaitu yang pertama
cukup jelas dan yang kedua tidak selalu begitu.
1. Sesuai dengan materi pelajaran
2. Sesuai dengan tugas yang diberikan, yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Sebagai contoh,
1. Tali yang dibeli mungkin tampak cukup sederhana, tetapi tujuan yang tersurat dari pembelian tali di
sini daripada apa yang terlihat. Jika tali digunakan untuk tali bendera, saya ingin tali yang tidak
mudah meregang, sehingga ketika layar diangkat dengan kuat, tali itu tetap seperti itu; jadi
kemungkinan tali yang akan dibeli adalah terylene pra-stretched.

2
3

2. Seorang pendaki yang menyukai tali dengan elastisitas yang baik, sehingga pada saat si pendaki
jatuh, tekanan impulsif tersebar dalam waktu yang agak lama; jadi kemungkinan tali yang akan
dibeli adalah nilon.
3. Saya membeli tali dengan dua jenis kegunaan: a) tali yang tidak mengambang dari pelampung ke
pegangan, sehingga tidak membuat bahaya untuk navigasi pelayaran; dan b) tali apung yang pendek
untuk mengangkat dengan mudah. Untuk semua keperluan ini, kami menginginkan tali yang tidak
membusuk. Jadi jika saya meminta seorang penjual untuk membeli tali dengan ketentuan "20 meter
dari tali 12 mm," maka penjual harus bertanya apa yang saya inginkan, atau si penjual mungkin akan
menjual tali dengan jenis yang salah. Penjual tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
kecuali dia tahu berbagai jenis kegunaan untuk tali, dan kualitas yang sesuai untuk penggunaan jenis
tali.

Demikian juga untuk matematika, kita perlu mencoba untuk “menjual” lebih aktif kepada
beberapa siswa kita yang ingin “membeli”. Meskipun, materi pelajarannya (matematika) mungkin sama,
untuk berbagai siswa dan berbagai kesempatan, dengan tujuan pembelajaran yang mungkin berbeda dan
dengan kemungkinan bahwa berbagai jenis skema mungkin sesuai.
Jadi jika kita mencoba menjawab pertanyaan, "Berapa banyak jenis pemahaman yang dapat kita
manfaatkan?" di mana "kita" berarti diri kita sendiri sebagai pendidik matematika, maka "bermanfaat"
disini berarti "sesuai dengan berbagai jenis tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh pendidik dan
siswa." Perbedaan antara berbagai jenis tujuan pembelajaran dapat terlihat seperti halnya seorang penjual
yang menjual tali tanpa berpikir tujuan yang mungkin berbeda yang akan ditentukan oleh pembeli. Dari
hal ini terlihat bahwa tujuan guru dan murid mungkin berbeda tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, jika kita membuat situasi pembelajaran yang kondusif untuk satu jenis tujuan pembelajaran,
ini akan mempengaruhi jenis skema yang dibangun oleh siswa dan apa yang diajarkan oleh guru. Jadi
akan ada ketidaksesuaian antara tujuan pembelajaran yang ditentukan situasinya, dan tujuan yang
mungkin ada dalam pikiran guru dan/atau yang hadir secara verbal.

Pengertian Instrumental
Di sekolah, tujuan pembelajaran instrumental adalah untuk dapat memberikan memberikan kesempatan
siswa sebanyak mungkin untuk menjawab secara tepat dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang guru
(secara lisan atau di atas kertas).
1. Pembentukan secara terbuka (apa yang sedang dimanipulasi) adalah simbol-simbol, matematika,
verbal, lisan atau di atas kertas.

3
4

2. Pembentukan secara tersembunyi adalah guru, di tingkat pertama. tujuan langsung untuk siswa
adalah memperoleh persetujuan guru dan menghindari penolakan dari guru. Tujuan jangka
panjangnya adalah persetujuan dari seseorang yang mempunyai kendali yang lebih- pemeriksa,
seseorang yang lebih berpotensi.
Semua pembentukan tersebut (terbuka dan tersembunyi, jangka pendek dan jangka panjang) adalah
lingkungan fisik. Jadi aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang dijelaskan pada aktivitas delta-one.
Guru telah mengajukan pertanyaan dan menunggu jawaban sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.
Skema yang dibentuk oleh pembelajaran instrumental bersifat jangka pendek, paling sedikit dan paling
cepat diperoleh dengan jawaban yang benar dapat diberikan: dengan kata lain aturan, yang dapat kita
anggap sebagai skema yang merosot. Murid belajar sesuai dengan kelas tugas yang terbatas. Aturan-
aturan ini tidak sepenuhnya terisolasi sehingga dapat digabungkan, dan diterapkan secara berurutan.
Tetapi struktur mental yang diperoleh dengan pembelajaran instrumental memiliki kemampuan
beradaptasi yang terbatas, karena aturan-aturan ini adalah cara memanipulasi simbol, dan hubungan
antara simbol dan bukan konsep, yang artinya skema relasional.

Pemahaman Relasional
Sesuatu yang didapat mungkin merupakan konsep baru yang ditemui, dan tujuan dapat
menghubungkan ini dengan skema (relasional) yang tepat. Pencapaian tujuan ini setara dengan
pemahaman relasional dan proses skema itu sendiri telah mengalami pengembangan lebih lanjut. Jenis
tujuan lain mungkin untuk menyimpulkan metode khusus untuk masalah tertentu, atau aturan khusus
untuk kelas dari penugasan. Kemampuan untuk melakukan hal ini bukti pemahaman relasional. Selain itu
tujuannya adalah untuk meningkatkan skema yang sudah kita miliki, dengan merefleksikan pada mereka
untuk membuat mereka lebih kohesif dan lebih terorganisir dan jadi lebih efektif untuk tujuan pertama
dan tujuan kedua.
Dalam semua kegiatan, sesuatu yang telah didapat adalah konsep dan skema dalam delta-one,
sehingga dalam pembelajaran relasional, aktivitas delta-two menjadi dominan. Buxton telah
menunjukkan (1978a), aktivitas delta-two dapat sangat mengganggu jika seorang guru terus mengajukan
pertanyaan. Diskusi adalah salah satu aktivitas yang memungkinkan aktivitas delta-two berjalan dengan
baik, namun harus ada juga beberapa waktu tenang untuk refleksi dan orang-orang tidak harus diminta
berbicara jika mereka tidak mau. Diskusi memberikan materi baru yang akan direfleksikan,
mengharuskan seseorang merumuskan ide-ide sendiri sejelas mungkin, dan menunjukkan kelemahan
dalam pemikiran kita yang dengan refleksi kita dapat memperbaiki.
Simbol memberikan kontribusi yang penting dalam seluruh aktivitas yang dijelaskan di atas.
Dalam refleksi, mereka bertindak sebagai pegangan gabungan dan label untuk konsep yang terkait, dan

4
5

kita tidak bisa melakukan diskusi tanpa mereka. Namun fungsi simbol adalah untuk memanipulasi dan
mengkomunikasikan konsep-konsep matematika, dan ini adalah penerimaan yang benar dalam
matematika relasional. Sedangkan kesenangan (jika ada) yang dihasilkan dari pembelajaran instrumental
terutama berasal dari menyenangkan orang lain, dalam pembelajaran relasional yang melibatkan delta-
two adalah sumber kesenangan yang sangat pribadi. Kita sendiri tahu bahwa pencapaian pemahaman
relasional bisa sangat menyenangkan; tetapi mungkin sebagian besar murid tidak mengetahui hal ini
karena mereka belum pernah mengalaminya. Tujuan pembelajaran relasional jangka panjang dalam dua
cara yaitu:
1. Diperlukan waktu lebih lama untuk membentuk konsep-konsep matematika dan membangun skema
relasional daripada yang dilakukannya untuk mempelajari aturan.
2. Tapi jangka panjang itu adalah cara terbaik untuk guru yang menyenangkan, lulus ujian,
memuaskan pengusaha, dan mencapai tujuan dalam berbagai situasi masa depan dengan metode
matematika yang diperlukan.
Matematika relasional menawarkan yang terbaik dari kedua. sayangnya banyak situasi belajar
yang ditetapkan tidak kondusif untuk jenis pembelajaran ini.

Pemahaman logis
Menggunakan contoh Byers dan Herscovics, anggaplah seorang murid menulis sesuatu seperti di
bawah ini.
𝑥+3=7
𝑥 =7−3=4

Kami bertanya mengapa dia menulis ini, dan dia menjawab dengan cara yang meyakinkan kita
bahwa dia memiliki pemahaman relasional. ("Baris teratas mengatakan bahwa menambahkan 3 ke x
memberi kita 7, jadi untuk menemukan x apa kita mengambil 3 lagi.". Jika sekarang kita menunjukkan
makna yang tepat dari apa yang telah dia tulis, dan dia kemudian menulis ulang dengan benar, ini akan
menjadi bukti yang mampu memahami secara logis, yang telah kita bantu hasilkan dengan membuatnya
membuatnya berpikir. Dengan "... menulis ulang dengan benar" yang kami maksudkan adalah sebuah
umbi yang dapat diterima yang menetapkan urutan kesimpulan logis yang valid. Namun, jika dia tidak
dapat melihat sesuatu yang salah dalam apa yang telah ditulisnya, dan terus menekankan bahwa dia telah
memberikan jawaban yang benar (sebagaimana dibuktikan dengan menempatkan 4 untuk x di baris
teratas: "4 + 3 = 7, jadi saya sudah sudah benar, bukan? ") kita mungkin sulit meyakinkannya bahwa dia
kita tidak hanya canggung. Karena memang tidak ada yang salah dengan pemahaman relasionalnya, yang
berkaitan dengan menemukan nilai x yang membuat persamaan pernyataan yang benar. Yang kurang
adalah pemahaman logis, yang menyangkut hubungan implikasi antara pernyataan berturut-turut. Dengan

5
6

demikian kita dapat membedakan dua jenis tidak-memiliki pemahaman logis: tidak-memiliki, dan
mengetahui bahwa seseorang belum; tidak memilikinya, dan tidak mengetahui bahwa ia belum
memilikinya, karena ia tidak memiliki skema sejenis yang akan memungkinkan seseorang untuk
mengenali ada atau tidaknya itu.
Pemahaman logis berhubungan dekat dengan perbedaan antara menjadi yakin pada diri sendiri
untuk pemahaman relational yang cukup dan dapat meyakinkan orang lain. Untuk menekankan hal ini
Skemp mengajukan rumusan bahwa pemahaman logis dibuktikan dengan kemampuan untuk
menunjukkan bahwa apa yang telah dinyatakan mengikuti kebutuhan logis, dengan rantai kesimpulan,
dari (i) diberikan premis, bersama dengan (ii) sesuai dengan item yang dipilih dari apa yang diterima
sebagai dasar pengetahuan matematika (aksioma dan teorema). Dalam kegiatan ini, tujuannya bukanlah
memperoleh konsep baru, maupun pembangunan skema baru, maupun memikirkan metode baru untuk
memecahkan masalah baru. Ini harus sudah ada sebagai operan untuk tahap berikutnya, tujuannya
sekarang memastikan bahwa skema yang telah dibangun, solusi yang telah dipikirkan, adalah lengkap
dan tepat. Metode yang oleh Bruner (1960 menyebutnya sebagai "aparat analitik kerajinan seseorang"-
analisis, dan pembangunan rantai penalaran logis untuk menghasilkan apa yang kita sebut dengan
demonstrasi atau bukti.
Operan utama adalah pada ide-ide matematika yang keduanya sudah dimiliki dan dimengerti.
Skemp berpikir bahwa kita juga dapat mengidentifikasi operan kedua, disebut sebagai salah satu anggota
dari matematikawan (one’s fellow mathematicians), dimana evaluasi kritik kita sudah memenuhi sebelum
kontribusi apapun yang akan kita tawarkan untuk diterima pada tubuh sebagai penerimaan pengetahuan
matematika. Jadi, Skemp memandang pembuktian matematika atau demonstrasi sebagai penghubung
untuk bisa ditiru pada pengetahuan alam. Bagaimana istilah “formal” dilampirkan menjadi “proof
(bukti)” atau “demonstrasi”? Skemp menganjurkan bahwa demonstrasi formal atau bukti adalah satu cara
untuk membongkar salah satu pernyataan untuk keputusan dari salah satu yang tepat, dengan meletakkan
bukti di dalam sebuah bentuk dimana setiap implikasi dengan jelas ditunjukan, setiap theorem atau
axioma dengan jelas ditunjukan. “Bentuk” disini mengacu pada bentuk presentasi, dan “formal” berarti
menyesuaikan untuk diterima bentuk-bentuk dari presentasi.
Seseorang hampir tidak dapat menemukan contoh yang lebih jelas untuk membedakan antara
tujuan pembelajaran yang berbeda, dan jenis pemahaman yang sesuai yang diperlukan. Jenis skema apa
yang terlibat dalam jenis pemahaman? di sini Skemp bekerja di zona perbatasan sendiri, mungkin orang
lain akan membantu untuk mengambil pengetahuan kita lanjut. tampaknya bagi Skemp bahwa hubungan
yang terlibat adalah antara kebenaran nilai pernyataan.
Misalnya. "Jika (memang benar) ABC adalah segitiga dengan AB, AC sama ukurannya." "Lalu,"
dalam konteks ini, berarti ia mengikuti kebutuhan logis, bukan secara empiris, dan bukan karena guru

6
7

atau orang lain yang menetapkannya demikian. Alasan yang terlibat adalah silogistik: "Dalam segitiga
sama sisi yang memiliki dua sisi panjangnya sama, sudut-sudut di sisi-sisi itu sama besar ukurannya.
ABC adalah segitiga yang panjangnya sama dengan dua sisi. Karena itu ..." Jadi skema yang terlibat
tampaknya untuk menjadi salah satu di mana konsep mewakili kela
s pernyataan, dan hubungannya adalah orang-orang dari implikasi logis. Tampaknya juga
lokasinya berada di delta-dua, karena melalui skema inilah delta-dua beroperasi pada delta-satu untuk
menghasilkan skema dalam delta-satu yang bebas dari ketidakkonsistenan. Ini mungkin menjelaskan
tidak dapat diaksesnya refleksi, yang biasanya merupakan kegiatan di mana delta-dua menjadi sadar akan
skema dalam delta-one.

Anda mungkin juga menyukai