Penjelasan :
a. Sumber adalah komunikator yang menyampaikan pesan.
b. Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan kepada penerima pesan
c. Tujuan yaitu penerima pesan yang disebut komunikan
Dari komunikasi yang telah terjadi akan menimbulkan efek pada komunikasi seperti:
a. Opini
b. Opini pribadi (Personal opinion)
c. Opini publik (Public opinion)
d. Opini mayoritas (Mayority opinion)
e. Sikap dan tingkah laku (attitudes and behavior)
f. Pandangan, persepsi, dan ide (conception, perception, ide)
g. Kepercayaaan dan citra ( trust and image)
Kemudian bentuk feedback atau umpan balik dari komunikan dan komunikator yang
telah melakukan komunikasi tersebut dibagi lagi menurut Ralph Webb Jr., yakni sebagai
berikut.
a. Zero feedback
Umpan balik yang nol. Artinya, pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak
dimengerti atau dipahami oleh komunikan.
b. Neutral feedback
Merupakan umpan balik yang netral atau setelah menerima pesan, komunikan bersifat
tidak memihak.
c. Positive feedback
Yakni umpan balik yang positif, artinya pesan atau informasi yang disampaikan oleh
komunikator tersebut ditanggapi dengan baik, disetujui, atau diterima secara baik.
d. Negative feedback
Umpan balik yang negatif merupakan kebalikan dari umpan balik yang positif.
Artinya, pesan yang disampaikan oleh komunikator ditanggapi secara negatif atau
ditentang dan tidak disetujui oleh komunikan. Misalnya berbentuk sebagai berikut:
1. Interuption atau gangguan dari pihak komunikan yang memotong pembicaraan
yang tengah disampaikan oleh komunikator.
2. Disagreement yaitu terjadi penolakan atau tidak disetujui dan tidak mendukung
pesan dari komunkator.
3. Critism yaitu terjadi suatu kritikan atau kecaman dari komunikan kepada
komunikator akibat tidak sependapat atau sepaham.
B. PENGERTIAN KAMPANYE
Berikut beberapa ahli, ilmuwan dan praktisi komunikasi, yaitu definisinya sebagi berikut:
a. Leslie B. Snyder (2002)
Secara garis besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang
terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode tertentu yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Pfau dan parrot (1993)
Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan
yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran
tertentu.
c. Rogers dan Storey (1987)
Mendefinisikan kampanye sebagai suatu serangkaian kegiatan komunikasi yang
terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar
khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tetentu.
d. Rajasundaram (1981)
Suatu kampanye merupakan koordinasi dari berbagai perbedaan metode komunikasi yang
memfokuskan perhatian pada permasalahan tertentu dan sekaligus cara pemecahannya
dalam kurun waktu tertentu.
C. JENIS-JENIS KAMPANYE
Terdapat beberpa jenis kampanye yang dilaksanakan secara berprinsip merupakan kegiatan
yang bertitik tolak untuk memotivasi atau membujuk, dan mencapai tujuan tertentu.
California Wardsworth Publishing Co. 1992 yang telah membagi jenis-jenis kampanye
kegiatan menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai
berikut:
a. Product-Oriented Campaigns
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam
kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk yang baru.
b. Candidate-Oriented Campaigns
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye
politik (politic campaign) untuk meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari
masyarakat melaui kampanye politik.
c. Idelogical or Cause-Oriented Campaigns
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi pada
perubahan sosial.
D. PERSUASI TITIK TOLAK BERKAMPANYE
Menurut Michael Pfau dan Roxanne Parrot dalam bukunya Persuasive
Communication Campaign (Massachussets: Allyn and Bacon, 1993) yang mengungkapkan
bahwa, Campaign are inherently persuasive communication activities, dan artinya dengan
demikian aktifitas kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif
(komunisuasif). Walaupun pada intinya kegiatan kampanye tersebut bertitik tolak pada
tindakan komunikasi persuasif (komunisuasif) dalam arti lebih dan bersifat luas, namun
bukan persuasif untuk tujuan perorangan dan paling tidak terdapat empat aspek
komunisuasif dalam kegiatan kampanye, yaitu sebagai berikut:
a. Kampanye secara sistematis
b. Kampanye berlangsung melalui berbagai tahapan-tahapan
c. Kampanye harus mampu mendramatisasikan tema pesan atau gagasan
d. Keberhasilan atau tidaknya populeritas suatu pelaksanaan kampanye tersebut
Sedangkan menurut Johnson (1994) secara khusus memberikan pengertian
komunisuasif yaitu tindakan persuasif merupakan suatu proses transaksional di antara dua
orang atau lebih di mana terjadi upaya merekonstruksi realitas melalui pertukaran makna
simbolis yang pada akhirnya menciptakan perubahan kepercayaan, pandangan,sikap atau
perilaku secara sukarela.
SOURCE
(Sumber)
EFFECTS
(Efek)
E. TEKNIK BERKAMPANYE
Berikut beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations
atau periklanan, yaitu sebagai berikut:
1. Partisipasi (participasing)
Yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau
audience yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan
kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerjasama,
dan toleransi.
2. Asosiasi (association)
Yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau objek yang
tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat.
3. Teknik integratif (integrative)
Teknik ini menyatukan bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada
khalayak secara komunikatif yang bertujuan untuk menyatukan kepentingan bersama
bukan hanya untuk urusan sepihak.
4. Teknik ganjaran (pay off technique)
Bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau
menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”
5. Teknik penataan patung es (icing technique)
Merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye
sedemikian rupa sehingga enak dilihat, dedengar, dibacakan dan sebagainya.
6. Memperoleh empati (empathy)
Suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut
merasakan dan “peduli" situasi atau kondisi pihak komunikan.
7. Teknikm koersi atau paksaan (coersion technique)
Dalam teknik ini melakukan kampanye lebih menenkankan pada suatu “paksaan” yang
dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak
mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.
RISET
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
KOMUNIKASI
EVALUASI
Public relations dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul mempunyai dua pilihan dan
tergantung optimalisasi tujuan yang hendak dicapai atau peran yang diberikan yaitu Proaktif
atau Reaktif.
4. Messages (pesan-pesan)
Terdapat empat langkah dalam menetapkan pesan yang disampaikan melalui kampanye
PR, yaitu:
a) menetapkan keberadaan persepsi public berdasarkan hasil penelitian
b) menetapkan apakah terdapat upaya perubahan dari persepsi public
c) identifikasi dari unsur-unsur persuasive dan edukatif
d) meyakinkan dalam penyampaian pesan-pesan
5. Strategy (strategi)
Menetapkan suatu strategi adalah merupakan masalah pekerjaan yang tersulit dalam
perencanaan program kampanye PR, karena strategi tersebut dapat dilihat dari
keberhasilan proses pencapaian tujuannya dalam kurun waktu relatif panjang. Di samping
itu, diperlukan program yang terencana, terkoordinasi dengan melibatkan suatu tim kerja,
memiliki prinsip-prinsip, dan termasuk gagasan, kegiatan, alokasi dana besar, serta taktik
pelaksanaan pencapaian tujuan program yang terukur secara rasional.
9. Evaluations (evaluasi)
Evaluasi dilakukan setelah acara selesai. Berkaitan dengan tujuan yang diharapkan dan
hasil yang didapatkan
ANALISIS TUJUAN
PUBLIK
PESAN
STRATEGI
TAKTIK
SKALA WAKTU
SUMBER
PENILAIAN
TINJAUAN
1. Model Praktik Pubic Relation Dalam Proses Komunikasi
Menurut JamesE. Grunug (1992) terdapat 4 model praktik public relation dalamc
melaksanakan propaganda maupun kampanye yaitu:
1) Model Press Agentry
Persuasive
Source Receiver
Organization Public
Propagandis
One way
communication
Objective
Source Receiver
Organization Public
Truthful
One way
communication
Communication with
Persuasive aim
Source Receiver
Organization Public
Feedback from or
Feedforward about public
4) Model Two Way Symmetrical
Balanced
Source Receiver
Organization Communication Public
Flow
Competing Message
Communicati
on
Target Communicati
Population on