Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI PENDIDIKAN

Nama: NOVIDA HENSARY SINAGA

Nim : 3213331013

Dosen Pengampu : SANI SUSANTI, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI M

2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Profesi Kependidikan dengan judul “Critical Book Report Profesi Kependidikan”.Dalam
pembuatan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan-hambatan seperti kurangnya buku-
buku referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah ini. Namun penulis berusaha
semampunya untuk mensukseskan isi dari makalah ini agar dapat menjadi pelajaran bagi penulis
maupun bagi para pembaca. Penulis menyadari makalah ini belum layak dikatakan sempurna karena
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat membentuk sebuah makalah lain yang
jauh lebih baik tentunya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini
mendapatkan hasil yang memuaskan bagi penulis maupun bagi para pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala aspek minat, bakat, dan keahliannya
melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan dapat dijadikan acuan sejauh mana suatu bangsa
telah berkembang, karena pendidikan menggambarkan kualitas dari bangsa tersebut. Tanpa adanya
pendidikan maka suatu bangsa tidak akan pernah bisa bertahan di dalamera globalisasi dan era
intelektual ini. Dalam pelaksanaan pendidikan pastilah ada pelaku pendidikan yang sangat
menentukan keberhasilan pendidikan itu yaitu guru. Guru merupakan pelaksana pendidikan yang
sangat penting dalam hal keberhasilan pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan yang adil,
makmur, dan beradab yang berusaha mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Guru
Indonesia selalu tampil secara professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan,melatih, dan menilai hasil dari evaluasi pendidikan.Guru Indonesia merupakan insan
yang patut ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Peranan guru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya dengan
bimbingan seorang guru yang professional setiap siswa akan menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetitif,dan mampu menjawab segala tantangan zaman, yang merupakan asset
terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.

B. TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT

1. Memahami hakikat profesi kependidikan.


2. Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesi guru.
4. Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.
C. MANFAAT
1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.
2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.

3. Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

BAB II

A. IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama

1. Judul buku : Profesi Kependidikan

2. Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.


3. Penerbit: Unimed Press
4. Tahun terbit : 2017
5. Kota terbit : Medan
6. Tebal buku : 353 halaman
7. Ukuran: 16 x 24 cm
8. ISBN: 978-602-7938-05-2

2. Buku Pembanding

1. Judul buku: Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”


2. Pengarang: Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.D dan
Sulistiyana, S.Pd, M.Pd
3. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada
4. Tahun terbit: 2015
5. Kota terbit: Jakarta
6. Tebal buku: 221 halaman
7. Ukuran: 16 x 24 cm
8. ISBN: 978-979-769-914-7

B. RINGKASAN BUKU UTAMA


BAB I Hakikat Profesi Kependidikan
Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari bahasa latin
“profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam stu bentuk pekerjaan. Secara
semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya.
Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja (2)
pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan proses yang lama, (4) membuat keputusan
sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan
pribadi, (6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, (8)menjadi
anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, (9) memiliki
kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya dan (10) keahliannya boleh
diadvertensikan untuk mencari klien Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga
kompetensi yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan
untuk kompetensi guru profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

BAB II

Profesionalisasi Jabatan Guru Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus
dijalani dalam waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat
pengangkatan (SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”,
menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia. Berbagai wahana untuk
meningkatkan keprofesionalan guru adalah PKG, KKG, dll. Dalam pelaksanaannya, menurut Pidarta
(1986), faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas
kerja, harapan harapan, dan kepercayaan personalisa sekolah. Penilaian kinerja guru menurut
Siswanto dalam Lamatenggo (2001)memiliki unsur unsur yaitu :
-Kesetiaan
- Kejujuran
-Prestasi kerja

- Kerja Sama
-Tanggungjawab

- Prakarsa

-Ketaatan
- Kepemimpinan
Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru adalah
mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100) untuk ijazah S-1/D-IV;
(2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 dan mengikuti pelatihan prajabtan dan program
induksi. Profesi guru juga memiliki perlindungan yang diatur dalam perundang-undangan.
BAB III

Peran Organisasi dan Penyikapan Profesi Kependidikan Organisasi profesi adalah suatu wadah
perkumpulan orang orang yang memiliki keahlian khusus yang merupakan ciri khasdari keahlian
tersebut. Organisasi profesionalberfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri
maupun secara bersama sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU
tentang Sistem Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungi keberadaannya.
Selain itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata
susila dan akhlak. Kode etik guru tediri dari dua yaitu Kode Etik Guru Indonesia dan Kode Etik Jabatan
Guru.Tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan
afektif. Standar pendidik dan tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19
Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola
tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap peraturan
perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, profesi guru, pimipinan dan
pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota
Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau
tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.
BAB IV

Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan


Manajemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Administrator adalah seseorang yang memiliki kemampuan menjalankan proses
sekelompok kerja sama individu dibidang tertentu dengan memberdayakan seluruh sumber daya
mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Dalam melakukan administrasi maka diperlukan
manajemen. Di Indonesia, faktor utama pentingnya penerapan manajemen berbasisi sekolah adalah :

1. Pelaksanaan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang menggunakan pendekatan


education production funtion atau input-out analisys

2. Penyelenggaraan pendidikan yang terfokus pada birokratik-sentralisti

3. Peran serta warga sekolah dan masyarakat yang selama ini dirasakan sangat minim Sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus mampu memahami dan
menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan tugas dan
tanggungjawab pada setiap garapan yang dikelola kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.
BAB V

Hakekat Supervisi Pendidikan


Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat membantu peserta
didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam praktekna sering supervisi diartikan sebagai
pengawasan terhadap kinerja guru. Hal yang melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga
pendidik adalah :1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang
lebih besardaripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)3. Para pengajar tidak
mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik 4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi serta perkembangan tuntunan masyarakat yang semakin kompleks. Tujuan supervisi
pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas penyelengaraan pendidikan
maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah mengkoordinir semua usaha sekolah,
memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi
usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar,
membantu meningkatkan kemampuan belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan

BAB VI

Bimbingan Konseling dan Peran Guru

Secara umum Konseling diartikan sebagai bantuan. Konseling merupakan suatuproses pertemuan
langsung antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu konseling
mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku. Tujuannya adalah memahami dirinya dengan baik,
memahami lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah yang
dihadapi. Sedangkan fungsinya adalah :
1. Fungsi Pemahaman : mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu
2. Fungsi Pencegahan : upaya pencegahan terhadap timbulnya masalah
3. Fungsi Penyaluran : membantu penyaluran kearah kegiatan atas progaram yang dapat menunjang
tercapainya perkembangan yang optimal

4. Fungsi Penyesuaian : untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya
5. Fungsi Perbaikan : membantu siswa yang masih mengalami masalah
6. Fungsi Pengembangan : membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara mantap dan
terarah
Landasan yang ada dalam bimbingan konseling adalah:
1. Landasan filosofis, berkenaan dengan mencari jawaban “apakah manusia itu?” DnKn dijawab
dengan adanya filsafat

2. Landasan psikologis, berupa motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan,perkembangan


individu, belajar, dan kepribadian

3. Landasan sosial budaya : landasan yang memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi
kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.

BAB III
PEMBAHASAN

A. PERBANDINGAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING


Dalam hal ini ada dua buku, dimana buku utama (buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo
Wau, M.Pd) dan buku pembanding (buku Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”
karangan Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.D dan Sulistiyana,
S.Pd, M.Pd). Kedua buku ini membahas tentang bagaimana profesionalisme seorang guru serta
hakikat profesi guru dalam mengembangkan pendidikan. Profesionalisme guru memiliki tahapan serta
hal – hal yang memengaruhi sehingga jabatan sebagai seorang guru dijadikan sebagai suatu profesi.
Dalam kedua buku tersebut juga dijelaskan hal yang demikian sehingga dapat diketahui bagaimana
tahapan serta proses dari profesionalisme guru itu. Berdasarkan isi, kedua buku lebih banyak
mengutarakanpendapat-pendapat para ahli. Perbedaan kedua buku terletak dari materi
yangdijabarkan dan bagaimana caranya menjabarkan isi materi tersebut serta penulisan
danpemaparan materi dalam buku, dimana: Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr.
Yasaratodo Wau, M.Pd dijelaskan mulai dari pengertian dan hakikat profesi seorang guru, jabatan
profesionalisme guru dalam pendidikan, peranan guru dalam manajemen pendidikan,hakikat
suvervisi dalam pendidikan dan bagaimana bimbingan yang dibentuk dalampendidikan berupa
bimbingan konsling.

Dalam buku Psikologi Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”karangan Drs. Ahmad
Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.Ddan Sulistiyana, S.Pd,M.Pd, dijelaskan
mulai dari hakikat guru profesional,bimbingan dan konseling, bagaimana administrasi yang terjadi di
sekolah, supervisdan pembinaan setiap guru yang ada di setiap sekolah dalam
menunjangkeprofesionalannya serta bagaimana perkembangan dan manajemen dari sekolah serta
kondisi yang mendukung implementasi di sekolah. Terdapat juga perbedaan antara kedua buku
profesi kependidikan tersebut yaitu mengenai cakupan materi yang dimuat dalam kedua buku.
Dimana dalam buku terdapat materi yang tidak ada pada buku pembanding yaitu pada pembahasan
mengenai peran organisasi dan penyikapan profesi kependidikan.
B. KELEBIHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapat beberapa kelebihan
berdasarkan buku pembanding, yaitu :

 Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat keterikatan yang jelas antara
materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.

 Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup banyakdan lengkap.
 Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana profesionalisme guru
dijelaskan secara detail.
 Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti sehingga bagi siapa saja yang
membacanya akan lebih mudah memahaminya.

 Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD.  Cover buku yang menarik, membuat adanya
ketertarikan pembaca untuk membaca buku tersebut.
 Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran – lampiran yang sangat bermanfaat bagi pembaca karena
berisi undang – undang tentang guru dan dosen sehingga kita dapat lebih memahami hal – hal yang
mendasari dan melatarbelakangi profesionalisme seorang guru.
C. KELEMAHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapatbeberapa kelemahan
berdasarkan buku pembanding, yaitu :
 Tidak disajikan contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi tentang sesuatuyang aplikatif
sehingga tidak tampak efek dari profesionalisme seorang gurudalam pengajaran di sekolah.
 Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki guru yang mengalami
kesulitan dalam meningkatkan keprofesionalannya, misalnya instrument untuk
observasi, interview dan lain-lain.  Penulisan yang sesuai dengan EYD, namun masih tidak begitu
bagus dalam format penulisan karena tidak menarik serta tidak disertai dengan gambar atau
diagream – diagram yang menggambar suatu data sehingga lebih relevan data atau penjelasan yang
disampaikan dalam setiap materi pada buku tersebut.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, mengenai pembahasan isi dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr.
Yasaratodo Wau, M.Pd, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu pengertian profesi adalah
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Profesionalisme guru sangat
diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan guru
merupakan faktor utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan. Kode etik profesi
adalah norma yang mengatur segala tingkah laku dari anggota organisasi profesi yang sifatnya
mengikat kedalam, fungsinya adalah untuk memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan, mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Tujuan dariadanya kode etik profesi ini adalah Menjunjung tinggi
martabat profesi , Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, Pedoman
berperilaku, Untuk meningkatkan pengabdian anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu
profesiUntuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

B. SARAN
Setelah membahas makalah ini, semoga kita semua kelak menjadi guru yang professional
dibidangnya, serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Karena keberhasilan seorang tenaga
didik dalam melahirkan generasi bangsa tergantung pada pendidiknya. Profesi memiliki konsekuensi,
bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan juga
melekat apa yang disebut sebagai kaum profesional.

Anda mungkin juga menyukai