Anda di halaman 1dari 25

MINI RISET

IPA DASAR

Diajukan untuk penyusunan mini riset dalam memenuhi tugas mata kuliah IPA
DASAR

Tentang :
MENGANALISIS HEWAN DENGAN KETINGGIAN 0-500, 500-1.000,
1.000-1.500

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. MONALISA TIARA (3213331028)
2. NASHA ASTRID SYAFITRI (3211131006)
3. NOVIDA HENSARY SINAGA (3213331013)
3. PRIMA ALEXANDER SIBURIAN (3212431004)
4. PUTRI SINAGA (3212331002)
5. RAFIKA YANA (3211131022)
6. RICHARD STEVEN NAINGGOLAN (3213131055)
7. ROZI MAHMUDA (3211131003)
8. RUTH THERESIA (3213331029)
9. SELLY MARCELINA MANALU (3213131043)
10. SITI AISYAH (3213331010)
11. SITI NURHALIZA LUBIS (3212131004)
12. TRI WANDANI LASE (3212431010)
13. VIA ADREVI SALSABILA (3211131025)
14. VIONA LUTHFIA ALFIATURAHMAH (3211131014)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dra. ELFAYETTI, M.P

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas mini riset yang berjudul "Menganalisis Hewan Dengan
Ketinggian 0-500, 200-1.000, 1.000-1.500" dengan tepat waktu. Makalah Mini Riset ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ipa Dasar. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup


kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang dada penulis
menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dra. ELFAYETTI, M.P selaku dosen Mata Kuliah Ipa Dasar. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
1.3 TUJUAN MINI RISET...............................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI.......................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN HEWAN............................................................................................3
2.2 CIRI-CIRI HEWAN....................................................................................................3
2.3 JENIS HEWAN...........................................................................................................4
2.4 PERKEMBANGBIAKAN HEWAN..........................................................................4
BAB III......................................................................................................................................6
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................................6
3.1 METODE....................................................................................................................6
BAB IV......................................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................7
4.1 HEWAN PADA KETINGGIAN 0-500 MDPL..........................................................7
4.2 HEWAN PADA KETINGGIAN 500-1.000 MDPL.................................................11
BAB V......................................................................................................................................19
PENUTUP...............................................................................................................................19
5.1 KESIMPULAN.........................................................................................................19
5.2 SARAN......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkataan "hewan" adalah pinjaman dari bahasa Arab, ‫( حيوان‬haiwan) yang berarti
binatang. Perkataan "satwa" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta yang berarti
"makhluk". Sedangkan "binatang" merupakan kata asli bahasa Melayu. Dalam bahasa
Inggris, "hewan" disebut animal, dari bahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti
"memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya
mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-kadang, kerabat dekat manusia
seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan
nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua
anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-
ubur, serangga, dan manusia.
Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya
berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya.
Hewan juga merupakan salah satu makhluk hidup yang diciptakan dan hidup
berdampingan dengan manusia maka hewan memiliki arti penting dalam kehidupan.
Selain sebagai salah satu sumber makanan, Pada zaman dahulu hewan juga
dimanfaatkan sebagai alat transportasi. Berdasarkan sejarahnya, hewan pada zaman
dahulu atau zaman purba cenderung memiliki ukuran yang lebih besar daripada
kebanyakan hewan yang ada pada saat ini. Hal itu dibuktikan dari adanya penemuan
fosil kerangka hewan di berbagai penjuru dunia.

Hewan binatang, fauna, margasatwa organisme eukariotik yang membentuk


kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit pengecualian, hewan mengonsumsi bahan
organik, menghirup oksigen, dapat bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh
dari bola sel yang berongga, blastula, selama fase perkembangan embrio. Lebih dari 1,5
juta spesies hewan yang masih hidup telah dideskripsikan—sekitar 1 juta di antaranya
adalah serangga—tetapi diperkirakan ada lebih dari 7 juta spesies hewan secara
keseluruhan. Hewan memiliki panjang dari 8,5 mikrometer sampai 33,6 meter dan
memiliki interaksi yang kompleks dengan satu sama lain dan dengan lingkungannya,
serta membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Studi tentang hewan
disebut zoologi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana karakteristik hewan di ketinggian 0-500, 500-1.000, 1.000-1.500?
2. Bagaimana ciri-ciri hewan yang hidup di ketinggian 0-500, 500-1.000, 1.000-1.500?
3. Apa saja jenis tumbuhan yang ada di ketinggian 0-500, 500-1.000, 1.000-1.500?

1
4. Bagaimana cara perkembangbiakan hewan tersebut?

1.3 TUJUAN MINI RISET


Tujuan dari pembuatan mini riset ini yaitu agar mendapat pengetahuan lebih luas
mengenai karakteristik, ciri-ciri dan apa saja jenis dari hewan pada ketinggian 0-500,
500-1.000, 1.000-1.500 serta sebagai pemenuhan tugas mata kuliah IPA Dasar.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN HEWAN


Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya
berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya.
Hewan juga merupakan salah satu makhluk hidup yang diciptakan dan hidup
berdampingan dengan manusia maka hewan memiliki arti penting dalam kehidupan.
Selain sebagai salah satu sumber makanan, Pada zaman dahulu hewan juga
dimanfaatkan sebagai alat transportasi. Berdasarkan sejarahnya, hewan pada zaman
dahulu atau zaman purba cenderung memiliki ukuran yang lebih besar daripada
kebanyakan hewan yang ada pada saat ini.
Hewan binatang, fauna, margasatwa organisme eukariotik yang membentuk
kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit pengecualian, hewan mengonsumsi bahan
organik, menghirup oksigen, dapat bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh
dari bola sel yang berongga, blastula, selama fase perkembangan embrio.

2.2 CIRI-CIRI HEWAN


Hewan memiliki ciri-ciri seperti berikut:

1. Heterotrof
Hewan tidak memiliki klorofil seperti halnya tumbuhan sehingga tidak dapat
berfotosintesis sehingga hewan membutuhkan energi dengan memakan sumber
energi seperti hewan atau tumbuhan.
2. Tidak memiliki dinding sel
Hewan tersusun atas sel yang tidak memiliki dinding sel sehingga membuat tubuh
hewan tidak kaku seperti tumbuhan.
3. Eukariotik
Hewan tersusun dari sel yang bersifat eukariotik yaitu sel yang memiliki membran
inti.
4. Melakukan reproduksi secara seksual
Hewan dapat melakukan reproduksi seksual yaitu menggunakan sel gamet dalam
prosesnya. Namun, ada beberapa jenis hewan yang melakukan reproduksi secara
aseksual.
5. Multiseluler
Hewan merupakan makhluk hidup yang tersusun atas kumpulan sel sehingga bersifat
multiseluler.

3
2.3 JENIS HEWAN
A. Hewan dataran tinggi

Dataran tinggi merupakan dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 (mdpl)
meter diatas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan
sedimentasi. Beberapa jenis hewan yaitu: Sapi, Domba, Badak Sumatra, Elang, Macan
tutul, Harimau, Lutung, Rusa, Babi hutan, Kucing hutan dan lain-lain.

B. Hewan dataran rendah

Dataran rendah berada pada ketinggian 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Lokasi ini memiliki permukaan yang rata dan polos. Beberapa jenis hewannya yaitu:
kucing, anjing, ayam, gajah, dan lain-lain.

2.4 PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

Perkembangbiakan hewan terdapat 2 cara, yaitu Generatif dan Vegetatif

1. Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan generatif atau yang juga disebut sebagai perkembangbiakan


seksual terjadi apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina bertemu.
Perkembangbiakan ini terbagi ke dalam tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan
ovovivipar.

 Ovipar atau Bertelur


Merupakan cara perkembangbiakan hewan yang umumnya dilakukan reptil dan
unggas. Contoh hewan ini adalah bebek, ayam, dan angsa.

 Vivipar atau Melahirkan


Merupakan perkembangbiakan hewan yang dilakukan secara melahirkan. Contoh
hewan seperti anjing, kucing, sapi, dan singa.

 Ovovivipar atau Bertelur dan Melahirkan


Perkembangbiakan hewan yang ini adalah kombinasi dari kedua cara di atas. Saat
pembuahan terjadi, embrio akan berkembang dan tumbuh dalam cangkang telur.
Namun telur tersebut tidak akan dikeluarkan induk dari tubuhnya. Setelah menetas,
calon anak akan dilahirkan melalui tubuh induknya. Contohnya seperti kuda laut,
platypus, beberapa spesies ikan hiu serta iguana.

2. Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangan vegetatif atau aseksual ini hanya terjadi di hewan tingkat rendah, yang
mempunyai struktur tubuh tidak sempurna, tidak mempunyai tulang belakang dan
mempunyai struktur anatomi yang lebih sederhana dari hewan yang bertulang
belakang. Ada tiga cara perkembangbiakan hewan vegetatif ini seperti: Tunas.

4
Hewan mempunyai tunas kecil di dalam tubuhnya untuk berkembangbiak. Saat sudah
dewasa, tunas tersebut akan berpisah dengan induk kemudian membentuk individu
yang baru. Contoh hewannya seperti coelenterata, porifera, dan hydra.

 Fragmentasi
Merupakan cara perkembangbiakan hewan dengan cara memotong atau memutus
bagian tubuh menjadi dua. Lalu kedua potongan tersebut akan membentuk individu-
individu baru. Contoh hewan seperti cacing pita dan cacing pipih.

 Membelah Diri
Perkembangbiakan hewan ini dilakukan oleh hewan bersel satu, misalnya amoeba.
Saat membelah diri, inti sel akan membelah menjadi dua lalu diikuti pembelahan
cairan serta dinding sel, kemudian jadi individu yang baru. Perbedaannya dengan
fragmentasi adalah induk yang membelah dua akan secara langsung menjadi individu
lengkap.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut


Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian deskriptif kualitatif
bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan
menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari
semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam
penelitian kualitatifmanusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya
berupakata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HEWAN PADA KETINGGIAN 0-500 MDPL

Dataran rendah adalah wilayah dataran yang luas, relative datar, dan terletak di
ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Biasanya dijadikan pemukiman dan tempat
aktivitas penduduk. Adapun ciri-ciri dari dataran rendah, antara lain :
1. Ciri-ciri dan Karakteristiknya:
1. Mempunyai tekanan udara lebih tinggi dari daerah pegunungan
2. Biasanya terdapat di sekitar pantai, namun ada pula yang terletak di pedalaman
3. Memiliki tanah yang relatif datar
4. Memiliki ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut
5. Memiliki tanah yang lebih subur
6. Biasanya dijadikan penduduk sebagai tempat tinggal
7. Terjadi akibat adanya proses sedimentasi

8. Dataran rendah memiliki permukaan tanah lapang yang datar, landai, dan rata. 

9. Suhu lingkungan di wilayah dataran rendah yaitu normal, tidak terlalu panas
seperti di wilayah pantai, dan tidak terlalu dingin seperti wilayah dataran tinggi. 

10. Dataran rendah memiliki curah hujan yang tinggi dan berpotensi mengalami
banjir karena dekat dengan wilayah pantai atau hilir sungai. 

2. Jenis Hewan Ketinggian 0-500

1. KERBAU

Berdasarkan ketinggian yang berada di daerah pesisir pantai natal ini adalah mencapai
ketinggian 0 – 2.800 m di permukaan laut yang hidup di daratan rendah. Jadi di
wilayah asia ini adalah tempat asal kerbau, karna 95% populasi kerbau di dunia
terdapat di asia, negara asia banyak tergantung pada jenis hewan kerbau ini, baik itu
daging, susu dan tenaganya.

Ciri-ciri kerbau:

 Memiliki tanduk, berfungsi sebagai pelindung dari serangan kerbau jantan


lainnya/hewan lainnya.

7
 Memiliki mulut, berfungsi sebagai mengambilmakanan dan tempat mengunyah
pakan yang diambil.
 Memiliki mata, berfungsi sebagai penglihatan segala arah.
 Memiliki kaki, berfungsi sebagai penopang badan/bobot badan yang dimiliki.
 Memilikiekor, berfungsi sebagai pelindung organ reproduksi bagi kerbau betina,
anus dan melindungi dari serangan seranggakecil yang ada diarea tersebut.
Jenis-jenis kerbau:
Kerbau ini dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Kerbau liar (B. bubalis arnee), yang bagi kerbau sungai.


2. Kerbau sungai (B. bubalis bubalis) yang berasal dari asiaselatan.
3. Kerbau rawa (B, bubalis carabauesis) yang berasal dari asia tenggara.
Perkembangbiakan Kerbau:
Setelah melakukan perkawinan, kerbau betina akan hamil selama 9 hingga 11 bulan.
Kerbau betina bias melahirkan 1 hingga 2 anak kerbau yang akan disusuinya
hinggausia 1 tahun.

2. GAJAH

Spesies gajah Asia (Elephas maximus) dan Gajah afrika (Loxodonta Africana) mulai
Terpecah kira-kira dua juta tahun yang lalu. Gajah Asia memiliki telinga lebih kecil
sedikit Dari pada Gajah Afrika, dahi rata, dan dua Bonggol di kepala merupakan
puncak tertinggi Gajah, sedangkan gajah Afrika hanya mempunyai Satu bonggol di
atas kepala. Selain itu gajah Asia mempunyai satu bibir, sedangkan gajah Afrika
mempunyai dua bibir di ujung belalai.

Cir-Ciri Gajah:
 Ukuran Gajah
Gajah Afrika memiliki bobot antara 2268 hingga 6350 kilogram dengan tinggi
mencapai 4 meter. Sedangkan kisaran bobot gajah Asia adalah berkisar 2041
hingga 4990 kilogram dengan tinggi mencapai 3 meter.
 Belalai pada Gajah
Belalai pada gajah ini memiliki berbagai fungsi yang vital bagi kehidupan seekor
gajah.
 Telinga Gajah
Salah satu ciri-ciri gajah ini adalah ukuran telinganya yang besar.
 Gading Gajah Sering Diburu
Ciri ciri gading gajah jantan memiliki ukuran lebih besar (50 – 79 kilogram)
dibandingkan dengan gading gajah betina yang hanya (18 – 20 kilogram).
 Kaki Miring pada Gajah

8
Kaki pada gajah memiliki tulang rangka yang miring dengan bantalan lemak yang
besar dan terdapat jaringan ikat pada bagian tumit kaki gajah.
 Kulit Keriput pada Gajah
Rata-rata kulit pada gajah adalah berwarna abu-abu dan tekturnya terlihat keriput.
 Rambut di Tubuh Gajah
Rambut pada gajah ini memang jarang, tipis, dan tersebar tidak merata di
tubuhnya.

Jenis- Jenis Gajah:

1. Gajah Kalimantan (Borneo Elephant)


2. Gajah Kalimantan (Borneo) ditemukan di bagian utara dan timur laut pulau
Kalimantan di Malaysia dan Indonesia
3. Gajah Sumatera (Sumatran Elephant)
4. Berasal dari pulau Sumatra, gajah Sumatera ( Elephas maximus sumatranus )
adalah subspesies dari gajah Asia.
5. Gajah Sumatera (Sumatran Elephant)
6. Berasal dari pulau Sumatra, gajah Sumatera ( Elephas maximus sumatranus )
adalah subspesies dari gajah Asia.
7. Gajah Sri Lanka (Sri Lankan Elephant)
8. Gajah Sri Lanka ( Elephas maximus maximus ) adalah salah satu dari tiga
subspesies gajah Asia yang hidup di Sri Lanka.
9. Gajah Asia (Asian Elephant
Gajah Asia ( Elephas maximus ), salah satu dari dua jenis utama gajah,
didistribusikan di seluruh Asia dari anak benua India ke Asia Tenggara.
10. Gajah Hutan Afrika (African Forest Elephant)
Gajah hutan Afrika ( Loxodonta cyclotis ) tinggal di hutan lembah Kongo di
Afrika.
11. Gajah Semak Afrika (Savannah / Bush Elephant)
Yang lebih besar dari dua jenis gajah yang ditemukan di Afrika, semak Afrika
atau gajah savannah ( Loxodonta africana ) lebih banyak didistribusikan di Afrika
daripada gajah hutan.
12. Gajah Afrika
Gajah Afrika termasuk dalam genus Loxodonta yang memiliki dua spesies yang
masih ada, gajah semak Afrika, dan gajah hutan Afrika.

Perkembangbiakan Gajah:
Cara berkembang biak gajah adalah dengan cara melahirkan atau disebut vivivar.

3. ANJING

9
Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi. Warna
rambut anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-
abu (sering disebut "biru"), dan cokelat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis
rambut. Rambut anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut
seperti benang wol. Berada di ketinggian 500-1.000 mdpl

Ciri-Ciri Anjing:
 Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai,
 Memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit,
dan mencabik-cabik makanan.

Jenis-Jenis Anjing:
Anjing ada banyak jenisnya.
1. Doberman
2. Welsh corgi
3. Pudel
4. Bulldog

Perkembangbiakan Anjing:
Perkembangbiakan anjing dilakukan secara melahirkan.

4. AYAM

Ayam adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan
hidup pemeliharaannya, ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari salahs
atu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah atau ayam
bengkiwa. Semua ayam merupakan theropoda seperti tyrannosaurus. Ayam berada
diketinggian 0-500 mdpl.

Ciri-Ciri Ayam:
 Memiliki dua kaki dan pada masing masing kakinya terdapat lima jari. Tiga
diantaranya dilengkapi dengan cakar untuk mengais makanansekaligus berfungsi
sebagai perlindungan diri.
 Sekujur tubuhnya kecuali bagian bawah kaki diliputi bulu.
 Hewan memiliki jengger
 Termasuk kelompok unggas
 Ukuran tubuh warnanya beragam.

Perkembangbiakan Ayam:
Ayam berkembang biak dengan bertelur atau ovipar

5. CICAK

10
Cecak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau
pohon.Cecak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-
hitaman.Cecak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama
dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae Cecak dapat
bertahan hidup sampai 15 tahun. cecak merupakan hewan yang terdapat di dataran
rendah pada ketinggian 0-500 mdpl.

Ciri-ciri Cicak:

 Dapat memutuskan ekornya untuk melarikan diri dari pemangsa

 Memiliki kaki yang merekat untuk memanjat

 Memiliki panjang 7 sampai 15 cm

 Memiliki warna cokelat

 Memiliki lidah yang lengket dan panjang untuk menangkap serangga

Jenis-Jenis Cicak:

1. Cecak tembok (Latin Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-


tembok rumah dan sela-sela atap. Cecak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar
dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah
akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
Cecak ini bersuara "cek, cek, cek" halus.
2. Cecak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat,
dengan deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung
ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau
di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak
tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing
dalam memperoleh makanan. Cecak ini bersuara "cak, cak, cak" keras, yand
dapat terdengar dari kejauhan.
3. Cecak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan
warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur,
kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi
kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas berisi minuman manis
seperti kopi, susu atau teh
4. Cecak batu (Cyrtodactylus marmoratus).

Perkembangbiakan Cicak:

Cara cicak berkembang biak adalah dengan cara ovipar atau dengan bertelur. Telur
cicak memiliki karakter yang sangat unik.Telur cicak berbentuk bulat putih dengan

11
cangkang yang keras. Cangkang tersebut menyebabkan telur tahan dan tidak akan
kehilangan kelembapan. Selain itu, cangkangnya membuat telur lebih tahan ketika
dipindahkan.

4.2 HEWAN PADA KETINGGIAN 500-1.000 MDPL

Daerah ini berbentuk dataran di permukaan bumi yang mempunyai ketinggian lebih
dari 500 meter di atas permukaan laut. Biasanya memiliki suhu udara yang sejuk dengan
tanah yang subur, sehingga cocok digunakan untuk pengembangan daerah pertanian.
Terdapat pula dataran tinggi yang puncaknya datar dan cukup luas, yang biasa disebut
plateau. Dataran tinggi merupakan dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 (mdpl)
meter diatas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.

a. Ciri-ciri dan Karakteristiknya:

 Suhu sekitar keadaan di dataran tinggi adalah bersuhu dingin, berbeda dengan
daerah pantai atau pun dataran rendah. 

 Dengan suhu yang dingin ini mengakibatkan enggak semua organisme dapat
hidup dengan subur di wilayah ini.

 Termasuk berpengaruh terhadap keberadaan hewan dan tumbuhan.

 Keberadaan ini tentunya berhubungan dengan ketersediaan hewan yang hidup di


daerah dataran tinggi. 

 Hewan dataran tinggi memiliki bulu tebal sebagai adaptasi terhadap udara yang
dingin.

b. Jenis Hewan Ketinggian 500-1.000 mdpl

1. BAJING KELAPA (CALLOSCIURUS NOTATUS)


Merupakan hewan pengerat. Adapun penamaan lainnya adalah Sciurus notatus
Boddaert, Schurus badjing Kerr, Sciurus plantain Ljung, Sciurus bilineaius Geoffroy
(Lekagul et al., 1977). Seringkali orang berpendapat bahwa bajing dan tupai adalah
spesies yang sama, tapi kenyataannya kedua jenis hewan tersebut berbeda. Berada di
ketinggian 500-1.000 mdpl

Ciri-Ciri Bajing Kelapa:


 Bajing kelapa memiliki ukuran sedang dengan bagian sisi atas tubuh dan ekor
berwarna coklat zaitun.
 Bagian bawahnya berwarna merah-coklat.
 Bagian samping tubuh memiliki garis hitam sempit.
 Beberapa sub spesies memiliki rambut merah di ujung ekornya.

12
 Betina memiliki dua atau tiga puting susu.
 Beratnya berkisar 160-259 g.
 Ukuran bervariasi, tetapi panjang berkisar dari kepala dan tubuh 152-224 mm,
ekor 146-211 mm, dan kaki belakang 38-47 mm.

Perkembangbiakan Bajing Kelapa:


Tupai berkembang biak dengan cara melahirkan (Vivipar).

2. KUCING BATU

Kucing batu dengan nama latin Pardofelis marmorata alias Marbled Cat, spesies
kucing langka yang hidup di wilayah Sumatera. Kucing batu adalah hewan nokturnal
atau dengan kata lain hewan yang aktif di malam hari. Penampakan kucing batu yang
turun ke lantai hutan kemungkinan karena mereka sedang berburu. Hewan ini ada
ketinggian sedang sekitar 1.000 mdpl.

Ciri-ciri Kucing Batu


 Ukurannya diperkirakan punya panjang tubuh 45 hingga 62 centimeter
 Dengan panjang ekor mencapai 35-55 cm.
 Kucing batu bergantung pada hutan, terutama hutan tropis yang lembab.

Jenis-Jenis Kucing Batu:


1. Kucing batu Pardofelis marmorata
2. Kucing batu Pardofelis marmorata longicaudata

Perkembangbiakan Kucing Batu:


Kucing adalah hewan mamalia yang termasuk jenis hewan vivipar.

3. KELINCI

Kelinci adalah hewan mamalia dari family Leporidae, yang dapat ditemukan di
banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika
hingga kedaratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan
dalam ordo Lagomorpha. Kelinci berada di ketinggian 600 mdpl.

Ciri-Ciri Kelinci:
Berikut beberapa ciri-ciri dan karakteristik khusus dari hewan kelinci:
 Memiliki ukuran tubuh yang sedikit lebih kecil dari pada hewan kucing.
 Hampir seluruh bagian tubuhnya ditumbuhi oleh bulu-bulu yang berwarna putih,
coklat, abu-abu, hitam, orange, dan sebagianlainnyaada yang memiliki warna
campuran antara 2 – 3 warna.
 Memiliki sepasang mata yang digunakan sebagai indra penglihatan.
 Memiliki sepasang telinga yang digunakan sebagai indra pendengar.

13
 Memiliki daun telinga yang berbentuk meruncing dan tinggi kearah atas.
 Makanannyaa adalah sayur-sayuran, namun makanan kesukaannya adalah wortel.

Jenis-jenis Kelinci

Jika dilihat dari beberapa aspek, kelinci dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

2. Secara umum: Kelinci liar dan kelinci peliharaan.


3. Jenis Bulu: Kelinci berbulu panjang dan kelinci berbulu pendek.
4. Ras: Angora, Lyon, Dutch, English, dan lain sebagainya.

Perkembangbiakan Kelinci:

Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak yang disebut vivipar.

4. BURUNG MERPATI

Kepala memiliki bentuk relative kecil terdaat didekat bagian paruh yang dibentuk
oleh maxilla dan mandibul.Neres terletak pada bagian lateral rostrum bagian atas,
sedangkan bagian organ unvisus di kelilingi oleh kulit yang memiliki bulu tipis.
Berada di ketinggian 500 mdpl.

Ciri-Ciri Burung Merpati:


 Burung merpati merupakan semua burung yang masuk ke dalam famili
Columbidae.
 Mereka merupakan burung yang memiliki badan tambun, leher pendek dan paruh
yang ramping.
 Di dalamnya terdapat sekitar 300 spesies burung yang tersebar di hampir seluruh
dunia.
 Burung merpati di Indonesia sering juga disebut sebagai dara, keduanya bisa
dibilang merupakan sebuah sinonim.

Perkembangbiakan Burung:
Semua jenis burung akan melakukan perkembangbiakan ovipar (bertelur).

5. ORANGUTAN

Orang utan atau mawas adalah salah satu jenis kera besar dengan lengan panjang dan
berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia,
khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Di Kalimantan, orangutan dapat
ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Ciri-Ciri Orangutan:

14
 Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan akbar, berleher akbar, lengan yang
panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.
 Memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter.
 Tubuhnya diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang
akbar dengan posisi mulut yang tinggi.
 Masa mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis
yang gemuk pada kedua bidang, ubun-ubun yang akbar, rambut dijadikan panjang
dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama
seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan
peraba.
 Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya
sekitar 30-50 kg.
 Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari.
Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang paling mirip dengan
manusia.
 Orangutan sedang termasuk dalam spesies kera akbar seperti gorilla dan
simpanse. Golongan kera akbar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki
ukuran otak yang akbar, mata yang mengarah kedepan,dan tangan yang bias
menerapkan genggaman.

Jenis-Jenis Orangutan:
Spesies
Ciri - ciri :
1. Berada 2 jenis spesies orangutan, yaitu Orangutan Kalimantan / Borneo (Pongo
pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii).
2. Keturunan Orangutan Sumatra dan Kalimantan berlainan sejak 1.1 sampai 2.3
juta tahun yang lalu.
Subspecies
Pembelajaran genetik telah mengidentifikasi 3 subspesies Orangutan Borneo :
P.p.pygmaeus, P.p.wurmbii, P.p.morio.Masing-masing subspesies berdiferensiasi
sesuai dengan daerah sebaran geografisnya dan mencakup ukuran tubuh.
Orangutan Kalimantan Tengah (P.p.wurmbii) mendiami daerah Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah. Mereka merupakan subspesies Borneo yang terbesar.
Orangutan Kalimantan daerah Timur Laut (P.p.morio) mendiami daerah Sabah dan
daerah Kalimantan Timur. Mereka merupakan subspesies yang terkecil.

Perkembangbiakan Orangutan:

Perkembangbiakan orangutan yang membutuhkan waktu lama yaitu 6 sampai 8 tahun


untuk berkembangbiak. Orangutan berkembangbiak dengan cara melahirkan.

4.3 HEWAN PADA KETINGGIAN 1.000-1.500 MDPL

15
Ketinggian tepat 1.000 mdpl kategori wilayah yang berada di daerah dataran tinggi,
dimana selain memiliki curah hujan yang tinggi juga memiliki suhu yang rendah dan relatif
berhawa dingin.

a. Jenis-Jenis Hewan Ketinggian 1.000-1.500

1. JANGKRIK (GRYLLUSMITRATUS)

Jangkrik merupakan serangga lompat.Ada sekitar seribus pesies jangkrik yang hidup
terutama di daerah tropis (ketinggian 1500-1800 mdpl.). Banyak juga spesies yang
hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26-33 derajat C dan
kelembaban 75-80%.

Ciri-ciri Jangkrik:
 Mempunyai dua helai antena yang berada di dekat mata.
 Memiliki 6 Kaki.
 Terbagi atas ruas-ruas yaitu kepala, dada, dan perut terletak di bagian
belakang tubuhnya.

Jenis-jenis jangkrik:
1. Jangkrik Alam
2. Jangkrik Kalung
3. Jangkrik Seliring
4. Jangkrik Teleogryllus Mitratus
5. Jangkrik Jaliteng
6. Jangkrik Jerabang
7. Jangkrik Gangsir
8. Jangkrik Kidang
9. Jangkrik Upa

Cara Berkembang Biak Jangkrik:


Jangkrik berkembangbiak sama seperti serangga lainnya yaitu bertelur. Jangkrik
betina bertelur atau mengeluarkan telurnya dan bentuknya seperti jarum.

2. ULAR PICUNG

Ular Picung adalah ular daratan yang hidup tidak jauh dari perairan. Beliau menghuni
hutan hutan hujan dataran rendah sampai hutan pegunungan bawah sampai ketinggian
sekitar 1200 mdpl, namun paling sering ditemukan di hutan sekunder, belukar serta
lingkungan pertanian dan pemukiman di sekitarnya.

Ciri ciri Ular Picung:

16
 Ular ini memiliki panjang umum nya sekitar 60 cm.
 Bertubuh kecil ramping.
 Bibir berwarna kuning atau kekuningan, dengan coret hitam serupa koma
di bawah mata (pada sisik labial).
 Terdapat beberapa bintik hitam pada sisik sisik labial di muka nya.
 Pada binatang muda, terdapat sebuah pola hitam di balik kepala di depan
warna kuning di atas leher.

Cara Berkembang Biak Ular Picung:


Ular Picung berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam satu kali proses bertelur, ia
dapat mengeluarkan hingga 14 butir telur. Biasanya ular picung akan berkembang
biak sebanyak satu atau dua kali saja selama setahun.

3. TUPAI (TREESHREW)

Tupai adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan
bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing.
Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa
insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan
bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan
tikus. Berada di ketinggian 1.000 – 2000 mdpl.

Ciri- Ciri Tupai:

 Tupai memiliki otak yang relatif besar.

 Tupai digolongkan tersendiri ke dalam bangsa Scandentia; yang bersama-sama


dengan kubung (bangsa Dermoptera) dan bangsa Primata di atas, menyusun
kelompok hewan yang disebut Euarchonta.

Jenis-Jenis Tupai:
 Tupaiidae
 Ptilocercidae

Cara Perkembangbiakan:
Tupai berkembang biak dengan cara melahirkan (Vivipar). Seekor tupai akan siap
untuk kawin pada usia 3 hingga 4 bulan masa hidupnya.

4. BURUNG CIUNG MUNGKAL SUMATERA (COCHOA BECCARII)

Burung Ciung Mungkal Sumatera (cochoabeccarii) merupakan burung endemic pulau


Sumatera (endemic Indonesia) yang mempunyai daerah persebaran di sekitar Gunung
Singgalang, Gunung kerinci, Berastagi, Tanjung Barus, Barung Baru, Taman

17
Nasional Kerinci Seblat, Gunung Dempo dan beberapa lokasi di kawasan Pegunungan
Bukit Barisan Selatan. Hidup di habitat hutan dengan ketinggian 1200-1600 mdpl.

Ciri-Ciri Burung Ciung:


 Burung Ciung-Mungkal Sumatera (Cochoabeccarii) berukuran besar sekitar 28
cm
 Bulu burung ini mempunyai warna dominan hitam mengkilat dengan mahkota,
garis sayap dan pangkal ekor berwarna biru.
 Suara burung Ciung-Mungkal Sumatera (Cochoa beccarii) ini sangat khas,
menyerupai siulan manusia.

Perkembangbiakan Burung:
Semua jenis burung akan melakukan perkembangbiakan ovipar (bertelur).

5. BURUNG GELATIK JAWA

Gelatik jawa atau Padda oryzivora adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil,


dengan panjang lebih kurang 15 cm, dari suku Estrildidae.[2] Burung gelatik Jawa
memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung
dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki
merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya.Ketinggian 1.500 mdpl.

Ciri-Ciri Burung Gelatik Jawa:


 Burung dengan karakter paruh koko berwarna merah dan pipi putih
 Ukuran dewasa mencapai 16 cm
 Tubuh bagian atas dan dada berwarna abu-abu, perut merah jambu, bagian bawah
ekor berwarna putih, ekor hitam.

Perkembangbiakan Gelatik Jawa:


Semua jenis burung akan melakukan perkembangbiakan ovipar (bertelur).

18
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Hewan, binatang, fauna, margasatwa, atau satwa adalah organisme eukariotik
multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit pengecualian,
hewan mengonsumsi bahan organik, menghirup oksigen, dapat bergerak, bereproduksi
secara seksual, dan tumbuh dari bola sel yang berongga, blastula, selama fase
perkembangan embrio. Lebih dari 1,5 juta spesies hewan yang masih hidup telah
dideskripsikan—sekitar 1 juta di antaranya adalah serangga—tetapi diperkirakan ada lebih
dari 7 juta spesies hewan secara keseluruhan. Hewan memiliki panjang dari 8,5 mikrometer
sampai 33,6 meter dan memiliki interaksi yang kompleks dengan satu sama lain dan dengan
lingkungannya, serta membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Studi tentang hewan
disebut zoologi.
Perkembangbiakan pada hewan bertujuan agar hewan tersebut terhindar dari
kepunahan. Berikut 3 cara perkembangbiakan hewan secara generatif.

1. Ovipar (bertelur)
Ovipar berasal dari kata ovum yang berarti telur. Dalam proses pembuahannya, ada
dua jenis pembuahan, yaitu secara internal dan eksternal. Pembuahan internal terjadi di
dalam tubuh induk betina, sedangkan eksternal terjadi di luar tubuh induk.
Perkembangbiakan dengan cara bertelur seperti ini biasanya dilakukan oleh hewan dari jenis
unggas, reptil, dan ikan.

2. Vivipar (beranak)
Perkembangbiakan secara vivipar biasanya terjadi pada hewan mamalia atau
menyusui. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim hewan betina sehingga
induk hewan akan mengandung selama beberapa bulan. Setelah usia kandungan cukup,
induk tersebut akan melahirkan anaknya.

3. Ovovivipar (bertelur dan beranak)


Perkembangbiakan ovovivipar merupakan kombinasi atau perpaduan dari ovipar dan
vivipar. Umumnya pembuahan pada perkembangbiakan ini terjadi di dalam tubuh induk
hewan. Saat berada di dalam tubuh induknya, telur itu berkembang sampai terbentuk
menjadi hewan baru. Setelah menetas, calon anak tersebut akan dilahirkan keluar dari tubuh
induk hewan.

5.2 SARAN
Demikianlah laporan mini riset yang telah kami lakukan, terimakasih atas para
pembaca yang sudah membaca hasil mini riset IPA dasar.

19
Bila ada saran mengenai mini riset IPA dasar dengan senang hati kami terima agar mini
riset selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://paralegal.id/pengertian/hewan/

http://repository.untag-sby.ac.id/939/2/BAB%20II.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Hewan

https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-ciri-ciri-umum-hewan-animalia-_QU-IIDXDSL6

https://brainly.co.id/tugas/1034311

Kerbau - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ciri-Ciri Khusus Kerbau dan Fungsinya – Ilmu Pengetahuan Lengkap (fredikurniawan.com)

Cara Kembang Biak Kerbau | Cinta Sains (ilmupengetahuanalamonline.blogspot.com)

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerbau

https://erakini.com/budidaya-jangkrik/

file:///C:/Users/dk/Downloads/4544-9067-1-PB.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bajing_kelapa

https://generasibiologi.com/2019/02/ciri-perilaku-dan-klasifikasi-bajing.html?amp

Book, B. 2009. Galeri Lengkap Anjing. Daerah Istimewa Yogyakarta : Lily Publisher

Yusuf, S. & Purba, F. Y. 2012. Semua Tentang Anjing. Daerah Istimewa Yogyakarta : Media
Pressindo

https://tim-kicau.blogspot.com/2019/07/suara-ciung-mungkal-jawa-gacor.html?m=1

https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/ciung-mungkal/

https://m.liputan6.com/citizen6/read/3921521/ciri-ciri-gajah-dan-fakta-uniknya-tak-sekadar-
memiliki-ukuran-serba-besar

https://www.google.com/amp/s/haloedukasi.com/sistem-pernapasan-pada-gajah/amp

https://www.kafekepo.com/ada-berapa-banyak-jenis-gajah/

21
https://www.referensibebas.com/2016/07/cara-berkembang-biak-gajah.html?m=1

https://www.astalog.com/3561/ciri-ciri-khusus-tupai.htm

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tupai_kekes

https://ilmupengetahuanalamonline.blogspot.com/2016/08/cara-tupai-berkembang-biak.html?
m=1

https://m.kumparan.com/kumparansains/2-kucing-batu-langka-tertangkap-kamera-di-gunung-
leuser-punya-ekor-panjang-1ufcsViNmjE

http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/gelatik-jawa

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Columbidae

Https://id.wikipedia.org/wiki/kelinci

Https://hewanpedia.com/ciri-dan-karakteristik-khusus-kelinci/

Https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/615c5b8d9f3af/kelinci-hewan-menggemaskan-cocok-
untuk

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/pit_kanisius/orangutan-
kalimantan-masuk-dalam-daftar-sangat-terancam-punah-iucn-
2016_5783372f1d23bd6916c8810d

https://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3065-2962/Orangutan_24846_p2k-unkris.html#Ciri-Ciri

https://kids.grid.id/amp/472870696/isi-jawaban-kelas-6-tema-2-ciri-ciri-hewan-cicak-dan-
ciri-ciri-habitatnya?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Cecak

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/01/183300923/cara-cicak-berkembang-biak

https://g.co/kgs/H2zKCk

22

Anda mungkin juga menyukai