Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Teknik Pembelajaran


Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu (KBBI,1995). Teknik
merupan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan menyelesaikan
serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan
metode. Oleh karena itu, teknik harus selaras dan serasi dengan pendekatan.
Kemampuan pengajar sangat menentukan dalam memilih teknik mengajar
yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Bila pengajar mempunyai keterbatasan pengetahuan dan penguasaan tentang
di siplin ilmu, tentu ia akan berkutat dengan teknik yang sama tanpa variasi.
Dengan demikian pembelajaran akan terkesan monoton dan membosankan.
Setiap teknik mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pengajar perlu
mengkaji teknik mengajar yang sesuai dan memilih startegi-strategi yang
memberikan peluang paling banyak bagi peserta didik untuk terlibat secara
aktif dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi
tertentu.Teknik pembelajaran diartikan dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode
diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,
guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.
Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), Teknik adalah pengetahuan tentang
cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan
sebagainya.
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan Teknik adalah suatu cara
strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang
maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam
bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai
pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran
yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa teknik
adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan
kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia, teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan
sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
seni.
Slameto menjelaskan teknik pembelajaran adalah suatu rencana tentang
cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran). Dengan kata lain, teknik
pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksanakan tugas
belajar mengajar yang telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga tugas
tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal.
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta
didik. Teknik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan
dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
B. Teknik Penyajian Pelajaran
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang di pergunakan oleh pengajar atau instruktur. Pengertian lain
ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai pengajar untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas agar
pelajaran tersebut dapat di tangkap, di pahami, dan digunakan oleh peserta
didik dengan baik.
Seorang pengajar harus mengetahui dan memahami teknik-teknik
penyajian dan sifat-sifat yang khas pada setiap teknik penyajian agar mampu
dan trampil menggunakannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
C. Macam-macam Teknik Penyajian Pelajaran bahasa Indonesia
1. Teknik penyajian diskusi
Dalam teknik pembelajaran ini setiap pengajar menciptakan
terjadinya kegiatan atau interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar informasi, pengalaman, memecahkan masalah,
sehingga terjadinya suasana yang aktif di antara peserta didik.
2. Teknik penyajian kerja kelompok
Dalam pelaksanaan teknik pembelaran ini pengajar membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas lima atau tujuh
orang. Mereka bekerja sama dalam memecahakan masalah atau
pelaksanaan tugas tertentudan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang
telah di tetapkan
3. Teknik penyajian penemuan
Teknik pembelajaran ini memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menemukan sendiri atau mengalami proses mental, seperti
mengamati, mencerna mengklasifikasikan, dan lain-lain.
4. Teknik penyajian simulasi
Teknik ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
berperan seperti orang-orang yang terlibat atau dalam keadaan yang di
kehendaki. Peserta didik berlatih memegang peran sebagai orang lain.
5. Teknik penyajian unit teaching
Teknik ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
dalam pengajaran unit yang terdiri atas tiga tahap, yaitu perencanaan,
pengerjaan unit, kuluminasi sehingga peserta didik dapat belajar secara
komprehensif.
6. Teknik penyajian sumbang saran (brain stroming)
Teknik ini melontarkan masalah kepada peserta didik yang harus
dijawab atau di tanggapi oleh mereka sehingga masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru.
7. Teknik penyajian inquiriy
Yaitu teknik yang bertujuan agar peserta didik terangsang oleh
tugas dan mencari sendiri pemecahan masalah itu, mencari sumber sendiri
dan belajar bersama dalam kelompoknya.
8. Teknik penyajian eksperimen
Teknik pembelajaran ini mengaktifkan peserta didik untuk
melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta
membuat laporan.
9. Teknik penyajian demonstrasi
Teknik ini memperlihatkan aktivitas pengajar melakukan suatu
kegiatan atau percobaan sehingga proses penerimaan peserta didik
terhadap pelajaran lebih mendalam, membentuk pengertian dengan baik
dan sempurna.
10. Teknik penyajian karya wisata
Teknik pembelajaran ini berlangsung di luar kelas. Peserta didik di
ajak ke suatu objek tertentu untuk meneliti atau meninjau guna
memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dikunjunginya.
11. Teknik penyajian kerja lapangan
Teknik ini mengajak peserta didik ke suatu tempat di luar sekolah.
Tujuannya tidak hanya sekedar untuk mengadakan observasi, tetapi terjun
langsung aktif, berpartisipasi ke lapangan kerja agar peserta didik dapat
menghayati sendiri serta mengadakan penyelidikan serta bekerja sendiri
dalam pekerjaan yang ada di masyarkat.
12. Teknik penyajian secra kasus
Teknik ini menyajikan bahan pelajaran berdasarkan kasus yang
ditemui peserta didik. Maslah di bahas bersama unutk mendapatkan
penyelesaian.
13. Teknik penyelesain secara sistem regu (team teaching)
Teknik ini melibatkan beberapa orang pengajar untuk membahas
satu topic pelajaran. Teknik ini dapat dipadukan dengan teknik
antardisiplin.

14. Teknik penyajian latihan tubian (drill)


Teknik ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan kegiatan-kegiatan latihan agar memiliki keterampilan yang
lebih tinggi dari apa yang di pelajari.
15. Teknik penyajian ceramah
Teknik ini merupakan teknik tradisional, tetapi masih cocok di
gunakan terutama bila mengajar pada kelas yang jumlah peserta didiknya
banyak. Teknik ini di gunakan bila tujuan pembelajarannya untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik secara lisan. Teknik ini
dapat di padukan dengan teknik tanya jawab atau dialog.

Macam-macam Teknik Pembelajaran


1. Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau
lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut
berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan
memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa
apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang
dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini
terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling
tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga
semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Kelebihan Teknik Diskusi :
 Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
 Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
 Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis,
mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-
pikirannya.
Kekurangan Teknik Diskusi :
 Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
 Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab
Tujuan Teknik Diskusi: untuk memotifasi dan memberi stimulasi
kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam.
2. Teknik Kerja Kelompok
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana
siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi
menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan
masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
TujuanTeknik kerja kelompok :
 Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
 Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
 Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam
membahas suatu masalah
 Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta
mengerjakan ketrampilan berdiskusi
3. Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
a. Teknik penemuan
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa
melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu
konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati,
mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan
membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip ialah
siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri,
guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.
Kelebihan Teknik penemuan :
 Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
 Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
 Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan,
memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam
proses kognitif atau pengarahan siswa.
 Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat
pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal
dalam jiwa siswa tersebut.
Kelemahan Teknik penemuan :
 Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
meningkatkan proses pengertian saja
 Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
 Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
 Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
 Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan.
b. Teknik simulasi
Teknik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan
tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan
dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang
bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa
memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan Teknik simulasi :
 Dapat menyenangkan siswa
 Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
 Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang
sebenarnya
 Mengurangi hal-hal yang verbalistik
 Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
Kelemahan Teknik simulasi :
 Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan
oleh riset
 Terlalu mahal biayanya
 Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak
diikutsertakan elemen-elemen penting
 Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
 Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
4. Teknik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu
yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan
membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang
tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno
sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Teknik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis,
kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi- kondisi umum yang
merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inquiry bagi siswa, yaitu :
 Aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif
yang mengundang siswa berdiskusi;
 berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan
 penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran
dibicarakanvaliditas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana
lazimnya dalam pengujian hipotesis.
 Guru dalam mengembangkan sikap inquiry di kelas mempunyai
peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator.
Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
Kelebihan Teknik inquiry
 Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat
obyektif, jujur, dan terbuka
 Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
 Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
 Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
belajar yang baru
 Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri
Kelemahan Teknik inquiry
 Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk
berfikir memperoleh pengertian tentang konsep
5. Teknik eksperimen dan demonstrasi
a. Teknik Eksperimen
Teknik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana
seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi
oleh guru.
Kelebihan Teknik eksperimen
 Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi
segala masalah
 Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran
suatu teori
 Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu
pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta
ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan Teknik eksperimen
 Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati
dan harus mampu memanage siswanya
 Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang
lain
b. Teknik Demonstrasi
Teknik demonstrasi merupakan Teknik mengajar dimana seorang
instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan Teknik demonstrasi
 Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang
diberikan
 Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan
dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
 Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
 Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman
langsung.
Kelemahan Teknik demonstrasi
 Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat
menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh
siswa
 Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan
berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa
6. Teknik Karya Wisata
Teknik karya wisata merupakan Teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu
diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan Teknik karya wisata :
 Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan
menghayati langsung
 Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau
kelompok dan menghayatinya secara langsung
 Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
 Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman
yang terintegrasi
Kelemahan Teknik karya wisata :
 Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka
memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
 Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
 Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka
perlu bantuan dari sekolah
7. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan
telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang
guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Teknik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan
kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain
Teknik ini adalah sebuah Teknik mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Teknik ini disebut juga dengan Teknik
kuliah atau Teknik pidato.
Kelebihan Teknik ceramah
 Materi yang diberikan terurai dengan jelas
Kekurangan Teknik ceramah
 Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya
terpusat pada guru saja.
 Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh
guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap
selalu benar
 Untuk bidang studi agama, Teknik ceramah ini masih tepat untuk
dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
Daftar Pustaka

Bugis, I. (2011, Februari 21). Pengertian Strategi, Pendekatan, Model, Teknik,


dan Metode Pembelajaran. Diambil kembali dari
http://ismailbugis.wordpress.com, 2011, pengertian-strategi-pendekatan-
model-teknik-dan metode pembelajaran
Depdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah Bahri Syaiful, & Zain Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Drs. Roestiyah NK. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Iskandarwarssid, D. S. (2013). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja
Rosdakarya.
Slamento. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Sobbry, S., & Pupuh, F. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Reflika
Aditama.
Uno, H. B. (2009). Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD


1. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif

Salah satu model pembelajaran yang sekarang banyak dikembangkan di beberapa


sekolah, khususnya pada jenjang sekolah dasar adalah model pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning). Pembelajaran ini menekankan pada adanya aspek kooperatif
atau kerja sama antara satu siswa dengan siswa lain. Kerja sama yang dibangun dalam
model pembelajaran kooperatif adalah kerjasama yang tersetruktur dan terencana
dengan baik.

b. Teknik Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Komponen dan Penerapannya

1. STAD (Student Teams Achievement Division), digunakan untuk mengajarkan secara


verbal dan tertulis yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

- Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.

- Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.

- Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi
yang telah diberikan.

- Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih
prestasi tinggi diberi penghargaan.

2. Jigsaw, digunakan untuk bertanya atau berpendapat (Aspek Berbicara) pertama


kali dikembangkan oleh Aronsos dkk adapun langkah-langkah pengembangannya sebagai
berikut:

- Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya


heterogen

- Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.

- Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila
berkumpul disebut kelompok pakar.

- Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk
mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.

- Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual
mengenai bahan yang pernah di pelajari.

- Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi
penghargaan oleh guru.

3. NHT (Number Heads Together), Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan
siswa dalam penguatan pemahaman pembelajatan atau mengecek pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Implementasi di kelas pada NHT adalah sebagai berikut:
NHT (Number Heads Together), Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa
dalam penguatan pemahaman pembelajatan atau mengecek pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Implementasi di kelas pada NHT adalah sebagai berikut:

- Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai


kompetensi dasar yang akan di capai.

- Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar
atau skor awal

- Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa,
setiap kelompok diberi nama atau nomor

- Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok

- Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu kelompok untuk
menjawab

- Guru memfasilitasi, mengarahkan dan memberikan penegasan akhir pembelajaran

- Guru memberikan tes individu

2. Model Pembelajaran Kontekstual

a. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk


menghubungkan antara materi yang diajarkan dan Dan juga mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.

b. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual

1. Konstrukvisme

- Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada


pengetahuan awal.

- Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima


pengetahuan

2. Inquiry

- Siswa belajar berpikir kritis

- Proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman

3. Questioning (Bertanya)

- Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir


siswa.

- Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)

- Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.

- Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri.

- Tukar pengalaman.

- Berbagi ide

5. Modeling (Pemodelan)

Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.

6. Reflection ( Refleksi)

Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok

c. Aplikasi di kelas dalam model pembelajaran kontekstual

1. Memilih tema

2. Menentukan konsep-konsep yang dipelajari

3. Menentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi konsep-konsep terdaftar

4. Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk diagram)

5. Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang terkait

6. Menentukan urutan kegiatan

7. Menyiapkan tindak lanjut

Model Pembelajaran Kuantum

a. Pembelajaran Kuantum

Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan,


kreatif tidak membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi
dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif,
proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan
berorientasi pada tujuan.

b. Komponen Model Pembelajaran Kuantum (Bermakna)

Pembelajaran quantum merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh sebelumnya sudah
ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak kiri
dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan ganda.

4. Model Pembelajaran Tematik

a. Pembelajaran Tematik
Menurut Siskandar, bagi guru SD kelas rendah (kelas I, II, dan III) yang peserta didiknya
masih berperilaku dan berpikir konkret, pembelajaran sebaiknya dirancang secara
terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran. Dengan
cara ini maka pembelajaran untuk siswa kelas I, II, dan III menjadi lebih bermakna, lebih
utuh dan sangat kontekstualdengan dunia anak-anak.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk mempelajari suatu


materi guna mencapai kompetensi/keahlian tertentu - Tema adalah suatu bidang yang
luas, yang menjadi fokus pembahasan dalam pembelajaran - Topik adalah bagian dari
tema / sub tema.

b. Komponen Pembelajaran Tematik

1. Jaring Laba-Laba

Adalah beberapa mata pelajaran yang dikaitkan dalam satu tema dan setiao mata
pelajaran diajarkan seperti biasa menggunakan jadwal pelajaran. Penilain setiap mata
pelajaran masih dilakukan seperti biasa sesuai dengan karakteristik dari setiap mata
pelajaran. Satu tema dapat dilakuan selama 2 minggu tergantung dari materi yang
dikaitkan. Contohnya mata pelajaran IPS, MAT, BI dengan Tema Zat Cair.

2. Terpadu

Adalah pembelajaran dari satu tema dengan tema lain.

3. Keterhubungan

Adalah pembelajaran dalam satu mata pelajaran yang menggunakan tema untuk
mengkaitkan sub bab/bab yang satu dengan lainnya.

c. Contoh Materi Model Tematik

Tema dengan materi pada BI, IPS dan IPA

Anda mungkin juga menyukai