Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:

Mahariah, M.Ag.

Disusun oleh :

Mazda Khairani (0301173480)

PAI-5/V

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
A. IDENTITAS REVIEWER

Nama : Mazda Khairani


NIM : 0301173480
Program Studi : PAI-5
Semester :V
Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Tugas : Kurikulum

B. KATA PENGANTAR
Puja dan puji kita kepada-Nya yang senantiasa selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas book review ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, dengan harapan kelak kita beroleh
syafa’atnya di hari kemudian. Amin.
Tugas ini ditulis sebagi tuntutan dan kewajiban dari mata kuliah Profesi Keguruan
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sumatera Utara. Hal ini
bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman kepada pembaca tentang
“Profesi Kependidikan” dan “Menjadi Guru Profesional“. Sumber pengambilan
data-data dalam tulisan ini adalah buku yang ditulis oleh (Inom Nasution dan Sri
Nurabdiah Pratiwi) dan (Muhammad Anwar). Dengan demikian pembahasan
dalam tulisan ini akan lebih fokus dan mudah di pahami untuk kemudian mampu
menambah khazanah ilmu pengetahuan para pembaca.

Sebagai hasil karya manusia biasa, penulis menyadari masih banyak


kesalahan serta kekurangan yang terdapat dalam book review ini, karenanya
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
pembaca. Kepada Dosen saya bunda Mahariah, M.Ag. saya ucapkan terma kasih
yang tak terhingga. Semoga tugas ini mampu mendorong penulis untuk
menyelami kajian Telaah Kurikulum lebih dalam lagi.
C. IDENTITAS BUKU
Buku I

Judul Buku : Profesi Kependidikan

Penulis : Inom Nasution dan Sri Nurabdiah Pratiwi

Penerbit : Prena Media Group

Tahun Terbit : 2017

Kota Terbit : Depok

Halaman : 174

Buku II

Judul Buku : Menjadi Guru Profesional

Penulis : Muhammad Anwar

Penerbit : Prenamedia Group

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Halaman : 286

D. RINGKASAN BUKU
Buku I

Pendidikan merupakan proses pembangunan sebagai ganteng


pembangunan, bagian dari kehidupan umat manusia sebagai penggerak keadaan
dan kemajuan generasi bangsa. proses pendidikan bertujuan membantu individu
atau kelompok masyarakat menjadi dewasa dan mandiri mampu mengenal,
memahami dan menerapkan kemampuan potensi dan keterampilan dalam dirinya
untuk memajukan dirinya sendiri atau kelompok dalam berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, diperlukan profesi guru atau pendidik yang profesional dan
mumpuni dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pendidik yang akan
membentuk dan mendidik anak bangsa.

Supaya melaksanakan proses pendidikan tersebut yaitu proses belajar dan


mengajar harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidik atau guru dan upaya
peningkatan mutu tenaga kependidikan yang profesional. Pendidik sebagai tenaga
kependidikan, baik secara personal, social, maupun profesional harus benar-benar
dipikirkan karena guru sebagai tenaga pendidik merupakan tenaga lapangan atau
'ujung tombak' yang langsung melaksanakan proses kependidikan atau
kependidikan itu.

Oleh karena itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dan merupakan disiplin keilmuan yang mempersiapkan tenaga kependidikan yang
profesional. kemampuan dan profesionalitas tenaga pendidik dalam melaksanakan
proses belajar dan mengajar merupakan syarat utama yang terpenting. Prosesi
adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan menuntut
keahlian menggunakan teknik teknik serta dedikasi yang tinggi.

Untuk dapat memenuhi tingkat profesionalitas maka ada persyaratan yang


harus dimiliki suatu proses yaitu: 1. keterampilan yang didasarkan konsep dan
teori ilmu pengetahuan yang mendalam; 2. Adanya tingkat pendidikan yang
memadai; 3. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan; 4.
memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan; 5. Memiliki
kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; 6. Memiliki
klien atau objek layanan yang tetap seperti guru dengan murid nya; 7. Diakui oleh
masyarakat karena memang jasanya perlu di masyarakat kan.

Profesionalitas

Profesional adalah orang yang terampil, sandal, dan sangat bertanggung


jawab dalam menjalankan profesinya. Pekerjaan guru adalah suatu profesi
tersendiri pekerjaan ini tidak dapat dikerjakan oleh sembarangan orang yang tanpa
memiliki keahlian sebagai seorang guru. guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan terhadap anak didik jadi seorang guru yang mengabdikan diri
kepada masyarakat dan tentunya guru memiliki tanggung jawab dan
melaksanakan proses belajar mengajar di tempat tempat tertentu tidak mesti di
lembaga formal tetapi bisa juga di masjid seorang mushola di rumah dan
sebagainya.

Ada perbedaan prinsip antara guru yang profesional dengan guru yang
bukan profesional, contohnya seseorang yang akan bekerja secara profesional
bilamana orang tersebut memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation).
seperti yang diungkapkan oleh sebab fadel dalam buku ini seseorang akan bekerja
secara profesional bilamana memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan
kesungguhan hati untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya. sebaliknya
seseorang yang tidak profesional bilamana hanya memenuhi salah satu dari dua
syarat di atas.

Guru bermakna sebagai pendidik profesional yang memiliki tugas utama


sebagai mendidik, mengajar, membimbing dan mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik. tugas utama ini akan berjalan efektif jika guru
memiliki derajat ke profesional and yang tercermin dari kompetensi yang dimiliki.
kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan kependidikan nasional yaitu mem
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

* Sertifikasi perguruan

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru atau


dosen. sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. berdasarkan pengertian
tersebut sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian
pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan
pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.

Tujuan dan manfaat sertifikasi guru


Sertifikasi guru memiliki beberapa tujuan yaitu: 1. menentukan kelayakan
guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, 2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, 3.
Meningkatkan martabat guru, 4. Meningkatkan profesionalitas guru.

Adapun manfaat uji sertifikasi guru adalah sebagai berikut: 1. melindungi


profesi guru dari praktik-praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten
sehingga dapat merusak cita-cita profesi guru itu sendiri, 2. melindungi
masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional
yang akan dapat menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan
penyiapan sumber daya manusia di negeri ini, 3. Menjadi wahana penjaminan
mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi
sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan, 4. menjaga lembaga
penyelenggaraan pendidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang
potensial dapat menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku, 5.
memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang meletus ujian sertifikasi sehingga
bisa meningkatkan kesejahteraan guru.

* Kode etik guru

Ada beberapa hal yang dapat dijelaskan mengenai kode etik yaitu: 1. Kode
etik tidak membosankan sanksi atau paksaan fisik, 2. dorongan untuk mematuhi
perintah dan kendali untuk menjatuhkan larangan dalam kode etik adalah rasa
kemanusiaan, harga diri, martabat dan nilai-nilai filosofi, 3. Kode etik adalah
salah kesepakatan atau konvensi suatu kelompok sosial, 4. kode etik adalah
persetujuan bersama yang timbul dari diri para anggota itu sendiri untuk lebih
mengarahkan perkembangan anggota sesuai dengan nilai-nilai ideal yang
diharapkan.

Kode etik guru indonesia dirumuskan dan ditetapkan dalam kongres yang
dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan pengurus daerah pgri dari seluruh tanah
air pada kongres XIII di Jakarta tahun 1973, kemudian disempurnakan dalam
kongres PGRI ke-16 di jakarta tahun 1989, yang berisikan: a. guru berbakti
membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya
berjiwa pancasila, b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, c.
guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan, d. guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar, e. guru
memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,
guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya, g. burung memelihara hubungan profesi semangat
kekeluargaan dan dan bersetiakawanan nasional, h. Berburu secara bersamaan
memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan
dan pengabdian, guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
kependidikan.

Adapun peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar


nasional pendidikan, ada tempat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu:
1. Kompetensi pedagogik, 2. Kompetensi kepribadian, 3. Kompetensi sosial, 4.
Kompetensi profesional.

* Peran guru dalam pembelajaran

Adapun peran guru dalam pembelajaran adalah: a. Orang tua yang penuh
kasih sayang pada peserta didiknya; b. Teman tempat mengadu dan mengutarakan
perasaan peserta didik; c. fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan dan
melayani peserta didik sesuai minat kemampuan dan bakatnya; d. memberikan
sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan
yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahan nya; e. Mama for asha
percaya diri berani dan bertanggung jawab; f. membiasakan peserta didik untuk
saling berhubungan dengan orang lain secara wajar; g. Mengembangkan proses
sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain dan lingkungan; h.
Mengembangkan kreativitas.

Berdasarkan buku tersebut ada tujuh kesalahan yang sering dilakukan oleh
guru dalam pembelajaran yaitu: mengambil jalan pintas dalam pembelajaran,
menunggu peserta didik berperilaku negatif, menggunakan deskriptif disiplin
(disiplin yang merusak), mengabaikan perbedaannya individu, merasa paling
pandai di kelas, tidak adil, memaksa hak peserta didik.

Buku II

Guru yang profesional dan efektif

Secara umum ada tiga tugas guru sebagai profesi yakni mendidik,
mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup; mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan;
melatih berarti mengembangkan keterampilan keterampilan untuk kehidupan
siswa. sebagai tenaga pengajar setiap guru harus memiliki kemampuan
profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut guru dapat
melaksanakan perannya sebagai berikut: 1. Sebagai fasilitator yang menyediakan
kemudahan kemudahan bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar; 2.
Sebagai pembimbing yang membantu siswa mengatasi kesulitan pada proses
belajar mengajar; 3. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan
lingkungan belajar yang menantang bagi siswa agar mereka melakukan kegiatan
belajar dengan semangat; 4. Sebagai model, yang mampu memberikan contoh
yang baik kepada peserta didik agar berperilaku sesuai dengan norma yang ada
dan berlaku di dunia pendidikan; 5. Sebagai motivator, yang turut
menyebarluaskan usaha-usaha pembaharuan kepada masyarakat khususnya
kepada superjet didik yaitu siswa; 6. Sebagai agen perkembangan kognitif, yang
menyebarluaskan ilmu dan teknologi kepada peserta didik dan masyarakat; 7.
Sebagai manajer, yang memimpin kelompok siswa dalam kelas sehingga
keberhasilan proses belajar mengajar tercapai.

Guru profesional dituntut untuk memiliki tiga kemampuan: Pertama,


kemampuan kognitif, berarti guru harus memiliki penguasaan materi, metode,
media, dan mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran
nya. Kedua, kemampuan psikomotorik, berarti guru dituntut memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam mengimplementasikan ilmu yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, kemampuan afektif, berarti guru memiliki
akhlak yang luhur, terjaga perilakunya, sehingga ia akan mampu menjadi model
yang bisa diteladani oleh peserta didik nya.

* Kepribadian dan profesionalisme guru

Kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap siswa maka guru perlu


memiliki ciri sebagai orang yang ber pribadi matang dan sehat. Allport (1978)
mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang mempunyai kepribadian matang yaitu:
a. Extension of the sense of self. Meningkatkan kesadaran diri, melihat sisi lebih
dan sisi kurang dari diri; b. Warm relatedness to other. Orang typo ini mampu
menjalin relasi dengan hangat dengan orang lain; c. Self acceptance, memiliki
kemampuan untuk mengontrol yang mengisi dan mampu menjauhi sikap overact
(berlebihan). biasanya guru yang memiliki sifat ini mempunyai toleransi tinggi
terhadap prestasi dan mau menerima apa yang ada dalam dirinya. d. Realistic
perseption of reality, memiliki persepsi yang realistic terhadap kenyataan. Guru
yang memiliki sikap ini berorientasi pada persoalan real yang dihadapi bukan
pada diri sendiri semata. e. Self objectivication, guru seperti ini biasanya
mengetahui kemampuan dan keterbatasan dirinya. Selain itu dia juga memiliki
sense of humor (rasa kejenakaan). ketika ia mempunyai masalah maka dia mampu
memecahkan masalah yang pelik tersebut dengan cara yang sederhana diselingi
unsur humor. f. Unifying philosophy of life (filsafat hidup yang mempersatukan),
memiliki pada want hidung untuk menyatukan nilai-nilai yang kuat dalam
kehidupan. guru seperti ini biasanya memiliki kematangan dalam membangun
pemahaman tentang tujuan hidup.

* Profesionalisme guru

Di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005, kompetensi yang dimiliki


guru proporsional sesuai dengan undang-undang guru dan bahasan pasal 10 ayat 1
adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Tugas profesi guru, tugas guru tidak hanya sebagai pengacara tapi guru
juga berperan sebagai pelatih, konselor dan manager belajar. Guru juga dituntut
untuk menguasai kompetensi mereka sebagai guru, disamping sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yang baik.

E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

Buku pembanding lebih lengkap daripada buku utama. Di dalam buku


pembanding terdapat daftar gambar bagan dan tabel dan glosarium. di dalam buku
pembanding juga selain terdapat gambar bagan dan tabel buku ini juga beri daftar
isi pada bagian-bagian tersebut. Sehingga sehingga membuat pembaca dengan
mudah untuk mencari gambar bagan dan tabel tersebut. Dari segi bahasa dan
penulisan kedua buku tersebut sudah bagus. Hanya saja kedua buku tersebut
menuliskan bahasa asing yang seharusnya ada terjemahannya sehingga membuat
pembaca lebih mudah dalam memahami maksud dari bahasa asing tersebut.

F. REKOMENDASI

Melalui tugas ini saya menyarankan agar kita senantiasa membaca buku-
buku tersebut agar kita dapat menambah pengetahuan dan menjadi referensi untuk
kita di kemudian hari. Kedua buku tersebut sangat bagus untuk kita sebagai calon
pendidik, melalui buku ini kita dapat mengambil pelajaran bagaimana guru yang
profesional. Selain itu kita sebagai calon pendidik seharusnya titik dan jeli dalam
memilih referensi dalam mencari agar nantinya kita tidak kita tidak asal dalam
memberikan pemahaman kepada peserta didik.

G. SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari buku-buku tersebut yaitu guru profesional yaitu
guru yang bertanggung jawab dengan apa yang telah diberikannya kepada peserta
didik. Selain itu, guru profesional memilki tiga kemampuan yaitu: Pertama
kemampuan kognitif, yaitu guru harus memiliki penguasaan materi, metode,
media, dan mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran
nya. Kedua, kemampuan psikomotorik, berarti guru dituntut memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam mengimplementasikan ilmu yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, kemampuan afektif, berarti guru memiliki
akhlak yang luhur, terjaga perilakunya, sehingga ia akan mampu menjadi model
yang bisa diteladani oleh peserta didik nya.

Anda mungkin juga menyukai