DISUSUN OLEH:
KELAS GEOGRAFI-D-2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bentuk Lahan
Asal Proses Glasial “dengan tepat waktu. Makalah ini disusun demi memenuhi tugas mata
kuliah ”Geomorfologi ”. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
bentuk lahan asal proses glasial.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Nahor Manahat Simanungkalit, M.SI
selaku dosen mata kuliah geomorfolgi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah yang telah kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, krtitik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan,November 2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
A.Kesimpulan ........................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani, “geo” artinya bumi, “morfo” artinya bentuk,
dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi secara etimologis, geomorfologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang betuk lahan. Menurut Van Zuidam, geomorfologi adalah studi tentang
bentuk lahan dan proses-proses yang memengaruhi pembentukannya dan menyelidiki
hubungan antara bentuk dan proses dalam tatanan keruangannya.
Klasifikasi bentuk lahan antara lain: Vulkanik, Struktural, Denudasional, Karst, Aeolin,
Fluvial, Marine, dan Glasial. Bentuk lahan glasial adalah bentuk lahan yang disebabkan oleh
pergerakan sejumlah massa es atau biasa disebut dengan gletser. Bentuk lahan ini tidak banyak
berkembang di daerah tropis berlintang rendah, melainkan sangat banyak ditemukan di daerah
berlintang tinggi. Bentang lahan glasial terluas terdapat di benua Antartika yang memiliki 85%
dari seluruh bentang lahan glasial yang ada di bumi.
B. Rumusan Masalah
1
3. Untuk mengetahui macam-macam bentuk lahan glasial
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial,
dimana proses tenaga yang berpengaruh adalah gletser. Menurut Flint (1957) gletser adalah
massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara
keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri,
yaitu suatu bentukan gerakan. Glasier tersusun oleh es, sejumlah kecil udara, air dan hancuran
batu yang berat jenis glasier sendiri: 900 kg/m3. Gletser terbentuk di daerah kutub yang tingkat
peleburannya rendah.
Bentuk lahan asal proses glasial terbentuk oleh kerja glasier sebagai salah satu agen
geomorfik yang membentuknya. Kerja glasier merupakan salah satu proses eksogen, sehingga
dalam pembentukan lahan dan proses kerjanya terdiri dari erosi, transportasi dan deposisi.
1. Erosi Glasial
3
2. Glacial Abrasion
Ketika glasier bergerak ada erosi yang terjadi karena gerusannya dengan batuan
samping maka mekanisme erosi ini bisa terjadi bila es mengeruk bedrock yang dikenal sebagai
glacial plucking. Sama seperti aliran aliran lainnya, dimana streamload (bedload) yang terjadi
akibat arus traksi ini akan menggerus dan mengerosi bedrock secara efektif.
3. Ice Plucking
Ketika es mengalir kebawah lereng (longsoran dan sejenisnya) maka es akan melewati
bedrock yang ada dibawahnya, artinya bongkah-bongkah atau serutan-seruta es tadi akan
menggerus batuan yang dilewatinya pada dinding lereng maka akan meninggalkan ‘impresi’
(jejak) berupa permukaan bedrock yang kasar kasar dan produknya juga berupa bongkah
bongkahan yang kasar yang diendapkan di ‘end moraine’. ‘Impresi’ topografis hasil proses ‘ice
plucking’ ini akan membentuk gambaran morfologi berupa singkapan bedrock. Selain proses
ice plucking ada tubuh bedrock yang tersingkap ke permukaan menembus tumpukan glasier
diatasnya karena mencairnya glasier. Maka ada bukit-bukit kecil yang mengisi daerah glasial
ini (seperti pulau pulau dihamparan laut es) dikenal sebagai nunataks.
4.Freeze-thaw Action
Ketika suatu fluida masuk ke dalam pori atau rekahan batuan maka kristal tadi bisa
tumbuh menjadi mineral sekunder seperti garam garam karbonat dan anhidrit. Karena ada
volume air yang masuk dan temperatur terjaga maka bisa terjadi pengkristalan es. Es tidak bisa
menjangkau daerah yang lebih dalam dari rekahan.
Ada tiga macam glasier, yaitu: cold glacier, temperate glacier, dan polythermal glacier.
1. Cold Glacier
Merupakan glasier yang ada di daerah dingin atau kutub. Tingkat glacier advancenya
sangat tinggi meski glacier retreatnya juga terjadi bertahun-tahun akhir-akhir ini karena
pemanasan global. Karena kondisi iklim yang sangat dingin dan glacier advance yang cukup
signifikan maka glasier ini bergerak cenderung statik dan ukurannya bertambah, akibatnya
proses sedimentasi cukup lambat terjadi di lingkungan terestraial (darat).
4
2. Temperate Glacier
Merupakan istilah untuk glasier yang berada di daerah yang lebih hangat, umumnya
mengisi daerah daerah yang tinggi (seperti puncak jaya wijaya papua).
3. Polythermal Glacier
Hampir semua glasier bersifat polythermal glacier. Tapi umumnya di daerah hangat
(temprate), polythermal glacier merupakan glasier yang bagian bawahnya panas dan bagian
atasnya dingin
1.Destruksional: ledok berundak (cirques), palung glasial, bukit mirip tanduk (horn),
igir-igir yang kasar dan tajam (aretes).
a. Cirque
b. Palung Glasial
Adalah sebuah lembah berbentuk u mendalam yang terbentuk oleh erosi glasial.
c. Bukit Horn
a. Morena
Merupakan bentuklahan hasil proses deposisi glasial yang tersusun oleh till, lapisan sedimen,
atau bed core. Seringkali termodifikasi oleh melt water. Morena dapat diklasifikasikan
berdasarkan arah aliran glasial yaitu:
5
Morena yang paralel terhadap arah aliran es, dapat terletak pada bagian tepi atau disebut
morena lateral atau pada bagian tengah disebut morena medial
Morena yang melintang terhadap arah aliran es, misalnya end moraines dan push moraines,
b. Dead Ice
Merupakan bentuklahan glasial hasil proses ablasi yang meninggalkan kumpulan debris
dengan susunan tak teratur.
c. Drumlin
Drumlin terbentuk oleh deposisi glasial, bentukan ini sering disebut juga sebagai morena
subglasial karena material yang terdeposisi terangkut melalui dasar glacier. Sumbu memanjang
menunjukkan arah pergerakan glasial. Drumlin dibatasi oleh melt water
d. Esker
Esker adalah bentuklahan dengan morfologi berbukit yang memanjang berkelok, kadang
terputus. Tinggi berkisar 200 m, lebar 3 km, panjang 100 km.
e. Kame
Bentuklahan dengan morfologi berbukit dengan material hasil pengendapan pada lokasi
tertentu, misal didalam atau di sepanjang glasial
f. Meltwater
Meltwater adalah air dari pencairan gletsyer dapat mengalir pada permukaan glasial, subglasial
atau englasial. Kedalamannya berfluktuasi tergantung pada kondisi iklim.
g. Kettle Lakes
Kettle lakes adalah melt water yang menempati cekungan diantara kame, sehingga bentuknya
menyerupai danau.
h. Moraine
Endapan-endapan es dikenal sebagai moraine. Moraine ini adalah suatu akumulasi campuran
es dan sedimen yang dibawanya (berupa batu dan tanah hasil erosi glasial atau till); ada medial
moraine, lateral morine, end moraine, dan lain sebagainya.
6
E. Masalah Atau Pengaruh Pada Bentuk Lahan Glasial
1. Badai Salju
Badai salju terjadi saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa
udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin tersebut dapat mencapai diameter
100 km atau lebih.
2. Longsor Salju
Longsor salju adalah longsornya salju ke bawah. Longsor salju terjadi di pegunungan. Longsor
salju merupakan salah satu bahaya terbesar di pegunungan terhadap kehidupan dan properti.
Banyak faktor yang menyebabkan longsor salju. Berat salju yang terlalu besar biasanya
menyebabkan longsor.
Hilangnya lapisan es di Kutub Utara berarti lautan akan semakin meluas, demikian juga daratan
di sekitar kawasan tersebut yang semula terlapisi es, seperti Greenland, Alaska, Kanada dan
Rusia menjadi daratan terbuka. Keadaan ini menyebabkan sinar matahari yang tadinya dapat
dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh lapisan es yang berwarna putih akan lebih banyak
diserap oleh daratan dan lautan yang berwarna gelap.
Hal ini akan menyebabkan adanya albedo effect yaitu perbedaan antara banyaknya sinar yang
terpantul dari suatu permukaan dengan banyaknya sinar yang jatuh ke permukaaan itu. Faktor
itu akan lebih meningkatkan pemanasan bumi sehingga juga mempercepat proses melelehnya
lapisan es.
Secara umum manfaat lahan glasial bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
b. Terbentuknya fyord sebagai hasil erosi glasial seperti di Norwegia yang dapat digunakan
untuk tempat berlindung perahu dan kapal pada waktu badai, dan tempat penangkapan ikan
yang aman.
1. Valley Glacier
Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah
2. Ice Berg
Merupakan Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang
dalam jumlah yang besar Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan .
Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah dan luas. Ice sheet
menempati daerah yang sangat luas,sedangkann Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe
ini merupakan selubung es yang luas sekali meliputi sebagian besar dari daratan, sehingga
relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di Greenland kita dapatkan contoh yang
baik dari tipe ini.
Masalah lingkungan yang terjadi akibat reklamasi yang tidak memperhitungkan aspek daya
dukung lingkungan, menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin parah diantaranya
yaitu :
Kondisi tersebut mengakibatkan rusaknya vegetasi dan struktur tanah di bukit tersebut. Selain
itu proses pengangkutannya ke kawasan pantai menimbulkan polusi debu yang diakibatkan
oleh tanah yang beterbangan saat diangkut oleh kendaraan.
8
Berbagai aktivitas di darat baik yang terjadi saat kegiatan reklamasi maupun saat pemanfaatan
lahan hasil reklamasi dipastikan akan memperluas potensi pencemaran, dan memperparah
sedimentasi di hilir sungai yang mengakibatkan aliran air sungai terhambat masuk laut.
Hal lain yang sering luput dari perhitungan pengembang reklamasi yaitu pengaruh kenaikan
rata-rata air laut, pengaruh pasang surut air laut, serta aliran balik (water back) air sungai akibat
pendangkalan dan penimbunan.
Reklamasi pantai akan mengakibatkan terjadinya abrasi didaerah yang lain. Misalnya
reklamasi pantai Marina talah mengakibatkan abrasi dikawasan Sayung, Demak.
Material yang digunakan untuk reklamasi pantai menyebabkam kekeruhan di perairan yang
berdampak pada menurunnya sumberdaya Perikanan serta rusaknya biota yang ada.
Kawasan reklamasi pantai umumnya dikuasai oleh pengelola dan digunakan untuk kegiatan
bisnis dan industri. Padahal, seharusnya tempat tersebut adalah kawasan umum yang dapat di
manfaatkan oleh semua pihak terutama masyarakat disekitarnya.
Pemberian hak sepenuhnya kepada pengelola (PT IPU) untuk mengelola pantai hasil reklamasi,
memberikan dampak negative terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan reklamasi yang menutup
alur sungai yang digunakan nelayan untuk pendaratan perahu mengakibatkan banyak nelayan
yang tidak lagi dapat menekuni profesinya.
Reklamasi yang dilakukan di pantai dengan tekstur tanah yang mudah terabrasi, akan
menimbulkan biaya yang tinggi untuk memulihkan ekosistem pantai yang rusak karena proses
tersebut. Selain itu dengan adanya amblesan tanah (land subsidence) di daratan, akan
menimbulkan semakin luasnya daerah yang terkena rob.
9
4. Terjadi kesenjangan antar masyarakat kelas bawah dan kelas atas.
Dampak negatif baik langsung atau tak langsung dari reklamasi seperti terjadinya relokasi
pemukiman khususnya masyarakat pantai, sebagai akibat penataan kota, akan mengakibat
perubahan kehidupan sosial dan ekonomi.
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial,
dimana proses tenaga yang berpengaruh adalah gletser. Menurut Flint (1957) gletser adalah
massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara
keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri,
yaitu suatu bentukan gerakan.
Bentuk lahan glasial adalah bentuk lahan yang disebabkan oleh pergerakan sejumlah
massa es atau biasa disebut dengan gletser. Bentuk lahan ini tidak banyak berkembang di
daerah tropis berlintang rendah, melainkan sangat banyak ditemukan di daerah berlintang
tinggi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12