Dosen Pengampu:
Mahariah, M.Ag.
Disusun oleh :
PAI-5/V
MEDAN
2019
A. IDENTITAS REVIEWER
B. KATA PENGANTAR
Puja dan puji kita kepada-Nya yang senantiasa selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas book review ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, dengan harapan kelak kita beroleh
syafa’atnya di hari kemudian. Amin.
Tugas ini ditulis sebagi tuntutan dan kewajiban dari mata kuliah Profesi Keguruan
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sumatera Utara. Hal ini
bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman kepada pembaca tentang
“Profesi Kependidikan” dan “Menjadi Guru Profesional“. Sumber pengambilan
data-data dalam tulisan ini adalah buku yang ditulis oleh (Inom Nasution dan Sri
Nurabdiah Pratiwi) dan (Muhammad Anwar). Dengan demikian pembahasan
dalam tulisan ini akan lebih fokus dan mudah di pahami untuk kemudian mampu
menambah khazanah ilmu pengetahuan para pembaca.
Halaman : 174
Buku II
Halaman : 286
D. RINGKASAN BUKU
Buku I
Oleh karena itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dan merupakan disiplin keilmuan yang mempersiapkan tenaga kependidikan yang
profesional. kemampuan dan profesionalitas tenaga pendidik dalam melaksanakan
proses belajar dan mengajar merupakan syarat utama yang terpenting. Prosesi
adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan menuntut
keahlian menggunakan teknik teknik serta dedikasi yang tinggi.
Profesionalitas
Ada perbedaan prinsip antara guru yang profesional dengan guru yang
bukan profesional, contohnya seseorang yang akan bekerja secara profesional
bilamana orang tersebut memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation).
seperti yang diungkapkan oleh sebab fadel dalam buku ini seseorang akan bekerja
secara profesional bilamana memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan
kesungguhan hati untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya. sebaliknya
seseorang yang tidak profesional bilamana hanya memenuhi salah satu dari dua
syarat di atas.
* Sertifikasi perguruan
Ada beberapa hal yang dapat dijelaskan mengenai kode etik yaitu: 1. Kode
etik tidak membosankan sanksi atau paksaan fisik, 2. dorongan untuk mematuhi
perintah dan kendali untuk menjatuhkan larangan dalam kode etik adalah rasa
kemanusiaan, harga diri, martabat dan nilai-nilai filosofi, 3. Kode etik adalah
salah kesepakatan atau konvensi suatu kelompok sosial, 4. kode etik adalah
persetujuan bersama yang timbul dari diri para anggota itu sendiri untuk lebih
mengarahkan perkembangan anggota sesuai dengan nilai-nilai ideal yang
diharapkan.
Kode etik guru indonesia dirumuskan dan ditetapkan dalam kongres yang
dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan pengurus daerah pgri dari seluruh tanah
air pada kongres XIII di Jakarta tahun 1973, kemudian disempurnakan dalam
kongres PGRI ke-16 di jakarta tahun 1989, yang berisikan: a. guru berbakti
membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya
berjiwa pancasila, b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, c.
guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan, d. guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar, e. guru
memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,
guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya, g. burung memelihara hubungan profesi semangat
kekeluargaan dan dan bersetiakawanan nasional, h. Berburu secara bersamaan
memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan
dan pengabdian, guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
kependidikan.
Adapun peran guru dalam pembelajaran adalah: a. Orang tua yang penuh
kasih sayang pada peserta didiknya; b. Teman tempat mengadu dan mengutarakan
perasaan peserta didik; c. fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan dan
melayani peserta didik sesuai minat kemampuan dan bakatnya; d. memberikan
sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan
yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahan nya; e. Mama for asha
percaya diri berani dan bertanggung jawab; f. membiasakan peserta didik untuk
saling berhubungan dengan orang lain secara wajar; g. Mengembangkan proses
sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain dan lingkungan; h.
Mengembangkan kreativitas.
Berdasarkan buku tersebut ada tujuh kesalahan yang sering dilakukan oleh
guru dalam pembelajaran yaitu: mengambil jalan pintas dalam pembelajaran,
menunggu peserta didik berperilaku negatif, menggunakan deskriptif disiplin
(disiplin yang merusak), mengabaikan perbedaannya individu, merasa paling
pandai di kelas, tidak adil, memaksa hak peserta didik.
Buku II
Secara umum ada tiga tugas guru sebagai profesi yakni mendidik,
mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-
nilai hidup; mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan;
melatih berarti mengembangkan keterampilan keterampilan untuk kehidupan
siswa. sebagai tenaga pengajar setiap guru harus memiliki kemampuan
profesional dalam bidang pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut guru dapat
melaksanakan perannya sebagai berikut: 1. Sebagai fasilitator yang menyediakan
kemudahan kemudahan bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar; 2.
Sebagai pembimbing yang membantu siswa mengatasi kesulitan pada proses
belajar mengajar; 3. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan
lingkungan belajar yang menantang bagi siswa agar mereka melakukan kegiatan
belajar dengan semangat; 4. Sebagai model, yang mampu memberikan contoh
yang baik kepada peserta didik agar berperilaku sesuai dengan norma yang ada
dan berlaku di dunia pendidikan; 5. Sebagai motivator, yang turut
menyebarluaskan usaha-usaha pembaharuan kepada masyarakat khususnya
kepada superjet didik yaitu siswa; 6. Sebagai agen perkembangan kognitif, yang
menyebarluaskan ilmu dan teknologi kepada peserta didik dan masyarakat; 7.
Sebagai manajer, yang memimpin kelompok siswa dalam kelas sehingga
keberhasilan proses belajar mengajar tercapai.
* Profesionalisme guru
Tugas profesi guru, tugas guru tidak hanya sebagai pengacara tapi guru
juga berperan sebagai pelatih, konselor dan manager belajar. Guru juga dituntut
untuk menguasai kompetensi mereka sebagai guru, disamping sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yang baik.
F. REKOMENDASI
Melalui tugas ini saya menyarankan agar kita senantiasa membaca buku-
buku tersebut agar kita dapat menambah pengetahuan dan menjadi referensi untuk
kita di kemudian hari. Kedua buku tersebut sangat bagus untuk kita sebagai calon
pendidik, melalui buku ini kita dapat mengambil pelajaran bagaimana guru yang
profesional. Selain itu kita sebagai calon pendidik seharusnya titik dan jeli dalam
memilih referensi dalam mencari agar nantinya kita tidak kita tidak asal dalam
memberikan pemahaman kepada peserta didik.
G. SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari buku-buku tersebut yaitu guru profesional yaitu
guru yang bertanggung jawab dengan apa yang telah diberikannya kepada peserta
didik. Selain itu, guru profesional memilki tiga kemampuan yaitu: Pertama
kemampuan kognitif, yaitu guru harus memiliki penguasaan materi, metode,
media, dan mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran
nya. Kedua, kemampuan psikomotorik, berarti guru dituntut memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam mengimplementasikan ilmu yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, kemampuan afektif, berarti guru memiliki
akhlak yang luhur, terjaga perilakunya, sehingga ia akan mampu menjadi model
yang bisa diteladani oleh peserta didik nya.