Anda di halaman 1dari 10

CRITIKAL BOOK REPORT

“ PROFESI KEGURUAN “

Diajukan untukmemenuhi tugas mata kuliah P ips 2

Nama : Romina Sari

Nim : 0309173129

Prodi : P ips 2

Semester : III

DosenPengampu : Dr. Amini, S.Ag ., M.Pd

PENDIDIKAN ILMU SOSIAL FAKULTAS ILMU


TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

MEDAN
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmadnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan critical book ini. Penulisan ini merupakan salah tugas
yang diberikan dalam mata kuliah“ profesikeguruan”.

Dalam penulisan laporan ini kami kami merasa banyak kekurangannya baik pada
teknis penulisan, maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangant kami harapkan demi peyempurnaan pembuat laoporan
ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan critical book report,
khusnyakepadadosenpembimbing kami ibu Dr. Amini, S,Ag., M.Pd yang telah memberiakan
tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

2
BAB I PENDAHULUAN

A. IDENTITAS BUKU I
1.     Judul buku        :Profesi Keguruan
2.     Penerbit             : Perdana Publishing
3.   Penulis                : Dr. Amini, S.Ag. M.Pd
4.     Tahun terbit      :  2016
5.     Cetakan             : 1 (pertama)
6.     Tebal halaman  : 296 halaman
7.     Harga buku       : Rp. 70.000,00
8.     No ISBN             : 978-602-6462-27-5
9.      Gambar buku    :

3
B. RINGKASAN BUKU I
Dalam buku profesi keguruan ini, penulis membahas mengenai hal-hal yang
menyangkut profesi guru. Yaitu mengenai Keguruan yang ada di Indonesia, Profesi
dan professional guru, Kode etik guru, Manajamen guru, Kerja dan Kinerja dan
bagaimana dia bisa mengajarkan siswanya yang berasal dari panggilan jiwa.

Guru adalah orang yang digugu dan ditiru , tindakan, ucapan dan bahkan pikirannya
selalu menjadi bagian dari kebbudayaan pada masyarkata di sekelilingnya. Dedi
Supriadi (2003:c) menyatakan bahwa tidak ada pendidikan yang berlangsung tanpa
guru, karena itu sejarah guru di Indonesiapun setua usia pendidikan itu sendiri di
Negara ini .

Guru sebagai profesi, yang mana profesi adalah pilihan pekerjaan yang secara sengaja
dipilih oleh orang tertentu. Bila pekerjaan itu dilakukan dengan bertanggungjawab
maka lahirlah profesionalisme. Bila profesi adalah pilihan pekerjaan maka
profesionalisme adalah resiko yang harus diterima dari akibat pekerjaan tersebut.
Tarmizi (2010;10) menjelaskan bahwa profesionalisme adalah sebutan yang mengacu

4
kepada sikap mental bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitasnya profesionalnya. Selain itu
profesionalisme dapat juga dimaknai sebagai pandangan atau paham tentang
keprofesian.
Sementara itu menurut Ryan dan Cooper (1984:3445)ada delapan cirri yang harus
dipenuhi olah seseorang professional yaitu:
1.) Memiliki pelayanan yang unik
2.) Memiliki keterampilan intelektual
3.) Membutuhkan pelatihan yang panjang
4.) Memiliki otonomi dan kewenangan membuat keputusan
5.) Memiliki tanggung jawab personal atas tindakan dan keputusan yang dibuat
6.) Mengutamakan pelaksanaan tugas dibandingkan imbalan uang
7.) Memerintah diri sendiri dan bertanggung jawab yang dimiliki, dan
8.) Memiliki etika sebagai standar yang berlaku bagi anggota profesi.

Guru sebagai pekerja adalah indentitas dan pengembangan tugas guru baik sebagai
pegawai, maupun sebagai individu yang terikat dengan satuan pekerjaan. Dengan
pekerjaan ini, maka guru mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi baik
untuk menjaga kelangsungan pekerjaan maupun peningkatan karir.
Kinerja guru adalah aktualisasi dari peran guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
pembimbing baik didalam maupun di luar kelas. Kinerja ini dikembangkan dan diukur
dengan indikator empat kompetensi guru yakni; kompetensi pendagogik, kompetensi
sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi professional.

Kompetensi guru adalah standar pekerjaan yang dilakukan oleh guru dalam fungsinya
sebagai pendidik, pengajar, pelatih, dan pembimbing terhadap peserta didiknya.

Regulasi pemerintah tentang guru telah banyak dilakukan di awali dari lahirnya
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (LPTK) adalah perguruan


tinggi yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mencetak tenaga pendidik dan
kependidikan. LPTK berfungsi untuk memberikan kontribusi terhadap penyiapan
tenaga pendidik ddan kepenndidikan bagi lembaga-lembaga yang menggunakan jasa
pndidik.

5
Peran LPTK dalam pendidikan, lebih mengarah pada upaya merekayasa perencanaan
kebijakan pendidikan secara akademik dimasa mendatang. Kurikulum dan inovasi
pendidikan banyak dilakukan di LPTK, sekaligus menjadi barometer kualitas guru
dan tenaga kependidikan lainnya.

Guru dengan anak didiknya adalah sepasang hubungan yang memiliki banyak arti.
Setiap guru, setiap anak diidk, dan setiap keadaan akan memiliki pesan pesan yang
berbeda dalam kegiatan pendidikan. Pengembangan interaksi guru dan anak didik
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti guru sebagai orangtua, guru sebagai
sahabat, guru sebagai idola dan lain sebagainya. Citra guru di hadapkan anak didik
harus dapat dijaga, artinya apapun yang ada pada diri guru, apapun yang dilakukan
guru yang dilakukan guru akan mempunyai nilai pendidikan bagi anak didiknya.

Pendidikan karakter adalah proses membangun pengetahuan sikap dan kepribadian


menjadi satu kesatuan dalam tindakan. Pendidikan karakter dapat dilakukan oleh guru
oleh guru sebagai pendidik , pengajar dan pembimbing bagi perkembang kepribadian
anak, sehingga anak menemukan jati dirinya sebagai generasi penerus bangsa.
Pengembangan pendidikan karakter dalam kurikulum dapat dilakukan melalui
integrasi dalam pembelajaran untuk mata pelajaran, juga dalam pembinaan kelas,
serta pembangunan institusi pendidikan secara keseluruhan.

C. KELEBIHAN BUKU I

Jika dilihat dari terbitan atau cetakannya, buku ini merupakan terbitan atau cetakan yang baru
sehingga buku ini dibuat sesuai dengan perkembangan pembelajaran. Buku ini memiliki
tampilan yang cerah sehingga kelihatan menarik untuk dibaca oleh setip orang yang
melihatnya. Dari setiap pembahasannya, buku ini disertai dengan contoh yang berupa, table,
bagan ataupun contoh dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga contoh dari dalam buku
tersebut bisa membantu dari segi pemahaman pembaca. Dan buku ini juga disertai juga
dengan rangkuman. Sehingga pembaca bisa mengetahui point-point utama dari setiap babnya.
Disisi lain, buku ini juga disertai dengan referensi yang lengkap dan disertai juga dengan
latihan/evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana kemampuan pemahaman
dari pembaca setelah membaca setiap  pembahasannya ini. Yang terpenting dari buku ini,
khususnya sebagai mahasiswa pada fakultas keguruan, buku ini bisa menjadi acuan bagi para
calon pengajar agar bisa menerapkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran yang sesuai

6
dengan perkembangannya untuk saat ini maupun untuk kedepannya. Yang terpenting dari
buku ini, khususnya sebagai mahasiswa pada fakultas keguruan, buku ini bisa menjadi acuan
bagi para calon pengajar agar bisa menerapkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangannya untuk saat ini maupun untuk kedepannya.

D. KELEMAHAN BUKU I
Ada beberapa kosa kata yang terdapat didalam buku ini tidak mudah dimengerti, dan
juga antar sampul dan buku tidak terlalu kuat mengakibatkan sampul terlepas dari
bukunya. Harga buku ini terhitung mahal untuk kalangan mahasiswa.

E. IDENTITAS BUKU II
1. Judul                        : PROFESI PENDIDIKAN
2. Penerbit                   :
3. Penulis                     : David sigalinggang, S.pd
4. Tahun Terbit           : 2010
5. Cetakan                   : 1 Pertama
6. Tebal                        : 85 Halaman
7. Harga                       : -
8. Gambar                    :

7
F. RINGKSAN BUKU II
1. Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan
masyarakat sekelilingnya.
2. Bagaimana guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya,
memberi arahan dan dorongan pada anak didiknya, dan bagaimana cara guru
berpakaian dan berbicara serta cara begaul baik dengan siswa, teman-temannya serta
anggota masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas.
3. Sasaran sikap professional guru terdiri dari sikap professional keguruan terhadap
peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, anak didik, tempat
kerja, pemimpin, dan pekerjaan.
4. Dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu professional, maupun mutu layanan,
guru harus pula meningkatkan sikap profesionalnya. Pengembangan ini dapat
dilakukan baik selagi dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam
jabatan).

8
5. Kompetensi professional merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang guru.

G. KELEBIHAN BUKU II

Halaman pada buku ini tidak terlalu tebal sehingga pembaca ingin membacanya ketika
melihat buku ini. Penulis menjelaskan buku ini dengan tepat, padat, dan jelas. Terdapat juga
banyak argument-argument dari para tokoh ahli sehingga bisa membuat para membaca bisa
mengetahui informasi yang bervariasi dari setiap pembahasannya.

H. KELEMAHAN BUKU II

Dari segi penampilan, buku ini memiliki cover yang biasa saja sehinggga kelihatan
tidak menarik untuk dibaca. Dan khususnya pada buku yang saya baca ini, ada beberapa
halaman yang kosong atau tidak disertai dengan penjelasan. Sehingga saya merasa sedikit
kebingungan ketika ingin membaca kelanjutan dari pembahasan sebelumnya. Harga buku ini
juga mahal bagi kalangan mahasiswa. Dan dari segi pembahasannya, buku ini tidak
menerapkan terlalu banyak contoh dari setiap pembahasannya, seperti contoh table dan
bagan. Sehinggga pembaca merasa bingung untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya.

I. PERBANDINGAN BUKU I dan II


1. Buku II harganya lebih murah.
2. Dari segi penampilan, cover buku I lebih kelihatan menarik sehingga membuat      
setiap para pembaca lebih tertarik untuk membacanya.
3. Dari segi ketebalan, buku II yang lebih tipis dan lebih banyak dipilih untuk dibaca  
oleh pembaca karena tidak terlalu tebal.
4. Dari segi isi atau penjelasan, buku I penjelasannya lebih detail karena disertai dengan
berbagai contoh, seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari, contoh table,    dan
contoh bagannya. Sehingga membuat pembaca lebih cepat memahaminya.
5. Pada buku II juga tidak terlalu banyak mencakup pendapat atau argument dari para
tokoh seperti halnya pada buku I. Sehingga pembaca bisa mengetahui informasi
dengan bervariasi.

9
6. Penjelasan pada buku I lebih jelas, tepat, dan padat.
7. Juga terdapat rangkuman pada buku I tidak seperti halnya pada buku kedua

J. KESIMPULAN
            Kedua buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh setiap orang, khususnya bagi
mahasiswa yang sekarang berada pada Fakultas Keguruan. Karena kedua buku ini bisa
dijadikan sebagai acuan atau pedoman didalam proses pembelajaran. Dan buku ini bisa
dikatakan juga sebagai komunikasi antara pendidik dan peseta didik. Sehingga proses
pembelajaran tersebut bisa berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, dan supaya setiap kebutuhan pendidik atau peserta didik dapat terpenuhi.
K. SARAN
Menurut saran saya, kedua buku ini juga masih harus dalam perbaikan. Misalnya
pada segi penampilan buku I, penampilan buku tersebut harus lebih dibuat semenarik
mungkin agar bisa membuat orang kelihatan tertarik ketika melihat buku tersebut. Dan
dari segi pembahasan, sebaiknya penulis jangan menjelaskan terlalu panjang karena hal
tersebut bisa membuat pembaca merasa cepat bosan ketika membacanya. Dan dalam
penggunaan bahasa, sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.

10

Anda mungkin juga menyukai