a. Pembelajaran Kooperatif
- Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
- Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi
yang telah diberikan.
- Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih
prestasi tinggi diberi penghargaan.
- Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
- Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila
berkumpul disebut kelompok pakar.
- Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk
mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
- Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual
mengenai bahan yang pernah di pelajari.
- Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi
penghargaan oleh guru.
3. NHT (Number Heads Together), Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan
siswa dalam penguatan pemahaman pembelajatan atau mengecek pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Implementasi di kelas pada NHT adalah sebagai berikut:
NHT (Number Heads Together), Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa
dalam penguatan pemahaman pembelajatan atau mengecek pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Implementasi di kelas pada NHT adalah sebagai berikut:
- Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar
atau skor awal
- Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa,
setiap kelompok diberi nama atau nomor
- Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu kelompok untuk
menjawab
a. Pembelajaran Kontekstual
1. Konstrukvisme
2. Inquiry
3. Questioning (Bertanya)
- Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
- Tukar pengalaman.
- Berbagi ide
5. Modeling (Pemodelan)
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
6. Reflection ( Refleksi)
1. Memilih tema
a. Pembelajaran Kuantum
Pembelajaran quantum merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau
pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh sebelumnya sudah
ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak kiri
dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan ganda.
a. Pembelajaran Tematik
Menurut Siskandar, bagi guru SD kelas rendah (kelas I, II, dan III) yang peserta didiknya
masih berperilaku dan berpikir konkret, pembelajaran sebaiknya dirancang secara
terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran. Dengan
cara ini maka pembelajaran untuk siswa kelas I, II, dan III menjadi lebih bermakna, lebih
utuh dan sangat kontekstualdengan dunia anak-anak.
1. Jaring Laba-Laba
Adalah beberapa mata pelajaran yang dikaitkan dalam satu tema dan setiao mata
pelajaran diajarkan seperti biasa menggunakan jadwal pelajaran. Penilain setiap mata
pelajaran masih dilakukan seperti biasa sesuai dengan karakteristik dari setiap mata
pelajaran. Satu tema dapat dilakuan selama 2 minggu tergantung dari materi yang
dikaitkan. Contohnya mata pelajaran IPS, MAT, BI dengan Tema Zat Cair.
2. Terpadu
3. Keterhubungan
Adalah pembelajaran dalam satu mata pelajaran yang menggunakan tema untuk
mengkaitkan sub bab/bab yang satu dengan lainnya.