Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

SEJARAH DAN FILSAFAT MATEMATIKA

Nama: Kukuh Arya Adiguna


NIM: 530048563

Coba uraikan yang Anda ketahui tentang Bapak Aljabar 2. Jelaskan apa perbedaan antara
Geometri Mesir dengan Geometri Baylonia
Jawab:
1. Coba uraikan yang Anda ketahui tentang Bapak Aljabar 2 ?
Bapak Aljabar 2 adalah Al Khawarizmi atau yang bernama lengkap Muhammad bin
Musa Al Khawarizmi. Ia lahir di khawarizmi, khiva, Uzbeikistan, pada tahun 780 M dan
wafat pada tahun 850 M di Baghdad. Al khawarizmi merupakan intelektual muslim yang
banyak menyumbangkan karyanya di bidang matematika, astronomi, astrologi, geografi,
musik dan sejarah. Dari namanyalah istilah algoritma diambil.
Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama
(Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang
terkenal. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan
di Baghdad.
Buku pertamanya, Aljabar adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari
linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Hisab Al Jabr wa
Al Muqabla (Pengutuhan kembali dan Pembandingan) dan Al Jama’ wa at Tafriq bi
Hisab Al Hind (Menambah dan mengurangi dalam matematika hindu) adalah dua di
antara karya-karya Al Khawarizmi dalam bidang matematika yang sangat penting.
Kedua karya tersebut banyak membahas persamaan linear dan kuadrat; perhitungan
integrasi dan persamaan dengan 800 contoh yang berbeda. Tanda-tanda negatif yang
sebelumnya belum dikenal oleh bangsa arab. Dalam Al Jama’ wa at tafriq, Al
Khawarizmi menjelaskan tentang seluk beluk kegunaan angka-angka, termasuk angka
nol dalam kehidupan sehari-hari. Karya tersebut juga diterjemahkan ke dalam bahasa
latin. Al Khawarizmi juga diyakini sebagai penemu angka nol.
Dari biografi Al Khawarizmi di atas, dapat kita ambil beberapa hikmah, antara lain
sebagai berikut:
1) Jadilah orang yang haus akan ilmu, belajar dan terus belajar sepanjang hayat.
2) Al Khawarizmi tidak membatasi pengetahuannya hanya pada satu cabang ilmu, tetapi
meluas pada cabang ilmu lainnya, ilmu apapun itu selama positif, pelajari, tekuni dan
buatlah karya yang dapat bermanfaat untuk orang lain.
3) Tekunlah dalam mempelajari suatu hal yang positif, maka kelak kita akan dapat
memetik hasilnya.

2. Jelaskan apa perbedaan antara Geometri Mesir dengan Geometri Babilonia?


a. Geometri Mesir
Peradaban Mesir kuno yang berlangsung selama kurang lebih 2500 tahun telah
meninggalkan banyak peninggalan serta memberikan inspirasi bagi penemuan-
penemuan berikutnya yaitu mulai dari konsep Geometri dengan teknik
pembangunan monumen seperti Pyramida, Kuil, dan Obelisk, serta pengetahuan
matematika berupa prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras.
Pada masa Mesir Kuno penggunaan matematika khususnya Geometri hanya
digunakan secara praktis. Pada saat itu geometri hanya digunakan untuk keperluan
yang sangat mendasar yaitu pemantauan ukuran tanah milik penduduk untuk
keperluan pemungutan pajak. Geometri juga pada saat itu berguna untuk
menentukan luas-luas dan volume-volume dari berbagai bangun datar dan bangun
ruang yang merupakan hasil dari trial and error, mereka juga mendasari
perhitungannya dari sebuah fakta tanpa harus membuktikan secara deduktif.

b. Geometri Babilonia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan
oleh bangsa mesopotamia (iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan
peradaban helenistik. Matematika Babilonia sendiri diturunkan lebih dari 400
lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku,
lempengan ditulis ketika tanah liat masih basah, setelah itu dibakar didalam
tungku dan dijemur dibawah terik matahari. Bukti terkini matematika tertulis
adalah karya bangsa Sumeria yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia.
Mereka bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat
serta ilmu Geometri didalamnya.
Geometri Babilonia berhubungan erat dengan pengukuran praktik yang
dimaksudkan untuk bisa mendirikan berbagai bangunan yang kokoh dan besar.
Bangsa Babilonia mengembangkan cara menghitung luas dan volume bangun.
Ciri utama geometri Babilonia adalah bercorak aljabaris.

Anda mungkin juga menyukai